Friday, 11 October 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

KESEHATAN

Klaster Pasar Berlanjut ke Keluarga, GTPP Tekankan Kedisiplinan Penerapan Protokol Kesehatan di Rumah Tangga

BALIILU Tayang

:

de
I DEWA GEDE RAI, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar.

Denpasar, baliilu.com – Kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar belakangan ini kembali melonjak drastis. Peningkatan ini, selain didominasi oleh kasus baru dengan riwayat perjalanan dalam daerah, juga merupakan kontak lokal dari klaster pasar yang menular ke keluarga. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya Orang Tanpa Gejala (OTG) yang setelah dilaksanakan swab test dinyatakan positif Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai saat diwawancarai di ruangannya, Minggu (28/6-2020) menjelaskan dua klaster baru yakni klaster kasus baru dengan riwayat perjalanan dalam daerah serta klaster pasar yang menular ke keluarga menjadi catatan serius GTPP saat ini.

“Jika dilihat data kasus, untuk klaster pasar memang saat ini sudah menurun, namun penularan di keluarga memang masih terjadi dan sulit dibendung. Hal ini memerlukan kerjasama seluruh masyarakat, jadi kita wajib mengetahui dan peduli dengan riwayat anggota keluarga, sanak saudara sekitar ataupun tetangga, serta lebih disiplin lagi dalam menerapkan protokol kesehatan. Khususnya di lingkungan keluarga dan rumah tinggal,” ujar Dewa Rai.

Lebih lanjut dijelaskan kewaspadaan masyarakat bukan berarti menutup segala pergerakan, melainkan tetap bisa beraktifitas, namun dengan sebuah kebiasaan baru. Yakni menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, menggunakan masker, rajin mencuci tangan serta menghindari kerumunan.

“Itu (protokol kesehatan) merupakan satu paket, satu kesatuan yang utuh yang wajib diterapkan saat beraktifitas dimanapun dan kapan pun selama kasus Covid-19 ini masih ditemukan, sehingga masyarakat tetap bisa aman beraktifitas baik itu bekerja dan berjualan  dengan saling menjaga sesama,” jelasnya.

Dewa Rai menambahkan penemuan OTG saat ini masih terus terjadi. Bahkan jumlah OTG untuk 1 orang positif pun bisa mencapai puluhan orang. Sehingga kembali diingatkan untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk di rumah tinggal dan keluarga.

Baca Juga  Gubernur Koster Dukung Penuh Legalitas Arak Bali

“Penerapan standar adaptasi kebiasaan baru di tempat umum sudah diterapkan, di perkantoran dan pelayanan publik juga sudah, sekarang untuk memaksimalkan upaya pencegahan dan memutus penyebaran Covid-19, kami mengajak masyarakat untuk ikut menerapkan protokol kesehatan mulai dari menggunakan masker, cuci tangan, dan untuk sementara waktu jaga jarak di rumah tinggal dan keluarga,” harap Dewa Rai.

“Jaga jarak yang dimaksud di sini adalah ketika mengetahui riwayat mobilitas keluarga saat di luar rumah, alangkah baiknya langsung mandi dan mengganti pakaian, mencuci tangan selanjutnya bisa kembali berkumpul dengan keluarga,” imbuhnya. (*/eka)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KESEHATAN

Dekatkan Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat, Sekda Alit Wiradana Tinjau Safari Kesehatan di Br. Eka Sila

Published

on

By

safari kesehatan denpasar
SAFARI KESEHATAN: Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kesehatan Kota Denpasar terus menggencarkan pelaksanaan Safari Kesehatan yang kali ini menyasar lingkungan Banjar Eka Sila, Desa Pekraman Denpasar, Kecamatan Denpasar Barat, Selasa (23/7). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kesehatan Kota Denpasar terus menggencarkan pelaksanaan Safari Kesehatan yang kali ini menyasar lingkungan Banjar Eka Sila, Desa Pekraman Denpasar, Kecamatan Denpasar Barat, Selasa (23/7).

Sekretaris Daerah Kota Denpasar, IB Alit Wiradana mengatakan, dengan adanya kegiatan Safari Kesehatan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 Tahun 2024 ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik. Hal ini juga masyarakat dapat kesempatan untuk konsultasi terkait kesehatan dan juga dapat meningkatkan pola hidup yang lebih baik.

“Kami berharap kepada masyarakat khususnya yang berada di wilayah Banjar Eka Sila dapat memanfaatkan momentum safari kesehatan ini sebagai wahana konsultasi kesehatan dalam rangka mendukung terciptanya masyarakat Kota Denpasar yang sehat,” pungkasnya.

Sementara Sekdis Kesehatan Kota Denpasar, dr. A.A.N Gede Dharmayuda saat ditemui di sela kegiatan mengatakan, bahwa pelaksanaan Safari Kesehatan ini merupakan rangkaian Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 Tahun 2024, dan untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Dalam Safari Kesehatan kali ini, memberikan pelayanan kesehatan, pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan kesehatan gigi, screening Penyakit Tidak Menular (cek tensi, gula darah, asam urat dan kolesterol), serta pengobatan yang dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas II Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Barat. Dan dalam hal ini juga dilaksanakan posyandu balita & posyandu lansia,” kata Ngurah Dharmayuda.

Pihaknya juga mengatakan pada safari kesehatan ini bekerjasama dengan YPK (Yayasan Peduli Kemanusiaan Bali) yang memberikan pelayanan fisioterapi, dan pemeriksaan THT, John Fawcett Foundation Indonesia (JFF) yang memberikan pemeriksaan kesehatan mata, pemberian kaca mata berlensa plus minus, serta obat tetes mata, serta Poltekkes Kemenkes Denpasar yang memberikan pelayanan kesehatan komplementer, edukasi, pameran produk untuk pencegahan stunting hingga pemberian vitamin bagi masyarakat.

Baca Juga  Terkait Penundaan Porprov 2021, Gubernur Koster: Pemprov Bali masih Fokus Tangani Covid-19

“Kami berharap dengan pelaksanaan ini masyarakat dapat lebih intensif dalam melakukan pengecekan kesehatan. Terlebih dalam safari kesehatan ini tidak dipungut biaya dan menyasar dari lingkungan masyarakat yang paling bawah yakni lingkup banjar, sehingga masyarakat dapat lebih mudah untuk melakukan pengecekan kesehatan,” ungkap Ngurah Dharmayuda. (eka/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Wawali Arya Wibawa Tinjau Pelaksanaan PIN

Published

on

By

wawali arya wibawa
TETESKAN VAKSIN: Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa meneteskan vaksin kepada balita saat meninjau pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di Kota Denpasar, Selasa (23/7) bertempat di Balai Banjar Karang Suwung Pedungan. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pekan Imunisasi Nasional (PIN) berlangsung serentak di Kota Denpasar, Selasa (23/7). Pelaksanaan PIN untuk Imunisasi Polio ditinjau Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa di Banjar Karang Suwung Pedungan Denpasar.

Dalam kesempatan ini Wawali Arya Wibawa memberikan tetesan imunisasi pertama kepada anak-anak, dan memberikan semangat sembari berbincang serta melakukan pengecekan Buku Kesehatan Ibu dan Anak.

Wawali Arya Wibawa di sela-sela kegiatan berharap, seluruh orang tua memiliki kesadaran untuk memberikan vaksin polio kepada putra-putrinya. Sehingga pencegahan dapat dilakukan sejak dini, walaupun saat ini tidak ada kasus penderita polio di Denpasar.

“Kita berharap para orang tua yang memiliki anak berusia nol sampai tujuh tahun dapat membawa buah hatinya ke posyandu, dan mendapatkan vaksin polio, sehingga Kota Denpasar bebas penyakit polio,” ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Anak Agung Ayu Agung Candrawati mengatakan, Pemerintah Kota Denpasar telah menyiapkan 896 Pos PIN Polio, dan juga terdapat 141 pos Imunisasi Polio yang tersebar di posyadu, banjar-banjar, sekolah PAUD maupun SD.

“Di mana vaksin ini diberikan 2 tetes dengan interval minimal satu bulan, sehingga aman bagi anak secara bertahap. PIN tahap pertama dimulai pada 23 Juli sampai 29 Juli 2024, sedangkan PIN tahap kedua dimulai pada 6 Agustus sampai 12 Agustus 2024, dengan sasaran seluruh anak berusia 0-7 tahun di Denpasar dan tidak memandang status imunisasi sebelumnya,” ujarnya.

Lebih lanjut dr. Anak Agung Ayu Agung Candrawati menjelaskan, vaksin yang digunakan, yakni Vaksin nOPV2 merupakan vaksin yang hanya digunakan dalam program imunisasi respons terhadap KLB Polio tipe II dan tidak digunakan dalam imunisasi rutin. Vaksin nOPV2 yang digunakan telah bersertifikat PreQualified (PQ) dari WHO dan memiliki Nomor Izin Edar dari BPOM, yakni NIE: DKL2302908336A1.

Baca Juga  Gubernur Koster Dukung Penuh Legalitas Arak Bali

“Kepada balita yang belum vaksin tahap pertama selama satu minggu ini akan dilakukan pendataan langsung selama lima hari kedepan dengan sistem jemput bola. Hal ini agar semua balita/anak-anak usia 0-7 tahun bisa mendapatkan vaksinasi secara keseluruhan,” ujarnya. (eka/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Pencanangan PIN Polio di Badung, Sasaran 60.412, Target Cakupan Imunisasi 100 Persen

Published

on

By

pin polio badung
TETESKAN VAKSIN POLIO: Wabup Ketut Suiasa meneteskan vaksin polio kepada balita dan anak-anak saat ‘’kick off’’ Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2024 di Br. Gulingan, Desa Adat Tegal Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Selasa (23/7). (Foto: Hms Badung)

Badung, baliilu.com – Dalam upaya mendukung program strategis nasional, salah satunya penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio, Pemerintah Kabupaten Badung mencanangkan/kick off Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahun 2024 di Br. Gulingan, Desa Adat Tegal Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Selasa (23/7).

Pencanangan PIN Polio dilakukan oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa ditandai dengan meneteskan vaksin polio kepada balita dan anak-anak. PIN polio wajib diberikan kepada bayi, balita dan anak-anak usia 0-7 tahun, 11 bulan, 29 hari. Sasaran PIN polio di Badung sebanyak 60.412 orang dengan target cakupan imunisasi mencapai 100 persen. Acara tersebut dihadiri Ketua DPRD Badung diwakili anggota DPRD I Nyoman Dirgayusa, Forkopimda Badung, perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Balai Besar POM Denpasar, Perbekel Darmasaba dan Organisasi Kewanitaan di Badung.

Dalam sambutannya Wabup Suiasa menekankan, PIN polio sangat penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang sehat berkualitas. Kegiatan ini dalam upaya mengantisipasi dan pencegahan penyebaran penyakit polio yang berdampak pada kesehatan anak-anak.

“Sampai saat ini penyakit polio belum ada obatnya, melalui PIN polio bagaimana mencegah dampak polio bagi anak-anak kita. Sasaran kita di Badung 60 ribu orang lebih. Meskipun dinas kesehatan menargetkan cakupan imunisasi 95 persen, namun kami minta bisa hingga 100 persen,” ujar Suiasa.

Untuk menyukseskan PIN polio diharapkan semua pihak ikut terlibat dan menyosialisasikan kegiatan ini kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Badung. “Perlu gerakan bersama dengan mengaktifkan posyandu dan kader pembangunan desa. Dengan gerakan yang terstruktur, sistematis dan masif, semoga PIN polio di Badung berjalan sukses,” pintanya.

Kadis Kesehatan Badung diwakili Sekretaris Diskes dr. Ni Raka Setiawati melaporkan, penyakit polio adalah penyakit yang masih mengancam, meskipun telah banyak negara yang berhasil membasmi penyakit ini. Namun keberadaannya masih menjadi tantangan bagi banyak negara termasuk Indonesia. Indonesia merupakan wilayah resiko tinggi penularan polio dan terjadinya KLB polio di wilayah Indonesia. Oleh karena itu PIN polio 2024 menjadi bagian dari strategi nasional untuk mengendalikan dan mencegah penyebaran penyakit polio di tanah air.

Baca Juga  Desa Dauh Puri Kaja Gencar Lakukan Sosialisasi Pergub dan Perwali Protokol Kesehatan

ujuan PIN polio yaitu meningkatkan cakupan imunisasi, memastikan bahwa setiap anak mendapatkan dosis imunisasi polio sesuai jadwal yang ditentukan. Mencegah penyebaran polio di masyarakat melalui cakupan imunisasi yang luas. Sasaran PIN polio untuk anak usia 0-7 tahun, 11 bulan, 29 hari dengan jumlah sasaran 60.412 orang. Terdiri dari sasaran posyandu 34.510, sasaran PAUD 2.023, sasaran TK 12.415 dan sasaran SD/MI 11.646. Total pos PIN sebanyak 1.105 dengan kelengkapan vaksin, logistik dan SDM yang mencukupi. Target cakupan imunisasi di seluruh wilayah sebesar 95 %.

“Dengan kick off PIN polio kami harapkan dapat terbentuk semangat kebersamaan dan komitmen untuk menjalankan PIN polio dengan baik. Partisipasi aktif masyarakat sangatlah penting untuk mencapai target cakupan imunisasi yang optimal,” harapnya. (gs/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca