Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Walikota Jaya Negara “Ngayah Nyangging” Pelaksanaan “Metatah” Massal di PHDI Denpasar

BALIILU Tayang

:

Walikota
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat melaksanakan kegiatan Nyangging dalam kegiatan upacara Metatah, Mawinten dan Menek Kelih yang dilaksanakan Parisadha Hindu Dharma (PHDI) Kota Denpasar, Minggu (30/10). (Foto : Ist)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara berkesempatan melaksanakan kegiatan Nyangging dalam kegiatan upacara Metatah, Mawinten dan Menek Kelih yang dilaksanakan Parisadha Hindu Dharma (PHDI) Kota Denpasar, Minggu (30/10) di kantor PHDI Denpasar.

Kegiatan Metatah, Mawinten Saraswati dan Menek Kelih diikuti 200 peserta dengan melibatkan 35 Sangging. Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar I Ketut Suteja Kumara, Ketua MDA Kota Denpasar AA Ketut Sudiana, serta Forkopimda Kota Denpasar.

Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di sela-sela pelaksanaan Nyangging mengucapkan terima kasih keapda PHDI Denpasar yang telah memfasilitasi dan memberikan pelayanan pelaksanaan upacara Metatah, Menek Kelih dan Mewinten Saraswati. Pemerintah Kota Denpasar saat ini mengemban visi misi mewujudkan Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju dengan spirit Vasudhaiva Kutumbakam (menyama braya).

“Visi-misi yang kami bangun serta program prioritas yang kami rencanakan digerakkan oleh Weda Wakya Vasudhaiva Kutumbakam yang mengandung makna dalam kehidupan ini kita semua bersaudara. Semua sektor kehidupan harus diselesaikan dengan paras paros sarpanaya, salunglung sabayantaka. Semua persoalan yang kita hadapi, mari kita selesaikan bersama-sama secara bergotong royong dan menyama braya,” ujar Jaya Negara.

Ketua PHDI Provinsi Bali I Nyoman Kenak menyampaikan, pelaksanaan upacara Menek Kelih, Potong Gigi, Mawinten, agar selalu diberikan kebahagaian bersama dan pelaksanan upacara ini dapat berjalan dengan baik. “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya pertama dan terakhir namun dapat berlanjut,” ujarnya.

Disampaikan pula, tugas PHDI mensosialisasikan dengan visi misi sebagai pengayah umat, berbuat melakukan sesuatu dengan landasaan ajaran Agama Hindu. “Kami Apresiasi kegiatan PHDI Denpasar dalam memberikan layanan umat, serta membantu umat,” ujarnya.

Baca Juga  Wawali Arya Wibawa Hadiri Bali International Choir Festival Ke-11

Sementara Ketua PHDI Denpasar I Made Arka  bersama Ketua Panitia AA Ngurah Agung Wira Bima Wikrama menyampaikan, persiapan upacara Metatah, Mawinten dan Menek Kelih bersama ini diikuti 200 peserta dan dilaksanakan di Kantor PHDI Kota Denpasar.

“Persiapan upacara Manusa Yadnya bersama ini sudah dipersiapkan dari awal sejak dua bulan lalu, dan peserta 200 orang, namun kita batasi karena keterbatasan tempat di gedung PHDI Denpasar yang tidak mampu menampung lebih banyak peserta. Kami mengucapkan terima kasih kepada Walikota Denpasar beserta jajaran, dan para peserta yang antusias bersama dalam pelaksanaan upacara melalui mapunia,” tandasnya. (eka/bi)

Loading

iklan dprd bali
Advertisements
Sumpah Pemuda DPRD Badung
Advertisements
iklan

BUDAYA

Wawali Arya Wibawa Hadiri “Pemelaspasan Gedong Pererepan” di Banjar Gunung Penatih

Published

on

By

wawali arya wibawa
HADIRI UPACARA: Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri upacara “Pemelaspasan Gedong Pererepan” Ratu Ngurah Gede di Banjar Gunung, Desa Adat Bekul, Penatih Dangin Puri, bertepatan dengan Purnama Kelima, Rabu (5/11). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri upacara  Pemelaspasan Gedong Pererepan Ratu Ngurah Gede di Banjar Gunung, Desa Adat Bekul, Penatih Dangin Puri, bertepatan dengan Purnama Kelima, Rabu (5/11). Upacara ini dilaksanakan setelah renovasi Gedong di Banjar Gunung ini telah rampung dikerjakan.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Anggota DPRD Provinsi Bali I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya, Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati, Perbekel Desa Penatih Dangin Puri, Wayan Kamar, OPD terkait, tokoh masyarakat serta undangan lainnya.

Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, pelaksanaan upacara keagamaan di Banjar Gunung Penatih ini adalah salah satu bentuk meningkatkan sradha bhakti yang ada di setiap umat. Hal tersebut tentunya perlu mendapat perhatian sebagai salah satu bentuk kebersamaan yang dilandasi spirit Vasudhaiva Kutumbakam (Menyama Braya).

“Dalam menjalankan fungsi pemberdayaannya, Pemkot Denpasar tidak terlepas dari sektor keagamaan. Hal lain yang mesti kita apresiasi adalah kemandirian masyarakat untuk penyelenggaraannya, sehingga manfaat upacara keagamaan yang dikenal dengan istilah Tri Guna Karya serta Satwika Karya dapat kita peroleh dengan baik,” ujarnya.

Arya Wibawa berharap, setelah dilaksanakannya upacara Pemelaspasan Gedong di Banjar Gunung ini seluruh umat terutama krama banjar dapat terus meningkatkan sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

“Tentu pelaksanaan yadnya ini sebagai sarana peningkatan nilai spiritual sebagai umat beragama. Kami berharap ke depan upacara yadnya ini dapat memberikan energi positif yang juga dapat mendorong hal-hal baik bagi umat, serta menetralisir hal-hal negatif di lingkungan banjar maupun desa setempat,” katanya.

Sementara itu, Kelihan Banjar Gunung Penatih, Nyoman Darsa mengatakan, upacara pemelaspasan yang dipuput mangku setempat ini dilaksanakan lantaran prosesi renovasi Gedong di Banjar Gunung ini telah rampung bulan lalu. Proses renovasinya sendiri dikerjakan selama kurang lebih 2 bulan.

Baca Juga  Wawali Arya Wibawa Hadiri Bali International Choir Festival Ke-11

“Kami masyarakat Banjar Gunung sangat berterimakasih dengan hadirnya Bapak Wakil Walikota Denpasar, yang juga sekaligus memberikan dukungan kepada kami dalam proses pembuatan gedong dan bantuan yang diberikan.  Dengan berlangsungnya upacara ini, harapan kami kedepannya dapat meningkatkan sradha bakhti kita,” katanya. (eka/bi)

Loading

iklan dprd bali
Advertisements
Sumpah Pemuda DPRD Badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Wawali Arya Wibawa Hadiri “Pemelaspasan Pelinggih Parahyangan” Pura Desa Adat Pedungan

Published

on

By

wawali arya wibawa
HADIRI UPACARA: Wawali Arya Wibawa dalam kesempatan menghadiri upacara “Pemelaspasan Pelinggih Parahyangan” Pura Desa Adat Pedungan, Rabu (5/11). (Foto: bi)

Denpasar, baliilu.com – Bertepatan dengan Purnama Kalima yang jatuh pada Buda Umanis Julungwangi, Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri upacara Pemelaspasan Pelinggih Parahyangan Pura Desa Adat Pedungan, Rabu (5/11).

Turut hadir pada kesempatan itu, Anggota DPRD Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Gede Wirawan, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkim) Kota Denpasar, I Gede Cipta Sudewa Atmaja, Kabag Kesra Sekretariat Daerah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Surya Antara, tokoh masyarakat Pedungan dan lainnya.

Pada kesempatan itu, Wawali Arya Wibawa juga berkesempatan melaksanakan prosesi Mendem Pedagingan, dan juga menyerahkan secara simbolis bantuan Pemerintah Kota Denpasar, yakni bantuan Hibah Barang Anggaran Induk 2025 dari Dinas Perkim untuk renovasi Pura Desa Adat Pedungan senilai Rp 1.300.000.000.

Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa dalam kesempatan itu, memberikan apresiasi atas semangat gotong-royong dan kebersamaan masyarakat dalam mendukung pembangunan di Pura Desa Adat Pedungan. Hal ini sesuai dengan Visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju dengan spirit Vasudhaiva Khutumbakam yang bermakna kita semua bersaudara.

Lebih jauh, pihaknya mengatakan bahwa upacara pemelaspasan serangkaian rampungnya Pelinggih Parahyangan ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa, sehingga dapat menjadi momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai implementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan upacara pemelaspasan ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai implementasi Tri Hita Karana,” ujarnya.

Sementara Bendesa Adat Pedungan Ir. I Gusti Putu Budiarta mengatakan adapun pelaksanaan renovasi Pelinggih ini telah dimulai sejak Mei 2025 lalu. Sebagai sebuah bangunan tempat ibadah yang memiliki usia yang cukup tua, renovasi bangunan ini tentunya diharapkan akan dapat memberikan energi positif bagi masyarakat desa setempat.

Baca Juga  Wawali Arya Wibawa Hadiri Bali International Choir Festival Ke-11

“Kami sangat berterimakasih kepada Pemkot Denpasar. Dan kami berharap dengan pelaksanaan upacara ini agar dapat terus mempertahankan tradisi, adat, dan budaya serta keharmonisan umat di Kota Denpasar, khususnya masyarakat kami di Pura Desa Adat Pedungan,” katanya. (eka/bi)

Loading

iklan dprd bali
Advertisements
Sumpah Pemuda DPRD Badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

“Karya Piodalan Mapadudusan Alit” Pura Agung Jagatnatha

Pemkot Denpasar “Ngaturang Bhakti Pujawali”

Loading

Published

on

By

Pura Jagatnatha Denpasar
KARYA PADUDUSAN ALIT: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, saat mengikuti prosesi persembahyangan puncak “Karya Padudusan Alit” di Pura Agung Jagatnatha, Denpasar bertepatan dengan Rahina Purnama Sasih Kalima, Rabu (5/11). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Jajaran Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan Bhakti Pujawali pada puncak Karya Padudusan Alit di Pura Agung Jagatnatha, Denpasar bertepatan dengan Rahina Purnama Sasih Kalima, Rabu (5/11).

Pelaksanaan Bhakti Pujawali ini dihadiri langsung Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, dan Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana.

Tampak hadir Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Widnyani Wiradana, Ketua MDA Kota Denpasar, AA Ketut Sudiana, Ketua PHDI Kota Denpasar, I Made Arka, Pimpinan OPD serta pemedek yang tangkil di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar.

Diiringi dengan suara kidung, gambelan Gong Kebyar dan Semarepegulingan, rangkaian Pujawali diawali dengan persembahan Tari Rejang Sari, Tari Gambuh, Tari Baris Gede, Tari Rejang Dewa, dan Tari Rejang Renteng. Turut dipentaskan pula Wayang Lemah, Topeng Wali serta Topeng Sidhakarya. Seluruh rangkaian diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Kompyang Beji, Griya Taman Sari, Sanglah.

Usai persembahyangan, Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, Pujawali di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar ini dilaksanakan setiap tahun sekali. Hal ini merupakan wujud sradha dan bhakti Pemerintah dan Masyarakat Kota Denpasar kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.

Dikatakannya, pelaksanaan Pujawali Padudusan Alit di Pura Agung Jagatnatha ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling. Sehingga sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya jajaran pemerintah dan masyarakat Kota Denpasar menjadikan ini sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai implementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai implementasi Tri Hita Karana, dengan harapan seluruh program dan persoalan yang dihadapi dapat diatasi dengan optimal,” ujar Jaya Negara.

Baca Juga  Wawali Arya Wibawa Dampingi Kepala BNPB Kunjungi Pengungsi di Denpasar

Sementara, Kabag Kesejahteraan Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara selaku Prawartaka Karya menjelaskan, pujawali padudusan alit ini merupakan rangkaian karya agung yang sebelumnya telah terlaksana.

Dimana, rangkaian karya telah dimulai sejak 3 November lalu dengan melaksanakan Matur Piuning. Dilanjutkan dengan upacara ngias Ida Betara pada 4 Novemeber lalu dan puncak Pujawali bertepatan dengan Purnama Sasih Kalima, Rabu, 5 November 2025.

Lebih lanjut dijelaskan, setelah puncak Pujawali, rangkaian dilaksanakan dengan Bhakti Penganyar selama satu hari hingga penyineban pada 6 November mendatang. Dimana, pemedek atau masyarakat yang hendak tangkil dapat memanfaatkan momentum penganyar untuk tangkil ngaturang bhakti.

“Untuk Pujawali tahun ini, Ida Bhatara Pura Agung Jagatnatha nyejer selama 1 hari, hingga penyineban pada 6 November mendatang, astungkara melalui pelaksanaan pujawali ini semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu memberikan tuntunan dan kekuatan dalam menjalankan kewajiban untuk mensejahterakan rakyat,” ujarnya. (eka/bi)

Loading

iklan dprd bali
Advertisements
Sumpah Pemuda DPRD Badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca