Thursday, 15 May 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

SENI

‘’Cupak Dadi Ratu’’, Garapan Sekaa Janger Hasta Komala Jadi Pertunjukan Terakhir Duta Denpasar di PKB XLVI

BALIILU Tayang

:

janger denpasar
JANGER TRADISI: Penampilan Sekaa Janger Hasta Komala, Br. Betngandang, Sanur Kauh, Duta Kota Denpasar pada PKB XLVI 2024, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Centre, pada Kamis (11/7). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Penampilan Sekaa Janger Hasta Komala, Br. Betngandang, Sanur Kauh, Duta Kota Denpasar menjadi duta terakhir Kota Denpasar pada Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI Tahun 2024. Sekaa Janger Hasta Komala sukses memberikan penampilan terbaiknya pada Utsawa Janger Tradisi Remaja PKB XLVI di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Centre, pada Kamis (11/7).

Turut hadir serta memberi dukungan di tengah para penonton Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristy Arya Wibawa, serta Pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar. Sekaa Janger Hasta Komala Duta Kota Denpasar sukses memukau ribuan penonton yang hadir dengan penampilan kesenian Tari Janger berjudul ‘‘Cupak Dadi Ratu‘‘.

Koordinator Sekaa Janger Hasta Komala, I Made Suda saat ditemui pihaknya mengaku sangat bersyukur dapat tampil dengan baik pada pementasan Utsawa Janger Tradisi Remaja PKB XLVI di Gedung Ksirarnawa. Dimana, pihaknya mengaku telah melaksanakan persiapan yang sangat panjang untuk membina para penabuh dan penari guna memberikan yang terbaik sebagai Duta Kota Denpasar pada Utsawa Janger Tradisi Remaja.

Lebih lanjut dijelaskan, pada pementasan ini Sekaa Janger Hasta Komala sebagai Duta Kota Denpasar membawakan penampilan yang berjudul ‘‘Cupak Dadi Ratu‘‘.

Dikatakan Made Suda, Cupak Dadi Ratu merupakan kisah cerita perang pelengkungan di Kerajaan Kediri yang melibatkan dua saudara yakni I Cupak dan Gerantang. Karena I Cupak dan I Gerantang ini bermasalah lalu I Cupak mengalah dan meninggalkan Kerajaan Kediri dan melakukan perjalanan yang panjang hingga menemukan sebuah balai banjar dan seperangkat gambelan di desa yang sangat sepi.

Setelah I Cupak memainkan gambelan di banjar tersebut lalu sontak para penduduk berdatangan dan menceritakan bahwa desanya yang bernama Obag Wesi terkena bencana yang disebabkan oleh burung garuda yang mencari mangsa manusia. Dan tak lama kemudian I Cupak menawarkan diri untuk melawan hingga mengalahkan burung garuda. Dan mulai saat itu Kerajaan Obag Wesi kembali aman dan I Cupak dinobatkan sebagai raja di Kerajaan Obag Wesi dan menikah dengan putri raja.

Baca Juga  Fragmentari "Ngeraja Singa" Sukses Bius Ribuan Penonton di PKB ke-46

“Kami sangat bersyukur telah mampu memberikan penampilan maksimal pada hari ini, sehingga latihan dan pembinaan yang kami laksanakan dapat memberikan hasil yang maksimal, dan kita bersyukur dapat memberikan yang terbaik untuk Kota Denpasar,” ungkap Made Suda.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa memberikan apresiasi atas berbagai persiapan yang dilaksanakan duta kesenian Kota Denpasar, khususnya Sekaa Janger Hasta Komala, Br. Betngandang, Sanur Kauh, Kecamatan Densel sebagai Duta Kota Denpasar terakhir pada pementasan Utsawa Janger Tradisi Remaja PKB XLVI Tahun 2024.

Tak hanya itu, pihaknya juga mengaku kagum dengan ide dan konsep berkesenian seniman Denpasar. Hal tersebut dapat dilihat dari konsep, pola tabuh dan tari serta penggunaan properti yang disesuaikan dengan tema. Sehingga garapan yang dibawakan dapat dinikmati penonton dengan baik.

“Tadi kita saksikan penampilannya sudah maksimal dan luar biasa, garapan yang ditampilkan juga sangat perfek, terlebih makna yang mendalam dengan judul garapan ‘‘Cupak Dadi Ratu‘‘, sehingga pementasan ini memberikan semangat sebagai pembuktian bahwa seniman Denpasar sangat luar biasa,” jelasnya. (eka/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan

SENI

Jadi Duta Denpasar pada Lomba Barong PKB, Sekaa Gong Pancer Gita Werdhi Winangun Siap Berikan yang Terbaik

Published

on

By

Duta pkb Denpasar
HADIRI PEMBINAAN: Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat menghadiri Pembinaan Sekaa Gong Pancer Gita Werdhi Winangun, Desa Adat Panjer sebagai Duta Kota Denpasar pada Wimbakara Barong Ket PKB XPVII di Wantilan Pura Dalem Desa Adat Panjer, Rabu (7/5) petang. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Duta Kesenian Kota Denpasar yang akan berlaga di Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 terus melaksanakan persiapan. Tak terkecuali Sekaa Gong Pancer Gita Werdhi Winangun, Desa Adat Panjer yang akan menjadi Duta Kota Denpasar pada Lomba Barong yang dipastikan siap pentas dan memberikan sajian terbaik pada event seni tahunan Provinsi Bali ini. Hal tersebut terungkap saat pelaksanaan pembinaan oleh Tim Kesenian Kota Denpasar yang digelar di Wantilan Pura Dalem Desa Adat Panjer, Rabu (7/5) petang.

Tampak hadir langsung untuk memberikan dukungan dan semangat, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Ida Bagus Yoga Adi Putra, Made Oka Cahyadi Wiguna, Ketua Bapemperda DPRD Kota Denpasar, I Nyoman Darsa, Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara, Tim Pembina Seni dan Konsultan Seni Kota Denpasar.

Dalam kesempatan tersebut, Wawali Arya Wibawa memberikan apresiasi atas berbagai persiapan yang dilaksanakan duta kesenian Kota Denpasar, khususnya Sekehe Gong Pancer Gita Werdhi Winangun, Desa Adat Panjer yang akan menjadi Duta Kota Denpasar pada Lomba Barong.

Dikatakannya, secara umum sekehe ini telah menunjukan penampilan yang optimal. Meski demikian, tentunya persiapan harus terus dioptimalkan pada sisa waktu yang tersedia. Sehingga nantinya saat pentas penampilan sekeha Sekehe Gong Pancer Gita Werdhi Winangun, Desa Adat Panjer ini dapat lebih maksimal.

“Saya berharap seluruh duta kesenian Kota Denpasar yang akan berlaga di PKB terus berlatih untuk memberikan hasil yang terbaik, optimalkan sisa waktu yang tersedia, astungkara memberikan hasil maksimal nantinya dan tetap jaga kesehatan,” ujarnya.

Bendesa Adat Panjer, AA Ketut Oka Adnyana mengatakan, beragam persiapan terus dioptimalkan guna memaksimalkan penampilan Duta Barong Kota Denpasar ini. Dimana, latihan telah dilaksanakan sejak Bulan Januari dan kini memasuki tahapan pematangan materi.

Baca Juga  Wawali Arya Wibawa Hadiri Pembinaan Taman Penasar Sekar Taman Penasar Basugita

Dikatakannya, Barong Ket merupakan salah satu kesenian Bali yang erat hubungannya dengan upacara Agama Hindu di Bali. Dalam konsep keagamaan barong diartikan menjadi dua kata yaitu “Bar atau Bor” yang berarti poros dan “Ong” adalah aksara suci yang memiliki simbul Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).

“Mohon dukungan semoga Sekaa Gong Pancer Gita Werdhi Winangun, Desa Adat Panjer bisa memberikan yang terbaik untuk Kota Denpasar,” ujarnya. (eka/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

SENI

Komjen Chryshnanda Gelar Pameran Seni ‘Mbajing’ di Ubud, Angkat Nilai Moral dan Kemanusiaan

Published

on

By

pameran lukisan Mbajing
PAMERAN: Kalemdiklat Polri, Komjen Pol. Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si. saat menggelar pameran lukisan di Ubud pada Jumat malam, 2 Mei 2025. (Foto: Hms Polres Gianyar)

Ubud, Gianyar, baliilu.com – Museum Puri Lukisan Ubud menjadi lokasi penyelenggaraan pameran tunggal bertajuk “Mbajing”, menampilkan karya Kalemdiklat Polri, Komjen Pol. Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si. Pameran dibuka secara resmi pada Jumat malam, 2 Mei 2025, dan menampilkan berbagai karya seni lukis yang bertema refleksi moral, etika, dan kemanusiaan.

Acara pembukaan dihadiri sejumlah tokoh nasional, pejabat pemerintahan, serta seniman dari berbagai daerah. Acara diawali dengan pertunjukan Tari Kayon dan Tari Legong Lasem dari Peliatan. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha Djumaryo, yang menyampaikan apresiasi terhadap pameran yang menurutnya memperlihatkan sisi humanis dari seorang anggota kepolisian.

Dengan mengangkat tema “Mbajing”, pameran ini mengusung gagasan tentang pergulatan nilai dalam diri manusia, baik antara kebaikan maupun keburukan. Dalam sambutannya, Komjen Chryshnanda menyampaikan bahwa seni dapat menjadi sarana menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan dan nilai keadaban yang melampaui batas profesi.

Penglingsir Puri Ubud, Tjokorda Gde Artha Ardhana Sukawati, dalam pernyataannya menyebut pameran ini memberi kontribusi terhadap pelestarian nilai-nilai budaya Ubud sebagai salah satu pusat seni di Bali. Sejarawan asal Prancis, Jean Couteau, yang turut hadir, menilai pameran ini sebagai bentuk dialog antara profesi dan ekspresi artistik.

Pameran dibuka secara simbolis melalui pemukulan gong dan prosesi penulisan pesan kebangsaan, disertai sejumlah penampilan budaya seperti live painting, pemercikan tirta, musik tradisional Baleganjur Gelung Agung, serta pertunjukan Wayang Polisi Dalang. Pengamanan acara dilakukan oleh personel dari Polres Gianyar dan Polsek Ubud.

Pameran “Mbajing” dijadwalkan berlangsung hingga 12 Mei 2025 dan terbuka untuk umum. (gs/bi)

Baca Juga  Pastikan Kesiapan Duta Denpasar pada Ajang PKB XLVII 2025
Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

SENI

“Rejang Mahadewi”, Tari Wujud Ungkapan Syukur

Published

on

By

Rejang Mahadewi
Tari Rejang Mahadewi. (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Seperti layaknya tari Bali kebanyakan menampilkan gerakan mata yang tajam dan memukau penonton, namun di Buleleng sendiri terdapat sebuah tarian rarejangan yang terbilang unik karena dari awal hingga akhir penampilannya dibawakan dengan memejamkan mata.

Ialah “Rejang Mahadewi”, Sebuah tarian dengan kedalaman spiritual dan keanggunan gerak. Tarian ini menjadi simbol persembahan untuk para dewa-dewi, yang ditampilkan perdana oleh Sekaa Gong Kebyar Wanita Sanggar Seni Jagratara. Tarian yang ditata oleh koreografer Bagus Kawiantara berkolaborasi dengan penggarap tabuh I Kadek Rio Julyarta Putra ini bukan sekadar pertunjukan biasa. Para penari menari dengan mata tertutup, sebuah simbol bakti tanpa pamrih kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang terinspirasi dari Tari Sang Hyang Kebyar yang pernah dipentaskan pada Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun 2021. Setiap gerakannya yang lembut menggambarkan keanggunan dewi, sementara iringan gong semar pegulingan menciptakan atmosfer magis penuh penghayatan.

“Gerak tari ini lahir dari kontemplasi atas berkah yang terus mengalir dari alam dan Tuhan. Penari yang menari dengan mata tertutup adalah simbol bahwa syukur tak butuh pamer, cukup tulus dan penuh bakti,” ujar I Kadek Rio Julyarta Putra saat dikonfirmasi, Senin (21/4).

Ditambahkannya, bahwa musik dalam tarian ini dirancang untuk menghadirkan suasana hening yang penuh penghayatan dengan balutan gong semar pegulingan.

“Kami ingin menghadirkan suasana hening yang justru menghidupkan kekuatan dari dalam. Musiknya pelan tapi menggugah,” tambahnya.

Penampilan Rejang Mahadewi menjadi salah satu momen istimewa yang tayang perdana pada perayaan HUT Kota Singaraja lalu. Tarian ini tak hanya mengundang kekaguman, tapi juga menjadi pengingat akan pentingnya spiritualitas dalam seni pertunjukan Bali.

Baca Juga  Balaganjur Cittha Gurnita Kanti Duta Denpasar Tampilkan Garapan Bertajuk Wala Tanda

Dengan kekuatan pesan dan visual yang mendalam, Rejang Mahadewi dipandang sebagai bentuk penghormatan atas kearifan lokal Buleleng, sekaligus upaya pelestarian nilai-nilai luhur dalam kebudayaan Bali. (gs/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca