Thursday, 20 March 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Plt. Bupati Badung Hadiri ‘’Pujawali’’ Ida Betara Pura Luhur Uluwatu

Antusias Kehadiran Pemedek Disebut Meningkat

BALIILU Tayang

:

pujawali uluwatu
PUJAWALI: Plt. Bupati Badung, I Ketut Suiasa saat menghadiri Pujawali di Pura Luhur Uluwatu, Selasa (15/10). (Foto: Hms Badung)

Badung, baliilu.com – Kegiatan Pujawali Ida Betara Pura Luhur Uluwatu kembali dilaksanakan pada hari Anggara Kasih Medangsia, Selasa (15/10). Acara sakral ini merupakan bagian dari kegiatan rutin yang diadakan setiap enam bulan sekali di Pura Luhur Uluwatu. Kegiatan berlangsung selama empat hari dan akan berakhir pada Jumat (18/10) dengan upacara Penyineban oleh Puri Jro Kuta dan Krama Desa Adat Pecatu.

Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Badung, I Ketut Suiasa, turut hadir dalam persembahyangan di Pura Luhur Uluwatu. Kehadirannya didampingi oleh para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Badung, Camat Kuta Selatan, Bendesa Adat Pecatu, Penglingsir Jro Kuta, serta anggota Pasemetonan Angga Puri Ageng Jro Kuta. Acara ini juga dihadiri oleh ribuan pemedek yang dengan penuh antusiasme mengikuti rangkaian persembahyangan.

Plt. Bupati Badung I Ketut Suiasa menekankan pentingnya keterlibatan Pemerintah Kabupaten Badung dalam mendukung pelaksanaan upacara yadnya ini. Dia menilai, Pura Luhur Uluwatu, sebagai salah satu Pura Sad Kahyangan dan Dang Kahyangan, merupakan bagian tak terpisahkan dari tradisi agama Hindu di Bali dan terletak di wilayah Kabupaten Badung. Suiasa menjelaskan bahwa Pemkab Badung senantiasa menjalankan tanggung jawabnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam mendukung terselenggaranya upacara yadnya sesuai dengan tata aturan sastra agama dan adat yang berlaku. Dia juga menyoroti sinergi yang baik antara Puri Agung Jro Kuta, Puri Jambe Celagigendong dan Desa Adat Pecatu sebagai pengemong dan pengempon Pura Luhur Uluwatu.

“Kami dari Pemkab Badung selalu berjalan bersama dalam melaksanakan kegiatan upacara yadnya yang berskala besar. Sinergi antara komponen pengemong, pengempon, dan pemerintah sangat penting, dan keterlibatan masyarakat harus terus dipupuk agar menjadi lebih baik di masa depan,” kata Suiasa ditemui setelah persembahyangan.

Baca Juga  Awali Sebagai Plt. Bupati Badung, Ketut Suiasa Beri Pengarahan Kepala OPD Pemkab Badung

Suiasa juga mengajak seluruh umat Hindu di mana pun berada untuk senantiasa berbakti dan ngaturang ayah (menyampaikan persembahan, red) di Pura Luhur Uluwatu. Dia menyampaikan bahwa peningkatan kehadiran umat di Pura ini menjadi tantangan tersendiri, terutama terkait penyediaan infrastruktur yang memadai. Suiasa mengapresiasi upaya Desa Pecatu yang telah memperluas lahan parkir untuk mengakomodasi jumlah pemedek yang terus meningkat. Selain itu, dia menegaskan pentingnya pengaturan sirkulasi umat dan wisatawan di kawasan Uluwatu serta menjaga kelestarian lingkungan. Menurutnya, Uluwatu, sebagai wilayah yang unik dengan perpaduan pura, laut, hutan, dan satwa, memerlukan perhatian lebih dalam pelestariannya.

“Kita tidak hanya menjaga kesucian pura, tetapi juga fisik lingkungannya, seperti hutan dan laut agar tetap bersih. Termasuk satwa di sini, terutama kera, yang menjadi daya tarik sekaligus tantangan. Kera perlu dikendalikan agar tidak mengganggu pemedek dan wisatawan,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta menyampaikan bahwa rangkaian Pujawali di Pura Luhur Uluwatu yang dilaksanakan pada hari pertama berjalan sesuai tradisi sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan pujawali dengan proses yang berlanjut sampai nanti malam di Pura Pererepan diiring oleh krama desa. Acara mesineb hari Jumat (18/10) mendatang.

“Kami mohon permakluman dari pamedek dan wisatawan, karena lahan parkir yang kami sediakan belum sempurna, tetapi kami yakin kapasitasnya sudah mencukupi. Kami berharap prosesi upacara ini bisa berjalan dengan baik dan segala kekurangan yang terjadi tahun ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan yadnya berikutnya. Kami menginginkan ada penyempurnaan, baik dari segi infrastruktur maupun pelayanan kepada pemedek dan wisatawan yang datang ke sini,” ujarnya. (gs/bi)

Baca Juga  Bupati Giri Prasta Respon Foto Retakan Tebing Pura Luhur Uluwatu
Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BUDAYA

Desa adat Manistutu Gelar Ngaben Massal, Diikuti 55 Sawa

Published

on

By

ngaben desa manistutu
HADIRI UPACARA: Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, saat menghadiri Upacara Pitra Yadnya Pengabenan lan Memukur Kolektif Kusa Pernawa yang berlangsung di Desa Adat Manistutu, Kecamatan Melaya, pada Rabu (19/3/2025). (Foto: Hms Jembrana)

Jembrana, baliilu.com – Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, turut serta menghadiri Upacara Pitra Yadnya Pengabenan lan Memukur Kolektif Kusa Pernawa yang berlangsung di Desa Adat Manistutu, Kecamatan Melaya, pada Rabu (19/3/2025). Upacara yang penuh makna ini juga meliputi kegiatan Atma Wedana Nyekah Massal, diikuti oleh 55 sawa yang melaksanakan mukur dan mungkah, sedangkan untuk ngelungah diikuti 59 peserta.

Dalam kesempatan tersebut, Bendesa Desa Adat Manistutu I Wayan Reden menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah, khususnya kepada Bupati Jembrana, atas dukungan yang telah diberikan. “Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan, sehingga upacara ini bisa berjalan dengan lancar. Semua ini juga berkat dukungan dari Bapak Bupati Jembrana,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Kembang Hartawan memberikan apresiasi tinggi kepada krama Desa Adat Manistutu atas semangat persatuan yang mereka tunjukkan dalam melaksanakan upacara tersebut. “Saya menghargai semangat kebersamaan yang ditunjukkan oleh krama desa dalam melaksanakan Upacara Pitra Yadnya ini. Semoga prosesi ini terlaksana dengan ikhlas yang tulus,” katanya.

Lebih lanjut, Bupati Kembang berharap agar semua keluarga yang terlibat dalam upacara ini dapat melaksanakan rangkaian acara dengan penuh rasa tanggung jawab sebagai wujud bhakti kepada leluhur. “Saya berharap rangkaian upacara ini dapat berjalan dengan lancar, serta memberikan manfaat bagi kita semua, sesuai dengan harapan bersama,” tambah. (gs/bi)

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Baca Juga  Bahas Pengembangan Layanan Stem Cell, Plt. Bupati Badung Pimpin Rapat dengan RSD Mangusada
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Walikota Jaya Negara ‘’Ngupasaksi’’ Upakara ‘’Munggel Pelawatan’’ di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu

Published

on

By

Walikota Jaya Negara
NGUPESAKSI: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menghadiri sekaligus ngupasaksi Upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu, Desa Padangsambian Kelod yang dilaksanakan bertepatan dengan Rahina Budha Kliwon Wuku Gumbreg, Rabu (19/3). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri sekaligus ngupasaksi upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu, Desa Padangsambian Kelod yang dilaksanakan bertepatan dengan Rahina Budha Kliwon Wuku Gumbreg, Rabu (19/3). Upakara tersebut dilaksanakan serangkaian tahapan ngodakin (perbaikan) Pelawatan di pura tersebut.

Turut hadir Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Badung, I Nyoman Graha Wicaksana, Camat Denpasar Barat, Ida Bagus Made Purwanasara, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara, Bendesa Adat Kerobokan, Gusti Agung Putu Sutarsa, Perbekel Desa Padangsambian Kelod, I Gede Wijaya Saputra, serta krama adat di lingkungan Padangsumbu.

Diiringi gambelan dan kidung, rangkaian upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu, Desa Padangsambian Kelod berlangsung khidmat. Diawali dengan persembahyangan bersama, serta dilanjutkan dengan nuntun Ida Bhatara untuk selanjutnya dilaksanakan proses ngodakin.

Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas kekompakan krama Padangsumbu, Desa Padangsambian Kelod dalam melaksanakan upakara ini. Hal ini menunjukkan bahwa spirit vasudhaiva kutumbakam dan menyama braya terlaksana erat oleh krama. Hal ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu ini mari kita tingkatkan sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana, dan semoga seluruh rangkaian proses ngodakin (perbaikan) Pelawatan dapat berjalan lancar sesuai harapan krama,” ujar Jaya Negara.

Baca Juga  Plt. Bupati Suiasa Terima ‘’Entry Meeting’’ BPK RI Perwakilan Bali

Sementara, Manggala Pura, I Wayan Nik Selamat mengatakan bahwa upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu ini dilaksanakan sebagai langkah awal dalam proses ngodakin Pelawatan. Hal ini lantaran Pelawatan yang di-sungsung di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu ini sudah mengalami kerusakan.

“Awalnya krama berkeinginan untuk ngayum, namun demikian setelah dilaksanakan pengecekan, sebagian besar piranti Pelawatan sudah tidak bisa digunakan kembali, sehingga atas kesepakatan krama diputuskan untuk ngodakin,” ujarnya.

Adapun Pelawatan yang turut diperbaiki yakni Pelawatan Barong, Rangda, Telek, dan Jauk. Pihaknya juga turut menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan semua pihak. Baik Pemerintah Kota Denpasar, Pemerintah Kabupaten Badung serta krama yang telah bergotong-royong dalam mendukung kegiatan ini.

“Harapan kami semoga kegiatan ini berjalan lancar sebagai bentuk sradha bhakti kepada ida sesuhunan,” ujarnya. (eka/bi)

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Walikota Jaya Negara Hadiri ‘’Ngeratep lan Pasupati’’ Sesuhunan Pura Ratu Made Agung

Published

on

By

Walikota Jaya Negara
NYUMPANGAN SEKAR: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat nyumpangan sekar Ida Sesuhunan serangkaian Karya Ngeratep, Melaspas lan Pasupati Sesuhunan di Pura Ratu Made Agung, Desa Adat Penatih, Kecamatan Denpasar Timur pada Rabu (19/3). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Karya Ngeratep, Melaspas lan Pasupati Sesuhunan di Pura Ratu Made Agung, Desa Adat Penatih, Kecamatan Denpasar Timur pada Rabu (19/3).

Upacara ini bertepatan dengan Rahina Kajeng Kliwon, yang dilaksanakan lantaran telah rampungnya prosesi Nangiang dan Ngodakin Ida Sesuhunan. Dalam kesempatan tersebut, Walikota Jaya Negara turut Nyumpangin Sekar serta prosesi Pasupati Ida Sesuhunan di Pura Ratu Made Gung.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, IB Alit Antara, Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati, Bendesa Adat Penatih, I Wayan Eka Yana serta undangan lainnya.

Manggala Prawartaka Karya, Made Oka Wibawa mengatakan, Karya Ngeratep, Melaspas lan Pasupati ini merupakan rangkaian Nangiang serta Ngodakin Ida Sesuhunan yang berada di Pura Ratu Made Agung. Adapun Sesuhunan yang di-pasupati yakni Sesuhunan Ratu Made Agung, Ratu Batur dan Ratu Hyang Api.

“Setelah rampung dikerjakan, dilaksanakan upacara Ngeratep, Melaspas dan Pasupati,” ujarnya

Lebih lanjut dijelaskan, setelah upacara ngeratep, melaspas lan pasupati, rangkaian upacara dilanjutkan dengan upacara Melasti. “Tentunya kami selaku prawartaka mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak, sehingga rangkaian upacara ini dapat terlaksana, semoga Ida Bhatara Sesuhunan senantiasa memberikan kerahyuan kepada kita semua,” ujarnya.

Sementara itu, Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, bahwa pelaksanaan Karya Ngeratep, Melaspas lan Pasupati Sesuhunan di Pura Ratu Made Agung Denpasar ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Karenanya sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya krama untuk menjadikan ini sebagai sebuah momentum dalam menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan upacara ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai implementasi Tri Hita Karana,” ujar Jaya Negara. (eka/bi)

Baca Juga  Plt. Bupati Suiasa Terima ‘’Entry Meeting’’ BPK RI Perwakilan Bali

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca