Friday, 1 November 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Plt. Bupati Badung Hadiri ‘’Pujawali’’ Ida Betara Pura Luhur Uluwatu

Antusias Kehadiran Pemedek Disebut Meningkat

BALIILU Tayang

:

pujawali uluwatu
PUJAWALI: Plt. Bupati Badung, I Ketut Suiasa saat menghadiri Pujawali di Pura Luhur Uluwatu, Selasa (15/10). (Foto: Hms Badung)

Badung, baliilu.com – Kegiatan Pujawali Ida Betara Pura Luhur Uluwatu kembali dilaksanakan pada hari Anggara Kasih Medangsia, Selasa (15/10). Acara sakral ini merupakan bagian dari kegiatan rutin yang diadakan setiap enam bulan sekali di Pura Luhur Uluwatu. Kegiatan berlangsung selama empat hari dan akan berakhir pada Jumat (18/10) dengan upacara Penyineban oleh Puri Jro Kuta dan Krama Desa Adat Pecatu.

Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Badung, I Ketut Suiasa, turut hadir dalam persembahyangan di Pura Luhur Uluwatu. Kehadirannya didampingi oleh para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Badung, Camat Kuta Selatan, Bendesa Adat Pecatu, Penglingsir Jro Kuta, serta anggota Pasemetonan Angga Puri Ageng Jro Kuta. Acara ini juga dihadiri oleh ribuan pemedek yang dengan penuh antusiasme mengikuti rangkaian persembahyangan.

Plt. Bupati Badung I Ketut Suiasa menekankan pentingnya keterlibatan Pemerintah Kabupaten Badung dalam mendukung pelaksanaan upacara yadnya ini. Dia menilai, Pura Luhur Uluwatu, sebagai salah satu Pura Sad Kahyangan dan Dang Kahyangan, merupakan bagian tak terpisahkan dari tradisi agama Hindu di Bali dan terletak di wilayah Kabupaten Badung. Suiasa menjelaskan bahwa Pemkab Badung senantiasa menjalankan tanggung jawabnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam mendukung terselenggaranya upacara yadnya sesuai dengan tata aturan sastra agama dan adat yang berlaku. Dia juga menyoroti sinergi yang baik antara Puri Agung Jro Kuta, Puri Jambe Celagigendong dan Desa Adat Pecatu sebagai pengemong dan pengempon Pura Luhur Uluwatu.

“Kami dari Pemkab Badung selalu berjalan bersama dalam melaksanakan kegiatan upacara yadnya yang berskala besar. Sinergi antara komponen pengemong, pengempon, dan pemerintah sangat penting, dan keterlibatan masyarakat harus terus dipupuk agar menjadi lebih baik di masa depan,” kata Suiasa ditemui setelah persembahyangan.

Baca Juga  Badung Investment Award 2024

Suiasa juga mengajak seluruh umat Hindu di mana pun berada untuk senantiasa berbakti dan ngaturang ayah (menyampaikan persembahan, red) di Pura Luhur Uluwatu. Dia menyampaikan bahwa peningkatan kehadiran umat di Pura ini menjadi tantangan tersendiri, terutama terkait penyediaan infrastruktur yang memadai. Suiasa mengapresiasi upaya Desa Pecatu yang telah memperluas lahan parkir untuk mengakomodasi jumlah pemedek yang terus meningkat. Selain itu, dia menegaskan pentingnya pengaturan sirkulasi umat dan wisatawan di kawasan Uluwatu serta menjaga kelestarian lingkungan. Menurutnya, Uluwatu, sebagai wilayah yang unik dengan perpaduan pura, laut, hutan, dan satwa, memerlukan perhatian lebih dalam pelestariannya.

“Kita tidak hanya menjaga kesucian pura, tetapi juga fisik lingkungannya, seperti hutan dan laut agar tetap bersih. Termasuk satwa di sini, terutama kera, yang menjadi daya tarik sekaligus tantangan. Kera perlu dikendalikan agar tidak mengganggu pemedek dan wisatawan,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta menyampaikan bahwa rangkaian Pujawali di Pura Luhur Uluwatu yang dilaksanakan pada hari pertama berjalan sesuai tradisi sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan pujawali dengan proses yang berlanjut sampai nanti malam di Pura Pererepan diiring oleh krama desa. Acara mesineb hari Jumat (18/10) mendatang.

“Kami mohon permakluman dari pamedek dan wisatawan, karena lahan parkir yang kami sediakan belum sempurna, tetapi kami yakin kapasitasnya sudah mencukupi. Kami berharap prosesi upacara ini bisa berjalan dengan baik dan segala kekurangan yang terjadi tahun ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan yadnya berikutnya. Kami menginginkan ada penyempurnaan, baik dari segi infrastruktur maupun pelayanan kepada pemedek dan wisatawan yang datang ke sini,” ujarnya. (gs/bi)

Baca Juga  Bupati Giri Prasta Respon Foto Retakan Tebing Pura Luhur Uluwatu
dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BUDAYA

Serangkaian Karya di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar

Pjs. Walikota Dewa Mahendra Ngupasaksi Upacara Matur Piuning, Mecaru Panca Kelud, Madurga dan Tabuh Rah

Published

on

By

Pura Agung Jagatnatha
MATUR PIUNING: Pjs. Walikota Denpasar, I Dewa Gede Mahendra Putra, didampingi Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana saat ngupasaksi Upacara Matur Piuning, Mecaru Panca Kelud, Madurga dan Tabuh Rah di Pura Agung Jagatnatha, Kota Denpasar bertepatan dengan Sukra Pahing Wuku Pahang, Jumat (1/11). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar menggelar Upacara Matur Piuning, Mecaru Panca Kelud, Madurga dan Tabuh Rah di Pura Agung Jagatnatha, Kota Denpasar bertepatan dengan Sukra Pahing Wuku Pahang, Jumat (1/11). Upacara tersebut merupakan rangkaian Karya Padudusan Agung lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar yang puncaknya akan berlangsung bertepatan dengan Purnama Sasih Kalima pada Sabtu (16/11) mendatang.

Hadir langsung dalam kesempatan tersebut Pjs. Walikota Denpasar, I Dewa Gede Mahendra Putra, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar, I Wayan Sutama, Forkopimda Kota Denpasar, Pimpinan OPD serta masyarakat.

Diiiringi Tabuh Gong Gede dan Kidung, rangkaian upacara juga turut mempersembahkan berbagai tarian wali, wayang lemah, tabuh rah dan Topeng Sidakarya. Seluruh rangkaian upacara berlangsung khidmat diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput Sulinggih Tri Sadaka yakni Ida Pedanda Putra Telaga, Griya Telaga Sanur, Ida Pedanda Gede Mas Jelantik, Griya Celuk Sukawati, Ida Rsi Bhujangga Waisnawa, Griya Batur Giri Murti dan untuk upacara di Jaba Pura Agung Jagatnatha dipuput Ida Pandhita Empu Nabe Dhaksa Merta Yoga, Griya Beraban Denpasar.

Pjs. Walikota Denpasar, I Dewa Gede Mahendra Putra dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa Upacara Matur Piuning, Mecaru Panca Kelud, Madurga dan Tabuh Rah di Pura Agung Jagatnatha ini dilaksanakan sebagai tahapan awal menjelang puncak Karya Paduudusan Agung lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar. Dimana, berbagai rangkaian upacara juga akan dilalui hingga puncak Karya nanti bertepatan dengan Purnama Sasih Kalima.

Lebih lanjut dijelaskan, Karya Padudusan Agung lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Karya ini juga diharapkan menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan karya ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana di wilayah Kota Denpasar,” ujarnya.

Baca Juga  Bupati Giri Prasta Respon Foto Retakan Tebing Pura Luhur Uluwatu

Kepala Bagian Kesra Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara menerangkan rangkaian Karya Padudusan Agung Lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha dimulai pada tanggal 26 Maret 2024 dengan kegiatan Maturan Penenten nunas pamuput tawar. Kemudian dilaksanakan Mecaru Panca Kelud pada Jumat, 1 Nopember 2024 hari ini. Dilanjutkan dengan Upacara Melasti pada Kamis, 14 November 2024, Upacara Mepepada Karya pada Kmais, 14 Nopember 2024. Puncak Karya Pedudusan Agung lan Ngenteg Linggih akan dilaksankan pada Sabtu, 16 Nopember 2024 dan Bakti Penganyar pada Minggu, 17 Nopember 2024.

“Selain rangkaian acara inti, Karya Padudusan Agung Lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha ini juga diisi lomba membuat Penjor dan Lomba Ngelawar. Semoga kerja sama yang baik antara seluruh panitia menjadikan Karya Agung di Pura Jagatnatha berjalan lancar dan labda karya dan apa yang kita harapkan dari pelaksanaan upacara ini dapat memberi kebaikan bagi kita semua,” ujarnya. (eka/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Pemkot Denpasar ‘’Ngaturang Bhakti Penganyar’’ di Pura Tuluk Biyu Batur dan Pura Ulundanu Batur

Published

on

By

Bhakti Penganyar denpasar
PENGANYAR: Sekretaris Daerah Kota Denpasar, IB Alit Wiradana menyerahkan punia saat melakukan persembahyangan bhakti penganyar di Pura Tuluk Biyu Batur dan Pura Ulundanu Batur, Kintamani Bangli, Rabu (23/10). (Foto: Hms Dps)

Bangli, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan Bhakti Penganyar serangkaian Karya Pujawali Ngusaba Purnamaning Sasih Kapat di Pura Tuluk Biyu Batur dan Karya Ngusaba Kapat di Pura Ulundanu Batur, Kintamani Bangli, Rabu (23/10). Pelaksanaan Bhakti Penganyar dipimpin Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar yang diawali dengan melakukan persembahyangan di Pura Tuluk Biyu Batur dan dilanjutkan persembahyanag di Pura Ulundanu Batur.

Sekretaris Daerah Kota Denpasar, IB Alit Wiradana mengatakan, Karya Pujawali Ngusaba di Pura Ulundanu Batur ini merupakan momentum bagi seluruh umat Hindu untuk meningkatkan sradha dan bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa. Selain itu, momen ini juga dapat dimanfaatkan sebagai ajang mulatsarira. Sehingga diharapkan dapat menjadi keseimbangan alam semesta beserta isinya.

“Tentu ini merupakan momentum bagi kita bersama untuk meningkatkan sradha dan bhakti umat, serta memohon asung kertha wara nugraha Ida Sang Hyang Widi Wasa,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakannya, pelaksanaan Bhakti Penganyar juga sebagai ungkapan rasa syukur Pemerintah Kota Denpasar atas kelancaran menjalankan swadharma dalam melakukan pembangunan maupun memberikan pelayanan kepada masyarakat. Harapan dalam pelaksanaan pujawali Ngusaba di Pura Ulun Danu Batur dapat memberikan kesejahteraan, dan keberkahan bagi masyarakat Bali.

“Rasa persatuan atau menyama braya umat Hindu harus kita pupuk, sehingga yadnya sebagai wujud syukur dapat terus kita laksanakan guna meningkatkan sradha dan bakti umat sesuai dengan swadarma menuju keseimbangan alam semesta,” pungkas Alit Wiradana.

Sementara Ketua Panitia Karya Pujawali Ngusaba Purnamaning Sasih Kapat Pura Tuluk Biyu Batur, I Ketut Sudana saat ditemui mengatakan bahwa rangkaian upacara ini dilaksanakan secara rutin setiap Purnamaning Sasih Kapat.

Lebih lanjut, pelaksanaan karya ini telah dimulai sejak 7 Oktober 2024, lalu dilanjutkan puncak karya dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2024, lalu karya penyineban dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2024 mendatang.

Baca Juga  Plt. Bupati Suiasa Hadiri Pengangkatan PAW Anggota DPRD Badung

“Tentu kami mengucapkan terimakasih kepada jajaran Pemkot Denpasar telah melaksanakan Bhakti Penganyar ke Pura Tuluk Biyu Batur dan kami memohon kepada seluruh elemen agar Karya Pujawali Ngusaba Purnamaning Sasih Kapat Pura Tuluk Biyu Batur dapat berjalan dengan lancar,” pungkas I Ketut Sudana. (eka/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Sekda Alit Wiradana Hadiri Upacara ‘’Ngeratep Karya’’ di Banjar Tampak Gangsul

Published

on

By

HADIRI PUJAWALI: Sekretaris Daerah Kota Denpasar, IB Alit Wiradana menghadiri upacara Pujawali Ngeratep Karya Padudusan Alit di Banjar Tampak Gangsul, Desa Dangin Puri Kauh yang digelar bertepatan dengan Purnama Sasih Kapat pada Kamis (17/10). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Sekretaris Daerah Kota Denpasar, IB Alit Wiradana menghadiri upacara Pujawali Ngeratep Karya Padudusan Alit di Banjar Tampak Gangsul, Desa Dangin Puri Kauh yang digelar bertepatan dengan Purnama Sasih Kapat pada Kamis (17/10).

Sekretaris Daerah Kota Denpasar, IB Alit Wiradana dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa Kota Denpasar merupakan kota yang berwawasan budaya maka kegiatan masyarakatnya tak luput dari aktivitas adat, seni, dan kebudayaan yang kental. Sehingga melalui upacara yadnya ini diharapkan dapat meningkatkan sradha dan bhakti umat dalam mewujudkan keseimbangan alam semesta.

“Kami berharap dengan dilaksanakannya upacara ini dapat meningkatkan rasa sradha bhakti kepada Ida Sang hyang Widhi Wasa. Selain itu tentu juga dapat meningkatkan hubungan yang harmonis kepada sesama umat di Kota Denpasar dan khususnya warga Banjar Tampakgangsul sendiri,” ujar Alit Wiradana.

Kelian Adat Banjar Tampak Gangsul, AA Ketut Eka Yadnya saat ditemui mengatakan hari ini yang bertepatan dengan Rahina Purnama Kapat dilaksanakan Pujawali Ngeratep Karya, Padudusan Alit Banjar Tampakgangsul.

“Pelaksanaan karya ini merupakan puncak dari seluruh pelaksanaan pujawali dari tahun 2022 lalu yang dilaksanakan di Banjar Tampakgangsul,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, adapun karya ngeratep yang dilaksanakan selama empat hari dimulai dari hari ini Kamis (17/10) hingga Minggu (20/10) mendatang. Dan seluruh rangkaian hari ini dipuput oleh Ida Pedanda Gede Made Karang, Grya Karang Tampakgangsul dan Ida Pedanda Gede Oka Mas, Grya Satria Tampakgangsul.

“Tentu kami berharap dengan pelaksanaan karya ini dapat memancarkan energi positif bagi masyarakat Banjar Tampakgangsul serta di Kota Denpasar. Selain itu mengingat upacara ini dilaksanakan setiap 30 tahun sekali kami berharap generasi kita selanjutnya dapat melaksanakan upacara ini untuk melanjutkan adat dan budaya,” pungkasnya. (eka/bi)

Baca Juga  Badung Investment Award 2024

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca