Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

“Karya Piodalan Mapadudusan Alit” Pura Agung Jagatnatha

Pemkot Denpasar “Ngaturang Bhakti Pujawali”

Loading

BALIILU Tayang

:

Pura Jagatnatha Denpasar
KARYA PADUDUSAN ALIT: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, saat mengikuti prosesi persembahyangan puncak “Karya Padudusan Alit” di Pura Agung Jagatnatha, Denpasar bertepatan dengan Rahina Purnama Sasih Kalima, Rabu (5/11). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Jajaran Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan Bhakti Pujawali pada puncak Karya Padudusan Alit di Pura Agung Jagatnatha, Denpasar bertepatan dengan Rahina Purnama Sasih Kalima, Rabu (5/11).

Pelaksanaan Bhakti Pujawali ini dihadiri langsung Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, dan Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana.

Tampak hadir Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Widnyani Wiradana, Ketua MDA Kota Denpasar, AA Ketut Sudiana, Ketua PHDI Kota Denpasar, I Made Arka, Pimpinan OPD serta pemedek yang tangkil di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar.

Diiringi dengan suara kidung, gambelan Gong Kebyar dan Semarepegulingan, rangkaian Pujawali diawali dengan persembahan Tari Rejang Sari, Tari Gambuh, Tari Baris Gede, Tari Rejang Dewa, dan Tari Rejang Renteng. Turut dipentaskan pula Wayang Lemah, Topeng Wali serta Topeng Sidhakarya. Seluruh rangkaian diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Kompyang Beji, Griya Taman Sari, Sanglah.

Usai persembahyangan, Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, Pujawali di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar ini dilaksanakan setiap tahun sekali. Hal ini merupakan wujud sradha dan bhakti Pemerintah dan Masyarakat Kota Denpasar kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.

Dikatakannya, pelaksanaan Pujawali Padudusan Alit di Pura Agung Jagatnatha ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling. Sehingga sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya jajaran pemerintah dan masyarakat Kota Denpasar menjadikan ini sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai implementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai implementasi Tri Hita Karana, dengan harapan seluruh program dan persoalan yang dihadapi dapat diatasi dengan optimal,” ujar Jaya Negara.

Baca Juga  Kasus Meninggal Dunia Nihil, Sebanyak 16 Orang Sembuh Covid-19 di Kota Denpasar

Sementara, Kabag Kesejahteraan Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara selaku Prawartaka Karya menjelaskan, pujawali padudusan alit ini merupakan rangkaian karya agung yang sebelumnya telah terlaksana.

Dimana, rangkaian karya telah dimulai sejak 3 November lalu dengan melaksanakan Matur Piuning. Dilanjutkan dengan upacara ngias Ida Betara pada 4 Novemeber lalu dan puncak Pujawali bertepatan dengan Purnama Sasih Kalima, Rabu, 5 November 2025.

Lebih lanjut dijelaskan, setelah puncak Pujawali, rangkaian dilaksanakan dengan Bhakti Penganyar selama satu hari hingga penyineban pada 6 November mendatang. Dimana, pemedek atau masyarakat yang hendak tangkil dapat memanfaatkan momentum penganyar untuk tangkil ngaturang bhakti.

“Untuk Pujawali tahun ini, Ida Bhatara Pura Agung Jagatnatha nyejer selama 1 hari, hingga penyineban pada 6 November mendatang, astungkara melalui pelaksanaan pujawali ini semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu memberikan tuntunan dan kekuatan dalam menjalankan kewajiban untuk mensejahterakan rakyat,” ujarnya. (eka/bi)

Loading

iklan dprd bali
Advertisements
Sumpah Pemuda DPRD Badung
Advertisements
iklan

BUDAYA

Wawali Arya Wibawa Hadiri “Pemelaspasan Gedong Pererepan” di Banjar Gunung Penatih

Published

on

By

wawali arya wibawa
HADIRI UPACARA: Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri upacara “Pemelaspasan Gedong Pererepan” Ratu Ngurah Gede di Banjar Gunung, Desa Adat Bekul, Penatih Dangin Puri, bertepatan dengan Purnama Kelima, Rabu (5/11). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri upacara  Pemelaspasan Gedong Pererepan Ratu Ngurah Gede di Banjar Gunung, Desa Adat Bekul, Penatih Dangin Puri, bertepatan dengan Purnama Kelima, Rabu (5/11). Upacara ini dilaksanakan setelah renovasi Gedong di Banjar Gunung ini telah rampung dikerjakan.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Anggota DPRD Provinsi Bali I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya, Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati, Perbekel Desa Penatih Dangin Puri, Wayan Kamar, OPD terkait, tokoh masyarakat serta undangan lainnya.

Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, pelaksanaan upacara keagamaan di Banjar Gunung Penatih ini adalah salah satu bentuk meningkatkan sradha bhakti yang ada di setiap umat. Hal tersebut tentunya perlu mendapat perhatian sebagai salah satu bentuk kebersamaan yang dilandasi spirit Vasudhaiva Kutumbakam (Menyama Braya).

“Dalam menjalankan fungsi pemberdayaannya, Pemkot Denpasar tidak terlepas dari sektor keagamaan. Hal lain yang mesti kita apresiasi adalah kemandirian masyarakat untuk penyelenggaraannya, sehingga manfaat upacara keagamaan yang dikenal dengan istilah Tri Guna Karya serta Satwika Karya dapat kita peroleh dengan baik,” ujarnya.

Arya Wibawa berharap, setelah dilaksanakannya upacara Pemelaspasan Gedong di Banjar Gunung ini seluruh umat terutama krama banjar dapat terus meningkatkan sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

“Tentu pelaksanaan yadnya ini sebagai sarana peningkatan nilai spiritual sebagai umat beragama. Kami berharap ke depan upacara yadnya ini dapat memberikan energi positif yang juga dapat mendorong hal-hal baik bagi umat, serta menetralisir hal-hal negatif di lingkungan banjar maupun desa setempat,” katanya.

Sementara itu, Kelihan Banjar Gunung Penatih, Nyoman Darsa mengatakan, upacara pemelaspasan yang dipuput mangku setempat ini dilaksanakan lantaran prosesi renovasi Gedong di Banjar Gunung ini telah rampung bulan lalu. Proses renovasinya sendiri dikerjakan selama kurang lebih 2 bulan.

Baca Juga  Wawali Arya Wibawa Buka Musda Ke VI Muhammadiyah Kota Denpasar

“Kami masyarakat Banjar Gunung sangat berterimakasih dengan hadirnya Bapak Wakil Walikota Denpasar, yang juga sekaligus memberikan dukungan kepada kami dalam proses pembuatan gedong dan bantuan yang diberikan.  Dengan berlangsungnya upacara ini, harapan kami kedepannya dapat meningkatkan sradha bakhti kita,” katanya. (eka/bi)

Loading

iklan dprd bali
Advertisements
Sumpah Pemuda DPRD Badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Wawali Arya Wibawa Hadiri “Pemelaspasan Pelinggih Parahyangan” Pura Desa Adat Pedungan

Published

on

By

wawali arya wibawa
HADIRI UPACARA: Wawali Arya Wibawa dalam kesempatan menghadiri upacara “Pemelaspasan Pelinggih Parahyangan” Pura Desa Adat Pedungan, Rabu (5/11). (Foto: bi)

Denpasar, baliilu.com – Bertepatan dengan Purnama Kalima yang jatuh pada Buda Umanis Julungwangi, Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri upacara Pemelaspasan Pelinggih Parahyangan Pura Desa Adat Pedungan, Rabu (5/11).

Turut hadir pada kesempatan itu, Anggota DPRD Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Gede Wirawan, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkim) Kota Denpasar, I Gede Cipta Sudewa Atmaja, Kabag Kesra Sekretariat Daerah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Surya Antara, tokoh masyarakat Pedungan dan lainnya.

Pada kesempatan itu, Wawali Arya Wibawa juga berkesempatan melaksanakan prosesi Mendem Pedagingan, dan juga menyerahkan secara simbolis bantuan Pemerintah Kota Denpasar, yakni bantuan Hibah Barang Anggaran Induk 2025 dari Dinas Perkim untuk renovasi Pura Desa Adat Pedungan senilai Rp 1.300.000.000.

Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa dalam kesempatan itu, memberikan apresiasi atas semangat gotong-royong dan kebersamaan masyarakat dalam mendukung pembangunan di Pura Desa Adat Pedungan. Hal ini sesuai dengan Visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju dengan spirit Vasudhaiva Khutumbakam yang bermakna kita semua bersaudara.

Lebih jauh, pihaknya mengatakan bahwa upacara pemelaspasan serangkaian rampungnya Pelinggih Parahyangan ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa, sehingga dapat menjadi momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai implementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan upacara pemelaspasan ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai implementasi Tri Hita Karana,” ujarnya.

Sementara Bendesa Adat Pedungan Ir. I Gusti Putu Budiarta mengatakan adapun pelaksanaan renovasi Pelinggih ini telah dimulai sejak Mei 2025 lalu. Sebagai sebuah bangunan tempat ibadah yang memiliki usia yang cukup tua, renovasi bangunan ini tentunya diharapkan akan dapat memberikan energi positif bagi masyarakat desa setempat.

Baca Juga  Kominfos Denpasar Gelar Sosialisasi Optimalkan Perlindungan Data Pribadi serta Perkuat Keamanan Siber

“Kami sangat berterimakasih kepada Pemkot Denpasar. Dan kami berharap dengan pelaksanaan upacara ini agar dapat terus mempertahankan tradisi, adat, dan budaya serta keharmonisan umat di Kota Denpasar, khususnya masyarakat kami di Pura Desa Adat Pedungan,” katanya. (eka/bi)

Loading

iklan dprd bali
Advertisements
Sumpah Pemuda DPRD Badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Jaya Negara Apresiasi Upacara “Menek Kelih” dan “Mepandes” Yayasan Dwijendra

Diikuti 87 Peserta, Implementasikan Dharmaning Negara dan Dharmaning Agama

Loading

Published

on

By

NGAYAH NYANGGING: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat “ngayah nyangging” serangkaian upacara “Menek Kelih” dan “Mepandes” yang digelar Yayasan Dwijendra di Gedung Yayasan Dwijendra, Denpasar bertepatan dengan Purnama Sasih Kalima, Rabu (5/11). (Foto: bi)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi atas komitmen Yayasan Dwijendra Denpasar dalam mengimplementasikan dharmaning negara dan dharmaning negara dalam dunia pendidikan. Hal tersebut diungkapkan Walikota Jaya Negara usai ngayah nyangging bersama Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana dan Anggota DPRD Provinsi Bali I Gusti Bgurah Gede Marhaendra Jaya serangkaian upacara Menek Kelih dan Mepandes yang digelar Yayasan Dwijendra di Gedung Yayasan Dwijendra Denpasar bertepatan dengan Purnama Sasih Kalima, Rabu (5/11).

Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, memberikan apresiasi tinggi atas dilaksanakannya upacara Menek Kelih dan Mepandes oleh Yayasan Dwijendra, Denpasar. Upacara ini merupakan implementasi dari semangat Vasudhaiva Kutumbakam, yang mengandung makna bergotong-royong bersama dalam menjalankan dharma agama.

“Kami sangat mengapresiasi kepedulian Yayasan Dwijendra yang tidak hanya fokus meningkatkan kualitas pendidikan, melainkan juga melaksanakan upacara Menek Kelih dan Mepandes ini dengan sangat baik dan khidmat sebagai bentuk implementasi dharmaning negara di bidang pendidikan, dan dharmaning agama dengan upacara menek kelih dan mepandes ini,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, Mepandes atau Metatah massal ini merupakan upacara Manusa Yadnya yang wajib dilakukan oleh umat Hindu khususnya kepada anak yang baru menganjak usia remaja atau dewasa. Selain sebuah kewajiban, upacara Mepandes ini juga bertujuan untuk menetralisir sifat buruk yang ada pada diri manusia yang biasa disebut Sad Ripu atau enam musuh dalam diri manusia.

Dikatakan Jaya Negara, upacara Menek Kelih dan Mepandes ini tidak hanya merupakan kegiatan keagamaan, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap masyarakat. Sehingga, dengan adanya kegiatan seperti ini, umat Hindu dapat semakin kuat dan bersatu dalam menjalankan dharmaning negara dan dharma agama.

“Semangat Vasudhaiva Kutumbakam yang berarti kita semua bersaudara harus terus kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan Yayasan Dwijendra sudah memulai dan kami rasa dapat menjadi contoh baik bagi satuan pendidikan di Kota Denpasar dalam meringankan beban orang tua siswa,” ujarnya.

Baca Juga  Pemkot Denpasar Terima Kunjungan Pemkab Gumas

Sementara itu, Ketua Yayasan Dwijendra, I Nyoman Setia Negara mengaku bangga dan bersyukur dapat melaksanakan upacara Piodalan di Pura Mahawidya Dwijasrama yang dirangkaikan dengan upacara Menek Kelih dan Mepandes. Dimana, upacara ini dilaksanakan sejalan dengan visi Yayasan Dwijendra mengembangkan berdasarkan agama, kebudayaan dan kesusatraan.

Dikatakannya, upacara Menek Kelih dan Mepandes ini merupakan salah satu implementasi dharmaning agama. Hal ini untuk menuntaskan kewajiban para orang tua kepada sang anak. Dimana, upacara kali ini diikuti oleh 87 peserta, yakni Menek Kelih sebanyak 32 orang dan Mepandes sebanyak 55 orang yang merupakan siswa siswi dibawah naungan Yayasan Dwijendra.

“Kami bangga bahwa Dwijendra memulai hal yang baik bersama bergotong-royong melaksanakan upakara suci yang saat ini kita laksanakan, semoga memberikan kemanfaatan bagi seluruh masyarakat, khususnya siswa dan siswi di bawah naungan Yayasan Dwijendra,” ujarnya. (eka/bi)

Loading

iklan dprd bali
Advertisements
Sumpah Pemuda DPRD Badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca