Thursday, 18 April 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

OLAHRAGA

Hadiri Pembukaan Gashuku dan Ujian “DAN” Zona III, Bupati Giri Prasta Terima Sabuk Hitam Kehormatan KKI

BALIILU Tayang

:

de
Bupati Giri Prasta bersama Ketua DPRD Putu Parwata menghadiri kegiatan Gashuku dan Ujian "DAN" Zona III wilayah KKI di Lapangan GOR Dalung, Kuta Utara, Sabtu (12/6).

Badung, baliilu.com – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama Ketua DPRD Badung Putu Parwata menghadiri kegiatan Gashuku dan Ujian “DAN” Zona III wilayah (Bali, NTB, NTT, Papua), Kushin Ryu M. Karate – Do Indonesia (KKI) yang dibuka Ketua Umum Pengprov KKI Bali A.A. Ngurah Mahendra di Lapangan GOR Dalung, Kuta Utara, Sabtu (12/6). Pada kesempatan tersebut, Bupati Giri Prasta menerima sabuk hitam kehormatan KKI yang disematkan oleh Ketua Dewan Guru KKI Sensei Imam Bohari bersama Wakil Ketua KKI Pusat Ardy Ganggas. Usai menerima sabuk hitam, Bupati juga sedikit memperagakan teknik dasar karate sekaligus mendukung kegiatan dengan menyerahkan bantuan dana pribadi sebesar Rp 25 juta. 

Bupati Giri Prasta menyampaikan, dalam dunia karate, gashuku serta ujian kenaikan DAN ini dimaknai sebagai latihan bersama untuk memperbaiki dan menyamakan gerakan serta memperagakan teknik yang sudah diajarkan bagi seluruh karateka. “Kami harapkan peserta dapat mengembangkan sifat kejujuran, keberanian dan sopan santun, sehingga akan lahir para karateka yang positif dan memiliki semangat tinggi. Untuk itu kami menyambut baik kegiatan ini sebagai media pembentuk SDM yang sehat jasmani dan rohani serta berkarakter dan berkepribadian luhur,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bupati melihat kegiatan ini sebagai ajang untuk memacu prestasi generasi penerus bangsa. Namun, Bupati memahami membina atlet tidaklah mudah, karena memerlukan tingkat kesabaran dan pemahaman karakteristik masing-masing karateka. Perlu juga dipahami oleh para karateka agar menjadikan kegiatan gashuku ini sebagai momentum untuk membangkitkan jiwa nasionalisme dan semangat generasi muda dari keterpurukan, yang ditandai dengan semakin meluasnya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang yang belakangan ini peredarannya sudah merambah para pelajar.

“Tantangan kita ke depan adalah bagaimana mewujudkan karateka yang andal dan mampu berprestasi tinggi. Tentu harapan ini akan terwujud apabila pengurus, pembina dan pelatih dapat mencurahkan perhatian yang maksimal. Di sisi lain kepada karateka hendaknya berlatih secara disiplin, kerja keras dan jangan cepat berpuas diri,” pintanya.

Wakil Ketua KKI Pusat Ardy Ganggas menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan Gashuku dan Ujian “DAN” Zona III di Provinsi Bali. Atas nama Ketua Umum KKI Pusat, pihaknya juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan serta rasa bangga, karena di tengah-tengah kesibukan menangani pandemi Covid-19, Bupati Badung dan Ketua DPRD Badung berkesempatan hadir pada acara ini. “Yang kami hormati Sensei Nyoman Giri Prasta sudah menjadi bagian dari Keluarga Besar KKI Bali. Berarti menjadi tanggung jawab KKI Bali, bahwa kita mendorong Pak Giri Prasta untuk pengembangan KKI di Bali,” jelasnya.

Pihaknya juga mengapresiasi bahwa di tengah wabah pandemi Covid-19 seluruh peserta tetap bersemangat dan sudah mengikuti tes antigen dengan hasil negatif Covid-19. Selain itu apresiasi juga diberikan kepada seluruh jajaran yang sudah mensuport jalannya kegiatan ini. 

Ketua Umum Pengprov KKI Bali A.A. Ngurah Mahendra mengatakan, secara formal organisasi KKI berdiri pada 11 April 1967 dan terus tumbuh menjadi organisasi karate yang disegani. Sepanjang sejarah karate di Indonesia, aliran KKI selalu diperhitungkan. Atlet-atlet KKI selalu Berjaya, baik di kancah nasional maupun internasional. “Menjadi kebanggaan kami karena anggota KKI di Bali sudah mencapai 5.000 orang,” tambahnya. Sebagai ilmu bela diri, karate tidak hanya mengajarkan bagaimana kita bertahan atau menjatuhkan lawan, tetapi ada pelajaran yang lebih penting yakni tentang falsafah hidup dan sikap mental yang mengajarkan para karateka untuk tetap loyal, disiplin dan menjunjung tinggi perilaku baik di masyarakat.

Ketua Panitia, Gashuku dan Ujian DAN Zona III-Provinsi Bali tahun 2021 Nararya Narottama melaporkan, kegiatan ini bertujuan menyeragamkan, meningkatkan kualitas dan mengevaluasi teknik bela diri KKI mulai dari Kyu 1 sampai ke tingkat DAN II dan meningkatkan tali silaturahmi keluarga besar KKI se-Bali, Nusra hingga Papua. Kegiatan mengangkat tema “Mencari Inti Sabuk Hitam” yang bermakna terus belajar. Sabuk hitam bukanlah tujuan akhir, namun sebuah proses pematangan fisik, mental dan moral secara berkelanjutan, termasuk menunjang eksistensi dan prestasi KKI baik tingkat lokal, Indonesia maupun tingkat internasional. Ditambahkan, kegiatan akan berlangsung selama dua hari di GOR Dalung, dengan peserta Kyu 1 ke DAN 1 sebanyak 78 orang, DAN 1 ke DAN 2 sebanyak 22 orang, sehingga total peserta 100 orang. Peserta berasal dari Bali, NTB, NTT dan Kepulauan Riau. (bt)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

OLAHRAGA

Berlatih Bersama dengan Beberapa Pemain Bali United, Dua Pelatih Asal Jepang Terpukau dengan Training Center Bali United

Published

on

By

kunjungan pelatih jepang ke training centre bali united
KUNJUNGAN: Dua pelatih asal Jepang bersama beberapa pemain Bali United saat mengunjungi Bali United Training Center, Pantai Purnama, Gianyar hari Selasa (16/4). (Foto: baliutd.com)

Gianyar, baliilu.com – Dua pelatih asal Jepang mengunjungi Bali United Training Center, Pantai Purnama, Gianyar hari Selasa (16/4) sore.

Kehadiran mereka untuk membagikan ilmu dasar dalam menggiring bola di lapangan hijau kepada anak didik dari Bali United Academy.

Tidak lupa juga kedua pelatih ini melakoni latihan bersama dengan beberapa pemain Bali United.

Mereka adalah Takuya Okuhira dan Yusuke Kato yang berbagi ilmu kepada tim kategori U-16 di Training Center Bali United, Pantai Purnama, Gianyar.

Kedua pelatih asal Jepang ini berasal dari sekolah sepak bola yang khusus memiliki lisensi khusus dalam melatih siswa bernama Ragate School.

Regate School merupakan sekolah sepak bola khusus dalam menggiring bola di lapangan yang berasal dari Jepang dan sudah berkembang juga di Thailand.

Usai memberikan ilmu kurang 90 menit di lapangan utama, kedua pelatih ini juga turut melakoni latihan bersama dengan para pemain Bali United.

Mereka antara lain Made Andhika Wijaya, Fadil, Gede Sunu, Maouri Ananda dan I Wayan Arta Wiguna.

Adapun latihan yang mereka lakukan yaitu mengoper dan melepaskan tembakan ke arah gawang yang dijaga oleh I Wayan Arta Wiguna.

Mereka membagi dua kelompok yaitu Regate School dan Bali United yang bersaing untuk mencetak gol lebih dulu hingga memenuhi target 3 gol pertama.

Awalnya Regate School berhasil membuka keunggulan menjebol gawang Wayan Arta melalui Takuya Okuhira sebelum akhirnya Andhika Wijaya, Gede Sunu dan Fadil berhasil mengejar untuk meraih kemenangan.

Wayan Arta yang berada di bawah mistar gawang menepis setiap tembakan dari kedua tim ini juga mendapat pujian dari kedua pelatih asal Jepang tersebut.

Semua itu tidak terlepas karena kualitas dari lapangan yang menjadi bagian fasilitas dari tempat latihan tim Bali United.

“Saya belum pernah datang sebelumnya dan saya melihat ini (Training Center Bali United) sangat luas dengan kualitas lapangan yang luar biasa. Saya sangat terkejut dengan situasi lapangan latihan di sini. Saya suka dan senang berada di sini,” ucap Takuya.

Begitu juga Yusuke Kato yang pernah bertemu Fadil di lapangan hijau sebagai lawan era Liga 1 2017 silam.

Dia bahkan membandingkan kualitas rumput lapangan dengan mantan timnya dari Indonesia kala itu.

“Saya merasa sangat terkejut berada di sini (Training Center Bali United). Ini kali pertama saya datang ke sini. Lapangan yang sangat bagus dan pemandangan yang indah. Saya dulu pernah bermain untuk Persegres Gresik United dan tidak memiliki lapangan yang begitu bagus seperti ini. Tentu ini kualitas rumput lapangannya sudah luar biasa,” terang Yusuke.

Kehadiran dua pelatih asal Jepang ini tentu memberikan warna baru dalam materi latihan yang diberikan kepada anak-anak dari Bali United Academy.

