Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Jaya Negara ‘’Ngayah Megambel’’ Saat Hadiri Karya di Kantor Bapenda Denpasar

BALIILU Tayang

:

Jaya Negara
MEGAMBEL: Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara ngayah megambel saat menghadiri pelaksanaan karya Ngenteg Linggih Melaspas, Tawur Rsi Gana, Mupuk Pedagingan, dan Ngadegang Betara Rambut Sedana, Sabtu (14/9) di Parahyangan Pura Kantor Bapenda Kota Denpasar. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri pelaksanaan karya Malaspas, Tawur Rsi Gana, Mupuk Pedagingan, dan Ngadegang Bathara Rambut Sedana, serangkaian Karya Ngenteg Linggih dan Padudusan Alit, Sabtu (14/9) di Pura Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Denpasar.

Acara ini rangkaian dari Karya Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan dan Padudusan Alit di Parahyangan Pura Kantor Bapenda Kota Denpasar. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua DPRD Sementara yang diwakil Ketut Suteja Kumara dan beberapa Anggota DPRD Kota Denpasar, Direktur Kepatuhan BPD Bali Wayan Sutela Negara, Ketua INI/ IPPAT Kota Denpasar Paramita Rukmi, Ketua PGRI Denpasar Ketut Suarya, Bendesa Adat Yangbatu Nyoman Supatra, pimpinan OPD Pemkot Denpasar, Camat dan Perbekel/Lurah se-Kota Denpasar.

Tampak Walikota Jaya Negara dalam rangkaian upacara yang dipuput Ida Ratu Pedanda Gede Putra Pemaron Mandara dari Griya Kusuma Yati Yangbatu berkesempatan Ngiyas atau menghias Betara Rambut Sedana, serta turut menabuh dengan Sekaa Gong Yangbatu Kangin yang mengiringi pelaksanaan upacara dan penandatanganan prasasti.

“Kami berharap kegiatan keagamaan ini mampu meningkatkan sradha bhakti para ASN khususnya staf di Bapenda Kota Denpasar kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Serta berharap bahwa implementasi nilai-nilai dari ajaran Tri Hita Karana, yaitu keharmonisan antara manusia dengan Tuhan (parahyangan), manusia dengan sesama (pawongan), dan manusia dengan lingkungan (palemahan), dapat terus dilestarikan,” ujar Walikota Jaya Negara.

Selebihnya disampaikan, upacara ini tidak hanya memperkuat spiritualitas, tetapi juga mempererat kebersamaan dan gotong-royong dalam mewujudkan pelayanan kepada masyarakat terutama dalam pelayanan pengelolaan pajak daerah.

Baca Juga  Walikota Jaya Negara Serahkan Seragam Dinas kepada 412 Jumantik Se-Kota Denpasar

Sementara Kepala Bapenda Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Eddy Mulya didampingi Sekretaris Bapenda Dewa Gede Rai menjelaskan, pada Saniscara Wage Julungwangi, 14 September dilaksanakan Tawur Rsi Gana, Tawur Panca Kelud dan Pemelaspasan. Sedangkan puncak Karya akan dilaksanakan bertepatan dengan Purnama Sasih Katiga pada 17 September mendatang. Dimana, nantinya Ida Bhatara nyejer selama tiga hari dan akan dilaksanakan Penyineban pada Buda Pon Sungsang pada 18 September.

Dikatakannya, upacara ini juga sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan palemahan, pawongan dan parahyangan. Terlebih Ngadegang Ida Betara Rambut Sedana yang tak lepas kaitannya dengan tugas dan fungsi Bapenda dalam memberikan pelayanan di bidang penerimaan pajak daerah.

“Semoga rangkaian karya ini berjalan lancar dan dapat memberikan vibrasi, manfaat dalam menjaga keseimbangan palemahan, pawongan dan parahyangan serta dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Bapenda sebagai instansi penerimaan pajak daerah,” ujarnya. (eka/bi)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan

BUDAYA

WHDI Denpasar Gelar Pelatihan Kecakapan Hidup di Laplap Tengah

Published

on

By

jaja
PELATIHAN: Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara saat menghadiri Pelatihan Kecakapan Hidup kepada puluhan ibu-ibu PKK di lingkungan Banjar Laplap Tengah, Desa Penatih Dangin Puri, Kecamatan Denpasar Timur, Sabtu (14/6/2025). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pemberdayaan masyarakat melalui program pelatihan terutama bagi kaum perempuan terus digerakkan Pemerintah Kota Denpasar.

Melalui Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar pada Sabtu (14/6) pagi, menggelar Pelatihan Kecakapan Hidup kepada puluhan ibu-ibu PKK di lingkungan Banjar Laplap Tengah, Desa Penatih Dangin Puri, Kecamatan Denpasar Timur.

Pada Pelatihan Kecakapan Hidup kali ini para peserta diberikan materi Nyacal dan Nanding Banten Suci Sari dengan bimbingan narasumber dan pendamping berpengalaman dari WHDI Kota Denpasar.

Hadir langsung Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara didampingi jajaran WHDI Kota Denpasar, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah, Perbekel Desa Penatih Dangin Puri, I Wayan Kamar, Kelihan Adat setempat serta sejumlah undangan lainnya.

Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya dalam arahannya, mengapresiasi serta mengucapkan terima kasih kepada masyarakat di Banjar Laplap Tengah, Desa Penatih Dangin Puri yang telah memberikan kesempatan bagi WHDI Kota Denpasar untuk mengadakan Pelatihan Kecakapan Hidup dengan materi Nyacal dan Nanding Banten Suci Sari.

“Kehadiran WHDI langsung ke banjar ini tidak bermaksud menggurui, namun memberikan pemahaman makna dan filosofi dari pembuatan Banten Suci Sari kepada para peserta,” ujar Antari Jaya Negara.

Melihat kecenderungan dewasa ini, memang sudah banyak kaum ibu -ibu Hindu di Kota Denpasar cakap dalam membuat Banten, namun tidak semuanya paham mengenai makna dan filosofi dari Banten yang dibuat. Terlebih di zaman serba modern dan praktis seperti sekarang, pemahaman semacam ini sangat penting untuk pelestarian nilai – nilai Agama Hindu di tengah masyarakat kita.

Selebihnya Antari Jaya Negara mengharapkan Pelatihan Kecakapan Hidup ini dapat memberikan bekal pengetahuan kepada kaum ibu-ibu yang ikut di dalamnya. “Keterampilan membuat Banten yang didapat ibu-ibu dari pelatihan ini semoga dapat menjadi bekal dalam menjalani kehidupan adat dan bermasyarakat di Kota Denpasar, ” ungkapnya.

Baca Juga  Walikota Jaya Negara Serahkan Seragam Dinas kepada 412 Jumantik Se-Kota Denpasar

Sementara Narasumber Pelatihan Banten dari WHDI Denpasar, Ni Wayan Sukerti menjelaskan materi yang diajarkan dalam Pelatihan Kecakapan Hidup kali ini adalah Nyacal dan Nanding Banten Suci Sari.

“Dalam pelatihan dijelaskan bagaiama cara mengerjakan dari awal Banten Suci Sari, termasuk penjelasan seluruh komponen Banten, serta filosofi yang terkandung di setiap komponen Banten dan tata cara pengaplikasian ditambah sesi tanya jawab, ” jelas Sukerti.

Ditambahkan Sukerti, Pelatihan Kecakapan Hidup bagi kaum ibu-ibu ini merupakan program rutin tahunan, di mana setiap tahunnya dilaksanakan sebanyak empat kali dan dari empat Kecamatan di Kota Denpasar dipilih satu banjar untuk mengadakan pelatihan.

“Pelatihan Kecakapan Hidup ini juga sebagai media saling bertukar pikiran dan berbagi pengetahuan bagi peserta tentang keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan adat bermasyarakat di Bali,” imbuh Sukerti.

Salah satu peserta pelatihan, Ibu Putu Ayu menyambut baik Pelatihan Kecakapan Hidup di lingkungannya ini. “Kita hidup di Bali tidak pernah terlepas dari kegiatan adat keagamaan, kegiatan ini sangat membantu kami ibu-ibu agar semakin paham tata cara pembuatan Banten serta pengaplikasiannya dalam upacara adat keagamaan,” ungkapnya. (eka/bi)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Wawali Arya Wibawa Hadiri Upacara ‘’Pecaruan Rsi Gana’’ dan ‘’Melaspas Sanggah’’ Gede Pasek Kubayan Pembungan, Sesetan

Published

on

By

Wawali Arya Wibawa
HADIRI UPACARA: Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat menghadiri pelaksanaan Upacara Pecaruan Rsi Gana Majempong Asu dan Melaspas di Sanggah Gede Pasek Kubayan Pembungan, yang berlokasi di Banjar Pembungan, Desa Adat Sesetan, Jalan P. Saelus, Rabu (11/6). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Bertepatan dengan Rahina Buda Cemeng Wuku Merakih, Rabu (11/6), Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, menghadiri pelaksanaan Upacara Pecaruan Rsi Gana Majempong Asu dan Melaspas di Sanggah Gede Pasek Kubayan Pembungan, yang berlokasi di Banjar Pembungan, Desa Adat Sesetan, Jalan P. Saelus.

Upacara yang diselenggarakan oleh Keluarga Ageng Pratisentana Pasek Kubayan Pembungan Sesetan ini merupakan bagian dari rangkaian penyucian dan penyelarasan spiritual. Kegiatan ini bertujuan menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sesuai dengan konsep Tri Hita Karana.

Di sela-sela menghadiri pelaksanaan upacara, Wawali Arya Wibawa menyampaikan apresiasinya atas semangat kebersamaan dan gotong-royong yang ditunjukkan oleh keluarga besar Pasek Kubayan. Arya Wibawa menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan leluhur melalui pelaksanaan upacara adat dan keagamaan secara berkelanjutan.

“Pelaksanaan upacara seperti ini menjadi landasan penting dalam memperkuat nilai-nilai sradha bhakti serta menjaga keharmonisan spiritual di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Pemerintah Kota Denpasar sangat mendukung kegiatan yang menghidupkan tradisi serta memperkuat jati diri budaya Bali,” ujarnya.

Sementara itu, Manggala Karya, I Made Yudiasta, menyampaikan bahwa seluruh rangkaian upacara telah berlangsung khidmat dan penuh makna sebagai bentuk penghormatan kepada Ida Bhatara yang berstana di Sanggah Gede tersebut.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar atas dukungan yang diberikan dalam pelaksanaan upacara ini, serta kepada Bapak Wakil Walikota Arya Wibawa yang telah berkesempatan hadir dan menyaksikan prosesi secara langsung,” ungkapnya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Anggota DPRD Provinsi Bali Ni Wayan Sari Galung, Anggota DPRD Kota Denpasar Melati Purbaningrat Yo, tokoh masyarakat, para pengempon sanggah, serta undangan lainnya. (eka/bi)

Baca Juga  Walikota Jaya Negara Ikuti Prosesi ‘‘Ngingsah Beras‘‘ di Merajan Gede Bendesa Manik Mas Medura Intaran

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Walikota Jaya Negara Hadiri ‘’Pedudusan Alit Pemelaspasan’’ Pura Ibu Dalem Pinatih

Published

on

By

Walikota Jaya Negara
HADIRI KARYA: Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Karya Pedudusan Alit, Melaspas, Pecaruan lan Mendem Pedagingan Gedong, Tajuk, Pelinggih Ratu hingga Penyengker di Pura Ibu Dalem Pinatih, Banjar Batan Buah Desa Adat Kesiman, Rabu (11/6). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Karya Pedudusan Alit, Melaspas, Pecaruan lan Mendem Pedagingan Gedong, Tajuk, Pelinggih Ratu hingga Penyengker di Pura Ibu Dalem Pinatih, Banjar Batan Buah Desa Adat Kesiman, Rabu (11/6).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati, Perbekel Desa Kesiman Petilan, I Wayan Mariana, Bendesa Adat Kesiman, I Ketut Wisna serta tokoh masyarakat setempat.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan itu, memberikan apresiasi atas semangat gotong-royong dan kebersamaan masyarakat dalam mendukung pembangunan di Pura Ibu Dalem Pinatih. Hal ini sesuai dengan Visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju dengan spirit Vasudhaiva Khutumbakam yang bermakna kita semua bersaudara.

Pihaknya mengatakan bahwa upacara pemelaspasan serangkaian rampungnya Pembangunan Gedong, Tajuk, Pelinggih Ratu dan Tembok Penyengker ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa, sehingga dapat menjadi momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan upacara pemelaspasan ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai implementasi Tri Hita Karana,” ujarnya.

Sementara Kelihan Pemasan Pura Ibu Dalem Pinatih, Kompyang Adnyana mengatakan dengan rampungnya pembangunan Gedong, Tajuk, Pelinggih Ratu hingga Penyengker, maka diadakan pemelaspasan serta mendem pedagingan. Pelaksanaan pembangunan ini telah dimulai beberapa bulan lalu kurang lebih selama 3 bulan.

“Kami sangat berterimakasih kepada Pemkot Denpasar. Dan kami berharap dengan pelaksanaan upacara ini agar dapat terus mempertahankan tradisi, adat, dan budaya serta keharmonisan umat di Kota Denpasar,” katanya. (eka/bi)

Baca Juga  Jaya Negara-Arya Wibawa Sampaikan Capaian Kinerja 3 Tahun Memimpin Denpasar

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca