Wednesday, 26 March 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Pemkot Denpasar ‘’Ngaturang Bhakti Penganyar’’ di Pura Mandara Giri Semeru Agung

BALIILU Tayang

:

Bhakti Penganyar Pura Mandara Giri
BHAKTI PENGANYAR: Pelaksanaan Bhakti Penganyar Pemkot Denpasar serangkaian Karya Panca Wali Krama di Pura Mandara Giri Semeru Agung yang dipimpin Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Rabu (31/7). (Foto: Hms Dps)

Lumajang, Jatim, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar ngaturang Bhakti Penganyar Karya Panca Wali Krama di Pura Mandara Giri Semeru Agung Kecamatan Senduro, Lumajang, Jawa Timur, pada Buda Cemeng Ukir, Rabu (31/7).

Pelaksanaan Bhakti Penganyar Pemkot Denpasar dipimpin Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, dan Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana.

Tampak turut serta dalam Bhakti Penganyar, Ketua TP. PKK Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Katua Gatriwara Denpasar, Ny. Purnawati Ngurah Gede, Pimpinan OPD Pemkot Denpasar, dan Ketua MDA Denpasar, Ketua MDA Kota Denpasar AA Ketut Sudiana, serta Ketua PHDI Denpasar, I Made Arka.

Tampak Walikota Jaya Negara dalam rangkaian pelaksanaan Bhakti Penganyar,  yang turut serta ngayah Topeng Wali bersama seniman Kota Denpasar yang diiringi Sekaa Gong Wanita Nayakanari. Di samping itu pengilen Bhakti Penganyar juga diisi dengan Sekaa Kidung dari Penyandang Disabilitas Denpasar.

Turut serta ngayah menari Rejang Renteng bersama Dharma Wanita Persatuan Kota Denpasar, Ketua TP. PKK Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa bersama perwakilan disabilitas Denpasar.

Tari Baris Gede dibawakan oleh Jro Bendesa Adat se-Kota Denpasar, dan pelaksanaan Bhakti Penganyar diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Dwija Putra Baturiti.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, Karya Panca Wali Krama di Pura Mandara Giri Semeru Agung merupakan ritual penting dalam agama Hindu. Upacara ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga momen bagi seluruh masyarakat untuk merefleksikan diri, memperkuat keimanan, dan meningkatkan rasa bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.

Baca Juga  Ketua TP PKK Kota Denpasar Hadiri Rakornas PKK 2023 di Jakarta

Melalui kegiatan ini, umat Hindu diajak untuk selalu “eling” atau mengingat kebesaran Ida Shang Hyang Widhi Wasa dalam menjalankan ajaran-ajaran agama, serta menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan bhakti penganyar ini sebagai implementasi Tri Hita Karana, yang menjadi dasar filosofi kehidupan masyarakat Bali untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan sejati. Melalui peningkatan srada bhakti, kita dapat memperkuat ketiga hubungan ini sehingga tercipta keseimbangan dan keharmonisan dalam kehidupan,” ujar Jaya Negara.

Sementara Ketua PHDI Lumajang, Teguh Widodo menyampaikan, terima kasih atas pelaksanaan Bhakti Penganyar Karya Panca Wali Krama tahun 2024 yang dilaksanakan Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama seluruh jajaran Pemkot Denpasar.

Piodalan Panca Wali Krama terlaksana dalam kebersamaan, solidaritas dan kolaborasi yang baik antara Panitia Hindu Bali dengan Panitia Pura Mandara Giri Semeru,” ujarnya.

Dilanjutkan Teguh Widodo bahwa antusias masyarakat Bali tahun ini sangat luar biasa dibanding tahun sebelumnya. “Panca Wali Krama tahun ini seluruh penganyar dari Kabupaten/Kota se-Bali dan se-Jawa Timur membludak dan banyak sekali dibanding tahun sebelumnya,” lanjutnya. (eka/bi)

Advertisements
iklan dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan

BUDAYA

Upacara Melasti, Sucikan Diri Sebelum Perayaan Hari Raya Nyepi

Published

on

By

melasti pura jagatnatha buleleng
Pura Agung Jagatnatha Buleleng saat melakukan upacara melasti pada Selasa (25/3). (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi di Bali pada umumnya, Buleleng pada khususnya, masyarakat beragama Hindu biasanya menggelar berbagai rangkaian upacara. Salah satunya upacara melasti.

Upacara melasti biasanya dilakukan sebelum perayaaan Hari Raya Nyepi yang bertujuan untuk wujud kebersamaan dan ketulusan umat dalam menyucikan diri sebelum memasuki Catur Brata Penyepian.

Ritual ini pun terbilang cukup mengundang banyak masyarakat yang mengikutinya dengan berjalan kaki dari lokasi upacara sampai dengan pantai di tempat daerah itu sendiri.

Pada Nyepi Tahun Caka 1947, Pura Agung Jagatnatha Buleleng saat ini melakukan upacara melasti yang dihadiri langsung Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra bersama Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna yang didampingi OPD lingkup Pemkab Buleleng, tokoh masyarakat dan pengempon Pura Agung Jagatnatha Buleleng, pada Selasa (25/3).

Pelaksanaan dari melasti kali ini dimulai dari mendak Ida Bhatara di Catus Pata tepatnya depan Pura Agung Jagatnatha, selanjutnya dilakukan mekalayas di jeroan, kemudian diiring ke Segara Buleleng.

Sesampai di Pura Segara, prosesi dilanjutkan dengan mengusung Ida Bhatara turun ke laut untuk menyentuh air laut yang biasa dikatakan Mekekobok sebagai simbol penyucian, kemudian dilanjutkan dengan rangkaian pecaruan serta persembahyangan bersama, dan kembali lagi ke Pura Agung Jagatnatha untuk dilanjutkan mesineb ke tempat pesucian.

Adapun rute yang dilaluinya, dari Pura Agung Jagatnatha Buleleng Jln. Pramuka lanjut Jln. Ponegoro, Jln. Erlangga sampai di Eks pelabuhan Buleleng. (gs/bi)

Advertisements
iklan dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Baca Juga  Cegah Penularan Meluas, Satgas Kota Denpasar Mulai Rujuk Pasien Isoman Menuju Isoter
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Wawali Arya Wibawa Hadiri ‘’Upakara Melaspas’’ dan ‘’Pasupati Pratima’’ di Pura Dalem Sudha Sidakarya

Published

on

By

wawali arya wibawa
HADIRI UPAKARA: Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa saat menghadiri Upakara Melaspas dan Pasupati Pratima, Pacanangan dan Sri Sedana di Pura Dalem Sudha, Desa Adat Sidakarya, bertepatan dengan Rahina Soma Kliwon, Wuku Wariga, Senin (23/3). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri Upakara Melaspas dan Pasupati Pratima, Pacanangan dan Sri Sedana di Pura Dalem Sudha, Desa Adat Sidakarya, bertepatan dengan Rahina Soma Kliwon, Wuku Wariga, Senin (24/3). Upakara tersebut dilaksanakan setelah proses perbaikan serta renovasi tuntas dilaksanakan.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar, I Wayan Suadi Putra, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara, Plt. Camat Denpasar Selatan, Komang Pendawati, serta krama Desa Adat Sidakarya. Dalam kesempatan tersebut, Wawali Arya Wibawa turut mengikuti proses silih asih serangkaian upakara tersebut.

Bendesa Adat Sidakarya, I Ketut Suka saat diwawancarai menjelaskan bahwa Upakara Melaspas dan Pasupati Pratima, Pacanangan dan Sri Sedana di Pura Dalem Sudha, Desa Adat Sidakarya ini dilaksanakan setelah proses perbaikan tuntas dikerjakan. Dimana, upakara melaspas dan pasupati ini dilaksanakan guna melengkapi rangkaian proses agar Ida Bhatara kembali berstana di Pratima dan Pacanangan tersebut.

Dikatakannya, upakara ini merupakan wujud sradha dan bhakti krama Desa Adat Sidakarya kepada Ida Bhatara Sesuhunan. Hal ini tentunya diharapkan dapat memberikan anugerah kesejahteraan, kesehatan serta kemakmuran bagi seluruh krama desa.

“Semoga melalui upacara ini krama Desa Adat Sidakarya selalu dalam lindungan Tuhan, dan diberikan anugerah kemakmuran serta kerahayuan,” ujarnya.

Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa dalam kesempatan tersebut mengatakan, Upakara Melaspas dan Pasupati Pratima, Pacanangan dan Sri Sedana di Pura Dalem Sudha, Desa Adat Sidakarya ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Sehingga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan upakara ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ujar Arya Wibawa. (eka/bi)

Baca Juga  Kota Denpasar Siap Dukung Implementasi Sertifikat Elektronik

Advertisements
iklan dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Desa adat Manistutu Gelar Ngaben Massal, Diikuti 55 Sawa

Published

on

By

ngaben desa manistutu
HADIRI UPACARA: Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, saat menghadiri Upacara Pitra Yadnya Pengabenan lan Memukur Kolektif Kusa Pernawa yang berlangsung di Desa Adat Manistutu, Kecamatan Melaya, pada Rabu (19/3/2025). (Foto: Hms Jembrana)

Jembrana, baliilu.com – Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, turut serta menghadiri Upacara Pitra Yadnya Pengabenan lan Memukur Kolektif Kusa Pernawa yang berlangsung di Desa Adat Manistutu, Kecamatan Melaya, pada Rabu (19/3/2025). Upacara yang penuh makna ini juga meliputi kegiatan Atma Wedana Nyekah Massal, diikuti oleh 55 sawa yang melaksanakan mukur dan mungkah, sedangkan untuk ngelungah diikuti 59 peserta.

Dalam kesempatan tersebut, Bendesa Desa Adat Manistutu I Wayan Reden menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah, khususnya kepada Bupati Jembrana, atas dukungan yang telah diberikan. “Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan, sehingga upacara ini bisa berjalan dengan lancar. Semua ini juga berkat dukungan dari Bapak Bupati Jembrana,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Kembang Hartawan memberikan apresiasi tinggi kepada krama Desa Adat Manistutu atas semangat persatuan yang mereka tunjukkan dalam melaksanakan upacara tersebut. “Saya menghargai semangat kebersamaan yang ditunjukkan oleh krama desa dalam melaksanakan Upacara Pitra Yadnya ini. Semoga prosesi ini terlaksana dengan ikhlas yang tulus,” katanya.

Lebih lanjut, Bupati Kembang berharap agar semua keluarga yang terlibat dalam upacara ini dapat melaksanakan rangkaian acara dengan penuh rasa tanggung jawab sebagai wujud bhakti kepada leluhur. “Saya berharap rangkaian upacara ini dapat berjalan dengan lancar, serta memberikan manfaat bagi kita semua, sesuai dengan harapan bersama,” tambah. (gs/bi)

Advertisements
iklan dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Baca Juga  Walikota Jaya Negara Buka Sosialisasi Pengelolaan APBD Denpasar
Lanjutkan Membaca