Buleleng, baliilu.com – Sebanyak sembilan orang dosen Fakultas Teknik Universitas Udayana merancang pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali yang ikonik dan fenomental yang berlokasi di Desa Pegayaman, Kabupaten Buleleng, Bali.
Bertepatan dengan Hari Raya Tumpek Krulut pada Sabtu (23/7/2022), pembangunan menara komunikasi Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali resmi dimulai yang ditandai dengan peletakan batu pertama dan menyalakan sirine oleh Gubernur Bali didampingi Kapolda Bali, Danrem 163 Wirasatya, Ketua DPRD Bali, Wakil Bupati Buleleng serta stakeholder terkait.
Merupakan kebanggaan bagi Universitas Udayana karena pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali ini melibatkan sembilan dosen dari Fakultas Teknik yang dalam kesempatan ini diperkenalkan secara langsung satu persatu oleh Gubernur Bali yang terdiri dari Dr. Ir. I Made Oka Widyantara ST., MT., IPU, ASEAN Eng sebagai Ketua Tim, kemudian dengan delapan anggota yaitu Dr. Eng. Ir. I Wayan Kastawan, ST, MA., Dr. Ir. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra ST, SDs, MA, IPU, ASEAN Eng., Dr. Ir. I Dewa Gede Agung Diasana Putra, ST., MT., IPU., Dr. Ir. A.A. Gde Agung Yana, ST., MT., Ir. I Gede Adi Susila, ST., MSc, Ph.D, IPM, ASEAN Eng., Ir Made Dodiek Wirya Ardana, ST., MT., Nyoman Pramaita ST., MT., Ph.D, dan I Gusti A. Komang Diafari Djuni H, ST., MT.
Sembilan dosen FT Unud foto bersama Rektor Unud Prof. Gde Antara. (Foto: Ist)
Turyapada Tower dengan tinggi 115 meter, dibangun di Desa Pegayaman Buleleng pada ketinggian 1.521 meter di atas permukaan laut, sehingga ketinggian total tower ini 1.636 meter. Tower ini nantinya akan memiliki berbagai fasilitas multifungsi dan terpadu yang berada dalam kawasan pariwisata yang akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Bali Utara. Hal ini dalam rangka menyeimbangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah Bali Utara, Selatan, Timur, dan Barat.
Ketua Tim Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali mengatakan tim dari Fakultas Teknik Unud mengawali pekerjaan ini dari sisi perencanaan kemudian di tahap pelaksanaan melakukan manajamen konstruksi tower, sehingga bisa mewujudkan fisiknya sesuai dengan rancangan desain. “Kita tetap professional dan menerapkan seluruh sisi akademis kami, untuk mewujudkan bangunan ikonik fenomental dan sebagai bentuk kontribusi bagi pembangunan di Bali ini,” katanya.
Ia mengatakan tim perencana Fakultas Teknik Unud berperan dalam menterjemahkan ide dari Gubernur Bali, dalam wujud sebuah desain. Dalam ide tersebut tertuang sebuah konsep telekomunikasi yang mampu melayani kebutuhan masyarakat khususnya, di bidang siaran TV digital.
Dekan Fakultas Teknik Ir. I Ketut Sudarsana, S.T., Ph.D merespons positif keterlibatan Universitas Udayana, khususnya Fakultas Teknik dalam pembangunan Turyapada Tower ini. Ia berharap tim ini mampu mengemban tugas yang dipercayakan dan juga mampu mengibarkan bendera Fakultas Teknik Unud di kancah yang lebih luas.
Hal yang sama disampaikan Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., IPU., yang memberikan dukungannya kepada tim Fakultas Teknik dalam mewujudkan tower ikonik monumental tersebut. “Kami akan backup dari berbagai sisi, baik administrasi, finansial, sosialisasi, sehingga kompetensi mereka bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin,” katanya.
Dalam proses pelaksanaan ini, Gubernur Bali mengapresiasi keterlibatan Fakultas Teknik Universitas Udayana, mulai dari perencanaan, perancangan desain hingga pelaksanaannya. Gubernur mengatakan bahwa pembangunan tower tersebut akan bermanfaat bagi masyarakat sebagai Menara komunikasi, dan meninkatkan roda perekonomian masyarakat lokal hingga akomodasi pariwisata. Sumber: https://www.unud.ac.id/in/berita4699-Sembilan-Dosen-Fakultas-Teknik-Universitas-Udayana-Rancang-Turyapada-Tower.html(gs/bi)
TIM VALIDASI: Walikota Denpasar Jaya Negara, saat menerima Tim Validasi Pusat yang akan meninjau sekaligus melakukan penilaian lapangan serangkaian penilaian KKS Tahun 2025, di Kantor Walikota Denpasar, Kamis (2/10). (Foto: Hms Dps)
Denpasar, baliilu.com – Usai mengikuti tahapan verifikasi dokumen serangkaian penilaian Kabupaten Kota Sehat (KKS) Tingkat Nasional Tahun 2025, Kategori Swasti Saba Wistara, Kota Denpasar mengikuti tahapan selanjutnya, yakni Validasi Lapangan.
Sebanyak lebih dari 18 titik lokasi fokus (lokus) yang tersebar di berbagai wilayah di Kota Denpasar menjadi fokus penilaian Tim Validasi Pusat dari Kementrian Kesehatan.
Sebelum memulai penilaian lapangan, Ketua Tim Validasi Pusat Anak Agung Adi Widya Kusuma diterima langsung Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara di Kantor Walikota Denpasar, Kamis (2/10).
Pada kesempatan itu, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana mengungkapkan, Kota Denpasar memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan program Kota Sehat, yang menitikberatkan pada bersih, aman, sehat, nyaman untuk dihuni.
Berbagai upaya serta inovasi dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasar, untuk dapat menunjang realisasi Kota Sehat. Berbasis spirit Vasudhaiva Kutumbhakam, seluruh elemen turut dilibatkan untuk menerapkan 9 tatanan indikator Kota Sehat.
Antara lain, Kehidupan Masyarakat Sehat Mandiri, Pemukiman dan Fasilitas Umum, Satuan Pendidikan, Pasar, Perkantoran dan Perindustrian, Pariwisata, Transportasi dan Tertib Lalulintas, Perlindungan Sosial, dan Penanggulangan Bencana.
“Inovasi pada seluruh tatanan tersebut, merupakan upaya kami di Pemerintahan Kota Denpasar dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” ungkap Walikota Jaya Negara.
Selain itu, Walikota Jaya Negara juga menyampaikan, penerapan 9 tatanan tersebut telah dilaksanakan pada penanganan bencana banjir yang terjadi beberapa waktu lalu di Kota Denpasar. Antara lain, layanan kesehatan, normalisasi sungai, pelebaran drainase, pengelolaan sampah, dan juga edukasi untuk penguatan partisipasi masyarakat terhadap lingkungan.
“Semua elemen baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat bergerak bersama untuk menunjang pemulihan pascabanjir,” kata Jaya Negara lagi.
Sementara itu, Ketua Validasi Pusat Anak Agung Adi Widya Kusuma mengatakan, adapun tujuan dari dilakukannya kegiatan ini adalah untuk memvalidasi kesesuaian dokumen dengan situasi di lapangan.
“Kami tidak hanya memeriksa data, tapi juga memastikan bahwa data tersebut sesuai dengan apa yang ada di lapangan. Kami berharap hal ini terus dapat dipertahankan, terutama dalam upaya pemenuhan layanan kepada masyarakat,” ungkapnya. (eka/bi)
PEMUSNAHAN: Pelaksanaan pemusnahan arsip inaktif pada Kamis (2/10) yang dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar. (Foto: Hms Dps)
Denpasar, baliilu.com – Dalam upaya mewujudkan tata kelola kearsipan yang efektif, efisien, dan tertib, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar melaksanakan kegiatan penyusutan dan pemusnahan arsip inaktif pada Kamis (2/10) di Graha Sewaka Dharma, Lumintang Denpasar. Sebanyak 2.913 berkas arsip yang sudah tidak memiliki nilai guna resmi dimusnahkan, sementara dua berkas arsip dinyatakan permanen untuk kepentingan dokumentasi sejarah.
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara,SE dalam sambutannya yang dibacakan Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Denpasar, Cokorda Gede Partha Sudarsana, S,Sos.,M.A.P menyampaikan bahwa pemusnahan arsip ini merupakan langkah efisiensi ruang penyimpanan sekaligus mendukung transformasi menuju era digital.
“Arsip yang sudah tidak memiliki nilai guna perlu disusutkan agar pengelolaan menjadi lebih efektif, hemat tempat, biaya, tenaga, serta mempermudah penemuan arsip penting ketika diperlukan,” jelasnya.
Jaya Negara juga menegaskan pentingnya nilai guna arsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, mengingat arsip berfungsi sebagai bahan pertanggungjawaban sekaligus pijakan dalam penetapan kebijakan pemerintah. Karena itu, pemusnahan arsip tidak boleh dilakukan sembarangan tanpa prosedur yang benar.
Kegiatan ini juga sejalan dengan program Smart Mobility Pemerintah Kota Denpasar, khususnya melalui pemanfaatan aplikasi Srikandi untuk mendukung digitalisasi surat-menyurat. “Kami berharap jajaran pemerintah maupun lembaga terkait di Kota Denpasar terus meningkatkan wawasan tentang kearsipan, baik konvensional maupun digital, sehingga arsip yang bernilai permanen dan historis dapat diselamatkan dan menjadi sumber informasi lintas generasi,” tambahnya.
Sementara Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Denpasar, Gusti Ayu Made Suryani, SE., M.A.P mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Kearsipan. Sebelum dimusnahkan, arsip telah melalui tahapan pengolahan, penilaian, serta memperoleh persetujuan dari Walikota Denpasar dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
“Proses pemusnahan dilakukan dengan cara dicerca hingga menjadi kertas rumput, sehingga fisik maupun informasi di dalamnya tidak lagi dapat dikenali,” ujarnya.
Selebihnya disampaikan bahwa, dengan adanya pemusnahan arsip ini, diharapkan kinerja pengelolaan kearsipan Pemkot Denpasar semakin tertata, efisien, dan relevan dengan tuntutan era digital, tanpa mengurangi peran arsip sebagai saksi sejarah dan warisan penting bagi masyarakat. (eka/bi)
HADIRI METATAH: Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, saat menghadiri pelaksanaan metatah massal yang digelar KSP Pedagang Pasar Kamboja dan KSP Artha Nugraha Pasar Badung di Lapangan Parkir Utara Taman Kota Lumintang, Denpasar, Kamis (2/10). (Foto: bi)
Denpasar, baliilu.com – Suasana penuh kebersamaan dan sradha bhakti menyelimuti lapangan parkir utara Taman Kota Lumintang, Denpasar, pada Kamis (2/10). Ratusan umat Hindu tampak khidmat mengikuti prosesi metatah massal yang digelar Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pedagang Pasar Kamboja bersama KSP Artha Nugraha Pasar Badung. Ritual ini menjadi bukti nyata semangat gotong-royong sekaligus bentuk solidaritas untuk membantu masyarakat melaksanakan salah satu yadnya penting dalam ajaran Hindu.
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, hadir langsung dalam acara tersebut dan menyerahkan punia. Jaya Negara menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada kedua koperasi yang telah memfasilitasi anggota dan juga masyarakat untuk menjalani metatah secara massal. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya meringankan beban biaya umat, melainkan juga memperkuat rasa kebersamaan dalam menjalankan tradisi dan nilai-nilai keagamaan.
“Metatah adalah bagian penting dari perjalanan spiritual umat Hindu. Dengan adanya metatah massal seperti ini, masyarakat sangat terbantu, baik dari sisi biaya maupun persiapan. Semoga semangat gotong-royong dan kebersamaan ini terus kita jaga bersama,” ujar Jaya Negara.
Tercatat sebanyak 149 peserta mengikuti prosesi kali ini, dengan melibatkan 20 orang sangging (pelaksana ritual). Gelaran tersebut berlangsung tertib dan penuh makna, disertai doa serta harapan agar para peserta memperoleh keberkahan dan kerahayuan.
Panitia acara, Wayan Merta Wijaya, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi koperasi kepada masyarakat. Ia berharap yadnya massal semacam ini dapat terus berlanjut, sehingga semakin banyak warga yang terbantu dalam melaksanakan kewajiban adat dan spiritualnya.
“Melalui kebersamaan ini, kami ingin menghadirkan manfaat yang nyata bagi anggota koperasi maupun masyarakat luas. Semoga apa yang kita lakukan hari ini menjadi amal kebaikan yang berkesinambungan,” ujarnya. (eka/bi)