Dengan begitu, di waktu mendatang akan banyak muncul pemain muda dari Bali yang bermain untuk tim kebanggaan Bali United dan juga Timnas Indonesia. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

OLAHRAGA

Kecewa dengan Wasit, Shin Tae-yong Puji Semangat Garuda Muda

Published

on

By

wasit piala asia
PIALA ASIA: Timnas U-23 Indonesia saat bertanding melawan Timnas Qatar pada laga grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Senin (15/4). (Foto: pssi.org)

Doha, Gatar, baliilu.com – Tim U-23 Indonesia harus mengakui keunggulan Qatar dengan skor 0-2, pada laga grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Senin (15/4).

Pada laga tersebut, skuad Garuda Muda sebetulnya mampu mengimbangi permainan dan menahan serangan Qatar. Namun, hasil akhir berkata lain serta ditambah kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov dan wasit video assistant referee (VAR), Sivakorn Pu-Udom yang banyak merugikan Indonesia.

Seusai laga, pelatih Shin Tae-yong tidak bisa menutupi kemarahan serta kekecewaanya terhadap kinerja wasit.

“Selamat untuk Qatar. Para pemain sudah berusaha menampilkan permainan yang terbaik, apalagi kita kalah jumlah pemain dan tidak mudah menyerah. Tetapi banyak keputusan wasit di sepanjang pertandingan, kalau kalian melihatnya, itu bukan pertandingan sepak bola, ini sebuah pertunjukan komedi dan sangat berlebihan,” kata Shin Tae-yong.

“Saya tidak bisa mengatakan apa pun tentang pemain yang kena kartu merah, saya kehabisan kata-kata. Sepak bola tidak seharusnya dimainkan seperti ini. Kartu merah pertama kami, tidak ada kontak sama sekali. Mengapa mereka tidak memakai VAR dalam situasi seperti ini?” tambah pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Shin Tae-yong menyebut, jika hal seperti ini terjadi di Indonesia, wasit akan menjadi bahan lelucon.

“Fans menyaksikan pertandingan ini melalui televisi. Jika Anda memakai wasit seperti ini, kalau di Indonesia, itu akan dianggap Anda ingin membuat lelucon. Pelatih juga punya mata, melihat dari bench sepanjang pertandingan,” jelasnya.

Pada pertandingan ini juga tim U-23 Indonesia mengalami kejadian yang membuat tim tidak nyaman dan terlambat datang ke stadion.

“Kemarin satu hari sebelum pertandingan saat melakukan sesi familiarization di stadion, kami hanya membutuhkan tujuh menit perjalanan dari hotel ke stadion via bus. Namun, tadi perjalanan mencapai 25 menit untuk ke stadion,” ungkap Shin Tae-yong.

Selanjutnya, Rizky Ridho dan kawan-kawan masih akan melakoni dua pertandingan lagi di grup A. Pada Kamis (18/4), melawan Australia di Abdullah bin Khalifa Stadium dan Minggu (21/4) menantang Yordania di stadion yang sama dengan laga versus Australia. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

OLAHRAGA

Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit

Published

on

By

Manajer tim U-23 Indonesia, Endri Erawan
Manajer tim U-23 Indonesia, Endri Erawan. (Foto: pssi.org)

Doha, Qatar, baliilu.com – Manajer tim U-23 Indonesia, Endri Erawan resmi melayangkan protes ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Hal ini terkait kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov dan wasit video assitent referee (VAR), Sivakorn Pu-Udom.

Pertandingan perdana kedua tim grup A tersebut berlangsung di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Senin (15/4) dan berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk Qatar.

“Tentu kita semua kecewa dengan kepemimpinan wasit Nasrullo Kabirov dan wasit VAR, Sivakorn Pu-Udom yang semua bisa melihat bahwa mereka banyak memberikan keputusan-keputusan yang merugikan untuk Indonesia. Setelah pertandingan, mewakili tim kami resmi protes kepada AFC terkait keputusan-keputusan mereka,” kata Endri.

“Kita tahu protes ini tidak akan mengubah hasil pertandingan. Namun setidaknya untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya di ajang bergengsi Piala Asia U-23 2024 ini para wasit/perangkat pertandingan bisa lebih baik lagi dalam mengambil keputusan yang tidak merugikan tim U-23 Indonesia,” tambah pria yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI tersebut.

Selain soal kinerja wasit, pada laga hari ini tim U-23 Indonesia juga merasa dikerjain atau dibikin tidak nyaman saat berangkat ke stadion dari hotel jelang laga tersebut.

“Ya ada kejadian yang kita sayangkan yakni bus tim Indonesia saat dari hotel menuju stadion tempat pertandingan kita dilewatkan jalan yang jauh dan berputar-putar (diluar jalur normal). Alhasil, kita satu tim telat memasuki stadion hampir 20 menit, harusnya hanya 8-10 menit dari hotel ke stadion. Karena biasanya dan sesuai regulasi kita datang ke stadion yakni 90 menit sebelum kick off. Entah hal ini siapa yang salah, yang jelas kita juga laporkan ke AFC, karena membuat kami semua rugi waktu dan tidak nyaman,” tukas Endri. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca