Tabanan, baliilu.com – Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya kembali melaksanakan program andalannya, “Bungan Desa”, Bupati Ngantor di Desa, yang kali ini berlangsung di Desa Rejasa, Kecamatan Penebel, Senin (15/9). Program yang sudah memasuki desa ke-60 ini disambut penuh antusias oleh masyarakat setempat.
Dalam kegiatan tersebut, Bupati Sanjaya didampingi oleh Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga, Anggota DPRD Dapil Penebel, Sekda Tabanan, para Asisten Setda, Kepala OPD, Camat Penebel, Forkopimcam, kepala instansi vertikal, serta tokoh-tokoh masyarakat Desa Rejasa. Kehadiran rombongan ini menjadi bentuk nyata perhatian pemerintah kabupaten dalam memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat desa.
Kegiatan dimulai dengan penyerahan buku di Perpustakaan Keliling, dilanjutkan dengan penanaman pohon Tabebuya di halaman Kantor Perbekel Rejasa. Selanjutnya, Bupati meninjau ruang konseling untuk memberikan arahan kepada calon pengantin dalam Program Semara Ratih. Rangkaian acara juga diramaikan dengan penyerahan bantuan paket kepada keluarga stunting yang berjumlah 6 orang serta pembagian doorprize bagi masyarakat. Kemudian Sanjaya bertatap muka dengan tokoh-tokoh dan masyarakat desa rejasa untuk menjaring informasi, aspirasi dan potensi desa. Inilah bentuk komitmen dan kedekatan seorang pemimpin dengan masyarakatnya.
Tidak hanya itu, Bupati Sanjaya beserta jajaran, juga memastikan berbagai bentuk pelayanan publik, mulai dari pelayanan kesehatan gratis dengan pembagian 108 kacamata gratis, pelayanan kependukan, PBB, menegaskan program Kabupaten selaras dan berjalan di desa. Kemudian pelayanan Samsat, Perbankan dari BPD Bali, OJK tidak lupa digandengan dalam kegiatan ini. Ruang kelas di SD Negeri 2 Rejasa juga tak luput dari perhatian Bupati dan menginstruksikan pihak terkait agar segera menindaklanjuti serta berlanjut menuju Sanggar Seni Putra Rijasa di Banjar Rejasa Kelod dan meninjau Subak Rejasa.
Di sektor pertanian, Bupati menyerahkan bantuan berupa Pestisida Nabati (Pesnab), rodentisida (racun tikus), dan desinfektan untuk petani dan peternak setempat. Hal ini menunjukkan kepedulian pemerintah daerah dalam mendukung sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomian di Tabanan.
Dalam arahannya, Bupati Sanjaya menyampaikan bahwa meski kegiatan berlangsung di tengah hujan deras, semangat pemerintah untuk hadir dan memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat tidak berkurang.
“Kami berusaha semaksimal mungkin apa yang menjadi harapan masyarakat akan kami bantu untuk pembangunan di desa,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bupati menekankan, seluruh pelayanan dibawa langsung ke desa agar masyarakat lebih mudah mengurus administrasi, mulai dari perizinan, SIM, samsat, hingga dokumen kependudukan seperti KTP dan pelayanan capil. Program unggulan Semara Ratih juga mendapatkan sorotan khusus, karena terbukti memberikan manfaat besar, terutama dalam upaya penurunan stunting.
Kedepan harapan Bupati Sanjaya dan jajaran bisa 0% stunting dan proggram tersebut bisa dilaksanakan dengan maksimal. “Sudah barang tentu ini berdampak, mengharumkan nama Tabanan yang kita cintai. Tugas pemimpin daerah adalah bagaimana mengurus wilayahnya dari hulu, tengah hingga hilir, dengan sinergi menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani (AUM),” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh pihak menjaga hubungan dan sinergitas antar kepala desa, desa adat, dan pemerintah kabupaten. Hal ini menurutnya kunci penting untuk mewujudkan cita-cita pembangunan daerah yang berkelanjutan dan menyejahterakan masyarakat.
Sementara itu, Perbekel Desa Rejasa, I Gede Wayan Wihastra menyampaikan rasa bangga atas pelaksanaan program Bungan Desa di wilayahnya. “Kami sangat berbangga dan merasa bahagia bahwa pemimpin kami di Kabupaten Tabanan, yaitu Bupati Sanjaya, dapat hadir di tengah masyarakat kami. Ini akan menjadi suatu momen penting yang akan tercatat dan diingat di desa kami. Harapan kami semoga kegiatan dan program ini dapat berkelanjutan seterusnya,” ungkapnya.
Lebih jauh, Wayan Wihastra juga mengingatkan bahwa Desa Rejasa memiliki sejarah panjang sebagai daerah yang dibuka untuk menyejahterakan masyarakat, dengan kekayaan alam berupa hasil pertanian padi, kakao, coklat, dan cengkeh yang menjadi sektor unggulan desa. Kehadiran program Bungan Desa, menurutnya, akan semakin memperkuat potensi tersebut sekaligus memberikan energi baru bagi pembangunan Rejasa ke depan. (gs/bi)