Badung, baliilu.com – Guna membantu dan meringankan para petani di Kabupaten Badung dalam memproduksi padi serta ketahanan pangan di masa pandemi ini, Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Pertanian dan Pangan menyerahkan bantuan berupa benih Padi Inbrida dan cabai kepada petani di Kabupaten Badung.
Bantuan benih padi diserahkan secara simbolis oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa kepada perwakilan pekaseh masing-masing kecamatan di Kabupaten Badung yakni Kecamatan Mengwi diwakili Pekaseh Subak Beringkit, Kecamatan Abiansemal diwakili Pekaseh Subak Karang Gadon, Kecamatan Petang diwakili Pekaseh Subak Pengelumbaran, dan Kecamatan Kuta Utara diwakili Pekaseh Subak Uma Desa. Sedangkan bibit cabai diserahkan oleh Wakapolres Badung Kompol Ni Putu Utariani kepada Tim PKK Desa Sembung bertempat di Wantilan Banjar Belang Desa Sembung, Kecamatan Mengwi, Senin (5/4/2021).
Acara yang dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) karena masih dalam suasana pandemi Covid-19 ini, turut dihadiri Ketua Majelis Subak Kabupaten Badung I Made Suka, Camat Mengwi I Nyoman Suhartana, Perbekel Sembung I Ketut Sukerta, Tim PKK Desa Sembung, serta para Pekaseh se-Badung.
Usai penyerahan benih padi dan cabai, Wabup Suiasa beserta undangan lainnya melakukan pemupukan tanaman padi di sawah tidak jauh dari lokasi acara.
Dalam kesempatan tersebut Wabup Suiasa atas nama Pemerintah Kabupaten Badung memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada petani di Kabupaten Badung karena di tengah situasi pandemi Covid-19 yang sudah melumpuhkan perekonomian masyarakat, petani telah ikut mendukung dan mempertahankan ketahanan pangan masyarakat.
“Di saat pandemi ini Pemkab Badung selalu berkomitmen memberdayakan petani dan juga menjaga konsistensi produksi hasil pertanian, sehingga kecukupan akan kebutuhan masyarakat selalu bisa dipenuhi dengan sebaik-baiknya,” terang Wabup Suiasa.
Lebih lanjut Wabup Suiasa mengatakan dari segi ekonomi, pemerintah juga mempunyai tugas menjaga stabilitas dari inflasi karena merupakan salah satu sektor penentu yang ada di daerah sejauh mana produk dari pertanian itu.
“Sehingga secara konsisten terjadi kesesuaian antara hasil produksi dengan kebutuhan dan sejauh mana kita mampu menjaga kestabilan harga dari produksi petani itu sendiri,” ujarnya.
Menurut Suiasa, ini menjadi tugas Pemerintah Daerah menjaga dan mengawal stabilitas inflasi ini dari hulu, tengah, sampai hilir sehingga di satu sisi petani tidak dirugikan dan di sisi lain harga tidak terlalu mahal.
“Mari kita awali dengan produksi pertanian dengan kualitas yang baik, tingkat produktivitasnya juga tinggi. Sehingga kebutuhan pasar tercukupi tetapi tidak membuat harga anjlok untuk petani, dan buat masyarakat juga tidak terlalu tinggi. Di segala segmen ini pemerintah harus hadir dan semoga tujuan dan harapan kita tercapai,”imbuhnya.
Sementara itu Kadis Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana mengatakan, berkat kerja keras seluruh petani yang ada di Kabupaten Badung dan jajaran stakeholder pertanian, sampai saat ini Badung masih mampu memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat di tengah berbagai tantangan sektor pertanian yang semakin kompleks.
Disampaikan juga berdasarkan data produksi beras di tahun 2020 sebanyak 63.000 ton lebih, sedangkan kebutuhan beras sekitar 60.000 ton lebih per tahun atau masih ada surplus sekitar 3.000 ton. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi beras dan membantu mengurangi biaya faktor-faktor produksi bagi petani adalah melalui bantuan benih padi yang berkualitas di samping bantuan lain untuk menunjang peningkatan produktivitas dan nilai tambah produk pertanian.
Lebih lanjut Wijana mengatakan, tahun 2021 pemerintah mengalokasikan bantuan benih bibit padi Inbrida sebanyak 50.000 kg atau 50 ton dengan sasaran luas areal 2.000 hektar tersebar di 35 subak se-Badung yang akan didistribusikan sampai dengan Juni 2021.
Pihaknya berharap pandemi ini segera berlalu, sektor pariwisata pulih kembali sehingga program-program yang telah dirancang untuk meningkatkan produksi dan meningkatkan kesejahteraan petani dapat terwujud.
“Mulai bulan Juni akan memasuki panen raya padi dan mudah-mudahan tidak ada halangan cuaca atau serangan penyakit dan sebagainya sehingga target kita bisa tercapai,” pungkasnya. (bt)