Thursday, 18 April 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Gubernur Koster Resmi Tutup Bulan Bahasa Bali Ke-3 Tahun 2021

BALIILU Tayang

:

Gubernur Bali Wayan Koster

Denpasar, baliilu.com – Gubernur Bali Wayan Koster secara resmi menutup Bulan Bahasa Bali ke-3 tahun 2021 yang mengangkat tema ‘Wana Kerthi-Sabdaning Taru Mahottama’ yang bermakna Bulan Bahasa Bali sebagai Altar Pemuliaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali Tertaut Jelajah Pemaknaan Hutan sebagai Prana Kehidupan.

Acara penutupan Bulan Bahasa Bali ke-3 yang dihadiri tanpa penonton ini, berlangsung sukses pada Minggu, Redite Kliwon Tolu (28/2) di Taman Budaya Provinsi Bali, Denpasar, dan dilaksanakan secara hibrid luring-daring.

Dalam sambutannya, Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini mengatakan Pulau Bali sejatinya tidaklah besar. Tetapi di tempat yang kecil ini kita memiliki Bahasa Bali yang merupakan Bahasa Ibu, begitu juga dengan Aksara Bali yang berperan menuliskan kemuliaan pemikiran para leluhur, dan Sastra Bali yang bisa kita jadikan pedoman kehidupan sekala maupun niskala.

“Dari 718 bahasa daerah yang ada di Indonesia, hanya 11 bahasa daerah yang memiliki aksara daerah, salah satunya Bahasa Bali,” ujar Gubernur Bali yang dikenal sebagai pejuang pelestari adat, tradisi, seni dan budaya, serta kearifan lokal Bali ini.

Koster kemudian menjelaskan di Bali terdapat Aksara Bali yang kembali dibagi menjadi tiga, antara lain  Aksara Wréastra, Swalalita, dan Modré yang digunakan dalam menulis berbagai hal ikhwal kehidupan maupun kematian. Selain itu, Sastra Bali juga banyak tertulis di dalam lontar-lontar.

“Berdasarkan penyampaian Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali di tahun 2020, jumlah lontar yang telah dicatat hingga diidentifikasi telah mencapai 29.658 dengan berbagai kondisi. Hal ini menunjukkan bahwa kita di Bali memiliki sebuah kebudayaan atau kebudayaan yang adi luhung, mulia, dan sangat utama jika dibandingkan dengan daerah lainnya,” ujarnya.

Mengetahui tentang keutamaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali yang demikian adanya, maka Wayan Koster dengan konsep kepemimpinannya di Pemerintah Provinsi Bali telah berupaya membuatkan regulasi Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.

“Peraturan ini menunjukkan secara jelas bahwa Pemerintah Provinsi Bali menaruh harapan besar agar keberadaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali semakin berkembang dan semakin mampu bersaing dalam perkembangan jaman. Peraturan ini juga sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, yang intinya adalah mengutamakan pembangun Bali dengan didasari atas adat, tradisi, seni, budaya, dan kearifan lokal lainnya yang ada di Bali,” sebut Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng ini saat didampingi Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Ny. Putri Suastini Koster, Sekda Bali Dewa Made Indra, dan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Wayan ‘Kun’ Adnyana.

Atas keberadaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali di Pulau Dewata, Gubernur Koster yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini dengan tegas menyatakan hanya kita masyarakat Bali yang memiliki Bulan Bahasa Bali. Belum ada Provinsi lain di Indonesia yang mengupayakan pemuliaan terhadap bahasa Ibunya, melalui pelaksanaan Bulan Bahasa seperti kita di Bali ini.

“Boleh kita cinta Bahasa Indonesia, belajar bahasa asing, tapi nomor satu yang wajib adalah menjaga dan menggunakan Bahasa Bali. Jadi cara hidup kita di Bali, lokal, nasional, global. Jangan bisa Bahasa Inggris, tapi lupa Bahasa Bali. Wajib Bahasa Bali, kalau tidak kita siapa lagi. Kepercayaan untuk menjaga budaya Bali, harus kita percayakan kepada orang Bali,” tambah Gubernur jebolan ITB ini seraya menyatakan saya melihat Bulan Bahasa Bali tahun ini sudah diikuti oleh banyak sekali masyarakat Bali, hingga datang dari luar Bali seperti Sulawesi, Jogja, Bandung, dan banyak lagi dari daerah lainnya, karena acara dilaksanakan secara virtual.

Hal ini menurut Wayan Koster merupakan bukti bahwa keberadaan Bahasa Bali sudah dijadikan sebagai tempat berdiskusi, mencurahkan pemikiran, belajar, serta sebagai ajang hiburan oleh masyarakat semua, dan kami berdoa semoga pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga Bulan Bahasa Bali dapat terlaksana dengan dukungan peserta yang lebih banyak dari tahun ini. 

Krama Bali sareng sami sane dahat kusumayang titiang, malarapan antuk pasuĂ©can Hyang Widhi Wasa, acara Bulan Bahasa Bali warsa kalih tali selikur puniki paripurna sineb titiang. Sapisanan titiang nunas pangampura yĂ©ning wĂ©nten atur titiang sanĂ© nĂ©nten manut ring sajeroning pikayun. Pinaka wesananing atur, puputang titiang antuk parama shanti. Om Santih, Santih, Santih Om,” tutup Wayan Koster dengan nada Bahasa Bali.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Wayan ‘Kun’ Adnyana melaporkan Bulan Bahasa Bali 2021 yang digelar Pemerintah Provinsi Bali telah berlangsung selama 27 hari (1-28 Februari 2021) dan berjalan sukses.

Bulan Bahasa Bali 2021 menyajikan sejumlah kegiatan  yang dikemas dalam bentuk Widya Tula (seminar), Kriya Loka (lokakarya), Prasara (pameran), Wimbakara (lomba), Utsawa (festival), Sesolahan (pergelaran), dan pemberian  penghargaan Bali Kerti Nugraha Mahottama. Selama pagelaran ini berlangsung, antusias peserta cukup tinggi, walaupun acara dilaksanakan secara terbatas dengan melaksanakan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Untuk Widya Tula (seminar), kami menghadirkan para pembicara andal. Mereka adalah para penekun sastra, penekun usadha, akademisi maupun tokoh intelektual.  Widyatula mengangkat enam topik yakni Kalimosaddha, Widyosadha, Sastra Panaweng Gering, Usadhi Pranawa, Usadhikanda dan Dharma Usadha.

Sedangkan kegiatan Kria Loka (loka karya) juga menghadirkan enam narasumber dengan mengangkat tiga materi yakni Pangenter Acara (Pembawa Acara), Ngreka Baligrafi, dan Ngracik Loloh. Kemudian Prasara (pameran) melibatkan 60 seniman prasi lintas generasi. Pameran ini merupakan penampilan karya seni prasi terbesar di Bali. Mengenai Wimbakara (lomba) selama bulan bahasa Bali, tercatat ada sebanyak 17 jenis lomba, ada yang kategori untuk umum dan ada juga peserta merupakan hasil seleksi dari tingkat kabupaten/kota. Untuk lomba kategori Umum meliputi Lomba Pidarta Tingkat Universitas, Lomba Vlog, Lomba Artikel, Lomba Musikalisasi Puisi, Lomba Foto dan Caption Berbahasa Bali, Lomba Cipta Puisi, Lomba Cerpen, Lomba Prasi, Lomba Poster, dan Lomba Komik Strip. Bagi pemenang juara I, II dan III akan menerima hadiah uang tunai dan piagam.

Kemudian lomba yang diikuti perwakilan Kabupaten/Kota yakni Lomba Nyatua Bali Krama PKK, Lomba Pidato Berbahasa Bali Bendesa Adat, Lomba Debat Bahasa Bali,  Lomba Baligrafi, Lomba Mengetik Aksara Bali di Komputer, Lomba Ngwacen Lontar Daa Taruna, dan Lomba Nyurat Aksara Bali Tingkat SD. Untuk juara I, II dan III akan menerima uang tunai dan piagam.

Selanjutnya Sesolahan (pergelaran) melibatkan 16 Sanggar yang telah ditayangkan secara virtual di chanel YouTube Disbud Prov. Bali. Selama kegiatan berlangsung 27 hari, jumlah penonton secara aktif lewat daring  mencapai 14 ribu orang lebih. Penonton sesolahan seni sastra melalui pentas virtual disaksikan 13.191 penonton, peserta seminar daring (6 kali) diikuti 1.200 peserta dan peserta workshop (4 kali dengan  prokes) sebanyak 100 orang, ada juga pengikut instagram atau follower 2.000 lebih.

Dalam acara penutupan tersebut, Gubernur Koster secara simbolis nibakang toya ring jun dan diakhiri dengan acara sasolahan sendratari Aji Janantaka dari Sanggar Seni Gita Lestari yang dibawakan oleh SMKN 3 Sukawati, Gianyar. (gs)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BUDAYA

Wabup Suiasa Hadiri Upacara ‘’Pujawali’’ Merajan Dadia Pratisentana Sira Arya Gajah Para

Published

on

By

Wabup Suiasa
HADIRI PUJAWALI: Wabup Ketut Suiasa menghadiri upacara Pujawali Sanggah Pamerajan Dadia Sira Arya Gajah Para Lingkungan Ancak Desa Adat Kampial, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan Badung, Rabu (17/4). (Foto: Hms Badung)

Badung, baliilu.com – Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa menghadiri upacara Pujawali Merajan Dadia Sira Arya Gajah Para Lingkungan Ancak Desa Adat Kampial, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan Badung, Rabu (17/4).

Karya yang dipuput oleh Jero Mangku Desa ini dihadiri oleh Camat Kuta Selatan l Ketut Gede Arta, Perwakilan Disbud, anggota DPRD Kabupaten Badung l Wayan Loka Astika, Lurah Benoa I Wayan Karang Subawa, Kepala Lingkungan Banjar Ancak l Wayan Suartana, Kelihan Adat Banjar Ancak l Made Ardana, beserta para pemedek.

Sebagai bentuk perhatian dan komitmen Pemerintah Kabupaten Badung, Wabup Suiasa menyerahkan bantuan dana hibah pembangunan secara simbolis sebesar Rp. 400 juta dan dana kegiatan Disbud secara simbolis sebesar Rp. 10 juta yang diterima Kelian Pura l Ketut Kamar disaksikan langsung oleh seluruh warga setempat.

Wabup Suiasa menyampaikan terima kasih kepada krama yang telah melaksanakan swadharma utama membangun yadnya kehadapan Ida Bhatara. “Atas nama pribadi dan Pemkab Badung, merasa bahagia dan berterima kasih, karena semeton Dadia Pratisentana Sira Arya Gajah Para telah membangun wantilan dan membangun dapur sekaligus melaksanakan yadnya pemelaspas serta menghaturkan Pujawali hari ini. Kami selaku pemerintah berkesempatan hadir ikut ngrastitiang, mendoakan agar yadnya ini dapat berjalan dengan baik sesuai harapan bersama. Dengan melakukan yadnya hari ini semoga semua krama selalu diberikan kesehatan dan kerahayuan,” ujarnya.

Pada kesempatan itu Suiasa mengimbau kepada warga berkaitan dengan bantuan dana hibah dari Pemerintah Kabupaten Badung agar melakukan administrasi pertanggungjawaban dengan baik sesuai aturan yang berlaku sehingga tatkala ada pemeriksaan bisa dipertanggungjawabkan dengan baik.

Sementara itu Kelihan Pura I Ketut Kamar menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wabup Suiasa yang telah hadir pada upacara pujawali sekaligus melaspas bangunan wantilan dan bangunan dapur pura tersebut. ”Terima kasih kami sampaikan kepada Wakil Bupati Badung yang di tengah kesibukannya sudah meluangkan waktu untuk hadir serta ikut mendoakan upacara ini,” ungkapnya.

Pihaknya juga menyampaikan rasa syukur atas bantuan dan perhatian Pemerintah Kabupaten Badung yang telah membantu dalam pembangunan wantilan dan dapur pada pura Dadia Pratisentana Sira Arya Gajah Para tersebut serta berharap dukungan dan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Badung untuk perbaikan bangunan pura lainnya.

Sebelumnya Wakil Ketut Suiasa juga menghadiri upacara Melaspas Tembok Penyengker Merajan dan Pujawali di Paibon Bekul Sari Pangeran Tangkas Kori Agung Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan. Karya yang dipuput Ida Begawan Sumerti dari Griya Kesiman ini diberikan bantuan dana hibah pada anggaran perubahan tahun 2023 secara simbolis sebesar Rp. 961 juta serta dari dana kegiatan Disbud sebesar Rp. 10 juta diterima Wayan Pundra. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Bupati Sanjaya ‘’Ngupasaksi Karya Ngenteg Linggih’’ Pura Puseh dan Bale Agung Desa Adat Pacung

Published

on

By

Bupati Sanjaya
NGUPASAKSI: Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya saat menghadiri Karya Memungkah, Ngenteg Linggih di Pura Puseh dan Bale Agung Desa Adat Pacung. Penebel, Selasa (16/4). (Foto: Hms Tbn)

Tabanan, baliilu.com – Hadir sebagai Murdaning Jagat, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya ngerauhin lan Ngupasaksi Karya Memungkah, Ngenteg Linggih, Ngusaba Desa lan Ngusaba Nini, Pedudusan Agung, Menawa Ratna, Tawur Balik Sumpah Madya di Pura Puseh dan Bale Agung Desa Adat Pacung, Desa Senganan, Penebel, Tabanan, Selasa (16/4). Hal ini senantiasa dilakukannya sebagai upaya pelestarian adat, tradisi, agama, seni dan budaya yang terus digaungkannya.

Setibanya di lokasi, Bupati Sanjaya yang saat itu didampingi oleh Sekda dan para Kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan langsung menuju bale pesandekan dan mengikuti prosesi mendem pedagingan di palinggih Padmasana pura setempat. Selanjutnya rombongan mengikuti persembahyangan bersama dengan khusyuk dan damai.

Karya yang dipuput oleh 8 Sulinggih ini melalui rentetan rangkaian kegiatan yang panjang, mulai dari bulan Februari lalu, hingga pengujung acara di 5 Mei 2024 mendatang. Sebanyak 100 Kepala Keluarga/KK bergotong-royong menyukseskan keberlangsungan acara, dengan urunan sebesar 3 juta rupiah/KK dan sisanya dari penggalian dana, tabungan adat dan donatur.

Tentunya apresiasi yang sangat baik diberikan oleh orang nomor satu di Tabanan saat itu. Pihaknya menekankan, pentingnya gotong-royong dan kebersamaan, terutama dalam rangka melestarikan adat, tradisi, agama, seni dan budaya yang tertuang dalam visi Kabupaten Tabanan. Selain itu, pelaksanaan upacara yang berlangsung juga sebagai perwujudan sradha bhakti ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan Ida Bathara, bagian penting sebagai umat Hindu Bali yang taat dalam menjalankan upacara Dewa Yadnya.

“Saya sangat apresiasi krama di Tabanan yang terus melakukan pembangunan yang seimbang, baik sekala dan niskala. Karya kali ini merupakan wujud gotong-royong dari krama sekitar dan patutlah kita berbangga sebagai masyarakat Tabanan, atas kekompakan dan solidaritas yang terus terjaga, saling beriringan membangun. Pertahankan terus kebersamaan ini serta harus ditingkatkan lagi,” pinta Sanjaya saat itu.

Menanggapi apresiasi dari Bupati Sanjaya, mewakili masyarakat Desa Adat Pacung, I Made Sutirtayasa selaku Prawartaka Karya menyampaikan ungkapan terima kasih atas kehadiran Bupati dan rombongan yang telah memberikan perhatian serta doa restu sebagai Murdaning Jagat atas keberlangsungan acara. Pihaknya juga berkomitmen untuk terus mempertahankan persatuan warga Desa Adat Pacung, terutama dalam bidang pembangunan, adat dan istiadat serta hal-hal yang mendukung pewujudan visi dan misi Kabupaten Tabanan. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Wabup Suiasa Hadiri ‘’Karya Ngenteg Linggih’’ di Pura Dadia Dalem Tarukan Pecatu

Published

on

By

wabup suiasa
KARYA MELASPAS: Wabup Ketut Suiasa menghadiri ‘’Karya Melaspas dan Ngenteg Linggih’’ di Pura Dadia Dalem Tarukan Tanjung Bungkak di Jalan Pratu Ngasta, Banjar Dinas Kauh, Desa Adat Pecatu, Kuta Selatan, Selasa (16/4). (Foto: Hms Badung)

Badung, baliilu.com – Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menghadiri dan ikut ngerastiti Karya Melaspas, Ngenteg Linggih, Mamungkah, Mepedagingan dan Wraspati Kalpa Alit di Pura Dadia Dalem Tarukan Tanjung Bungkak di Jalan Pratu Ngasta, Banjar Dinas Kauh, Desa Adat Pecatu, Kuta Selatan, Selasa (16/4).

Karya melaspas dan mendem pedagingan di-puput Ida Pandita Dukuh Acharya Dhaksa dan dihadiri Ketua Pengurus Para Gotra Sentana Dalem Tarukan Pusat, Wayan Jarta, Ketua Pengurus Para Gotra Sentana Dalem Tarukan Tanjung Bungkak I Ketut Setel beserta Pengurus Pusat dan Pengurus Sentana Dalem Tarukan se-Kabupaten Badung. Sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap jalannya karya, Wabup Suiasa menyerahkan dana aci sebesar Rp 10 juta yang diterima Ketua Panitia I Ketut Setel.

Wabup Suiasa menyampaikan terima kasih kepada krama yang telah melaksanakan swadharma utama membangun yadnya kehadapan Ida Bhatara. “Atas nama pribadi dan Pemkab Badung, merasa bahagia dan berterima kasih, karena semeton dadia Dalem Tarukan telah berhasil membangun pura sekaligus melaksanakan yadnya utama. Kami selaku pemerintah berkesempatan hadir ikut ngrastitiang, mendoakan agar yadnya ini dapat berjalan dengan baik sesuai harapan krama. Kami merasa bangga karena krama disini telah mampu membayar hutang niskala yaitu dengan meyadnya,” jelasnya seraya berharap melalui yadnya ini, krama semua diberikan kerahayuan dan keselamatan.

Sementara Ketua Panitia I Ketut Setel menyampaikan terima kasih atas kehadiran Wakil Bupati Badung yang ikut mendoakan yadnya agar berjalan dengan baik. Pihaknya juga sangat berterima kasih, karena atas fasilitasi Wabup Suiasa dan bantuan Pemkab Badung, perbaikan pura dan pelaksanaan yadnya dapat dilaksanakan sesuai harapan krama. Mengenai dudonan karya, dimana puncak karya akan digelar pada Anggara Kasih Tambir, 23 April 2024. Setelah puncak karya, Ida Bhatara nyejer selama tiga hari dan mesineb, Jumat 26 April 2024. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca