Thursday, 18 April 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

SENI

Bangkitkan Seniman, Sekda Adi Arnawa Buka Workshop Music Digital 2020

BALIILU Tayang

:

Sekda Adi Arnawa di saat membuka Workshop Music Digital 2020 yang diselenggarakan oleh Komunitas Semal Megambel, Abiansemal di Hotel Made Bali, Sempidi, Minggu (20/12).

Badung, baliilu.com – Dalam upaya membangkitkan kembali semangat para seniman maupun musisi untuk bisa berkarya di tengah pandemi Covid-19, Komunitas Semal Megambel, Abiansemal menyelenggarakan Workshop Music Digital 2020. Workshop yang mengambil tema “Meningkatkan Kreativitas Melalui Musik Digital pada Masa Pandemi” ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa yang ditandai dengan pemukulan gong disertai sesi foto bersama, bertempat di Hotel Made Bali, Minggu (20/12).

Acara yang diselenggarakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ini dibatasi dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang dari kalangan Komunitas Semal Megambel. Turut hadir Kadis Kebudayaan I Gede Eka Sudarwita, Ketua Listibiya Badung I Gusti Ngurah Ketut Artawan, perwakilan Camat Mengwi dan Abiansemal, perwakilan Lurah Sempidi beserta peserta workshop. 

Sekda Badung Adi Arnawa dalam sambutannya menyambut baik adanya ide kreatif dari anak muda Komunitas Semal Megambel yang sangat inovatif melalui pelaksanaan acara Workshop Music Digital 2020, yang sangat luar biasa. Terlebih dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 saat ini. “Kepada Komunitas Semal Megambel saya memberi apresiasi karena di masa pandemi Covid-19 tetap bisa beraktivitas, sehingga kami selaku pemerintah merasa bangga dan bahagia melihat anak-anak muda sudah berkreativitas, inovatif, adaptif dan tidak menyerah di tengah situasi saat ini,” katanya seraya mengingatkan agar dalam kegiatan dan aktivitas sehari-hari tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta selalu memakai master, mencuci tangan pakai sabun pada air yang mengalir dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Lebih lanjut Adi Arnawa menyampaikan kebijakan Pemerintah Kabupaten Badung memberikan akses wifi gratis harus dimanfaatkan oleh wirausaha muda untuk berinovasi secara digital agar bisa mandiri di era globalisasi. Berinovasi melalui aplikasi yang dimiliki di wilayah masing-masing sehingga melalui jaman digital 4.0, orang luar akan tahu apa yang dimiliki di masing-masing wilayah itu sendiri.

“Di jaman digital ini mari kita manfaatkan untuk mempromosikan produk kita terutama dalam kegiatan positif, seperti belajar daring. Kepada generasi muda agar menjadi pengusaha modern dengan media digital dan lakukan inovasi-inovasi baru lagi melalui kearifan lokal yang ada,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Panitia I Gede Cita Sastrawan melaporkan di tahun 2020 merupakan tahun yang berbeda bagi semua orang seperti terjadinya penurunan ekonomi yang dirasakan oleh semua pihak karena adanya wabah Covid-19. Sehingga pada masa pandemi seperti sekarang ini juga berdampak kepada para seniman dimana ruang gerak para seniman sangat terbatas, bahkan perhelatan seni terbesar di Bali yang biasa dilaksanakan setiap bulan Juni-Juli ditiadakan.

Hal tersebut membuat seniman yang menggantungkan hidupnya pada kesenian tidak bisa berbuat apa-apa terlebihnya lagi panggung untuk para musisi dan seniman tidak bisa diadakan karena tidak boleh berkerumun.

“Melihat hal tersebut, kami dari Komunitas Seni Semal Megambel ingin membangkitkan kembali semangat para seniman maupun musisi untuk bisa berkarya kembali. Maka dari itu kami dari komunitas akan mewadahi sekaligus sebagai jembatan untuk para seniman/musisi khususnya di Bali agar bisa menuangkan karya-karya yang telah vakum selama kurang lebih 10 bulan,” terangnya seraya berharap pandemi ini segera berakhir dan aktivitas masyarakat khususnya para seniman bisa kembali normal dan ekonomi kembali pulih. (bt)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SENI

Gong Kebyar Wanita Sanggar Jagratara Pukau Penonton pada Semarak Malam Berbangga

Published

on

By

Sanggar Jagratara
PUKAU: Sanggar Seni Jagratara saat tampil memukau penonton di Lapangan Bhuana Patra Singaraja, Jumat (29/3). (Foto: bulelengkab.go.id)

Buleleng, baliilu.com – Pada pementasan kesenian di panggung semarak malam berbangga rangkaian HUT ke-420 Kota Singaraja nampak paling beda dan satu-satunya sekaa gong kebyar wanita dari Sanggar Seni Jagratara yang tampil memukau penonton di Lapangan Bhuana Patra Singaraja, Jumat (29/3).

Sekaa gong kebyar wanita dari Sanggar Seni Jagratara Desa Kalisada, Kecamatan Seririt dengan 30 personil ini kompak menggunakan busana adat warna putih ini begitu anggun, lihai membawakan 3 tabuh untuk mengiringi 2 tarian yaitu Tari Tani dan Tari Sandya Githa.

Ditemui di belakang panggung pementasan pendiri sekaligus pembina sanggar Ketut Aryawan mengatakan Jagratara artinya ambius bermakna membangun cita-cita meski banyak tantangan atau kesulitan. Sanggar yang terbentuk bulan Juli tahun lalu ini memiliki anggota 80 lebih dengan 3 pembina tabuh.

Menurut Aryawan yang sebelumnya telah memiliki Sanggar Bayu Teja Desa Lokapaksa ini memiliki tantangan membentuk gong kebyar wanita. “Dengan tekad dan kedisiplinan dalam melatih sekaa mulai dari disiplin waktu, disiplin latihan. Dia datang tepat waktu mengikuti aturan sanggar saya optimis sekaa ini tetap eksis kedepannya, dan itu dasar meyakinkan orang tua mereka,” yakinnya.

Lebih lanjut ungkap Aryawan, sekaa gong kebyar wanita disanggarnya telah didaulat menjadi Duta Buleleng pada Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun ini. Sehingga pertunjukan saat ini sebagai ajang uji coba untuk nanti tampil di PKB Bali.

Pihaknya berharap anak-anak generasi sekarang mencintai kesenian Bali dengan belajar di sanggar atau dimanapun sehingga kesenian Bali tetap lestari, terhindar dari kegiatan negatif. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

SENI

Film Jayaprana-Layonsari Garapan Satriya Kusuma dan Kusuma Wijaya Segera Tayang di 7 Layar Sinema

Published

on

By

Jayaprana dan Layonsari
Satriya Kusuma (kiri) dalam dialog interaktif di salah satu stasiun radio di Singaraja, Senin (25/3). (Foto: bulelengkab.go.id)

Buleleng, baliilu.com – Dunia perfilman Buleleng tengah menggelegar baru-baru ini atas karya duet luar biasa Satriya Kusuma dan Kusuma Wijaya dengan garapan film yang mengangkat kisah romansa Jayaprana dan Layonsari.

Film dengan gaya bahasa yang sangat otentik yakni bahasa Bali khas Kabupaten Buleleng ini sukses menarik banyak pecinta film drama modern dan akan segera tayang secara serentak di 7 layar sinema. Demikian terungkap kabar luar biasa ini dalam dialog interaktif di salah satu stasiun radio di Singaraja, Senin (25/3).

Satriya Kusuma yang merupakan sutradara dan penulis kawakan itu mengungkapkan sebelumnya ia telah menulis buku “Jayaprana dan Layonsari” dengan alur kisah unik yang tentunya berbeda dengan cerita umum kebanyakan. Pihaknya mengakui pembuatan buku itu adalah murni berdasarkan riset yang dilakukan langsung di Desa Kalianget dan di beberapa sumber lainnya.

“Setelah buku Jayaprana dan Layonsari terbit, saya juga melakukan pementasan teater drama modern, nah dari sinilah ada salah satu produser yang tertarik dan menunjuk saya untuk menggarap drama ini dalam sebuah film,” terangnya.

Dalam perjalanan pembuatan film bersama Kusuma Wijaya, tantangan yang luar biasa adalah bagaimana film ini menjadi hal yang berbeda dari banyak kisah yang tersebar di masyarakat. Kusuma Wijaya yang merupakan sutradara dan sudah terkenal di dunia perfilman mengakui  alur cerita film Jayaprana-Layonsari memang sangat berbeda dari kisah drama dan cerita tertulis, bahasa yang digunakan pun sangat otentik khas Buleleng sehingga aura atau energi aktor cepat tersampaikan terlebih aktornya telah melewati casting yang cukup ketat.

“Kebanyakan kisah Jayaprana-Layonsari menuangkan nuansa hitam putih atau jahat dan baik, tapi disini kami buat menjadi abu-abu atau hal yang positif bertemu positif. Ini menjadi menarik, karena nuansa positif-positif ini berdebat untuk menjadi yang paling positif,” terang Kusuma Wijaya.

Tidak ingin membongkar lebih dalam lagi isi cerita film Jayaprana Layonsari, Satriya Kusuma dan Kusuma Wijaya mengajak seluruh masyarakat Bali untuk beramai-ramai menyaksikan filmnya di layar sinema pada tanggal 28 Maret 2024 nanti. Adapun 7 layar sinema tersebut, di Jakarta terdapat dua layar sinema yakni di Mega Bekasi dan Balai Kota Tenggerang, di Epicentrum Mataram-Lombok, kemudian di Denpasar ada 4 tempat yaitu di Level 21, Living world, di Kuta dan di Jimbaran. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

SENI

Walikota Jaya Negara Tinjau Lomba Ogoh-ogoh Mini ST Yowana Paramarthan Tanjung Bungkak Kaja

Published

on

By

Lomba Ogoh-ogoh Mini denpasar
LOMBA OGOH-OGOH MINI: Pelaksanaan Lomba Ogoh-ogoh Mini oleh Sekaa Teruna (ST) Yowana Paramarthan, Banjar Tanjung Bungkak Kaja, Denpasar Timur ditinjau Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Sabtu (16/3) di balai banjar setempat. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, pada Sabtu, 16 Maret 2024 meninjau langsung pelaksanaan Lomba Ogoh-ogoh Mini oleh Sekaa Teruna (ST) Yowana Paramarthan, Banjar Tanjung Bungkak Kaja, Denpasar Timur di balai banjar setempat.

Pelaksanaan lomba tahun ini untuk ketiga kalinya, yang juga menggelar lomba tapel (topeng) ogoh-ogoh. Para peserta lomba tidak saja datang dari Kota Denpasar, juga antusias peserta datang dari luar Kota Denpasar.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara berkesempatan meninjau hasil karya seluruh peserta lomba ogoh-ogoh mini dan tapel yang dipajang di area lomba. Turut mendampingi Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati bersama tokoh masyarakat setempat.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat ditemui di sela-sela kegiatan lomba mengungkapkan, takjub dengan hasil karya para peserta Lomba Ogoh-ogoh Mini dan tapel yang digelar ST. Yowana Paramarthan, Banjar Tanjung Bungkak Kaja ini. “Melihat hasil karya mereka ini tergambar jelas dedikasi serta kreativitas berkesenian. Apalagi tidak hanya berkarya, mereka pun rata-rata sanggup menjelaskan saat diberikan pertanyaan tentang filosofi di balik karya mereka,” ujar Jaya Negara.

Ditambahkannya, Kota Denpasar sebagai kota yang mengedepankan pengembangan budaya berlandaskan spirit Vasudhaiva Kutumbakam atau menyama braya (persaudaraan), maka Pemerintah Kota Denpasar mewadahi setiap lini kreativitas berkesenian masyarakatnya. Seperti semangat berkesenian anak- anak muda baik itu karya ogoh-ogoh maupun jenis seni lainnya didukung penuh pengembangannya oleh Pemkot Denpasar melalui serangkaian festival ataupun kompetisi berjenjang untuk regenerasi seniman.

“Terciptanya atmosfer berkesenian yang baik di Kota Denpasar akan menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap seni, dan lebih jauh regenerasi seniman serta kelestarian seni budaya itu akan tetap terjaga,” ungkap Jaya Negara.

Sementara Ketua Panitia Acara, Jelantik saat ditemui menjelaskan, Lomba Ogoh-ogoh Mini dan tapel yang digelar ST. Yowana Paramarthan, Banjar Tanjung Bungkak Kaja ini merupakan penyelenggaraan yang ketiga kalinya. Penyelenggaraan Lomba Ogoh-ogoh Mini tahun ini mengambil tema Naranatya atau bila diartikan sebagai muda berkarya.

Dalam lomba ini dibagi menjadi 4 kategori, yakni kategori anak-anak, kategori nonmesin, kategori mesin, dan kategori tapel (topeng).

“Pembukaan pendaftaran lomba sudah kami buka sejak tanggal 5 Februari lalu dan hingga ditutup pada tanggal 14 Maret kemarin, dengan jumlah mencapai 67 peserta baik individu maupun kelompok. Peserta tidak hanya dari Kota Denpasar, tapi juga banyak yang antusias ikut dari luar Kota seperti, Bangli dan Gianyar,” ujarnya.

Salah satu peserta kategori anak-anak, Made Luhur dari Banjar Buatan mengaku, senang dapat mengikuti lomba ogoh-ogoh dan tapel di Banjar Tanjung Bungkak Kaja ini. “Tentu semakin banyak ada Lomba Ogoh-ogoh Mini dapat memacu saya untuk terus berkarya agar lebih bagus lagi kedepannya,” ucapnya. (eka/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca