Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

SENI

NUNGKALIK International Festival, “Exploring Archetypes: A Journey through the Medium”

BALIILU Tayang

:

sujana suklu
Curator NUNGKALIK International Festival Dr. I Wayan Sujana ‘Suklu’ S.Sm., M.Sn. saat memberikan pandangan terkait gelaran ''Nungkalik International Festival'' di acara diskusi. (Foto: ist)

NUNGKALIK, sebuah konsep yang dimaknai sebagai berkarya di luar kebiasaan. Telah diangkat menjadi nama acara yakni NUNGKALIK INTERNATIONAL FESTIVAL yang digagas oleh BEM ISI Denpasar. NUNGKALIK International Festival adalah interaksi, proses yang bersifat eksperimental konseptual. Tubuh, roh, pengalaman, medium dan tempat merupakan entitas dasar memperkuat konsep interaksi/intermingle.

Manusia Seniman hampir setiap hari (gerak, music, visual, verbal) melakukan eksperimen-formating-presenting dalam perjalanan hidupnya. Tubuh dan ingatannya mengandung pengalaman yang terus menumpuk hari ke hari. Kepekaan diri atas fenomena di luar diri, terlatih menjadi kepekaan substantif di dunia internalnya. Kepekaan instinctive ketika ada hal-hal eksternal datang penghampiri dunia eksternal. Tubuh siaga-siap menjadi adalah Seniman dalam kondisi terbuka dengan insting intuitif-nya siap berinteraksi dengan di luar dirinya. Bentuk interaksi menjadi dua bagian, berinteraksi dengan alam dan berinteraksi dengan sesama Seniman. NUNGKALIK International Festival merupakan ruang interaksi bagi seniman-seniman tubuh siaga-siap menjadi. Ruang eksperimental konseptual, Seniman berproses dengan penghayatan extraordinary dari sebelum-sebelumnya.

Demikian Curator NUNGKALIK International Festival Dr. I Wayan Sujana ‘Suklu’ S.Sm., M.Sn. Dosen ISI Denpasar ini menyampaikan, Nungkalik International Festival Exploring Archetypes: A Journey through the Medium adalah tema yang akan menjadi acuan untuk direspon dengan menghadirkan Seniman serta Pengamat yang berasal dari lima negara, yakni Australia, Amerika, Kanada, Jerman serta Indonesia telah melengkapi syarat menjadi acara internasional yang akan menghadirkan esensi tontonan untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan kolaborasi lintas disiplin yang akan dibahas oleh para pengamat agar mematangkan pesan yang ingin disampaikan oleh masing-masing seniman.

Dalam rangkaian NUNGKALIK International Festival yang akan dilaksanakan di ISI Denpasar serta Pantai Segara Ayu memiliki beberapa rangkaian Sharing Discussion-Workshop-Art Perfomance yang akan dimulai pada 6-9 Juli 2023. Hasil keseluruhan ini akan dipresenting ke dalam bentuk pameran.

sujana suklu
Gelaran Pra-Workshop Nungkalik (Foto: ist)

Berikut adalah rangkaian acara NUNGKALIK International Festival: Pra-Workshop Nungkalik x UWA (6 Juli 2023) – “Taksu Journey”: Workshop 1 (7 Juli 2023) – “Mata Hulu”; Workshop 2 (7 Juli 2023) – “Tengah Kalpataru”; Workshop 3 (8 Juli 2023) – “Bhumi Teben”; Open Space 1 (8 Juli 2023) – “Mandala Samasta”; Open Space 2 (9 Juli 2023) – “Tri Tunggal”; dan Pameran (21 Juli 2023) – “Exploring Archetypes: A Journey through the Medium Exhibition”.

Taksu Journey: From the internal body via face to the external body (canvas) and expression through dance / movement dipilih sebagai konsep Pra-Workshop NUNGKALIK x UWA pada 6 Juli 2023 yang menjelaskan mengenai kekuatan dalam diri setiap seniman yang berada di titik utama yakni wajah, area sekitar dahi sebagai simbol kekuatan. Kekuatan ini tercerminkan melalui goresan automatic masing-masing peserta. Kemudian disalurkan kepada tubuh luar yang diibaratkan dengan kanvas dan akan dieskpresikan melalui gerakan Art Perfomance dengan munggunakan kain perca sebagai bentuk mengelola kembali kekuatan yang telah muncul di seluruh tubuhnya.

sujana suklu
Para manusia Seniman saat melakukan eksperimen-formating-presenting serangkaian NUNGKALIK International festival. (Foto: ist)

Tak berhenti di situ. BEM ISI Denpasar terinspirasi dari Tri Angga, maka rangkaian inti NUNGKALIK dibagi menjadi 3 Sharing Discussion – Workshop – Art Perfomance pada tanggal 7-8 Juli 2023 “Mata Hulu” dengan menggunakan medium kain sebagai simbol kehidupan seperti mata air. Kain adalah mata kehidupan seperti hulu yang merupakan mata air. Dengan pergerakan arus kehidupan maka akan dikaitkan dengan “Tengah Kalpataru” yakni pohon yang selalu dapat memberi harapan kepada manusia untuk terus melanjutkan hidup. Tubuh batang pohon sebagai penopang piranti kehidupan manusia. Sedangkan “Bhumi Teben” dengan menggunakan besi yang merupakan elemen dasar bumi yang akan menjadikan besi sebagai pondasi dasar bumi.

Dan seluruh rangkaian Sharing Discussion – Workshop – Art Perfomance yang dilakukan oleh NUNGKALIK International Festival telah dimulai sejak April untuk menjangkar fenomena Gerhana Matahari di Pantai Segara Ayu. Akan diselesaikan kembali di Pantai Segara Ayu dengan membawa konsep Tri Angga dan dikemas sebagai Tri Tunggal sehingga akan menghasilkan puncak eksplorasi kali ini.

Sehingga seluruh artefak yang telah menjadi hasil eksplorasi akan dipresenting secara ‘Nungkalik’ dengan menampilkan Art Perfomance “Remember Our Archetypes’’ dan peluncuran e-Book yang merangkum semua perjalanan NUNGKALIK International Festival dari berbagai sudut pandang yang telah direspon oleh Seniman, Pengamat serta Masyarakat Umum sehingga diharapkan dapat memberikan hasil kajian akan “Pandangan Seni Kontemporer di Masyarakat Umum’’. (Devi/gs)

Loading

iklan dprd bali
Advertisements
Sumpah Pemuda DPRD Badung
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SENI

Ny. Rai Wahyuni Sanjaya Hidupkan Semangat Seni Perempuan Melalui Lomba Gong Kebyar Wanita Tabanan 2025

Published

on

By

Gong Kebyar Wanita tabanan
BUKA GONG KEBYAR: Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, membuka Pagelaran Kesenian Gong Kebyar Wanita se-Kabupaten Tabanan Tahun 2025 yang berlangsung di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan, Sabtu (18/10). (Foto: Hms Tbn)

Tabanan, baliilu.com – Seni gong kebyar di Kabupaten Tabanan dikenal sebagai wujud ekspresi budaya yang bernilai tinggi, mencerminkan keindahan, kekompakan, serta kedalaman rasa dalam setiap tabuhannya. Dalam upaya melestarikan dan menghidupkan warisan tersebut, Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, membuka Pagelaran Kesenian Gong Kebyar Wanita se-Kabupaten Tabanan Tahun 2025 yang berlangsung di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan, Sabtu (18/10).

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Jajaran Forkopimda Tabanan, Ketua GOW Kabupaten Tabanan, Ny. Budiasih Dirga, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, Sekretaris Daerah, para asisten, para pimpinan perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan, kepala instansi vertikal dan BUMD di Tabanan, serta para peserta gong kebyar wanita dari berbagai kecamatan. Suasana gedung kesenian malam itu dipenuhi semangat dan kebanggaan para seniman perempuan yang tampil dengan pesona dan kemampuan luar biasa.

Pelaksanaan lomba gong kebyar wanita ini diharapkan menjadi wadah untuk membangkitkan kreativitas seniman, khususnya perempuan di Kabupaten Tabanan yang sejalan dengan semangat Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani. Melalui kegiatan ini, perempuan tidak hanya berperan sebagai penggerak keluarga, tetapi juga sebagai pelaku utama dalam pelestarian seni dan budaya daerah.

Sebanyak sepuluh Sekaa Gong Wanita dari seluruh kecamatan di Kabupaten Tabanan berpartisipasi dalam lomba tahun ini. Di antaranya Sekhaa Gong Istri Suara Santi Giri dari Desa Wongaya Gede Kecamatan Penebel, Sekaa Gong Istri Gringsing Ulangun Shanti dari Desa Kaba-Kaba Kecamatan Kediri, Sekaa Gong Istri Sari Yoga dari Desa Tiyinggading Kecamatan Selemadeg Barat, Sekaa Gong Wanita Iswara Murthi dari Desa Meliling Kecamatan Kerambitan, Sanggar Tari dan Tabuh Natya Praja dari Desa Bajera Kecamatan Selemadeg, Sekaa Gong Istri Kesari Mesari 108 dari Desa Dajan Peken Kecamatan Tabanan, Sekaa Gong Ayuning Madusuara dari Desa Megati Kecamatan Selemadeg Timur, Sekaa Gong Istri Langen Suara dari Desa Candikuning Kecamatan Baturiti, Sekaa Gong Wanita Banua Budaya dari Desa Bantiran Kecamatan Pupuan, dan Sekaa Gong Kebyar Wanita Caksu Agni Swari dari Desa Tua Kecamatan Marga.

Pada kesempatan tersebut, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya tidak hanya membuka acara secara resmi, tetapi juga turut tampil membawakan Tabuh Lelambatan Galang Bulan bersama Sekaa gong Istri II Sanjayaning Singasana Kabupaten Tabanan di atas panggung megah Gedung Kesenian I Ketut Marya. Penampilannya yang memukau, disambut tepuk tangan meriah dari para penonton yang hadir, menambah semangat dan semarak suasana malam kesenian tersebut.

Dalam sambutannya, Ny. Rai Wahyuni menyampaikan, bahwa lomba gong kebyar wanita merupakan ajang untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat perempuan dalam dunia kesenian. “Pada malam hari ini semua memberikan penampilan terbaik sehingga suasana terasa berbeda. Lomba ini diselenggarakan untuk memberikan kesempatan kepada para wanita hebat Kabupaten Tabanan untuk bisa mengekspresikan kemampuannya dalam hal berkesenian. Para wanita hendaknya tidak boleh kalah untuk menabuh, karena untuk mengajegkan kesenian para wanita juga harus ambil bagian,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan kegiatan tersebut terlaksana atas dukungan penuh dari Bupati Tabanan. “Kegiatan kita hari ini adalah atas dukungan penuh dari Bapak Bupati. Saya mewakili beliau membuka acara ini, dan untuk seluruh peserta saya ucapkan selamat berlomba, keluarkan kemampuan semaksimal mungkin agar mampu membuat penonton terpukau dan menyuguhkan seni yang luar biasa,” tambah Bunda Rai.

Bunda Rai juga menyampaikan rasa bangganya atas peningkatan kualitas para peserta dalam wawancara singkatnya usai acara. “Acara malam ini sungguh membanggakan, karena dari tahun ke tahun kualitasnya meningkat. Saya melihat banyak anak-anak muda ikut tampil, itu luar biasa. Harapan saya, lomba ini dapat terus digelar setiap tahun agar generasi muda, orang tua, dan anak-anak dapat terus mengajegkan adat serta budaya kita,” tuturnya dengan penuh semangat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan, I Made Subagia, dalam laporannya malam itu, menyampaikan apresiasi kepada Ketua TP PKK dan Bupati Tabanan atas dukungan serta ide cemerlang yang memungkinkan kegiatan ini terselenggara secara berkelanjutan. “Dari seluruh kecamatan di Kabupaten Tabanan, para duta wanita yang berkompeten di bidang seni dan budaya telah tampil membanggakan. Ini menandakan, bahwa wanita Tabanan tidak kalah saing dengan kabupaten lain. Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati dan juga Ibu Bupati sekaligus sebagai Ketua TP PKK Tabanan atas ide cemerlangnya, sehingga lomba ini dapat terselenggara setiap tahun,” ujarnya.

Setelah seluruh penampilan usai, dewan juri mengumumkan hasil lomba dengan tiga indikator utama penilaian, yaitu teknik, keharmonisan, dan kreativitas. Dari hasil penilaian, Juara Pertama diraih oleh Sekaa Gong Istri Kesari Mesari 108 dari Desa Dajan Peken Kecamatan Tabanan dengan total nilai 825. Juara Kedua diraih oleh Sekaa Gong Wanita Banua Budaya dari Desa Bantiran Kecamatan Pupuan dengan total nilai 797. Sedangkan Juara Ketiga diraih oleh Sanggar Tari dan Tabuh Natya Praja Banjar Dinas Saraswati Desa Bajera Kecamatan Selemadeg dengan total nilai 775. (gs/bi)

Loading

iklan dprd bali
Advertisements
Sumpah Pemuda DPRD Badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

SENI

Wawali Arya Wibawa Buka Parade Baleganjur Se-Kota Denpasar 2025

Jadi Wahana Kreativitas dan Aktivitas Seni Inovatif Generasi Muda

Loading

Published

on

By

wawali arya wibawa
SERAHKAN PIAGAM: Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Made Oka Cahyadi Wiguna saat menyerahkan Piagam Penghargaan serangkaian Pembukaan Parade Baleganjur se-Kota Denpasar di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar, Sabtu (18/10). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Gelaran tahunan Parade Baleganjur se-Kota Denpasar secara resmi dibuka Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar, Sabtu (18/10) dan akan berlangsung hingga Minggu (19/10).  Pembukaan ditandai dengan penyerahan piagam penghargaan kepada perwakilan 12 peserta yang akan unjuk kebolehan dalam memainkan gambelan baleganjur. Kegiatan yang merupakan rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kota Denpasar ini diharapkan dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas seni inovatif di kalangan generasi muda Denpasar.

Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar Made Oka Cahyadi Wiguna, Ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar I Wayan Suadi Putra, Ketua Sabha Upadesa Kota Denpasar I Wayan Butuantara, Pimpinan OPD serta undangan lainnya.

Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa usai membuka kegiatan mengatakan, Parade Baleganjur se-Kota Denpasar yang dilaksanakan hari ini merupakan wahana kreativitas dan aktivitas inovatif generasi muda dalam melestarikan seni dan budaya Bali, khususnya Gambelan Baleganjur. Kegiatan ini tidak hanya menampilkan keindahan dan kekuatan seni baleganjur, tetapi juga sebagai ajang pembinaan bagi para peserta untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas mereka.

“Melalui kegiatan ini, kita dapat melestarikan seni baleganjur dan meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda akan pentingnya melestarikan budaya kita,” ujar Arya Wibawa.

Lebih lanjut dijelaskan, Parade Baleganjur ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan bakat generasi muda dalam penciptaan, memainkan dan kreativitas seni dan budaya. Parade Baleganjur ini juga menjadi ajang penting bagi para peserta untuk mempersiapkan diri menghadapi event yang lebih tinggi, seperti Pesta Kesenian Bali.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum bagi generasi muda untuk terus berkarya dan meningkatkan kemampuan generasi dalam seni dan budaya, khususnya Gambelan Baleganjur yang sejalan dengan spirit Hari Sumpah Pemuda,” ujar Arya Wibawa.

Kadis Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purwantara didampingi Kabid Kesenian, I Wayan Narta menjelaskan, Parade Baleganjur se-Kota Denpasar ini dilaksanakan serangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kota Denpasar Tahun 2025. Adapun kegiatan ini mengusung tema Wira Sinom Samskara yang bermakna bangkit bersama pemuda melestarikan seni dan budaya menuju Denpasar Maju.

“Kegiatan Parade ini diharapkan dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas seni inovatif di kalangan generasi muda, sebagai penerus atau pewaris seni budaya yang tumbuh dan berkembang di jaman globalisasi ini,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, di samping sebagai ajang pembinaan dan pelestarian kesenian trasidional dalam rangka mewujudkan Kota Kreatif menuju Denpasar maju, kegiatan ini juga menjadi sarana evaluasi dari semua pembinaan sekaa baleganjur yang ada di Kota Denpasar.

“Peserta parade ini nantinya menampilkan Seni Baleganjur dengan Tema Kepahlawanan/Heroik (Ajeg Yowana Sebagai Tulang Punggung Pemajuan Budaya) dengan durasi waktu 8 – 10 menit, adapun pesertanya adalah sekaa baleganjur sebunan tingkat desa dinas/adat dan atau/banjar se-Kota Denpasar dengan ketentuan umur peserta antara 14 – 30 tahun pada saat Parade berlangsung,” jelasnya.

Secara teknis Kabid Kesenian, Wayan Narta menambahkan, jumlah sekaa peserta parade tahun 2025 ini yakni sebanyak 12 sekaa. Beberapa unsur menjadi dasar pengamatan meliputi pada kegiatan tahun ini. Yakni Teknik (gegedig dan tetekep), Ide dan Gagasan, Struktur meliputi komposisi (pangawit, pangawak, pangecet), Kreativitas (pengembangan musikalitas dan originalitas garapan) serta Penampilan (ekspresi, gerak dan tabuh).

“Garapan Baleganjur tetap mempertahankan struktur tabuh Baleganjur tradisi yang dikembangkan (dikreasikan) dan atraksi yang disesuaikan dengan tema dan judul garapan. Sentuhan inovasi menjadi tolak ukur kreativitas, pola struktur lagu dikemas dalam satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan,” jelasnya.

Nantinya, seluruh peserta diberikan piagam dan jasa sebesar Rp. 15 juta dipotong pajak dan empat peserta terbaik akan diberikan uang tambahan sebesar Rp. 10 juta dipotong pajak. (eka/bi)

Loading

iklan dprd bali
Advertisements
Sumpah Pemuda DPRD Badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

SENI

Pemkot Denpasar Kembali Gelar Parade Baleganjur Pada 18-19 Oktober Mendatang

Published

on

By

Parade Baleganjur denpasar
Parade Baleganjur Duta Kota Denpasar pada Pesta Kesenian Bali beberapa waktu lalu. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pemkot Denpasar melalui Dinas Kebudayaan bersiap kembali menggelar Parade Baleganjur se-Kota Denpasar di tahun 2025. Kegiatan yang merupakan rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kota Denpasar ini akan dilaksanakan di panggung terbuka Lapangan Puputan Badung Gusti Ngurah Made Agung selama 2 hari pada 18 hingga 19 Oktober 2025 mendatang. Parade ini diharapkan dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas seni kreatif inovatif di kalangan generasi muda Denpasar.

Kadis Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purwantara didampingi Kabid Kesenian I Wayan Narta saat dijumpai Rabu (15/10) menjelaskan, Parade Baleganjur se-Kota Denpasar ini dilaksanakan serangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kota Denpasar Tahun 2025.

“Kegiatan Parade ini diharapkan dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas seni kreatif inovatif di kalangan generasi muda, sebagai penerus atau pewaris seni budaya yang tumbuh dan berkembang di jaman globalisasi ini,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, disamping sebagai ajang pembinaan dan pelestarian kesenian trasidional dalam rangka mewujudkan Kota Kreatif menuju Denpasar maju, kegiatan ini juga  menjadi sarana evaluasi dari semua pembinaan sekaa baleganjur yang ada di Kota Denpasar.

“Nantinya peserta menampilkan seni Baleganjur dengan tema Kepahlawanan/Heroik (Ajeg Yowana Sebagai Tulang Punggung Pemajuan Budaya) dengan durasi waktu 8 – 10 menit. Adapun pesertanya adalah sekaa baleganjur sebunan tingkat desa dinas/adat dan atau/banjar se- Kota Denpasar dengan ketentuan umur peserta antara 14 – 30 tahun pada saat Parade berlangsung,” jelasnya.

Secara teknis Kabid Kesenian Wayan Narta mengatakan, jumlah sekaa peserta parade tahun 2025 ini yakni sebanyak 12 sekaa. Beberapa unsur menjadi dasar pengamatan meliputi pada kegiatan tahun ini. Yakni teknik (gegedig dan tetekep), ide dan gagasan, struktur meliputi komposisi (pangawit, pangawak, pangecet), kreativitas (pengembangan musikalitas dan originalitas garapan) serta penampilan (ekspresi, gerak dan tabuh).

“Garapan Baleganjur tetap mempertahankan struktur tabuh Baleganjur tradisi yang dikembangkan (dikreasikan) dan atraksi yang disesuaikan dengan tema dan judul garapan. Sentuhan inovasi menjadi tolak ukur kreativitas, pola struktur lagu dikemas dalam satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan,” jelasnya.

Nantinya, seluruh peserta akan diberikan piagam dan jasa sebesar Rp. 15 juta dipotong pajak dan empat peserta terbaik akan diberikan uang tambahan sebesar Rp. 10 juta dipotong pajak. (eka/bi)

Loading

iklan dprd bali
Advertisements
Sumpah Pemuda DPRD Badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca