Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

NEWS

Giri Prasta Dampingi Kunker DPR RI Komisi IX ke RSD Mangusada Badung

BALIILU Tayang

:

Bupati Giri Prasta
KUNKER: Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mendampingi kunjungan kerja DPR RI Komisi IX ke Rumah Sakit Daerah Mangusada Kabupaten Badung, Sabtu (11/5). (Foto: Hms Badung)

Badung, baliilu.com – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mendampingi kunjungan kerja DPR RI Komisi IX ke Rumah Sakit Daerah Mangusada Kabupaten Badung, Sabtu (11/5). Kunjungan Komisi DPR yang membidangi Kesehatan, Ketenagakerjaan, BP2MI, Badan POM, BKKBN, BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan ini adalah untuk melihat kemajuan pelayanan dan penanganan kesehatan yang ada di Kabupaten Badung.

Kunjungan kerja DPR RI berjumlah 20 anggota dipimpin oleh Hj. Dewi Asmara, Murti Utami dari Kemenkes, Yanti Herman, dan Ni Made Diah Permata Laksmi. Tampak juga artis Krisdayanti yang juga anggota DPR RI. Turut mendampingi Bupati Giri Prasta antara lain Dirut RSD Mangusada I Wayan Darta, Kadis Kesehatan Badung dr. Made Padma Puspita dan OPD terkait di lingkup Pemkab Badung.

Bupati Giri Prasta mengucapkan selamat datang dan berterima kasih atas kedatangan DPR RI Komisi IX ke Kabupaten Badung. Bupati Giri Prasta mengungkapkan bahwa kesehatan merupakan salah satu skala prioritas pembangunan Kabupaten Badung. Secara umum, Bupati Giri Prasta menjelaskan ada lima bidang yang menjadi skala prioritas di Kabupaten Badung. Pertama yakni pangan, sandang dan papan. Kedua pendidikan dan kesehatan, ketiga jaminan sosial dan tenaga kerja, keempat adat agama, tradisi, seni dan budaya dan kelima pariwisata lengkap dengan infrastrukturnya.

“Khusus untuk kesehatan, kami mengikuti program nasional yakni Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan kartu KIS (Kartu Indonesia Sehat). Dan seizin BPJS Kapitasi, kami terima kasih sekali bahwa dengan Universal Health Coverage (UHC), Badung bisa dijadikan role model untuk tingkat nasional, karena kami tercover sampai 100 persen. Kami di Badung juga membangun rumah sakit di setiap kecamatan bahkan rumah sakit rehabilitasi, sehingga setiap kecamatan menjadi filternya, dan apabila tidak bisa ditangani oleh RS di setiap kecamatan, barulah dirujuk ke Rumah Sakit Mangusada,” ungkapnya.

Baca Juga  Bupati Giri Prasta Terima Penghargaan Indonesia Awards 2023

Badung juga memiliki Rumah Sakit berjalan yang dikenal dengan Pap Smear (keliling) untuk ibu-ibu bahkan untuk anak-anak sekolah. “Kami juga mempunyai pelayanan sampai ke rumah-rumah,” imbuhnya sembari menyampaikan bahwa untuk di Kabupaten Badung angka stunting sangat kecil berada di angka 0,6%.

Lebih lanjut Bupati Giri Prasta memaparkan, Kabupaten Badung juga memiliki program santunan penunggu pasien di rumah sakit. Namun dengan adanya Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), rumah untuk kebijakan santunan penunggu pasien itu sekarang tidak ada. Contohnya ada warga Badung yang sakit lalu opname di RSD Mangusada, penunggunya diberikan Rp 200 ribu/hari.

“Kami berterima kasih dengan Kementerian Kesehatan dan BPJS Kapitasi bahkan undang-undang terbaru bahwa pasien tidak boleh ditolak oleh Rumah Sakit dan tidak boleh ditolak oleh Puskesmas. Contohnya salah satu ada sakit panggul patah, BPJS Kesehatan dari JKN-nya hanya memberi tanggungan Rp 30 juta, di sisi lain kebutuhannya adalah Rp 65 juta. Maka kami di Kabupaten Badung juga menalangi untuk itu, jadi masyarakat tidak perlu membayar lagi. Kalau itu ditolak masyarakat yang marah, dan kalau itu dilakukan puskesmas atau rumah sakit yang rugi. Jadi solusi-solusi inilah yang kami butuhkan nanti dari bapak/ibu Kementerian Kesehatan. Kami berikhtiar dan kami berjanji, astungkara kebutuhan kesehatan masyarakat khususnya di Kabupaten Badung ini tercover 100%,” pungkas Bupati Giri Prasta.

Sementara itu Ketua Rombongan kerja DPR RI Hj. Dewi Asmara didampingi Kemenkes dan BPJS Kesehatan mengungkapkan, kunjungan ke RSD Mangusada bertujuan ingin melihat kemajuan-kemajuan pelayanan dan penangan kesehatan di Kabupaten Badung mulai dari vaksin narkoba, medical tourism, pariwisata dan akan ada juga program untuk lansia disertai Rumah Sakit-Rumah Sakit Pratama di kecamatan, dan ada Ambulan Desa. “Mudah-mudahan ke depannya keberhasilan ini tentunya tiada gading yang tak retak. Kalau ada kekurangannya jangan ragu-ragu untuk dibicarakan kepada kami,” ucapnya.

Baca Juga  Ajak Pasemetonan Pasek Bersatu, Bupati Giri Prasta Buka Lokasabha Alit MGPSSR Kuta Utara

Lebih lanjut Dewi mengatakan, program BPJS di Kabupaten Badung sudah berjalan bahkan sudah sangat optimal. “Terutama bagi mereka yang belum ada kartu atau kartunya belum aktif tiba-tiba katakanlah berhenti maka melalui APBD mereka langsung swit. Jadi di sini ada program BPJS Plus-plus. Jadi semua masalah kalau ada kendala langsung di take over dengan pemda setempat melalui APBD kesehatannya,” katanya.

“Dan kami setelah melihat rumah sakitnya sangat bagus sekali dan punya potensi ke depan terutama tentang Medical Tourism khususnya untuk Geriatri. Artinya banyak turis-turis yang usia lanjut di negaranya musim dingin justru ingin libur ke Bali, dan itu juga menjadi alasan untuk membuka Medical Tourism Geriatri,” imbuhnya.

Dewi melanjutkan, ini adalah salah satu model contoh yang diharapkan melalui Kemenkes bisa menjadi role model untuk Medical Tourism Geriatri dan Badung sudah melaksanakan program-program baru, baik untuk pasien-pasien jantung maupun bahkan narkoba.

“Mereka juga melayani tapi tidak semua langsung di sini, tetapi melalui Rumah Sakit yang ada di setiap kecamatan. Kalau tidak salah ada 7 Rumah Sakit Pratama untuk menampung supaya tidak terjadi ledakan, dan dari 275 tempat tidur alhamdulillah BOR-nya sudah 90 persen. Tentunya ini antara lain baik yang langsung datang maupun kiriman dari Rumah Sakit Pratama lainnya yang ada di kecamatan-kecamatan,” jelasnya. (gs/bi)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan

NEWS

DPRD Bali Gelar Rapat Paripurna Ke-17, Bahas Raperda RPJMD dan Pertanggungjawaban APBD 2024

Published

on

By

RAPAT PARIPURNA: Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya saat memimpin Rapat Paripurna Ke-17 DPRD Bali Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024–2025 yang berlangsung di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Senin (16/6/2025). (Foto: gs)

Denpasar, baliilu.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali, pada Senin, 16 Juni 2025 menggelar Rapat Paripurna Ke-17 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024–2025 yang berlangsung di Ruang Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Senin (16/6/2025).

Rapat Paripurna yang mengagendakan penyampaian penjelasan Gubernur terhadap dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), yakni Raperda RPJMD Provinsi Bali Tahun 2025–2029 dan Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Semesta Berencana Tahun Anggaran 2024, dipimpin Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya didampingi Wakil Ketua I Wayan Disel Astawa, Wakil Ketua II Ida Gede Komang Kresna Budi dan Wakil Ketua III Komang Nova Sewi Putra.

Hadir Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta mewakili Gubernur Bali, segenap anggota DPRD Bali, Sekda Bali Dewa Made Indra bersama pimpinan OPD, para kelompok ahli DPRD Bali dan undangan lainnya.

Pada kesempatan itu, Wagub Giri Prasta menyampaikan capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2024. Ia menyebut capaian ini sebagai hasil sinergi antara pemerintah daerah dan DPRD, sekaligus bentuk komitmen terhadap tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berintegritas.

“Pencapaian ini hendaknya tidak hanya dilihat sebagai prestasi administratif, tetapi sebagai apresiasi atas upaya kita menjaga integritas, profesionalisme, dan keterbukaan dalam penyelenggaraan pemerintahan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wagub Giri Prasta menjelaskan bahwa Raperda RPJMD 2025–2029 merupakan penjabaran visi dan misi gubernur dan wakil gubernur terpilih periode 2025–2030. Visi pembangunan lima tahun ke depan tetap mengusung Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru.

Ia menekankan bahwa arah kebijakan dan program prioritas dalam RPJMD telah diselaraskan dengan RPJMN 2025–2029 serta digali dari potensi, karakteristik, dan nilai-nilai kearifan lokal Bali. “RPJMD ini memuat indikator-indikator pembangunan dengan target yang terukur dan harus dicapai dalam lima tahun mendatang,” tambahnya.

Baca Juga  Rapat Paripurna DPRD Badung, Bupati Giri Prasta Jelaskan Perubahan KUPA & PPAS APBD Tahun 2021

Terkait Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2024, Wagub menyebutkan bahwa realisasi Pendapatan Daerah mencapai Rp 7,82 triliun atau 113,80 persen dari target sebesar Rp 6,87 triliun. Sementara realisasi Belanja Daerah mencapai Rp 7,29 triliun atau 93,55 persen dari anggaran sebesar Rp 7,79 triliun.

Kedua Raperda tersebut selanjutnya akan dibahas lebih lanjut oleh tim yang dibentuk oleh DPRD Provinsi Bali sebelum disahkan menjadi peraturan daerah.

Rapat Paripurna menyetujui pembahasan Ranperda RPJMD 2025-2029 dikoordinatori oleh I Made Rai Warsa dan Wakil Koordinator I Gede Ketut Lugrahita Pendit, serta Badan Anggaran yang membahas Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2024 dikoordinatori oleh Gede Kusuma Putra bersama Wakil Koodinator AA Bagus Tri Candra Arka. (gs/bi)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Bupati Mahayastra Sampaikan Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2024

Published

on

By

Bupati Mahayastra
SAMPAIKAN RANPERDA: Bupati Gianyar, I Made Mahayastra saat menyampaikan Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2024, kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gianyar (DPRD), Senin (16/6) di Ruang Sidang Utama Kantor DPRD Gianyar. (Foto: Hms Gianyar)

Gianyar, baliilu.com – Bupati Gianyar, I Made Mahayastra menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2024, kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gianyar (DPRD), Senin (16/6) di Ruang Sidang Utama Kantor DPRD Gianyar.

Mahayastra menyampaikan bahwa Pendapatan Daerah yang direncanakan sebesar 3,060 triliun rupiah lebih, sampai berakhirnya tahun Anggaran 2024 terealisasi sebesar 2,975 triliun rupiah lebih atau 97,24 persen.

Pendapatan Daerah terbagi atas Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri atas Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, serta Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah direncanakan sebesar 1,762 triliun rupiah lebih, dapat direalisasikan sebesar 1,686 rupiah lebih atau 95,72 persen.

Selain PAD Pendapatan Daerah juga bersumber dari Pendapatan Transfer yang terdiri atas Transfer Pemerintah Pusat dan Transfer Pemerintah Provinsi yang direncanakan sebesar 1,298 triliun rupiah lebih, terealisasi sebesar 1,285 triliun rupiah lebih atau 99,02 persen. Serta Lain–lain Pendapatan Daerah Yang Sah,  terealisasi sebesar 3,796 milyar rupiah lebih dari anggaran yang ditetapkan sebesar 100 juta rupiah.

“Belanja Daerah yang terdiri dari Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga, dan Belanja Transfer dalam Tahun Anggaran 2024 direncanakan sebesar 2,944 triliun rupiah lebih, terealisasi sebesar 2,541 triliun rupiah lebih atau 86,31 persen,” terang Mahayastra.

Dilanjutkannya, realisasi penerimaan Pendapatan Daerah Tahun anggaran 2024 lebih tinggi sebesar 85,547 miliar rupiah lebih dari yang direncanakan. Peningkatan ini disebabkan oleh optimalnya pendataan potensi wajib pajak baru yang menyebabkan Pendapatan Asli Daerah meningkat dan pengakuan penerimaan BLUD yang diakui sebagai Retribusi Daerah sesuai dengan Perda Nomor 7 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Baca Juga  Bupati Giri Prasta Hadiri ‘’Karya’’ di Pura Desa, Desa Adat Pelaga

Sedangkan realisasi Belanja Daerah lebih rendah sebesar 403,067 miliar rupiah lebih dari yang direncanakan. Namun realisasi tahun ini lebih tinggi sebesar 175,769 miliar rupiah dibandingkan dengan tahun sebelumnya dikarenakan lebih banyak program kerja di masing-masing OPD yang terlaksana.

Nilai Surplus/Defisit ditambah dengan Pembiayaan Netto menghasilkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun 2024 sebesar 324,494 miliar rupiah lebih.

Berdasarkan Neraca Tahun Anggaran 2024 Mahayastra menjelaskan bahwa jumlah aset sebesar 4,473 triliun rupiah lebih yang terdiri atas aset lancar, Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap dan Aset Lainnya. Serta Pos Ekuitas Dana dan Kewajiban sebesar 4,476 triliun rupiah lebih yang terdiri atas Jumlah Kewajiban sebesar 468,619 miliar rupiah dan Ekuitas sebesar 4,004 triiun rupiah.

Mahayastra menekankan bahwa Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024, telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dimana  terdapat 7 jenis laporan, yaitu Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Disampaikannya pula berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari BPK RI Perwakilan Provinsi Bali yang diserahkan pada tanggal 25 Mei 2025, Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam Pengelolaan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2024 kembali memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), dimana Tahun Anggaran 2024 merupakan tahun kesebelas secara berturut-turut Kabupaten Gianyar memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

“Keberhasilan ini tentunya tidak terlepas atas dukungan semua pihak, yang telah bekerja keras sesuai dengan norma-norma hukum demi kemajuan Kabupaten Gianyar yang kita cintai,” pungkasnya. (gs/bi)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Pemkab Buleleng Dukung Pronas Lewat Rakornas Inflasi dan Evaluasi Program Prioritas Presiden

Published

on

By

pengendalian inflasi Pemkab Buleleng
PANTAU HARGA: TPID Kabupaten Buleleng saat melaksanakan pemantauan harga pasar beberapa waktu lalu. (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kebijakan program nasional (pronas) dengan mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi dan Evaluasi Program Prioritas Presiden yang digelar secara hybrid, bertempat di ruang rapat Kantor Bupati Buleleng, Senin (16/6). Kegiatan dihadiri oleh Plt. Asisten Ekonomi dan Kesra Setda Buleleng, Putu Reika Nurhaeni, bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Rakornas yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Drs. Tomsi Tohir, M.Si, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan percepatan realisasi program-program strategis nasional.

“Jangan sampai program strategis nasional seperti Makan Bergizi Gratis tidak berjalan maksimal hanya karena keterlambatan administrasi di daerah,” tegas Tomsi dalam arahannya.

Selain evaluasi program prioritas, agenda Rakornas juga memfokuskan perhatian pada pengendalian inflasi, khususnya yang dipicu oleh fluktuasi harga komoditas pangan utama seperti beras, minyak goreng, cabai merah, dan cabai rawit. Pemerintah daerah diminta lebih aktif tidak hanya dalam memantau kondisi pasar, namun juga melakukan intervensi langsung dan pembaruan data harga secara berkala. “Jangan sampai keputusan pusat keliru karena data dari daerah tidak akurat,” imbuhnya

Di akhir arahannya, Tomsi mengingatkan bahwa penguasaan indikator ekonomi oleh kepala daerah menjadi kunci utama dalam mencapai keberhasilan pembangunan.

“Rapor daerah tidak bisa bagus jika indikator tidak dikuasai. Mengendalikan inflasi bukan kerja satu pihak, tapi tanggung jawab bersama,” tandasnya.

Rakornas ini menjadi momentum penting untuk memperkuat koordinasi lintas level pemerintahan, menjaga stabilitas harga, serta memastikan pelaksanaan program-program strategis nasional berjalan efektif dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Untuk diketahui, di Kabupaten Buleleng sendiri telah rutin dilaksanakan pemantauan harga pasar oleh tim TPID Kabupaten Buleleng untuk pengendalian inflasi. Untuk saat ini (16/6), ketersediaan bahan pokok di Kabupaten Buleleng relatif aman dan terkendali. Hanya harga cabai keriting saja yang sedikit mengalami kenaikan harga. (gs/bi)

Baca Juga  Bupati Giri Prasta Terima Penghargaan Indonesia Awards 2023

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca