Tuesday, 22 April 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

‘’Bhakti Penganyar’’ di Pura Agung Jagatnatha, Topeng Kolosal Seniman Denpasar Bawakan Cerita Candra Bhairawa

BALIILU Tayang

:

Pura Jagatnatha Denpasar 
TOPENG KOLOSAL: Penampilan Garapan Topeng Kolosal yang dibawakan Paguyuban Seniman Kota Denpasar yang berjudul Chandra Bairawa di Jaba Pura Agung Jagatnatha Denpasar, Rabu (20/11). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.comBhakti Penganyar serangkaian Karya Padususan Agung lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha Denpasar kembali menghadirkan hiburan yang apik bagi masyarakat. Kali ini, turut ditampilkan Garapan Topeng Kolosal yang dibawakan Paguyuban Seniman Kota Denpasar yang berjudul Chandra Bairawa di Jaba Pura Agung Jagatnatha Denpasar, Rabu (20/11).

Koordinator Pementasan, I Putu Adi Sujana saat dijumpai di sela pementasan menjelaskan bahwa cerita Chandra Bairawa barawal dari Raja Yudistira yang sudah resmi bertahta di Kerajaan Astina Pura. Dimana, Yudistira melaksanakan pemerintahan dengan paham Siwa yang senantiasa mengaplikasikan ajaran siwa dalam memimpin kerajaan.

Sementara, di Kerajaan Dewangkara dengan rajanya bernama Chancra Bhairawa yang menganut paham Budha. Dimana, pengamalan ajaran agama lebih kepada meningkatkan aktualisasi diri yang memiliki sedikit perbedaan dengan paham Siwa. Akibat perbedaan ini, akhirnya Dewa Siwa turun memediasi keduanya.

“Sehingga dengan adanya paham Siwa yang berdasarkan karma sandiyasa dan Budha yang berdasarkan yoga sandiyasa harus dilaksanakan secara seimbang menuju Moksatram Jagadhita,” ujarnya.

Kabid Kesenian Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, I Wayan Narta selaku Panitia Bidang Walen mengatakan bahwa selama Bhakti Penganyar Karya di Pura Agung Jagatnatha turut digelar berbagai wewalen. Hal ini untuk memberikan hiburan bagi masyarakat yang tangkil.

Wewalen ini dilaksanakan untuk menambah khidmat upacara dan ngeramen, serta selain itu sebagai hiburan bagi pemedek yang tangkil,” ujarnya. (eka/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
fisioterafi
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Baca Juga  Walikota Jaya Negara Hadiri Pujawali Agung di Br. Sapta Bumi Desa Tegal Harum

BUDAYA

Semeton Teruna-teruni Denpasar ‘‘Ngayah‘‘ di Pura Agung Besakih

Published

on

By

teruna-teruna denpasar
NGAYAH: Semeton Teruna-teruni Denpasar dalam kesempatan ngayah serangkaian Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, Karangasem, pada Kamis (17/4/2025). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Semeton Teruna Teruni Denpasar menunjukkan komitmennya dalam pelestarian budaya dan adat Bali dengan turut serta dalam serangkaian Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, Karangasem, pada Kamis (17/4/2025).

Rangkaian ngaturang ngayah ini menjadi bentuk nyata pengabdian generasi muda Denpasar terhadap nilai-nilai spiritual dan kebudayaan Bali yang diwariskan secara turun-temurun.

Dalam kegiatan tersebut, para Teruni-teruni Denpasar dari bermacam angkatan mempersembahkan Tari Rejang Dewa yang diiringi oleh Sekaa Gong dari Semeton Teruna-teruni Denpasar lainnya.

Partisipasi Semeton Teruna-teruni Denpasar ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat pemedek Karya Agung tersebut. Keterlibatan generasi muda dalam upacara besar seperti ini dinilai sangat penting dalam menjaga kesinambungan tradisi dan memberikan inspirasi bagi kalangan muda lainnya agar tidak melupakan akar budaya mereka.

Ketua Semeton Teruna-teruni Denpasar, Made Tarayana Amada, menyampaikan bahwa keikutsertaan Teruna-teruni Denpasar sebagai Duta Wisata dan Budaya Kota Denpasar dalam Karya Agung ini bukan hanya sebagai ajang pelestarian budaya, tetapi juga menjadi momen pembelajaran spiritual dan sosial bagi semeton Teruna-teruni Denpasar.

“Kami merasa bangga dapat menjadi bagian dari Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh. Ini adalah wujud bakti kami kepada leluhur, kepada Bali, dan kepada Sang Pencipta, selaras dengan filosofis Tri Hita Karana dalam masyarakat Bali,” ujarnya. Dalam kesempatan itu juga Tarayana mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh pihak Pura Besakih, serta ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar, Dinas Pariwisata Kota Denpasar dan Puri Agung Jro Kuta Denpasar atas dukungan dalam kegiatan tersebut.

Karya Ida Bhatara Turun Kabeh telah berlangsung sejak Sabtu, 12 April 2025 dan akan nyejer selama 21 hari. Sementara itu, untuk penyineban akan dilangsungkan pada Sabtu, 3 Mei 2025 bertepatan dengan Hari Suci Kuningan. (eka/bi)

Baca Juga  Rangkaian Mapepada Karya Pura Agung Jagatnatha Denpasar

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
fisioterafi
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Pemkot Denpasar ‘’Ngaturang Bhakti Penganyar’’ Serangkaian Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur

Published

on

By

bhakti penganyar denpasar
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah menyerahkan punia saat ngaturang Bhakti Penganyar serangkaian Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur, bertepatan dengan Soma Pon Wuku Dungulan/Penyajaan Galungan, Senin (21/4). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melaksanakan Bhakti Penganyar serangkaian Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur, bertepatan dengan Soma Pon Wuku Dungulan/Penyajaan Galungan, Senin (21/4). Pelaksanaan Bhakti Penganyar dipimpin Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, dan Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede beserta Anggota DPRD Kota Denpasar.

Turut hadir pula Anggota DPRD Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar.

Silih berganti pemedek datang di kawasan Penataran Pura Ulun Danu Batur untuk ngaturang bhakti sejak puncak Karya pada Purnama Kedasa, Sabtu (12/4) lalu. Pelaksanaan Bhakti Penganyar Pemkot Denpasar diawali dengan pengilen Tari Rejang oleh Kecamatan Denpasar Barat, Topeng Wali oleh Sekaa Topeng Semara Kanti Padangsambian yang diiringi Sekaa Gong Dharma Laksana, Banjar Balun, Padangsambian. Merdu suara tetabuhan, kekidungan serta denting genta menambah khidmat suasana. Rangkaian prosesi diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput oleh Ida Pedanda Griya Beraban yang dilanjutkan dengan penyerahan punia.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, pelaksanaan Bhakti Penganyar Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur tahun ini mulai dilaksanakan secara normal.

“Pelaksanaan persembahyangan Bhakti Penganyar tahun ini sudah kembali normal dengan selalu menjunjung tinggi makna dalam prosesi upacara,” ujarnya.

Dikatakan Jaya Negara, Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur ini merupakan momentum bagi seluruh umat Hindu untuk meningkatkan sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Selain itu, momen ini juga baik dimanfaatkan sebagai ajang mulat sarira. Sehingga keseimbangan alam semesta beserta isinya terutama sarwaprani, hasil pertanian dan perkebunan yang baik dapat tercipta.

Baca Juga  Pjs. Walikota Dewa Mahendra Hadiri Puncak ‘’Karya’’ di Pura Agung Jagatnatha

“Tentu ini merupakan momentum bagi kita bersama untuk meningkatkan sradha dan bhakti umat, serta memohon asung kertha wara nugraha Ida Sang Hyang Widi Wasa,” jelasnya.

Jaya Negara menambahkan, pelaksanaan Bhakti Penganyar juga bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur Pemerintah Kota Denpasar atas kelancaran dalam menjalankan swadharma membangun daerah.

“Rasa persatuan (menyama braya) umat Hindu harus kita pupuk, sehingga yadnya sebagai wujud syukur dapat terus kita laksanakan guna meningkatkan sradha dan bakti umat sesuai dengan swadarma menuju keseimbangan alam semesta,” jelasnya.

“Serta dapat memancarkan energi Dharma yang dapat memberikan hal positif bagi jagat Bali untuk membersihkan dan menetralisir hal-hal negatif yang tidak diinginkan demi terciptanya keseimbangan jagat beserta isinya,” imbuhnya.

Pangemong Pura Ulun Danu Batur, Pelinggih Dane Jero Gede Batur Duwuran mengatakan bahwa seperti tahun-tahun sebelumnya, rangkaian akan dimulai selama sebulan penuh, dari Tilem Kasanga, 28 Maret 2025 dan berakhir pada Tilem Kadasa 27 April 2025. Rangkaian upacara dimulai dengan ritual Netegang pada Tilem Kasanga, 28 Maret 2025. Pada puncak Ngusaba Kadasa bertepatan dengan Purnama Sasih Kedasa pada 12 April 2025 lalu digelar tiga ritual penting yakni Pepada Agung, Puncak Upacara, dan Upacara Tengahing Dalu.

Pada tanggal 13 April 2025 diadakan Pepada Penek dan Pujawali Wayon Ageng, sedangkan pada 14 April 2025 dilaksanakan Bakti Panganyar, Wayon Alit, Bakti Nebengin, Bakti Ngabuangin, dan Bakti Maider Gita. Setelah Wayon Alit, Ngusaba Kadasa akan dilanjutkan dengan Bakti Panganyar hingga masineb (selesai) pada 24 April 2025. Bakti Panganyar berlangsung selama sembilan hari dari tanggal 15 April 2025 hingga 23 April 2025.

“Kemudian pada 24 April 2025 akan dilaksanakan Panyineban yang terdiri atas Bakti Pepranian, Nuek Bagia Pulakerti, Mralina Sampian, dan Mendem Bagia Pulakerti, serta Bakti Patingkeb. Panyineban tepat pada Umanis Galungan,” ujarnya. (eka/bi)

Baca Juga  Rangkaian Mapepada Karya Pura Agung Jagatnatha Denpasar

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
fisioterafi
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Pemkab Tabanan Laksanakan Sembah ‘’Bhakti Penganyar’’ di Pura Ulun Danu Batur Bangli

Published

on

By

Bhakti Penganyar pura batur
BHAKTI PENGANYAR: Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya bersama istri, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, memimpin persembahyangan Bhakti Penganyar jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan di Pura Ulun Danu Batur, Desa Adat Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Jumat (18/4). (Foto: Hms Tbn)

Tabanan, baliilu.com – Dalam rangkaian kegiatan keagamaan yang sarat makna spiritual, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya bersama istri, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, memimpin persembahyangan Bhakti Penganyar jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan di Pura Ulun Danu Batur, Desa Adat Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Jumat (18/4). Persembahyangan ini merupakan bagian dari rangkaian Karya Ngusaba Kedasa Isaka 1947 Warsa 2025 yang rutin digelar sebagai bentuk bhakti umat kepada Ida Bhatara ring Pura Ulun Danu Batur.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda beserta jajaran perangkat daerah di lingkungan Pemkab Tabanan, penuh khusyuk, mengikuti seluruh prosesi upacara. Bhakti Penganyar ini tidak hanya sebagai wujud bhakti spiritual, tetapi juga sebagai upaya melestarikan budaya dan kearifan lokal Bali. “Melalui persembahyangan ini, kami memohon anugerah kerahayuan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Tabanan, Bali dan alam semesta. Semoga Ida Bhatara ring Pura Ulun Danu Batur senantiasa melimpahkan tuntunan dan keselamatan,” ucap Sanjaya.

Sebelum melaksanakan sembah Bhakti Penganyar di Pura Ulun Danu Batur, Bupati Sanjaya bersama istri dan jajaran dimulai sejak pagi, melaksanakan persembahyangan dan Ngupasaksi Karya Tawur Agung Labuh Gentuh di Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida Bhatara Mpu Ghana, Pundukdawa, Dawan, Klungkung. Selanjutnya, pihaknya juga hadir sebagai murdaning jagat Ngupasaksi Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, dan rangkaian upacara lainnya di Pura Kawitan Warga Kayuselem Gwasong Songan, Desa Songan, Kintamani, Bangli.

Momen utama yang menjadi pusat perhatian dalam rangkaian Bhakti Penganyar Pemerintah Kabupaten Tabanan adalah saat persembahyangan suci di Pura Ulun Danu Batur. Kehadiran Bupati Tabanan, bersama Ibu Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, serta jajaran OPD Pemkab Tabanan menunjukkan komitmen kuat dalam Ngaturang Ayah sebagai bentuk bhakti dan sradha kepada Ida Betara di Pura Kahyangan Jagat ini.

Baca Juga  Walikota Jaya Negara “Ngayah Nopeng” di Banjar Punduh Kulit Peguyangan Kaja

Rangkaian ngayah diawali dengan partisipasi aktif dari Sekaa Bebondresan, Sekaa Tabuh, dan Sekaa Tari yang mempersembahkan seni sakral sebagai ungkapan rasa bhakti. Hal yang sangat istimewa dan menyentuh adalah ketika Bunda Rai turut ngayah nari Rejang bersama ibu-ibu PKK Kabupaten Tabanan, mempersembahkan tari suci sebagai bentuk pemuliaan dan ketulusan hati. Tidak hanya itu, Bupati Sanjaya dan Bunda Rai juga ikut ngayah mereresik (membersihkan area pura) sebagai simbol pengabdian dan komitmen pemerintah dalam mewujudkan Bali Bersih guna menjaga kelestarian alam Bali.

Acara juga dimeriahkan oleh penampilan onen-onen atau bebalihan, yang dibawakan oleh para pengayah dari Kabupaten Tabanan, menambah kekhidmatan dan semangat kebersamaan dalam suasana upacara. Dengan semangat kebersamaan dan kesucian hati, rangkaian Bhakti Penganyar ini diharapkan mampu mempererat rasa pesemetonan (persaudaraan) dan rasa bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa serta meningkatkan semangat gotong-royong dalam membangun Bali, khususnya Kabupaten Tabanan. (gs/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
fisioterafi
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca