Tuesday, 16 April 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Pemkot Denpasar Gelar Karya Padudusan Agung Pemahayu Jagat di Pura Dalem Sakenan

Walikota Jaya Negara: Wujud Syukur, Jaga Keseimbangan Alam Semesta Beserta Isinya

BALIILU Tayang

:

Walikota
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Sekda IB Alit Wiradana saat mengikuti rangkaian Karya Padudusan Agung Pemahayu Jagat dan Mapakelem Kota Denpasar di Pura Dalem Sakenan, Serangan Denpasar bertepatan dengan Budha Kliwon Wuku Gumbreg, Sasih Kaenem, Rabu (30/11). (Foto : ist)

Denpasar, baliilu.com – Pemkot Denpasar menggelar Karya Padudusan Agung Pemahayu Jagat dan Mapakelem Kota Denpasar di Pura Dalem Sakenan, Kelurahan Serangan bertepatan dengan Budha Kliwon Wuku Gumbreg, Sasih Kaenem, Rabu (30/11). Kegiatan yang dilaksanakan sebagai wujud syukur sekaligus menjaga keseimbangan alam semesta ini turut dihadiri Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Sekda IB Alit Wiradana. Tampak hadir pula Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Panglingsir Puri se-Kota Denpasar, perwakilan Forkopimda Kota Denpasar, OPD serta Bendesa Adat se-Kota Denpasar.

Diringi suara kekidungan dan gambelan Gong Gede Desa Adat Panjer, rangkaian Puncak Karya berlangsung khidmat yang diawali dengan pangilen Tari Rejang Sari dan Rejang Renteng dari WHDI Kecamatan Denpasar Selatan, dilanjutkan dengan Tari Baris Gede oleh Perbekel/Lurah se-Kota Denpasar.

Selain itu turut dipentaskan Topeng Wali dan Tari Rejang Dewa. Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan tersebut turut ngayah megambel bersama Sekehe Gong Gede Desa Adat Panjer. Sementara itu, Ketua TP. PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara dan Ketua GOW Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa turut ngayah Tari Rejang Renteng.

Adapun seluruh rangkaian puncak karya dipuput oleh Tri Sadhaka yakni Ida Pedanda Putra Telaga, Griya Telaga Gulingan Sanur, Ida Pedanda Gede Made Dharma Kerthi, Griya Budha Saraswati Taman Sari Batuan, Sukawati dan Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Kerti Buana, Griya Batur Giri Murti, Denpasar. Usai pelaksanaan karya, Tirta Pemahayu Jagat turut ditunas oleh Bendesa Adat se-Kota Denpasar untuk dipercikan di seluruh wilayah desa adat dan pekarangan rumah masyarakat.

Baca Juga  Dinas PUPR Denpasar Gencarkan Pembersihan Sungai

Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan bahwa upacara ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat bersama Pemerintah Kota Denpasar untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Karya ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan Karya Padudusan Agung Pemahayu Jagat dan Mapakelem Kota Denpasar  ini merupakan wujud syukur serta sebuah upaya untuk menjaga keseimbangan alam semesta beserta isinya, untuk itu mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana, serta seluruh masyarakat dan alam semesta beserta isinya terhindar dari penyakit dan marabahaya,” ujar Jaya Negara.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Setda Kota Denpasar IB Alit Antara menjelaskan, rangkaian pelaksanaan Karya Padudusan Agung Pemahayu Jagat Kota Denpasar diawali dengan Mapiuning Karya pada Tumpek Landep, 5 November lalu. Dilanjutkan dengan Mapepada dan Mendak Pakuluh yang dilaksanakan pada Senin (29/11). Sedangkan Puncak Karya Padudusan Agung Pemahayu Jagat dan Mapakelem Kota Denpasar dilaksanakan bertepatan dengan Budha Kliwon Wuku Gumbreg, Rabu (30/11).

Lebih lanjut dijelaskan, berdasarkan Lontar Widhi Sastra Roga Sangara Bumi tujuan Pemahayu Jagat adalah untuk menjaga ketentraman dan mensejahterakan umat manusia. Hal ini dilaksanakan dengan memohon anugrah dengan menggelar upakara kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam menifestasinya sebagai Sang Hyang Baruna.

“Tentunya upcara ini merupakan wujud bhakti dan syukur dalam menetralisir gering atau wabah seperti Covid-19, gerubug pada hewan dan Sasap Merana pada tumbuhan, sehingga mampu terciptanya hubungan yang harmonis serta keseimbangan alam semesta sesuai dengan Tri Hita Karana,” ujarnya. (ags/eka/bi)

Baca Juga  Satpol PP Denpasar Amankan Warga Buang Sampah Tidak Pada Tempatnya

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan

BUDAYA

Tandai ‘’Penyineban Karya’’ IBTK 2024, Pj. Gubernur Bali ‘’Nuek Bagia Pula Kerti’’

Published

on

By

penyineban ibtk 2024
NUWEK BAGIA PULA KERTI: Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya nuwek Bagia Pula Kerti saat menghadiri upacara Penyineban Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) Tahun 2024, Minggu (14/4) di Pura Penataran Agung Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem. (Foto: Hms Pemprov Bali)

Karangasem, baliilu.com – Prosesi upacara Nuek Bagia Pula Kerti dilakukan Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya di Pura Penataran Agung Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, dimana prosesi ini menandai Penyineban Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) Tahun 2024, Minggu (14/4).

Pj. Gubernur Bali yang turut didampingi Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengucapkan terima kasih atas dukungan, partisipasi serta antusias segenap masyarakat dan seluruh stakeholder dalam menyukseskan pelaksanaan IBTK Tahun 2024.

Pj. Gubernur Bali menambahkan sepasang Banten Bagia Pula Kerti, yang di-linggihang di sisi kanan dan kiri palinggih Padma Tiga atau depan Bale Gajah itu merupakan lambang intisari dari segala perbuatan baik yang merupakan akumulasi selama rangkaian Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) berlangsung sejak puncak karya pada Redite Kliwon Pujut, (24/3) lalu.

“Banten Bagia Pula Kerti itu lambang dari akumulasi perbuatan kebaikan selama karya agung berlangsung, tujuannya agar kelak tumbuh memberikan berkah yang lebih baik di kehidupan yang akan datang. Untuk itu, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh panitia karya dan semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya karya IBTK ini sehingga terlaksana labda karya,” imbuhnya.

Rangkaian upacara penyineban IBTK pada sore hari ini diawali dengan persembahyangan bersama, lalu dilanjutkan dengan Nuek Bagia Pula Kerti. Upacara lalu dilanjutkan dengan nedunang Ida Bhatara dari Bale Pasamuan Agung, di-pundut (diusung) pangayah kemudian dipersatukan kembali di Pura Soring Ambal-Ambal atau Jaba Pura Penataran Agung, berlanjut menggelar prosesi banten tatingkeban. Upacara penyineban diakhiri dengan mendem (mengubur) Banten Pula Kerti.

Penyineban Karya IBTK Tahun 2024 dipuput tiga pedanda yakni Ida Pedanda Gede Rai Tianyar dari Griya Menara Sidemen, Ida Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun dari Griya Kedhatuan Kawista Belatungan dan Ida Pedanda Buda Subawa Karang dari Griya Budakeling dan didampingi Ida Dalem Semara Putra dari Puri Agung Klungkung.

Baca Juga  Dekopinda Denpasar Wujudkan Koperasi Modern dengan Manfaatkan Teknologi Digital

Tampak hadir pada penyineban IBTK Tahun 2024, Ketua DPRD Provinsi Bali dan Ketua DPRD Kabupaten/kota se-Bali, Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Komjen Pol. Putu Jayan Danu Putra, Bupati/Walikota se-Bali serta Kepala Perangkat Daerah Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Bupati Sanjaya ‘’Ngupasaksi Karya Ngenteg Linggih’’ Pura Sang Hyang Landu 

Published

on

By

Bupati Tabanan menghadiri karya di Pura Sang Hyang Landu
HADIRI UPACARA: Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya saat menghadiri upacara Karya Ngenteg Linggih Pedudusan Alit Tawur Wrespati Kalpa Pura Sang Hyang Landu yang terletak di Banjar Gelagah Puwun, Desa Kekeran, Mengwi, Badung, Senin (15/4). (Foto: Hms Tbn)

Tabanan, baliilu.com – Terus mendukung pelestarian adat, tradisi, agama dan budaya merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten di bawah kepemimpinan Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dalam mewujudkan visi dan misi Kabupaten Tabanan. Seperti halnya pada Senin (15/4) selaku Murdaning Jagat Tabanan, hadir dalam upacara Karya Ngenteg Linggih Pedudusan Alit Tawur Wrespati Kalpa Pura Sang Hyang Landu yang terletak di Banjar Gelagah Puwun, Desa Kekeran, Mengwi, Badung.

Dimana krama Pengempon Pura Sang Hyang Landu, sebagian besar merupakan warga Banjar Carik Padang, Desa Nyambu, Kediri, Tabanan. Turut hadir saat itu, Perwakilan Anggota DPRD Tabanan, Sekda Tabanan, Sekda Badung, Asisten Perekonomian dan Pembangunan serta jajaran pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan, Camat Kediri, juga hadir perangkat Desa Abiantuwung, Desa Nyambu dan Desa Kekeran disertai Jero Mangku Lanang Istri dan seluruh krama pengempon pura yang kompak berkumpul penuh dengan semangat sradha bhakti.

Sambutan hangat krama setempat dan pertunjukan tari-tarian mengawali kehadiran Bupati Sanjaya, sebelum mengikuti persembahyangan dan menyaksikan langsung rangkaian upacara sakral Melaspas dan Mendem Pedagingan yang dipuput oleh Ida Pedanda Mas Timbul dari Griya Tengah Kaba-Kaba.

Karya Ngenteg Linggih yang puncaknya jatuh pada Buda Cemeng Langkir, 17 April 2024 mendatang ini merupakan bentuk gotong-royong dari masyarakat tiga Banjar Adat selaku Pengempon serta dana dari APBDes Kekeran. Dimana Pura yang terletak di wilayah perbatasan Kediri Tabanan dan Mengwi Badung ini diempon oleh 55 KK dari Banjar Carik Padang, 45 KK Banjar Nyambu dan 10 orang Banjar Kekeran.

Sanjaya melalui sambrama wacana-nya memberikan apresiasi penuh atas semangat krama adat Banjar Carik Padang, Banjar Nyambu dan Banjar Kekeran dalam mewujudkan upacara Dewa Yadnya dan menjalankan sradha bahkti dengan memperbaiki Pura Khayangan Sang Hyang Landu tersebut dengan lascarya dan penuh rasa tulus ikhlas.

Baca Juga  Dekopinda Denpasar Wujudkan Koperasi Modern dengan Manfaatkan Teknologi Digital

“Tujuan kita yang utama terhadap parahyangan niki adalah bhakti, dan titiang lihat tadi, walaupun letaknya dimanapun, bhakti semeton titiang ring Carik Padang sareng ring Nyambu dan Kekeran terhadap kahyangan sane mapralingga niki bhaktinya sangat luar biasa. Terbukti, titiang baru masuk, melihat parahyangan-nya niki megah pisan, upakara/upacaranya memargi, bagus dan luar biasa Karya Ngenteg Linggih ini,” ujar Sanjaya.

Pimpinan kebanggaan Tabanan juga menilai, dari pelaksanaan Karya Ngenteg Linggih ini selain menunjukkan sradha bhakti masyarakat kehadapan Ida Bhatara/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, juga bentuk bhakti kepada alam lingkungan dimanapun itu, serta bhakti kepada sesama. Hal ini sejalan dengan konsep agama Hindu, yakni Tri Hita Karana.

“Jadi apa yang sudah dan telah dibangun serta dijalankan upakara/upacara Ngenteg Linggih ini telah dijalankan dengan baik oleh krama. Baik krama titiang di Tabanan dan krama titiang di Badung sampun kompak bersatu, dua kabupaten menyatu. Sungguh sangat luar biasa,” sambung Sanjaya.

Atas apresiasi Sanjaya, I Wayan Brana Yasa selaku Ketua Panitia Upacara atau Prawartaka Karya, menyampaikan ucapan terima kasihnya mewakili krama atas kehadiran Bupati Sanjaya beserta jajaran Pemerintah kabupaten Tabanan selaku Guru Wisesa serta bantuan yang telah diberikan dalam mendukung pembangunan Pura Sang Hyang Landu ini. Pihaknya juga berharap persatuan ini semakin solid guna mewujudkan program-program pembangunan ke depan. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Wabup Suiasa Hadiri Karya Pemelaspasan di Pura Panti Tangkas Kori Agung Desa Munggu

Published

on

By

Pura Panti Tangkas Kori Agung munggu
UPASAKSI: Wabup Suiasa saat menghadiri Karya Pemelaspasan Balai Gong, Pewaregan dan Bale Gedong di Pura Panti Tangkas Kori Agung, Banjar Pempatan Desa Munggu, Kecamatan Mengwi pada Sabtu (13/4). (Hms Badung)

Badung, baliilu.com – Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa sekaligus Ketua Umum Pratisentana Sira Arya Kanuruhan Tangkas Kori Agung menghadiri Karya Pemelaspasan Balai Gong, Pewaregan dan Bale Gedong di Pura Panti Tangkas Kori Agung, Banjar Pempatan Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Sabtu (13/4). Turut hadir Perbekel Desa Munggu, Bendesa Adat Munggu serta pemaksan Pura setempat.

Dalam kesempatan tersebut, Wabup Suiasa menyerahkan secara simbolis bantuan dana sebesar Rp. 758 juta yang bersumber dari bantuan dana hibah perubahan Tahun 2023 sebagai wujud dukungan Pemkab Badung.

Wabup Suiasa menyampaikan bahwa pihaknya merasa bahagia karena sudah bisa hadir sebagai upasaksi dan sekaligus dapat memberikan bantuan dalam rangka pembangunan balai gong yang sudah di upacarai. Ini adalah bentuk wujud dukungan dari Pemerintah Kabupaten Badung guna untuk pelestarian adat, agama, tradisi dan budaya serta untuk meringankan beban masyarakat.

Dikatakan juga, pemelaspasan bale gong ini diharapkan kedepan agar bisa menjadi gaung untuk semuanya agar selalu bersyukur kepada Ida Sang Hyang Widhi terutama Ida Sesuhunan yang berstana di Pura Panti Tangkas Kori Agung.

“Bagaimanapun juga melalui kehendak Ida Betara Pura Panti ini bantuan dan pembangunan bale gong dan pewaregan dapat terwujud dengan baik. Mudah-mudahan karya pemelaspasan ini berjalan dengan labda karya sida sidaning don,” ungkapnya.

Sementara itu, Manggala Karya I Made Ernawan mengucapkan terima kasih atas kehadiran Wakil Bupati Badung beserta undangan lainnya dalam upacara melaspas. Pihaknya menyampaikan rasa syukur atas bantuan dan perhatian Pemerintah Kabupaten Badung yang telah membantu dalam pembangunan bale gong dan pewaregan di Pura Panti Tangkas Kori Agung ini.

“Kami mewakili krama pengempon pura, tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Semoga dengan kebersamaan ini, kita dapat terus membangun dan melestarikan kehidupan seni, adat dan budaya di Badung,” ujarnya. (gs/bi)

Baca Juga  Walikota Jaya Negara “Ngaturang Bhakti Piodalan” di Pura Lokanatha Lumintang Denpasar

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca