Karangasem,
baliilu.com – Tim Penggerak PKK Provinsi Bali bersinergi dengan TP PKK
kabupaten/kota menggelar kegiatan ‘Penggak PKK’ secara bergilir di seluruh
Bali. Kali ini, Sabtu (6/5-2020), kegiatan ‘Penggak PKK’ dilaksanakan di
Kabupaten Karangasem, bertempat di wantilan Kantor Camat Selat.
Penggak merupakan
istilah untuk tempat berjualan tidak permanen yang biasanya dibuat di depan
rumah penduduk. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian TP PKK provinsi dan
kabupaten/kota se-Bali dalam penanganan dampak Covid-19. ‘Penggak PKK’ yang
menyediakan bahan kebutuhan pokok seperti beras, gula, kopi, telur, lauk, sayur
mayur dan bumbu-bumbuan, terselenggara dengan memanfaatkan dana secara swadaya
dari jajaran pengurus TP PKK se-Bali.
Dalam setiap pelaksanaannya, bahan-bahan kebutuhan pokok
yang disediakan ‘Penggak PKK’ diperuntukkan bagi 50 orang yang telah ditentukan
oleh aparat desa setempat. Artinya, 50 orang tersebut adalah mereka yang
benar-benar membutuhkan bantuan.
Secara lebih spesifik, kegiatan ini menyasar para lansia
yang notabene masuk kelompok rentan dalam penyebaran Covid-19. Tiap orang yang
sudah terdata, secara bergiliran mengambil barang-barang tersebut seperti
sedang berbelanja di pasar. Namun, dalam kegiatan ‘Penggak PKK’, semuanya diberikan
dengan cuma-cuma. Sejalan dengan protokol pencegahan Covid-19, pihak panitia
tetap menerapkan social distancing.
Terkait dengan ‘Penggak PKK’ yang kali ini digelar di Kabupaten Karangasem, Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster menyampaikan kegiatan ‘Penggak PKK’ murni urunan dari ibu-ibu PKK sebagai wujud kepedulian mereka terhadap situasi prihatin yang dihadapi masyarakat sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Ada yang menyumbang beras, sayur, tempe, pindang dan lainnya. Karena ini murni dari swadaya ibu-ibu PKK, bantuan bisa diberikan lebih dari satu kali. Beda halnya dengan bantuan dari dana pemerintah yang menurut aturan hanya boleh diberikan sekali kepada setiap orang yang berhak menerima.
Selain bantuan dari dana swadaya, Ny. Putri Koster yang
merupakan Ketua TP PKK dan Dekranasda Bali juga menyisihkan anggaran yang
diperoleh untuk dua lembaga ini untuk penanganan dampak Covid-19. Hingga saat
ini, pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa 410,9 ton beras ke seluruh Bali.
Selain beras, TP PKK dan Dekranasda Bali juga menyalurkan bantuan berupa 103
ribu buah masker.
Khusus untuk kegiatan ‘Penggak PKK’ di Kecamatan Selat, Ny.
Putri Koster menyerahkan bantuan 1.000 buah masker yang diterima oleh Satgas
Penanganan Covid-19 Kecamatan Selat. Dalam kegiatan ini diserahkan pula bibit
tanaman seperti cabai dan terung sebagai bagian dari upaya memperkuat progam
HATINYA PKK (Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman).
Ny. Putri Koster selalu merasa bersemangat hadir dalam
kegiatan ‘Penggak PKK’, karena sekaligus punya kesempatan untuk bertatap muka
langsung dengan nak lingsir (sebutan
untuk para lansia). Melalui tatap muka, ia secara langsung mengetahui kalau
masyarakat, khususnya para lansia di desa, dalam kondisi sehat.
Pada kesempatan itu, dengan bahasa yang sederhana dan mudah
dimengerti, Ny. Putri Koster juga menyelipkan edukasi terkait Covid-19.
Menurutnya, penyakit yang menyerang sistem saluran penapasan ini disebabkan
oleh virus Corona dan menular sangat cepat antarmanusia. Karena penyebarannya
yang begitu cepat, virus ini sudah mewabah hampir di seluruh belahan dunia.
Menurut para ahli, virus ini menular lewat cairan yang keluar saat bersin atau
istilah ilmiahnya droplet.
Karena penyebarannya lewat droplet, lanjut dia, upaya
pencegahan yang harus dilakukan adalah dengan disiplin menggunakan masker,
menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain serta rajin mencuci tangan
dengan sabun di air yang mengalir.
Pendamping orang nomor 1 di Bali itu juga mengingatkan kalau
lansia termasuk dalam kelompok rentan. Oleh sebab itu, ia minta para lansia
lebih baik tetap tinggal di rumah kalau memang tidak ada keperluan yang sangat
mendesak. Laksanakan imbauan pemerintah agar pandemi ini segera dapat diatasi.
“Kita tak pernah tahu kapan pandemi ini akan berakhir.
Oleh sebab itu kita tak bisa hanya berpangku tangan. Pemerintah juga mulai
mencanangkan era new normal, artinya kita tetap harus produktif dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19,”
ujarnya, menekankan.
Secara khusus, Ny. Putri Koster membagi-bagikan brosur yang
berisikan informasi tentang Covid-19. Menurutnya, brosur itu dibuat secara
khusus oleh Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri. Silahkan dibaca-baca untuk
menambah pengetahuan tentang Covid-19 dan upaya pencegahannya.
Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa mengapresiasi
kegiatan yang digagas oleh TP PKK Provinsi Bali yang bersinergi dengan TP PKK
kabupaten/kota. Ia juga menyampaikan terima kasih karena masyarakat Karangasem,
khususnya di Kecamatan Selat kebagian bantuan sembako yang disalurkan melalui
kegiatan ‘Penggak PKK’.
Menurut Artha Dipa, bantuan sembako di tengah wabah Covid-19
pastinya sangat dirasakan manfaatnya oleh mereka yang menerima. Kegiatan
‘Penggak PKK’ di Kecamatan Selat dihadiri pula oleh Ketua DPRD Karangasem I
Gede Dana, Ketua TP PKK Kabupaten Karangasem Ny. Sarini Artha Dipa dan penjabat
Sekda Karangasem Gede Darmawa. (*/gs)
TANAM TUWUH: Generasi penerus (GP) Bali yang terdiri atas komunitas tanam tuwuh, Saya Giri Prasta dan komunitas Mahadewa bersinergi dan berkolaborasi ikut berkontribusi menanam benih kebaikan melalui program Koster Giri (KG) Movement, berbagi sembako kepada masyarakat yang membutuhkan di Desa Sidatapa Buleleng. (Foto: ist)
Buleleng, baliilu.com – Selain mengusung konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali dalam pilgub 2024, paslon Gubernur / Wakil Gubernur Bali no urut 2 Koster-Giri juga mengusung Konsep Tanam Tuwuh, yang merujuk pada ide menanam “benih-benih peradaban” untuk mendorong kesadaran kolektif dan kolaborasi dalam masyarakat.
Dikenalkan oleh Giri Prasta, konsep ini menekankan pentingnya kontribusi personal, komunal dan pemerintah untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Dengan semakin banyak “benih” yang ditanam, semakin banyak pula kehidupan yang terwujud. Ini mencakup berbagai aspek pembangunan meliputi sosial ekonomi dan budaya di Bali.
Contoh nyata dari konsep Tanam Tuwuh yang telah diterapkan Giri Prasta di Bali meliputi Program Badung Angelus Buana adalah inisiatif Badung memberikan bantuan keuangan untuk kabupaten / kota di Bali, mencerminkan kolaborasi dalam pembangunan masyarakat. Badung juga memberikan bantuan dana untuk pelaksanaan upacara keagamaan, mendukung pelestarian budaya dan tradisi Bali. Serta penguatan Sistem Subak sebagai organisasi pertanian tradisional, yang mengedepankan gotong-royong dan pelestarian lingkungan, hal ini sejalan dengan prinsip Tanam Tuwuh.
Dampak jangka panjang dari penerapan konsep Tanam Tuwuh di Bali mencakup peningkatan kesadaran lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Inisiatif ini mendorong masyarakat untuk mandiri dalam mengelola sumber daya, meningkatkan keterlibatan mereka dalam kegiatan pertanian dan konservasi. Pengembangan ekonomi berkelanjutan, melalui kolaborasi antardaerah dan dukungan finansial, Tanam Tuwuh berpotensi menciptakan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan yang lebih adil.
Hal-hal inilah yang menginspirasi generasi penerus (GP) Bali yang terdiri atas komunitas tanam tuwuh, Saya Giri Prasta dan komunitas Mahadewa bersinergi dan berkolaborasi ikut berkontribusi menanam benih kebaikan melalui program Koster Giri (KG) Movement, berbagi sembako kepada masyarakat yang membutuhkan di Desa Sidatapa Buleleng.
Sebagai generasi penerus Bali mereka memberikan apresiasi tinggi atas upaya pemerintah dalam membangun infrastruktur fisik selama ini. Namun di sisi lain mereka juga berkomitmen untuk menanam kembali ide dan gagasan dalam menumbuhkan rasa solidaritas & peduli terhadap sesama, sebagai benih peradaban Bali yang adaftif atas perkembangan zaman tanpa pernah kehilangan akar jati diri sebagai krama Bali. Yang terikat dalam konsep “menyama braya” sebagai bentuk penguatan sumber daya manusia Bali.
“Sinergi GP Bali bukan hanya kata, tapi komitmen untuk mendukung semua sektor yang ada di Bali bisa tumbuh dan berkembang dengan harmoni. Sebagai generasi penerus yang cerdas kita harus selektif memilih pemimpin Bali ke depan, Bali memerlukan pemimpin yang mampu menyatukan seluruh potensi yang ada di Bali. Dan kami melihat itu ada pada pasangan Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta,” ujar koordinator KG Movement di sela kegiatan. (*/gs)
MELAYAT: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama jajaran Pemkot Denpasar saat melayat di Rumah Duka Anak Agung Ayu Lakshmi Devi, Jalan Gunung Semeru No. 5, Pemedilan, Pemecutan, Denpasar Barat pada Kamis (5/9). (Foto: Hms Dps)
Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Anak Agung Ayu Lakshmi Devi, korban musibah pohon tumbang di depan Pasar Badung, Kota Denpasar. Dimana, siswi berusia 9 tahun ini menghembuskan napas terakhir di RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah, Denpasar pada Minggu (1/9) pukul 08.00 Wita setelah menjalani perawatan intensif sejak kejadian tertimpa pohon tumbang tepat sepekan yang lalu, Minggu (25/8) sore.
Ungkapan duka cita disampaikan langsung Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama jajaran Pemkot Denpasar saat melayat di Rumah Duka, Jalan Gunung Semeru No. 5, Pemedilan, Pemecutan, Denpasar Barat pada Kamis (5/9).
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan tersebut menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah dan berpulangnya Anak Agung Ayu Lakshmi Devi.
“Kami atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Denpasar turut prihatin atas musibah ini (tertimpa pohon tumbang) dan ijinkan kami menyampaikan duka cita yang mendalam, semoga almarhum mendapatkan tempat yang utama di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dumogi Amor Ing Acintya,” ujar Walikota Jaya Negara.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa Pemkot Denpasar turut berbelasungkawa atas berpulangnya Anak Agung Ayu Lakshmi Devi, korban tertimpa pohon tumbang di depan Pasar Badung dan sempat menjalani perawatan intensif di RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah, Denpasar.
“Yang pertama kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Ayu Lakshmi Devi, dan yang kedua semoga santunan dan bantuan ini dapat meringankan beban keluarga,” ujarnya.
Kepala Lingkungan Banjar Pemedilan, Pemecutan Denpasar, Sutadijaya, mengatakan bahwa Anak Agung Ayu Lakshmi Devi yang akrab disapa Gek Devi yang masih berstatus pelajar SD ini adalah sosok yang baik, polos, penurut, dan ceria di lingkungannya.
“Devi sosoknya itu baik, polos, penurut, sering sama ibunya. Korban juga aktif di banjar, di lingkungan sini, intinya keluarganya tidak neko-neko, taat aturan,” ujarnya.
Untuk diketahui, terkait musibah ini, Pemkot Denpasar turut memberikan santunan yang diharapkan dapat meringankan beban keluarga dalam musibah ini. Santunan diberikan melalui berbagai instansi yakni Santunan Duka Cita dari BPBD Kota Denpasar sebesar Rp. 15 juta, Santunan dari Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar sebesar Rp. 35 juta, dan Santunan Asuransi dari DLHK Kota Denpasar sebesar Rp. 15 juta. Selain itu, pengawalan asuransi perawatan dan pengobatan saat perawatan telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan tanggungan Pemkot Denpasar. (eka/bi)
SERAHKAN BANTUAN: ‘Pemprov Bali Hadir’ yang dipimpin Sekda Bali Dewa Made Indra menyerahkan bantuan di 3 (tiga) lokasi penerima bantuan pada Minggu (23/6) di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. (Foto: Hms Pemprov Bali)
Buleleng, baliilu.com – Pemerintah Provinsi Bali melalui program ‘Pemprov Bali Hadir’ kembali memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu di Provinsi Bali. Bekerjasama dengan Komunitas Satu Hati, ‘Pemprov Bali Hadir’ menyerahkan bantuan di 3 (tiga) lokasi penerima bantuan pada Minggu (23/6) di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng.
Penerima Bantuan Pertama atas nama Ayu Windrayani beralamat di Banjar Jro Kuta, Desa Bondalem telah lumpuh sejak lahir karena penyakit polio yang mengakibatkan tidak dapat beraktifitas normal seperti perempuan biasanya. Untuk melakukan kegiatan sehari-hari ia sangat bergantung pada bantuan orang tua dan keluarga lainnya. Namun belakangan orang tua Ayu Windrayani yang merupakan nelayan pun tidak dapat membantu banyak dalam ekonomi keluarga karena sudah sering sakit-sakitan mengingat usia tua.
Pemerintah Provinsi Bali ngrombo bersama Komunitas Satu Hati memberikan bantuan berupa kursi roda, kasur, sembako dan uang tunai kepada Ayu Windrayani dan keluarga. Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra mewakili Pj. Gubernur Bali berharap bantuan yang diberikan dapat sedikit membantu beban keluarga. “Harus dilatih pakai kursi roda biar terbiasa,” ungkap Dewa Made Indra saat menyerahkan bantuan kepada keluarga.
Selanjutnya di Banjar Suksuk, Desa Bondalem Pemerintah Provinsi Bali bersama Komunitas Satu Hati menyerahkan bantuan kepada Bapak Nyoman Kari yang telah 15 tahun lumpuh karena terjatuh dari pohon lontar (ental) ketika hendak mencari tuak. Bantuan yang diberikan berupa bantuan uang tunai, kasur, sembako serta bantuan rehab dapur dan kamar mandi. Bapak Nyoman Kari beserta keluarga tinggal di rumah sangat sederhana dengan dapur terbuka yang kurang layak. Dapur kayu bakar tersebut tidak memiliki dinding yang menyebabkan air akan masuk ketika hujan terjadi. Begitu juga dengan kamar mandi yang terlihat setengah terbuka karena pintu yang rusak.
Di lokasi terakhir di Banjar Lemo Sari, Desa Bondalem bantuan biaya sekolah diberikan kepada Novi (7 tahun). Selain itu diserahkan juga bantuan pakaian sekolah lengkap, tas, sembako, uang tunai dan bantuan rehab kamar mandi. Orang tua Novi merupakan penyakap (petani penggarap tanpa lahan) dan pengrajin tuak yang tinggal di lahan orang lain. Penghasilan kedua orang tua-nya nyaris tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Begitupun dengan kedua kakak laki-laki Novi, satu telah tamat SMA dan satu lagi harus putus sekolah setelah tamat SMP.
Sementara itu Sekda Dewa Made Indra berharap Novi memiliki masa depan yang lebih baik dan tidak putus sekolah. Ia meminta agar Dinas Sosial PPPA Provinsi Bali beserta dengan Disdikpora Provinsi Bali dapat membujuk pihak keluarga agar Novi dapat menjadi anak asuh di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Udyana Wiguna, Buleleng. “Nanti sekolahnya dijamin, makannya dijamin, kebutuhan hariannya juga dijamin. Kalau Galungan atau Sabtu, Minggu bisa dijemput,” kata birokrat asal Pemaron, Buleleng. Ia menyampaikan dengan menjadi anak asuh di PSAA binaan Pemprov Bali tersebut, pendidikan Novi dapat terjamin lebih baik.
Sebelumnya di Balai Desa Bondalem, Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kesehatan Provinsi Bali juga memberikan pelayanan kesehatan gratis serta bantuan kaca mata baca gratis kepada masyarakat. Selain itu diserahkan juga bantuan paket sembako dan uang tunai kepada lansia, anak yatim piatu, balita terindikasi stunting dan penyandang disabilitas yang merupakan bantuan dari Instansi Pemerintah Provinsi Bali, Bank BPD Bali dan Yayasan Metta Mama Maggha. Kegiatan Bakti Sosial ini merupakan ngrombo bersama berbagai pihak sebagai upaya pengentasan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Provinsi Bali yang didukung oleh berbagai pihak termasuk Dinas Sosial PPPA Provinsi Bali, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Rumah Sakit Mata Bali Mandara, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Bali, Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan Biro Pem Kesra Setda Provinsi Bali. (gs/bi)