Friday, 29 March 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

SENI

Arya Wibawa: Masa Pandemi Covid-19, Kreativitas Harus Tetap Berjalan

BALIILU Tayang

:

de
Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa hadiri pemutaran film dan launching motor custom Nagabanda pada Jumat (26/3) di Dharma Negara Alaya

Denpasar, baliilu.com – Dukung kreativitas anak muda, Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa hadiri pemutaran film dan launching motor custom Nagabanda pada Jumat (26/3) di Dharma Negara Alaya dengan protokol kesehatan yang ketat.

Dalam acara ini Arya Wibawa menyaksikan pertemuan 3 commision works yang disatukan dalam sebuah karya. Putu Ajus Mulyawarman adalah seorang builder motor custom yang sebagian besar karyanya terinspirasi dari cerita tokoh-tokoh atau filosofi Hindu Bali yang menjadikan Nagabanda nama yang dipilih untuk karyanya kali ini.

Berkolaborasi dengan Monez seorang ilustrator Bali yang merespons Nagabanda dalam bentuk Mural diatas kayu jati yang kemudian dipinang menjadi background Motor Nagabanda serta cerita perjalanan Nagabanda berlanjut dengan Marmar Herayukti yang diundang untuk terlibat dalam menjahit cerita filosofi Nagabanda dengan custom culture dalam bentuk film pendek Nagabanda.

Maestro muda Bali sekaligus kreator Nagabanda, Putu Marmar Herayukti mengatakan Nagabanda dalam kehidupan kemasyarakatan di Bali adalah perlambang sebuah gelar bagi yang memiliki kedudukan erat pada kemasyarakatan, raja, pendeta atau yang setara. Ini merupakan sebuah prinsip dasar pemaknaan tentang adanya berbagai material berbeda yang akhirnya menjadi kesatuan dalam bentuk karya.

“Dalam film pendek ini prinsip Nagabanda diterjemahkan dalam penafsiran bentuk yang berbeda sesuai swadharma masing-masing, namun masih tetap dalam tujuan yang sama. Setelah melalui penempaan, rintangan, persaingan dalam kecepatan saat mengarungi waktu manusia akan melakukan upaya guna menyelesaikan tugasnya,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Camat Denpasar Utara I Nyoman Lodra, Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekraf  I Wayan Hendaryana dan Ketua Harian Bekraf Kota Denpasar I Putu Yuliarta sangat mengapresiasi kegiatan ini karena mendukung pembangunan Denpasar kreatif berwawasan budaya secara berkelanjutan serta terus mendukung pengembangan ekonomi kreatif.

“Walaupun saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19, tetapi kreativitas tidak boleh mati, tapi harus terus bergerak, karena dengan kreativitas kita akan terus bisa survive. Terimakasih kepada anak muda Denpasar yang telah melahirkan karya kreatif dan berbudaya, kami atas nama pemerintah Kota Denpasar akan terus mendukung karya anak muda hingga menuju ke kancah nasional dan internasional,” ujar Arya Wibawa.

Dalam acara tersebut Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa berkesempatan menonton film pendek Nagabanda dan melaunching motor Nagabanda. (eka)

galungan
Advertisements
galungan dprd badung
Advertisements
galungan dprd bali
Advertisements
pln ucapan
Advertisements
stikom
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
pemprov
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SENI

Film Jayaprana-Layonsari Garapan Satriya Kusuma dan Kusuma Wijaya Segera Tayang di 7 Layar Sinema

Published

on

By

Jayaprana dan Layonsari
Satriya Kusuma (kiri) dalam dialog interaktif di salah satu stasiun radio di Singaraja, Senin (25/3). (Foto: bulelengkab.go.id)

Buleleng, baliilu.com – Dunia perfilman Buleleng tengah menggelegar baru-baru ini atas karya duet luar biasa Satriya Kusuma dan Kusuma Wijaya dengan garapan film yang mengangkat kisah romansa Jayaprana dan Layonsari.

Film dengan gaya bahasa yang sangat otentik yakni bahasa Bali khas Kabupaten Buleleng ini sukses menarik banyak pecinta film drama modern dan akan segera tayang secara serentak di 7 layar sinema. Demikian terungkap kabar luar biasa ini dalam dialog interaktif di salah satu stasiun radio di Singaraja, Senin (25/3).

Satriya Kusuma yang merupakan sutradara dan penulis kawakan itu mengungkapkan sebelumnya ia telah menulis buku “Jayaprana dan Layonsari” dengan alur kisah unik yang tentunya berbeda dengan cerita umum kebanyakan. Pihaknya mengakui pembuatan buku itu adalah murni berdasarkan riset yang dilakukan langsung di Desa Kalianget dan di beberapa sumber lainnya.

“Setelah buku Jayaprana dan Layonsari terbit, saya juga melakukan pementasan teater drama modern, nah dari sinilah ada salah satu produser yang tertarik dan menunjuk saya untuk menggarap drama ini dalam sebuah film,” terangnya.

Dalam perjalanan pembuatan film bersama Kusuma Wijaya, tantangan yang luar biasa adalah bagaimana film ini menjadi hal yang berbeda dari banyak kisah yang tersebar di masyarakat. Kusuma Wijaya yang merupakan sutradara dan sudah terkenal di dunia perfilman mengakui  alur cerita film Jayaprana-Layonsari memang sangat berbeda dari kisah drama dan cerita tertulis, bahasa yang digunakan pun sangat otentik khas Buleleng sehingga aura atau energi aktor cepat tersampaikan terlebih aktornya telah melewati casting yang cukup ketat.

“Kebanyakan kisah Jayaprana-Layonsari menuangkan nuansa hitam putih atau jahat dan baik, tapi disini kami buat menjadi abu-abu atau hal yang positif bertemu positif. Ini menjadi menarik, karena nuansa positif-positif ini berdebat untuk menjadi yang paling positif,” terang Kusuma Wijaya.

Tidak ingin membongkar lebih dalam lagi isi cerita film Jayaprana Layonsari, Satriya Kusuma dan Kusuma Wijaya mengajak seluruh masyarakat Bali untuk beramai-ramai menyaksikan filmnya di layar sinema pada tanggal 28 Maret 2024 nanti. Adapun 7 layar sinema tersebut, di Jakarta terdapat dua layar sinema yakni di Mega Bekasi dan Balai Kota Tenggerang, di Epicentrum Mataram-Lombok, kemudian di Denpasar ada 4 tempat yaitu di Level 21, Living world, di Kuta dan di Jimbaran. (gs/bi)

galungan
Advertisements
galungan dprd badung
Advertisements
galungan dprd bali
Advertisements
pln ucapan
Advertisements
stikom
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
pemprov
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

SENI

Walikota Jaya Negara Tinjau Lomba Ogoh-ogoh Mini ST Yowana Paramarthan Tanjung Bungkak Kaja

Published

on

By

Lomba Ogoh-ogoh Mini denpasar
LOMBA OGOH-OGOH MINI: Pelaksanaan Lomba Ogoh-ogoh Mini oleh Sekaa Teruna (ST) Yowana Paramarthan, Banjar Tanjung Bungkak Kaja, Denpasar Timur ditinjau Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Sabtu (16/3) di balai banjar setempat. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, pada Sabtu, 16 Maret 2024 meninjau langsung pelaksanaan Lomba Ogoh-ogoh Mini oleh Sekaa Teruna (ST) Yowana Paramarthan, Banjar Tanjung Bungkak Kaja, Denpasar Timur di balai banjar setempat.

Pelaksanaan lomba tahun ini untuk ketiga kalinya, yang juga menggelar lomba tapel (topeng) ogoh-ogoh. Para peserta lomba tidak saja datang dari Kota Denpasar, juga antusias peserta datang dari luar Kota Denpasar.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara berkesempatan meninjau hasil karya seluruh peserta lomba ogoh-ogoh mini dan tapel yang dipajang di area lomba. Turut mendampingi Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati bersama tokoh masyarakat setempat.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat ditemui di sela-sela kegiatan lomba mengungkapkan, takjub dengan hasil karya para peserta Lomba Ogoh-ogoh Mini dan tapel yang digelar ST. Yowana Paramarthan, Banjar Tanjung Bungkak Kaja ini. “Melihat hasil karya mereka ini tergambar jelas dedikasi serta kreativitas berkesenian. Apalagi tidak hanya berkarya, mereka pun rata-rata sanggup menjelaskan saat diberikan pertanyaan tentang filosofi di balik karya mereka,” ujar Jaya Negara.

Ditambahkannya, Kota Denpasar sebagai kota yang mengedepankan pengembangan budaya berlandaskan spirit Vasudhaiva Kutumbakam atau menyama braya (persaudaraan), maka Pemerintah Kota Denpasar mewadahi setiap lini kreativitas berkesenian masyarakatnya. Seperti semangat berkesenian anak- anak muda baik itu karya ogoh-ogoh maupun jenis seni lainnya didukung penuh pengembangannya oleh Pemkot Denpasar melalui serangkaian festival ataupun kompetisi berjenjang untuk regenerasi seniman.

“Terciptanya atmosfer berkesenian yang baik di Kota Denpasar akan menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap seni, dan lebih jauh regenerasi seniman serta kelestarian seni budaya itu akan tetap terjaga,” ungkap Jaya Negara.

Sementara Ketua Panitia Acara, Jelantik saat ditemui menjelaskan, Lomba Ogoh-ogoh Mini dan tapel yang digelar ST. Yowana Paramarthan, Banjar Tanjung Bungkak Kaja ini merupakan penyelenggaraan yang ketiga kalinya. Penyelenggaraan Lomba Ogoh-ogoh Mini tahun ini mengambil tema Naranatya atau bila diartikan sebagai muda berkarya.

Dalam lomba ini dibagi menjadi 4 kategori, yakni kategori anak-anak, kategori nonmesin, kategori mesin, dan kategori tapel (topeng).

“Pembukaan pendaftaran lomba sudah kami buka sejak tanggal 5 Februari lalu dan hingga ditutup pada tanggal 14 Maret kemarin, dengan jumlah mencapai 67 peserta baik individu maupun kelompok. Peserta tidak hanya dari Kota Denpasar, tapi juga banyak yang antusias ikut dari luar Kota seperti, Bangli dan Gianyar,” ujarnya.

Salah satu peserta kategori anak-anak, Made Luhur dari Banjar Buatan mengaku, senang dapat mengikuti lomba ogoh-ogoh dan tapel di Banjar Tanjung Bungkak Kaja ini. “Tentu semakin banyak ada Lomba Ogoh-ogoh Mini dapat memacu saya untuk terus berkarya agar lebih bagus lagi kedepannya,” ucapnya. (eka/bi)

galungan
Advertisements
galungan dprd badung
Advertisements
galungan dprd bali
Advertisements
pln ucapan
Advertisements
stikom
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
pemprov
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

SENI

FSB dan JBD, Langkah Strategis Kuta Hadapi Gempuran Budaya Asing

Published

on

By

Festival Seni Budaya kuta
SERAHKAN PIALA: Sekda Wayan Adi Arnawa menyerahkan piala kepada pemenang saat hadir dalam Penutupan FSB Desa Adat Kuta XII tahun 2024 yang dirangkaikan dengan Grand Final Jegeg Bungan Desa Kuta 2024, di depan Pura Segara, Shelter Kebencanaan Baruna, Kuta, Rabu (13/3). (Foto: Hms Badung)

Badung, baliilu.com – Gelaran Festival Seni Budaya (FSB) Desa Adat Kuta XII Tahun 2024 mendapat sambutan positif dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa. Itu dipandang sebagai salah satu langkah strategis, di tengah gempuran budaya asing.

“Ini merupakan langkah strategis dan tepat yang dilakukan Desa Adat bersama Sabha Yowana Kuta, di tengah gempuran budaya asing,” sebutnya ketika mewakili Bupati Badung memberikan kata sambutan dalam Penutupan Festival Seni Budaya (FSB) Desa Adat Kuta XII Tahun 2024 yang dirangkaikan dengan Grand Final Jegeg Bungan Desa (JBD) Kuta 2024, di depan Pura Segara, Shelter Kebencanaan Baruna, Kuta, Rabu (13/3).

Kuta, kata Adi Arnawa, adalah destinasi tujuan wisata domestik dan internasional. Yang mana selama ini, telah memberikan kontribusi besar bagi Kabupaten Badung dari sisi fiskal.

Sementara Bali dan Badung pada umumnya, adalah wilayah pariwisata berbasis budaya. Berangkat dari itu, maka pemerintah dipastikan akan senantiasa berkomitmen untuk memberikan dukungan dan apresiasi terhadap aktivitas-aktivitas pelestarian seni dan budaya. Tidak terkecuali diantaranya yakni FSB Desa Adat Kuta.

“Saya sangat percaya dan yakin, dengan penampilan dan performance luar biasa, Desa Adat Kuta siap menghadapi akulturasi budaya. Semoga FSB ini bukan hanya sebagai ajang hiburan, perebutan juara, ataupun penobatan JBD. Melainkan juga mampu mencerminkan representasi potensi yowana Desa Adat Kuta terhadap budaya Bali, agar semakin kuat dan terjaga,” harapnya.

Untuk diketahui, gelaran kegiatan tersebut juga dihiasi penyerahan bantuan senilai Rp. 30 juta. Bantuan tersebut sebagai wujud komitmen dan dukungan pemerintah terhadap upaya-upaya pelestarian seni dan budaya.

Tampak hadir pada kesempatan tersebut yakni Camat Kuta D Ngurah Bhayudewa, Lurah Kuta Putu Dedik Ardi Ardiana, dan Bendesa Adat Kuta I Komang Alit Ardana, Kepala Lingkungan se-Kelurahan Kuta, Kelian Adat se-Desa Adat Kuta, Pasikian Yowana Kecamatan Kuta, serta Kelian Sekaa Teruna. Di samping itu hadir pula sejumlah tokoh masyarakat setempat, seperti I Gusti Anom Gumanti dan I Nyoman Graha Wicaksana.

Bendesa Adat Kuta, I Komang Alit Ardana menyampaikan, FSB dan pemilihan JBD adalah bentuk kegiatan memberikan kesempatan berkreasi dan berekspresi kepada yowana, yang notabene merupakan penerus dalam menjaga kelestarian seni dan budaya di Desa Adat Kuta.

“Siapa pun yang menjadi juara nanti, merupakan kemenangan bagi kita semua. Yakni untuk lebih semangat dalam ngajegan seni dan budaya, sebagai tonggak pariwisata kita,” ungkapnya.

Sementara itu, mengutip laporan Ketua Panitia I Wayan Andika Mandala Putra, FSB dan Pemilihan JBD 2024 dilaksanakan dengan mengusung tema Balakosa Catra Budaya. Yang mana mengandung makna yaitu Generasi Muda sebagai Payung Pewaris Budaya.

Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan tersebut, sambung dia, adalah sebagai upaya menggali serta melestarikan seni dan budaya Bali. Di samping itu juga menumbuhkembangkan jiwa sportivitas, memupuk semangat solidaritas antarsekaa teruna, serta sekaligus sebagai ajang promosi tahunan pariwisata budaya Desa Adat Kuta.

Untuk diketahui, Penutupan FSB XII tahun 2024 tersebut juga menjadi momen dinobatkannya Ayu Puspita Sari alias ‘Jegeg Ayu’ dari ST Jeladi Suta Banjar Segara Desa Adat Kuta sebagai JBD Kuta 2024. Selain itu, juga momen pengumuman juara lomba ogoh-ogoh, yang predikat Juara I-nya disabet oleh ST Yuwana Giri, Banjar Tegal. (gs/bi)

galungan
Advertisements
galungan dprd badung
Advertisements
galungan dprd bali
Advertisements
pln ucapan
Advertisements
stikom
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
pemprov
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca