Thursday, 23 January 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

SENI

Gong Kebyar Dewasa Puspa Gita Duta Denpasar Sukses Getarkan PKB XLVI

BALIILU Tayang

:

gong kebyar denpasar
GONG KEBYAR DUTA DENPASAR: Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Ketua Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa saat menyaksikan Sekaa Gong Kebyar Dewasa Puspa Gita, Banjar Tohpati Desa Kesiman Kertalangu sebagai Duta Kota Denpasar pada ajang PKB XLVI di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center, Kamis (27/6) malam. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Duta Kota Denpasar pada Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI Tahun 2024 kembali menunjukkan penampilan apiknya. Setelah sebelumnya Duta Gong Kebyar Wanita dan Anak-anak, kini Sekaa Gong Kebyar Dewasa Puspa Gita, Banjar Tohpati Desa Kesiman Kertalangu sebagai Duta Kota Denpasar sukses membawakan seluruh materi pementasan dengan baik pada Utsawa Sekaa Gong Kebyar Dewasa PKB XLVI di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center, Kamis (27/6) malam.

Tampil mebarung dengan Gong Kebyar Dewasa, Komunitas Seni Saptana Jagaraga, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Duta Kabupaten Gianyar, Sekaa Gong Kebyar Dewasa Puspa Gita, Banjar Tohpati Desa Kesiman Kertalangu berhasil menggetarkan panggung Ardha Candra dan membius semua ribuan pasang mata yang hadir. Sebanyak tiga materi turut dibawakan, yakni Tari Kreasi Kakebyaran Topeng Bugis, Tabuh Pepanggulan Kreasi Berare dan Pragmentari bertajuk Wira Guna Abinaya Ngeraja Kuning yang berhasil memukau decak kagum para penonton.

Hadir langsung untuk memberikan dukungan di tengah-tengah penoton, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Ketua Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa serta Pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar.

Koodinator Sekaa Gong Kebyar Dewasa Puspa Gita, Banjar Tohpati Desa Kesiman Kertalangu, I Wayan Sukadana mengaku bersyukur pementasan hari ini berjalan dengan lancar dan sesuai harapan. Dimana, pihaknya mengaku telah melaksanakan persiapan panjang jauh sebelumnya untuk membina guna memberikan yang terbaik sebagai Duta Kota Denpasar untuk Gong Kebyar Dewasa.

Lebih lanjut dijelaskan, pada pementasan kali ini, Sekaa Gong Kebyar Dewasa Puspa Gita, sebagai Duta Kota Denpasar membawakan tiga materi. Yakni Tari Kreasi Kakebyaran Topeng Bugis, Tabuh Pepanggulan Kreasi Berare dan Pragmentari bertajuk Wira Guna Abinaya Ngeraja Kuning.

Baca Juga  Bawakan Garapan "Taruna Goak", Balaganjur Bala Goak Panji Pukau Ribuan Penonton PKB

Dikatakannya, Tari Kakebyaran Topeng Bugis merupakan tari kreasi petopengan yang diciptakan pada tahun 1991 dalam ajang festival gong kebyar se-Bali. Adapun tarian ini merupakan tarian massal, menceritakan kelucuan rakyat jelata. Dalam penyajiannya tari Topeng Bugis ini menggunakan tapel hanya pada bagian mulut saja, dengan bentuk mulut besar mancung yang dalam bahasa pergaulan dibali sering disebut bujuh atau munju.

Selanjutnya untuk Tabuh Berare merupakan penggabungan dari dua nama tokoh besar karawitan Bali yaitu Beratha dan Regog yang dikenal sebagai pendobrak hal-hal baru dengan mengadopsi dan mulai mengimplementasi gaya-gaya musikal gamelan lain selain gong kebyar. Tidak hanya unsur gamelan lainnya, pola-pola garap musik barat pun banyak menjadi landasan inspirasi bagi kekaryaan dari dua tokoh tersebut.

Dan sebagai persembahan pamungkas turut ditampilkan Pragmen Tari bertajuk ‘’Wira Guna Abinaya Ngeraja Kuning’’. Dimana pada era tahun 1927 sampai dengan 1954 di bawah kendali Punggawa Kesiman pasca-Puputan Badung, banyak peninggalan di bidang seni dan budaya hampir punah. I Gusti Ngurah Kesiman yang memegang kendali saat itu merasa sedih dan merenungi karya Ida Bhatara Kembar yaitu Anak Agung Anglurah Kesiman dan I Gusti Ngurah Made Agung yang menciptakan Legong Bhatara Bayu di bawah konseptor Ida Pedanda Made Sidemen.

Guna membangun kembali kesenian tersebut, lanjut Sukadana menuturkan, Punggawa Kesiman memerintahkan Bendesa Mas dari Wangaya Kaja, Kubayan dari Binoh, Tangkas dari Kelandis, Tambyak dari Singgi untuk mengumpulkan para seniman tari membangkitkan kembali sebuah hasil karya seni yang hampir punah tersebut dalam serangkaian upacara Ngeraja Kuning. Akhirnya, diutuslah I Nyoman Kaler sebagai pelatih terkenal saat itu, untuk melatih Ni Pollok, Ni Luh Cawan, Ni Ketut Reneng beserta masyarakat pecinta seni tari yang lainnya berlatih untuk mempersiapkan acara tersebut.

Baca Juga  Pecah! Penampilan Memukau Gong Kebyar Anak-anak Buleleng Bawakan Garapan “Meslodoran”

“Kita bersyukur mampu memberikan penampilan maksimal pada hari ini, sehingga latihan dan pembinaan yang kami laksanakan dapat memberikan hasil yang maksimal, kita bersyukur dapat memberikan yang terbaik untuk Kota Denpasar,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa memberikan apresiasi atas berbagai persiapan yang dilaksanakan duta kesenian Kota Denpasar, khususnya Sekaa Gong Kebyar Dewasa Puspa Gita, Banjar Tohpati Desa Kesiman Kertalangu sebagai Duta Kota Denpasar yang malam ini sukses memberikan penampilan terbaik dan luar biasa.

“Tadi kita saksikan penampilanya sudah sangat maksimal dan luar biasa, garapan yang ditampilkan juga sangat apik, terlebih Pragmen Tari bertajuk ‘Wira Guna Abinaya Ngeraja Kuning’ yang sangat luar biasa membuat penonton berdetak kagum dan terpana menyaksikannya, selain makna yang mendalam sesuai dengan tema, pementasan juga memberikan semangat sebagai pembuktian bahwa kreasi dan penuangan ide garapan Denpasar sangat luar biasa,” jelasnya. (eka/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan

SENI

Obati Kerinduan Para Yowana, Desa Adat Buleleng Gelar Pengrupukan Festival 2025

Published

on

By

festival ogoh-ogoh buleleng
RAKOR: Rapat koordinasi dengan Kelian Banjar Adat, Prajuru dan yowana di wantilan Desa Adat Buleleng, terkait Pangrupukan Festival Ogoh-ogoh 2025, Jumat (17/1). (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Mengobati rasa rindu akan penyaluran kreativitas seni para yowana di Desa Adat Buleleng dan wujud komitmen Desa Adat Buleleng dalam melestarikan adat tradisi Bali jelang hari Raya Pangrupukan Nyepi Caka 1947, Desa Adat Buleleng akan menggelar Pangrupukan Festival Ogoh-ogoh 2025.

Demikian disampaikan Jro Nyoman Sutrisna selaku Kelian Desa Adat Buleleng usai rapat koordinasi dengan Kelian Banjar Adat, Prajuru dan yowana di wantilan Desa Adat Buleleng, Jumat (17/1).

Lebih lanjut dijelaskan, dalam rangka merayakan Hari Suci Nyepi Tahun 2025/1947, Desa Adat Buleleng akan menggelar Pangerupukan Festival 2025. Festival ini juga menjadi bentuk realisasi janji kepada para yowana di Desa Adat Buleleng, setelah pada Nyepi tahun 2024, pengarakan ogoh-ogoh terpaksa dibatalkan karena bertepatan dengan piodalan dan pesta demokrasi.

“Tahun ini kami adakan lomba ogoh-ogoh dengan branding Pengerupukan Festival. Temanya ‘Nyomya Bhuta Kala Pengerupukan Nyanggra Nawa Warsa 1947, Dharma Dumaranang Desa’,” ujar Sutrisna dikutip dari laman bulelengkab.go.id.

Desa Adat Buleleng juga memberikan bantuan dana stimulan sebesar Rp 5 juta kepada setiap yowana di banjar adat untuk pembuatan ogoh-ogoh. Bantuan stimulan mulai disalurkan pada Jumat (17/1) lalu. Ogoh-ogoh yang dibuat oleh para yowana harus berbentuk bhuta kala sesuai dengan tema lomba. Total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp 56 juta, dengan kategori juara 1, 2, dan 3, serta juara harapan 1, 2, dan 3.

Festival Pengerupukan ini akan dilaksanakan pada Jumat, 28 Maret 2025, mulai pukul 18.00 Wita. Rutenya dimulai dari depan RSUD Buleleng, melewati Tugu Singa Ambara Raja, Catuspata Desa Adat, hingga berakhir di Setra Desa Adat Buleleng.

Baca Juga  Pecah! Penampilan Memukau Gong Kebyar Anak-anak Buleleng Bawakan Garapan “Meslodoran”

Untuk memastikan proses penilaian berjalan objektif, pihak penyelenggara berencana menggunakan juri dari luar Desa Adat Buleleng, yang terdiri dari ahli seni, budaya, dan akademisi. Penilaian akan dilakukan di jalan dan di Setra Buleleng, dengan pengawasan juga pada proses pembuatan ogoh-ogoh yang didampingi oleh para juri.

Kelian Sutrisna menegaskan bahwa festival ini bertujuan sebagai wadah bagi para yowana di 14 banjar adat di Desa Adat Buleleng untuk menunjukkan ide dan kreativitas mereka dalam seni ogoh-ogoh.

“Dalam pengarakan ogoh-ogoh juga dilarang menggunakan sound system, kreativitas yowana dalam berbudaya harus di tonjolkan pada festival ini,” tegasnya.

Pengerupukan Festival 2025 diharapkan dapat menjadi ajang yang tidak hanya merayakan Hari Suci Nyepi, tetapi juga mengangkat potensi seni budaya lokal, sambil mempererat hubungan antar warga di Desa Adat Buleleng. (gs/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

SENI

Walikota Jaya Negara Buka Sumerta Kauh Art Festival 2024

Published

on

By

Sumerta Kauh Art festival
BUKA SKA: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara secara resmi membuka Sumerta Kauh Art (SKA) Festival tahun 2024 ditandai dengan penancapan Kayon, Jumat (6/12/2024) sore. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara secara resmi membuka Sumerta Kauh Art (SKA) Festival tahun 2024 ditandai dengan penancapan Kayon, Jumat (6/12/2024) sore.

SKA Festival tahun 2024 dipusatkan di area Jalan Rijasa, Desa Sumerta Kauh, Denpasar selama dua hari dimulai pada Jumat, 6 Desember 2024 hingga Sabtu, 7 Desember 2024. SKA Festival tahun 2024 mengangkat tema Sancaya Mangaji Wreddhi yang memiliki makna berkumpul belajar bersama dan berkarya.

Hadir juga bersama Walikota Jaya Negara yakni Kepala BNN Kota Denpasar, Kombes Pol. I Ketut Adnyana Putera, S.Si., Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati, Kadis Kebudayaan, Raka Purwantara, Perbekel Sumerta Kauh, I Wayan Sentana dan undangan lainnya.

Walikota Jaya Negara dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi atas komitmen pemerintahan desa di Kota Denpasar dalam melestarikan seni dan budaya. Seperti yang kita lihat saat ini yakni Pemerintah Desa Sumerta Kauh yang menggelar SKA Festival.

Disampaikan pula bahwa, ini mencerminkan dukungan atas pembangunan Kota Denpasar berbasis kebudayaan melalui spirit Vasudhaiva Kutumbakam (menyama braya). Tercermin dalam pelaksanaannya melibatkan serta menggerakkan seluruh komponen masyarakat di Desa Sumerta Kauh mulai dari anak-anak, Sekaa Teruna – Teruni hingga ibu-ibu PKK dalam menampilkan potensi di bidang seni budaya dikemas melalui berbagai macam parade dan lomba seni dan budaya.

“Hal positif lainnya tentu dilibatkannya pelaku UMKM di Desa Sumerta Kauh. Semoga Pemerintah Desa Sumerta Kauh dapat terus konsisten menggelar kegiatan seperti ini,” ujar Jaya Negara.

Sementara Perbekel Sumerta Kauh, I Wayan Sentana ditemui di sela-sela acara menjelaskan, Sumerta Kauh Art Festival tahun 2024 menampilkan potensi-potensi seni dan budaya dari banjar-banjar se-Desa Sumerta Kauh dan juga melibatkan 40 UMKM binaan Desa Sumerta Kauh.

Baca Juga  Sekaa Gong Batur Mahaswara, Tampilkan Garapan Seni 100% Otentik Rasa Desa Batuan

Di hari pertama, Jumat, 6 Desember 2024 ditampilkan serangkaian pementasan tari Bali oleh perwakilan enam banjar se-Desa Sumerta Kauh dilanjutkan oleh Pementasan Gong Kebyar Wanita yang ditampilkan oleh ibu-ibu PKK di Banjar Pagan Kelod dan Banjar Eka Dharma, Desa Sumerta Kauh dan berbagai hiburan lainnya.

Sementara pada hari kedua, Sabtu, 7 Desember 2024 digelar lomba mewarnai diikuti oleh anak-anak di Desa Sumerta Kauh dan juga lomba ngelawar. Dilanjutkan pementasan tarian oleh perwakilan enam banjar di Desa Sumerta Kauh, penyerahan hadiah lomba dan ditutup penampilan hiburan oleh Lolot Band.

“Dilanjutkan kemudian sajian utama yakni Parade Baleganjur Bebarongan diikuti oleh perwakilan Sekaa Teruna-Teruni di enam banjar yang ada di Desa Sumerta Kauh. Melalui Parade Baleganjur Bebarongan kami harap generasi muda di desa kami dapat melestarikan dan menjaga warisan budaya ini,‘‘ ujarnya.

Selain itu, yang spesial pada Sumerta Kauh Art Festival Tahun 2024 ini pada malam Pembukaan Festival akan diserahkan apresiasi berupa penghargaan kepada sebelas tokoh seniman yang telah berkontribusi terkait pengembangan dan pelestarian seni budaya di Desa Sumerta Kauh.

“Semoga Sumerta Kauh Art Festival ini konsisten kami gelar sebagai wadah pelestarian seni budaya mendukung Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif Berwawasan Budaya,” ujar Sentana. (eka/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

SENI

Walikota Jaya Negara Tutup Parade Gong Kebyar Wanita dan Anak-anak Kota Denpasar 2024

Jadi Puncak Apresiasi Pembinaan Seni di Tingkat Banjar

Published

on

By

Parade Gong Kebyar
SERAHKAN PIAGAM: Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menyerahkan piagam penghargaan kepada peserta terbaik Parade Gong Kebyar Wanita dan Anak-Anak Kota Denpasar Tahun 2024 yang berlangsung di Lapangan Puputan Badung, I Gusti Ngurah Made Agung, pada Minggu malam (24/11). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara secara resmi menutup Parade Gong Kebyar Wanita dan Anak-anak Kota Denpasar tahun 2024 yang berlangsung di Lapangan Puputan Badung, I Gusti Ngurah Made Agung, pada Minggu malam (24/11).

Penutupan acara ini ditandai dengan penyerahan piagam penghargaan kepada peserta dengan penampilan terbaik oleh Walikota Jaya Negara. Acara tersebut dihadiri oleh Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua Komisi I DPRD Denpasar, A.A. Putu Gede Wibawa, Pimpinan OPD terkait serta undangan lainnya.

Pada hari terakhir parade, enam Sekaa tampil memukau, yakni Sekaa Gong Anak-anak Rare Bandrang Cakra, Banjar Minggir, Kelurahan Padangsambian berdampingan dengan Sekaa Gong Anak-anak Panti Budaya Banjar Panti Gede, Desa Pemogan. Sesi kedua, pempilan dari Sekaa Gong Wanita Semara Budaya Banjar Badak Sari, Desa Sumerta Kelod bersama Sekaa Gong Wanita Githa Werdhi Swari Banjar Yangbatu Kauh, Desa Dangin Puri Kelod. Dan terakhir ditutup dengan penampilan Sekaa Gong Anak-anak Dharma Gita, Banjar Biaung, Desa Kesiman Kertalangu berdampingan dengan Sekaa Gong Anak-anak Lila Tridatu, Kelurahan Pemecutan.

Dalam kesempatan tersebut, Walikota Jaya Negara mengapresiasi seluruh peserta atas dedikasi dan kreativitas mereka dalam melestarikan seni budaya Bali, khususnya kesenian Gong Kebyar.

“Parade ini menjadi wadah pembinaan berkelanjutan untuk generasi muda dan wanita di tingkat banjar, sekaligus sebagai bentuk nyata pelestarian budaya dan berharap kegiatan ini dapat terus memotivasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan seni tradisional kita,” ujar Walikota Jaya Negara.

Dengan keberhasilan penyelenggaraan parade tahun ini, Walikota Jaya Negara menegaskan komitmen Pemkot Denpasar untuk terus mendukung pengembangan seni budaya Bali melalui kolaborasi dan partisipasi aktif masyarakat.

Baca Juga  Jelang PKB XLVI, 151 IKM Hasil Kurasi Dekranasda Ditetapkan

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara, didampingi Kabid Kesenian, I Wayan Narta, menjelaskan 12 sekaa gong telah menunjukkan penampilam terbaiknya yang merupakan perwakilan dari banjar, desa, dan kelurahan di Kota Denpasar. Sebanyak 8 sekaa terdiri dari anak-anak, sementara 4 lainnya merupakan sekaa wanita.

Sebagai bentuk apresiasi, seluruh peserta telah dinilai oleh Tim Pengamat dari Tim Pembina Seni Kota Denpasar, yang kemudian memilih 4 penampilan terbaik, yakni 3 dari kategori Sekaa Gong Kebyar Anak-anak dan 1 penampilan terbaik dari kategori Sekaa Gong Kebyar Wanita.

Sebagai peserta terbaik dalam penampilan parade Gong Kebyar Wanita dan Anak-anak Kota Denpasar Tahun 2024, yakni Sekaa Gong Wanita Semara Budaya Banjar Badak Sari, Desa Sumerta Kelod, Sekaa Gong Anak-anak Rare Bandrang Cakra, Banjar Minggir, Sekaa Gong Anak-anak Lila Tridatu, Kelurahan Pemecutan, dan Sekaa Gong Anak-anak Wirama Tirtayasa, Banjar Sekar Kangin, Desa Sidakarya.

“Peserta dengan penampilan terbaik mendapatkan piagam penghargaan dan hadiah uang sebesar Rp. 9 juta. Seluruh peserta parade juga akan menerima uang pembinaan sebesar Rp. 35 juta. Kami berharap parade ini dapat mendukung pelestarian dan pengembangan seni budaya Bali,” tambahnya. (eka/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca