Thursday, 27 March 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Pemkot Denpasar Laksanakan Persembahyangan Serangkaian ‘’Karya Pujawali Pedudusan Alit’’ di Pura Luhur Candi Narmada

BALIILU Tayang

:

jaya
SEMBAHYANG: Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara saat mengikuti persembahyangan serangkaian Karya Pujawali Pedudusan Alit di Pura Luhur Candi Narmada Tanah Kilap, Desa Pemogan Denpasar, Sabtu (20/7). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar, melaksanakan persembahyangan serangkaian Karya Pujawali Pedudusan Alit yang jatuh pada Purnamaning Kasa di Pura Luhur Candi Narmada Tanah Kilap, Desa Pemogan Denpasar, Sabtu (20/7).

Hadir dalam pelaksanaan pujawali tersebut Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara didampingi Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua TP PKK Kota Denpasar, Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ayu Kristy Arya Wibawa, serta pemedek lainnya.

Wali Kota Denpasar, Jaya Negara didampingi Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa dalam kesempatan itu, menyampaikan ucapan syukur dan doa untuk kemajuan, kesejahteraan, serta kerahayuan masyarakat Kota Denpasar.

Lebih lanjut pihaknya juga menekankan kegiatan persembahyangan ini guna memupuk nilai-nilai keagamaan dan persatuan di tengah masyarakat Denpasar. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga keharmonisan dan semangat gotong-royong dalam menjalankan kehidupan serta pelaksanaan yadnya sehari-hari.

“Berharap melalui pelaksanaan pujawali ini dapat menjadi momen introspeksi bagi kita semua untuk lebih meningkatkan keimanan dan menjaga persatuan serta kebersamaan dalam membangun Kota Denpasar yang lebih maju,” ujarnya.

Ketua Panitia Pujawali Pedudusan Alit Pura Luhur Candi Narmada, I Dewa Gede Putu Mayadi di sela-sela pelaksanaan upacara mengatakan pelaksanaan pujawali ini rutin dilaksanakan setiap tahun dan tepat jatuh pada rahina Purnama Kasa.

“Hari ini pada Saniscara Pon Sinta merupakan puncak dari Karya Pujawali di Pura Luhur Candi Narmada, dan berharap dengan pelaksanaan ini seluruh umat dapat diberi kesehatan serta kerahayuan,” tutur Dewa Mayadi.

Lebih lanjut dikatakan Dewa Mayadi, adapun rentetan upacara Pujawali Padudusan Alit di Pura Luhur Candi Narmada Tanah Kilap yakni diawali pada Soma Pon Sinta, 15 Juli lalu yaitu pelaksanaan matur piuning karya, maguru piduka, nancep Sanggar Surya.

“Harapannya hingga nanti akhir dari pelaksanaan pujawali yang akan dilaksanakan pada Wrespati Pon Landep pada 25 Juli mendatang yang akan diisi dengan upacara Nganyarin, Pengilan Penyineban, dan Ngelugar Sekar akan berjalan lancar,” ujarnya. (eka/bi)

Baca Juga  Pemkot Pastikan Ketersedian Pasokan dan Keterjangkauan Harga Pangan

Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan

BUDAYA

Upacara Melasti, Sucikan Diri Sebelum Perayaan Hari Raya Nyepi

Published

on

By

melasti pura jagatnatha buleleng
Pura Agung Jagatnatha Buleleng saat melakukan upacara melasti pada Selasa (25/3). (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi di Bali pada umumnya, Buleleng pada khususnya, masyarakat beragama Hindu biasanya menggelar berbagai rangkaian upacara. Salah satunya upacara melasti.

Upacara melasti biasanya dilakukan sebelum perayaaan Hari Raya Nyepi yang bertujuan untuk wujud kebersamaan dan ketulusan umat dalam menyucikan diri sebelum memasuki Catur Brata Penyepian.

Ritual ini pun terbilang cukup mengundang banyak masyarakat yang mengikutinya dengan berjalan kaki dari lokasi upacara sampai dengan pantai di tempat daerah itu sendiri.

Pada Nyepi Tahun Caka 1947, Pura Agung Jagatnatha Buleleng saat ini melakukan upacara melasti yang dihadiri langsung Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra bersama Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna yang didampingi OPD lingkup Pemkab Buleleng, tokoh masyarakat dan pengempon Pura Agung Jagatnatha Buleleng, pada Selasa (25/3).

Pelaksanaan dari melasti kali ini dimulai dari mendak Ida Bhatara di Catus Pata tepatnya depan Pura Agung Jagatnatha, selanjutnya dilakukan mekalayas di jeroan, kemudian diiring ke Segara Buleleng.

Sesampai di Pura Segara, prosesi dilanjutkan dengan mengusung Ida Bhatara turun ke laut untuk menyentuh air laut yang biasa dikatakan Mekekobok sebagai simbol penyucian, kemudian dilanjutkan dengan rangkaian pecaruan serta persembahyangan bersama, dan kembali lagi ke Pura Agung Jagatnatha untuk dilanjutkan mesineb ke tempat pesucian.

Adapun rute yang dilaluinya, dari Pura Agung Jagatnatha Buleleng Jln. Pramuka lanjut Jln. Ponegoro, Jln. Erlangga sampai di Eks pelabuhan Buleleng. (gs/bi)

Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Baca Juga  Walikota Jaya Negara Hadiri Perayaan Hari Saraswati Mahawarga Bhujangga Waisnawa
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Wawali Arya Wibawa Hadiri ‘’Upakara Melaspas’’ dan ‘’Pasupati Pratima’’ di Pura Dalem Sudha Sidakarya

Published

on

By

wawali arya wibawa
HADIRI UPAKARA: Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa saat menghadiri Upakara Melaspas dan Pasupati Pratima, Pacanangan dan Sri Sedana di Pura Dalem Sudha, Desa Adat Sidakarya, bertepatan dengan Rahina Soma Kliwon, Wuku Wariga, Senin (23/3). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri Upakara Melaspas dan Pasupati Pratima, Pacanangan dan Sri Sedana di Pura Dalem Sudha, Desa Adat Sidakarya, bertepatan dengan Rahina Soma Kliwon, Wuku Wariga, Senin (24/3). Upakara tersebut dilaksanakan setelah proses perbaikan serta renovasi tuntas dilaksanakan.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar, I Wayan Suadi Putra, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara, Plt. Camat Denpasar Selatan, Komang Pendawati, serta krama Desa Adat Sidakarya. Dalam kesempatan tersebut, Wawali Arya Wibawa turut mengikuti proses silih asih serangkaian upakara tersebut.

Bendesa Adat Sidakarya, I Ketut Suka saat diwawancarai menjelaskan bahwa Upakara Melaspas dan Pasupati Pratima, Pacanangan dan Sri Sedana di Pura Dalem Sudha, Desa Adat Sidakarya ini dilaksanakan setelah proses perbaikan tuntas dikerjakan. Dimana, upakara melaspas dan pasupati ini dilaksanakan guna melengkapi rangkaian proses agar Ida Bhatara kembali berstana di Pratima dan Pacanangan tersebut.

Dikatakannya, upakara ini merupakan wujud sradha dan bhakti krama Desa Adat Sidakarya kepada Ida Bhatara Sesuhunan. Hal ini tentunya diharapkan dapat memberikan anugerah kesejahteraan, kesehatan serta kemakmuran bagi seluruh krama desa.

“Semoga melalui upacara ini krama Desa Adat Sidakarya selalu dalam lindungan Tuhan, dan diberikan anugerah kemakmuran serta kerahayuan,” ujarnya.

Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa dalam kesempatan tersebut mengatakan, Upakara Melaspas dan Pasupati Pratima, Pacanangan dan Sri Sedana di Pura Dalem Sudha, Desa Adat Sidakarya ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Sehingga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan upakara ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ujar Arya Wibawa. (eka/bi)

Baca Juga  Pemkot Pastikan Ketersedian Pasokan dan Keterjangkauan Harga Pangan

Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Desa adat Manistutu Gelar Ngaben Massal, Diikuti 55 Sawa

Published

on

By

ngaben desa manistutu
HADIRI UPACARA: Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, saat menghadiri Upacara Pitra Yadnya Pengabenan lan Memukur Kolektif Kusa Pernawa yang berlangsung di Desa Adat Manistutu, Kecamatan Melaya, pada Rabu (19/3/2025). (Foto: Hms Jembrana)

Jembrana, baliilu.com – Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, turut serta menghadiri Upacara Pitra Yadnya Pengabenan lan Memukur Kolektif Kusa Pernawa yang berlangsung di Desa Adat Manistutu, Kecamatan Melaya, pada Rabu (19/3/2025). Upacara yang penuh makna ini juga meliputi kegiatan Atma Wedana Nyekah Massal, diikuti oleh 55 sawa yang melaksanakan mukur dan mungkah, sedangkan untuk ngelungah diikuti 59 peserta.

Dalam kesempatan tersebut, Bendesa Desa Adat Manistutu I Wayan Reden menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah, khususnya kepada Bupati Jembrana, atas dukungan yang telah diberikan. “Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan, sehingga upacara ini bisa berjalan dengan lancar. Semua ini juga berkat dukungan dari Bapak Bupati Jembrana,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Kembang Hartawan memberikan apresiasi tinggi kepada krama Desa Adat Manistutu atas semangat persatuan yang mereka tunjukkan dalam melaksanakan upacara tersebut. “Saya menghargai semangat kebersamaan yang ditunjukkan oleh krama desa dalam melaksanakan Upacara Pitra Yadnya ini. Semoga prosesi ini terlaksana dengan ikhlas yang tulus,” katanya.

Lebih lanjut, Bupati Kembang berharap agar semua keluarga yang terlibat dalam upacara ini dapat melaksanakan rangkaian acara dengan penuh rasa tanggung jawab sebagai wujud bhakti kepada leluhur. “Saya berharap rangkaian upacara ini dapat berjalan dengan lancar, serta memberikan manfaat bagi kita semua, sesuai dengan harapan bersama,” tambah. (gs/bi)

Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Baca Juga  Walikota Jaya Negara Resmikan Pusdiklat Buddha Sakyamuni Bali
Lanjutkan Membaca