Saturday, 15 March 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

NEWS

DLHK Denpasar Gelar Workshop Penanganan Sampah bagi Pengelola Hotel, Restoran dan Kafe

BALIILU Tayang

:

dlhk denpasar
WORKSHOP: DLHK Kota Denpasar pada Rabu (5/2) di Gedung Sewaka Dharma (GSD) menggelar workshop penanganan sampah di sumber bagi pengelola Hotel, Restoran dan Kafe (HOREKA) di Kota Denpasar. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar pada Rabu (5/2) di Gedung Sewaka Dharma (GSD) menggelar workshop penanganan sampah di sumber bagi pengelola Hotel, Restoran dan Kafe (Horeka) di Kota Denpasar.

Workshop dibuka Kadis DLHK Kota Denpasar, Ida Bagus Putra Wirabawa yang dihadiri  kurang lebih 100 pengelola Horeka di Kota Denpasar dengan dipandu narasumber terkait.

Kadis DLHK Kota Denpasar, Ida Bagus Putra Wirabawa dalam sambutannya mengatakan workshop ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan dengan sejumlah Kementerian beberapa waktu yang lalu.

“Kota Denpasar terus melakukan pembangunan dan pengembangan di segala sektor terutama pada upaya penanganan sampah. Mengingat kondisi pariwisata tidak dapat terlepas dari pengelolaan lingkungan hidup termasuk pengelolaan sampah maka perlu langkah nyata untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Berdasarkan data komposisi sampah di Provinsi Bali tahun 2024, diketahui bahwa sumber sampah dari aktivitas perniagaan termasuk didalamnya sektor Horeka merupakan penghasil sampah terbesar kedua setelah sampah rumah tangga yaitu mencapai 11,4% dengan jenis sampah terbesar berasal dari sampah organik.

Menyikapi hal tersebut maka diperlukan upaya-upaya serius dan nyata dalam mengurangi sampah di sumbernya.
Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah mengamanatkan bahwa pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah, masyarakat, maupun pelaku usaha dengan prinsip pengurangan sampah dari sumbernya dan pengelolaan sampah terpadu.

“Regulasi ini diperkuat oleh Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012 yang mengatur pemilahan sampah, daur ulang, dan pemanfaatan kembali sampah secara efektif untuk meminimalkan dampak lingkungan,” ujarnya.

Lebih lanjut dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2023 dan Peraturan Menteri LHK No. P.75 Tahun 2019 memberikan panduan lebih rinci bagi pelaku usaha Horeka, seperti tidak menyediakan kantong belanja plastik, tidak menggunakan wadah makan bahan styrofoam, tidak menggunakan sedotan plastik, pendauran ulang sampah mudah terurai seperti sisa sayuran, makanan, buah-buahan melalui pembuatan lubang resapan biopori atau teba vertikal dan menggunakan alat makan dan minuman yang dapat diguna ulang.

Baca Juga  PPK di Pemkot Denpasar Wajib Bersertifikasi Keahlian PBJ

Mengenai regulasi dan kewajiban pelaku usaha khususnya dari sektor Horeka dalam pengelolaan sampah akan dipaparkan oleh sejumlah narasumber seperti dari Perencana Ahli Muda Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Bali dan Nusra, Putu Mekar Prihatini membawakan materi tentang Peran Strategis Horeka Dalam Percepatan Penyelesaian Permasalahan Sampah di Kota Denpasar,  dan juga oleh Director of Sustainability Desa Potato Head, Amanda Marcella serta Analis Lingkungan Hidup DLHK Kota Denpasar, Mia Krisna Pratiwi mengenai Teba Vertikal dan Lubang Biopori.

“Semoga workshop ini dapat menjadi transformasi awal untuk menyatukan langkah dalam menjawab tantangan pengelolaan sampah di Kota Denpasar khususnya yang berasal dari sektor Horeka sehingga dapat menciptakan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan menuju zero waste dan nantinya para peserta akan dimonitoring secara berkelanjutan, ” jelasnya.

Sementara salah satu peserta workshop, Gede Noviartha dari Hotel Mercure Sanur mengaku senang dapat mengikuti kegiatan workshop ini.

“Dari workshop ini kami bisa belajar terkait cara pengelola sampah dari yang paling sederhana dan segera setelah ini akan kami tindak lanjut dengan menerapkannya baik di lingkungan kerja maupun tempat tinggal kami,” ujarnya. (eka/bi)

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

NEWS

Panen Jagung Arumba, Wujud Pemkab Buleleng Dorong Ketahanan Pangan

Published

on

By

jagung Arumba buleleng
PANEN JAGUNG: Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra bersama Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna saat panen jagung Arumba di Hutan Kota Singaraja, Sabtu (15/3). (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Pemerintah Kabupaten Buleleng terus berupaya mendorong ketahanan pangan salah satunya dengan mengembangkan pertanian jagung Arumba. Hal tersebut diwujudkan dengan dilakukan panen jagung Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra bersama Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna di Hutan Kota Singaraja, Sabtu (15/3).

Bupati Sutjidra menyampaikan bahwa jagung Arumba merupakan varietas unggul yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat dikembangkan di lahan kering seperti di Hutan Kota Singaraja.

Ia juga mengatakan bahwa lahan ini akan menjadi pusat edukasi bagi petani untuk memahami teknik budidaya jagung serta pengelolaan lahan terpadu dengan tanaman lain seperti cabai dan bunga gemitir.

“Hari ini kita panen jagung Arumba, salah satu varietas unggul yang hanya berumur 60 hari. Ini cocok bagi petani di lahan kritis karena tidak memerlukan banyak air,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat, mengungkapkan bahwa jagung Arumba memiliki tekstur unik dan rasa khas yang menyerupai ketan. Jagung ini sangat diminati, terutama untuk pasar di Madura. Rasanya lebih lembut dan tidak terlalu lengket seperti ketan.

Ia juga menambahkan bahwa produksi jagung di Buleleng telah mencapai 35.000 ton pada 2024 dan akan terus dikembangkan dengan sistem tumpang sari agar optimal.

“Dengan program pertanian terpadu ini, Pemkab Buleleng berharap para petani semakin bergairah dalam mengelola lahan tidur dan berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan daerah,” tutupnya.

Acara panen bersama tersebut dihadiri oleh jajaran Forkopimda Buleleng, Kepala Dinas OPD Pemkab Buleleng, para Camat, serta perangkat desa. (gs/bi)

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Baca Juga  Pemkot Denpasar Gelar Sekolah Pasar Rakyat 2023, Sasar 40 Pedagang dan Pengelola Pasar
Lanjutkan Membaca

NEWS

Antisipasi Laju Inflasi, Pemkot Denpasar Bagikan Bibit Aneka Tanaman untuk Petani di Subak Sembung

Published

on

By

antisiplasi inflasi
SERAHKAN PUPUK: Penyerahan pupuk dan bibit aneka tanaman kepada warga, di kawasan Subak Sembung, Kelurahan Peguyangan, Sabtu (15/3). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar terus berupaya untuk mengambil langkah antisipatif dalam menangani laju inflasi. Salah satunya, adalah dengan melakukan penyerahan pupuk dan bibit aneka tanaman kepada warga, di kawasan Subak Sembung, Kelurahan Peguyangan, Sabtu (15/3).

Hadir langsung dalam kegiatan tersebut Asisten II Sekretariat Daerah Kota Denpasar, Anak Agung Gede Risnawan, jajaran Kecamatan Denpasar Utara, Dinas Pertanian, Kelurahan Peguyangan dan pihak terkait lainnya.

Saat dikonfirmasi terkait hal ini, Lurah Peguyangan, Gede Sudi Arcana menyebutkan, bibit dan pupuk yang dibagikan mencapai hingga 100 paket.

“Ada beberapa bibit yang kami bagikan. Yakni, bibit bunga mitir, sayur kangkung, bayam dan sebagainya. Hari ini yang menerima adalah para petani di kawasan Subak Sembung,” Sudi Arcana.

Lebih lanjut, Sudi Arcana mengatakan, selain bibit, para petani juga menerima beberapa jenis pupuk. Antara lain, pupuk urea, PTSP dan juga petroganik yang diharapkan akan dapat dimanfaatkan dalam perawatan tanaman oleh para petani.

“Bibit yang dibagikan kepada para petani mudah-mudahan segera bisa digunakan, agar para petani dapat memanfaatkan lahan yang ada di kawasan Subak Sembung, sekaligus dapat menjadi salah satu upaya ketahanan pangan dan menambah penghasilan para warga yang bercocok tanam disana,” lanjutnya.

Sudi Arcana juga menyampaikan, para petani di kawasan Subak Sembung amat terbantu dengan adanya penyerahan paket bibit dan pupuk ini. Untuk itu pihaknya berterimakasih atas segala bentuk komitmen dan perhatian Pemkot Denpasar kepada para petani di Subak Sembung.

“Terimakasih kepada Bapak Walikota dan Bapak Wakil Walikota beserta jajaran Pemkot Denpasar, atas segala bentuk kepedulian dan perhatian kepada para petani di Subak Sembung. Semoga kawasan Subak Sembung dapat menjadi salah satu area hijau yang bermanfaat bagi Kota Denpasar,” ucap Sudi Arcana. (eka/bi)

Baca Juga  Penularan Covid-19 di Kota Denpasar Masih Tinggi, Hari Ini Kasus Positif Melonjak di Angka 57 Orang

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Sekaa Teruna Se-Desa Adat Denpasar Tolak Penggunaan “Sound System” Pengarakan Ogoh-ogoh

Pemkot Denpasar Siapkan Iringan Baleganjur hingga Fasilitasi Kegawatdaruratan

Published

on

By

sound system nyepi
HADIRI RAKOR: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan menghadiri rapat koordinasi yang dipimpin oleh Bendesa Adat Denpasar, Anak Agung Ngurah Alit Wirakesuma, pada Sabtu (15/3) di Wantilan Pura Dalem Kahyangan Badung, Desa Adat Denpasar. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Sekaa Teruna se-Desa Adat Denpasar menolak penggunaan sound system dalam pengarakan Ogoh-ogoh pada Hari Suci Nyepi Caka 1947. Keputusan ini diambil dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Bendesa Adat Denpasar, Anak Agung Ngurah Alit Wirakesuma, pada Sabtu (15/3) di Wantilan Pura Dalem Kahyangan Badung, Desa Adat Denpasar.

Hadir dalam kesempatan tersebut, DPD RI Perwakilan Bali Dr. Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Danramil 1611-07/Denbar, Danramil 1611-01/Dentim, dari Polresta Denpasar, Kapolsek Denpasar Utara dan Denpasar Barat. Hadir pula pimpinan OPD terkait Pemkot Denpasar, dan tokoh masyarakat setempat.

DPD RI Dapil Bali Dr. Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mendukung pelaksanaan Perda No. 9 Tahun 2024 tentang pelestarian Ogoh-ogoh di Kota Denpasar. Sebagai anggota Komite III DPD RI, Rai Mantra menekankan bahwa perda tersebut bertujuan untuk melestarikan dan menjaga nilai-nilai tradisi serta ritual, khususnya dalam rangkaian peringatan Hari Suci Nyepi, termasuk Pengerupukan dan tradisi ogoh-ogoh.

Rai Mantra juga menyoroti pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan dalam pelaksanaan Pengerupukan, terutama terkait penggunaan sound system yang berpotensi menggeser makna budaya dan dapat mengganggu ketertiban umum. “Kami mengajak semua pihak, termasuk desa adat, perbekel, lurah, serta yowana, untuk menjaga esensi perayaan Nyepi,” ujar Rai Mantra.

Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, mengapresiasi komitmen Sekaa Teruna se-Desa Adat Denpasar dalam menolak penggunaan sound system pada perayaan Pengerupukan.

“Kami juga mengapresiasi Sekehe Teruna yang telah berpartisipasi dalam Kesanga Festival dan mendukung pelaksanaan Pengerupukan sebagai bagian dari tradisi spiritual,” ujar Jaya Negara.

Jaya Negara menambahkan bahwa Pemkot Denpasar telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk mendukung jalannya Pengerupukan, termasuk penyediaan gamelan bagi Sekaa Teruna yang tidak memiliki pengiring sendiri.

Baca Juga  Tekan Inflasi, Wawali Arya Wibawa Turun Langsung Tinjau Operasi Pasar

“Kami telah siapkan dua set baleganjur di kawasan Patung Catur Muka untuk mengiringi ogoh-ogoh yang tidak memiliki pengiring sendiri, fasilitas kesehatan untuk situasi darurat, penyediaan toilet di fasilitas Kantor Walikota, hingga pembagian 2.000 nasi jinggo gratis,” jelasnya.

Jaya Negara menegaskan bahwa Pemkot Denpasar mendukung penuh kegiatan ini sebagai bagian dari ritual dan tradisi di desa adat. Jaya Negara juga menekankan bahwa Pengerupukan memiliki nilai spiritual yang tidak selayaknya diiringi dengan sound system. Walikota Jaya Negara juga mengucapkan Rahajeng Rahina Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1947 kepada seluruh masyarakat Denpasar.

Sementara Bendesa Adat Denpasar, Anak Agung Ngurah Alit Wirakesuma, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah dalam mengatur pengarakan ogoh-ogoh guna menjaga ketertiban dan kelestarian budaya. Dengan adanya registrasi terhadap 87 Sekaa Teruna serta koordinasi dengan komunitas dan banjar setempat, diharapkan pengarakan ogoh-ogoh dapat berlangsung lebih teratur dan sesuai dengan Perwali serta Perda Kota Denpasar Nomor 9 Tahun 2024 tentang pelestarian ogoh-ogoh.

“Kami juga melakukan upaya untuk meminimalisir keamanan dan ketertiban ogoh-ogoh ke kawasan Catur Muka, yang telah mendapatkan dukungan dari ribuan pecalang, kepolisian, TNI, hingga Satpol PP dalam pengamanan, yang tentu akan sangat membantu kelancaran acara,” ujarnya.

Lebih lanjut, Anak Agung Ngurah Alit Wirakesuma menegaskan bahwa dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan sidak terhadap penggunaan sound system sebagai langkah menjaga esensi budaya ogoh-ogoh agar tetap berlandaskan tradisi. Alit Wirakesuma mendorong penggunaan gamelan, kulkul, atau alat musik tradisional lainnya sebagai pengiring ogoh-ogoh.

“Adanya peningkatan dana Rp 20 juta dari Pemkot Denpasar untuk penguatan kreativitas ogoh-ogoh juga menunjukkan komitmen dalam mendukung kebudayaan lokal. Dengan kolaborasi antara desa adat, pemerintah, dan aparat keamanan, diharapkan pengarakan ogoh-ogoh bisa menjadi perayaan yang aman, tertib, dan tetap mencerminkan nilai-nilai budaya Bali,” ujarnya. (eka/bi)

Baca Juga  PPK di Pemkot Denpasar Wajib Bersertifikasi Keahlian PBJ

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca