Thursday, 5 December 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

NEWS

Roadshow di Dua Kecamatan, Bupati Tabanan Menyapa Masyarakat dan Dukung Pembangunan Sekala Niskala

BALIILU Tayang

:

bupati tabanan
MENYAPA: Bupati Tabanan saat menghadiri serta menyapa masyarakat di dua kecamatan di Kabupaten Tabanan yakni Kecamatan Marga dan Pupuan, Rabu (28/6). (Foto: ist)

Tabanan, baliilu.com – Komitmen Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM dalam mewujudkan pembangunan baik secara sekala maupun niskala terus dilakukan guna mempercepat terwujudnya Visi Misi Tabanan Era Baru. Kali ini Bupati Tabanan menghadiri serta menyapa masyarakat di dua kecamatan di Kabupaten Tabanan yakni Kecamatan Marga dan Pupuan, Rabu (28/6). Bupati Sanjaya nyaksi Karya Pitra Yadnya Atma Wedana terhadap 55 sawa secara massal dan berlangsung di Bale Desa Adat Pinge, Desa Baru, Kecamatan Marga. 

Kemudian dilanjutkan dengan nyaksi di lokasi kedua, yakni uleman upacara Pitra Yadnya Sapta Pranawa, warga Pasek Bendesa Dadia Batur Kikik, Desa Pujungan yang digelar di Ashram Manik Gni (Griya Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda), Banjar Dinas Taman Sari, Desa Pujungan Kecamatan Pupuan.

Bupati Sanjaya didampingi oleh Sekda, Anggota DPRD Tabanan, Asisten I dan III, para Kepala OPD Terkait di lingkungan Pemkab Tabanan dan para Kepala Bagian di lingkungan Setda, berikut Camat dan Perbekel setempat. 

Pentingnya karya Pitra Yadnya Ngaben dalam perwujudan Visi dan Misi Provinsi dan Kabupaten Tabanan, menjadi salah satu tujuan utama kehadiran Bupati beserta jajaran siang itu. Tertuang dalam Sad Kerthi yakni Atma dan Jana Kertih, pelaksanaan karya ini merupakan perwujudan dari pelestarian adat, agama dan budaya, selaras dengan seimbangnya pembangunan alam jagat Bali yang harmonis, secara sekala dan niskala. 

Dalam karya yang pertama didatangi Bupati Sanjaya pagi itu, sebanyak 55 sawa akan diabenkan secara massal, yang mana pelaksanaan upacara telah berlangsung sejak 18 Juni lalu. Pengabenan massal yang biasa disebut dengan kinembulan ini sudah menjadi kegiatan rutin yang dilakukan sekiranya setiap 10 tahun sekali, tercantum dalam perarem dan awig-awig milik Desa Adat Pinge. Dimana, setiap pengemong dikenakan biaya sebesar 5 juta rupiah/sawa. Untuk pelengkap dana yang lain, warga Desa Adat Pinge berhasil mengumpulkannya dari iuran per-KK sebesar 300 ribu rupiah dari 165 KK dan sisanya dari hasil dana punia masyarakat. 

Baca Juga  Bupati Tabanan Apresiasi Semangat Gotong-royong Warga Desa Adat Munduk Bun Dalam Membangun

Sementara dalam karya yang kedua, yakni di Desa Pujungan, Pitra Yadnya dirangkaikan dengan pengabenan massal dan metatah massal. Dimana jumlah yang terdaftar yakni 19 sawa dan 38 orang peserta metatah. Jika Desa Adat Pinge memiilki perarem pengabenan setiap 10 tahun sekali, di Desa Pujungan menetapkan karya ini dilangsungkan setiap 5 tahun sekali. Yang mana di kedua Desa puncak acaranya ditetapkan pada tanggal 30 Juni mendatang. Pendanaan pun sebagian besar berasal dari masyarakat. Untuk pengabenan diambil dari dana abadi dan dana punia, dan untuk peserta metatah dikenakan biaya 150 ribu rupiah setiap peserta. 

Dengan biaya yang relatif terjangkau ini, Bupati Sanjaya tentunya sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan setingginya bagi kedua desa. Sebab dengan bantuan warga setempat, secara bergotong-royong, Karya Pitra Yadnya bisa berjalan dengan baik lan memargi antar. Di kesempatan itu, Sanjaya juga menyatakan komitmennya untuk terus bisa turun ke masyarakat, me-nyaksi karya-karya yang diselenggarakan, guna menjadikan upacara menjadi karya yang Satwika. 

‘’Kenapa saya hadir mengupa saksi, tujuannya agar mangda karya ida dane sane kewangun, mangda memargi antar, labda karya sida sidaning don, mangda satwika, utamaning utama,’’ tutur lembut Sanjaya siang itu saat memberikan sambutan di Desa Adat Pinge. Baginya, karya yang utamaning utama, parameternya tidak mesti diukur oleh sarana upacara yang mewah. ‘’Yang disebut dengan karya satwika, hanya 3 hal yang hadir, yaitu Tri Upa Saksi. Jika didasari rasa tulus ikhlas oleh masyarakat, kepuput oleh Sang Sulinggih dan keupasaksi oleh murdaning jagat, itu masuk dalam karya yang satwika. Nah, upa saksi sudah hadir, maka di sanalah esensinya,’’ tambahnya. 

Lebih lanjut, Sanjaya juga sampaikan bahwa saat ini, pengabenan massal justru telah menjadi tren. Sebuah inovasi dan terobosan dalam menunaikan kewajiban dengan biaya dan sarana upacara yang terjangkau namun tetap tidak kehilangan esensi dan makna penting dari pengabenan itu sendiri. ‘‘Dahulu banyak pertentangan, astungkara sekarang ini, ngaben massal menjadi tren yang sangat diminati. Kalau bisa dilakukan dengan mudah dan murah kenapa harus mahal-mahal. Maka dari itu, saya, ritatkala wenten upacara-upacara ini selalu hadir di tengah masyarakat, dengan tujuan memberikan esensi makna hakikat pengabenan itu apa sih sebenarnya” tandas Sanjaya. 

Baca Juga  Tandai HUT Ke-530 Kota Tabanan, Bupati Sanjaya Hidupkan Pelita Kota

 Sesuai dengan tujuan kehadirannya, siang itu Sanjaya dan jajaran disambut hangat oleh masing-masing desa. Tak ketinggalan, ungkapan syukur dan rasa terima kasih atas kehadiran orang nomor satu di Tabanan untuk nyaksi di upacara pun disampaikan oleh para perbekel dan tokoh masyarakat. ‘‘Kami selaku warga Desa adat, sekaligus pengemong, menghaturkan banyak-banyak terima kasih kepada Bapak Bupati yang sudah berkenan hadir, nyaksiang, nodya, acara nangun Pitra Yadnya yang kami laksanakan,‘‘ ungkap I Made Jadrayasa selaku Bendesa Adat Pinge siang itu. (gs/bi)

dprd bali
Advertisements
hut mangupura
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan

NEWS

Kanwil Kemenkumham Bali Terima Kunjungan DPD RI

Sampaikan Peran Dalam Pembentukan Produk Hukum Daerah

Published

on

By

Kemenkum Bali
TERIMA KUNJUNGAN: Kantor Wilayah Kementerian Hukum Bali saat menerima kunjungan dari Panitia Peraturan Perundang-undangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, Kamis (5/12) di kantor setempat. (Foto: Hms Kanwil Kemenkumham Bali)

Denpasar, baliilu.com – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum Bali menerima kunjungan dari Panitia Peraturan Perundang-undangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia. Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka pemantauan dan peninjauan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Kamis (5/12).

Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan efektivitas dan konsistensi implementasi Undang-Undang tersebut di tingkat daerah, serta mendengar masukan dari berbagai pihak terkait, termasuk jajaran Kemenkumham Bali yang berperan dalam pembentukan dan pengawasan peraturan perundang-undangan di daerah.

Rombongan panitia dipimpin oleh Abdul Kholik selaku Ketua Panitia, didampingi oleh anggota lainnya menyampaikan bahwa pemantauan terhadap pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 sangat penting untuk memastikan bahwa setiap tahapan dalam proses pembentukan peraturan perundang-undangan dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, transparansi, dan akuntabilitas.

“Kami berharap kunjungan ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam pembentukan peraturan perundang-undangan di Bali, serta bagaimana kami dapat memberikan dukungan agar implementasi Undang-Undang ini lebih efektif,” ujar Abdul dalam sambutannya.

Dalam paparannya, Kepala Kanwil Kemenkumham Bali, Pramella Y. Pasaribu yang didampingi Kepala Divisi Pemasyarakatan, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, beserta jajaran Kemenkumham Bali menyampaikan peran Kanwil Kemenkumham Bali dalam pembentukan produk hukum daerah. Mulai dari fasilitasi penyusunan naskah akademik, perancangan dalam pembentukan produk keikutsertaan hukum daerah, sampai dengan harmonisasi produk hukum daerah.

“Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Provinsi Bali yang terdiri dari 8 kabupaten dan 1 kota merupakan mitra kerja kami dalam pembentukan peraturan perundang-undangan bersama dengan Biro Hukum pemerintah provinsi Bali. Keterlibatan Kanwil Kemenkumham Bali dalam penyusunan produk hukum daerah mulai dari perencanaan, penyusunan, pembahasan, penetapan, sampai dengan pengundangan,” ungkap Pramella.

Baca Juga  Bupati Tabanan Beserta Jajaran, Hadiri Karya Ngenteg Linggih Merajan Gede Pasek Sri Karandan di Desa Bongan

Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Bali, Rahendro Jati menambahkan, bahwa di Kanwil Kemenkumham Bali terdapat 18 orang Perancang Peraturan Perundang-undangan, dimana selama tahun 2024 peraturan daerah yang telah diharmonisasikan sebanyak 48, dan peraturan kepala daerah yang telah diharmonisasikan sebanyak 325.

Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi antara DPD RI dengan jajaran Kemenkumham Bali mengenai tantangan dan rekomendasi terkait pembentukan peraturan perundang-undangan yang lebih adaptif terhadap kebutuhan daerah. Diharapkan, melalui diskusi ini, pembentukan peraturan perundang-undangan dapat berjalan secara efektif, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. (eka/bi)

dprd bali
Advertisements
hut mangupura
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

PLN Siapkan Teknologi CCS/CCUS, Tekan Emisi di Sisi Pembangkitan Hingga 19 GW di 2060

Published

on

By

PLN
DISKUSI: Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra dalam diskusi CEO Insight di Jakarta (26/11) menyampaikan komitmen PLN dalam mendukung tercapainya Pertumbuhan Ekonomi 8%. Tampak Ketua Umum Indonesian Mining Association, Rachmat Makkasau (Kiri), Direktur Utama PT PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra (Tengah), Direktur Perencanaan & Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Sumedi Andono Mulyo (Kanan). (Foto: Hms PLN)

Jakarta, baliilu.com – PT PLN (Persero) berkomitmen mendukung Pemerintah Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi 8% dengan memastikan pasokan energi yang andal, bersih dan berkelanjutan melalui transisi energi yang masif.

Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Febrian Alphyanto Ruddyard mengungkapkan, transisi energi menjadi roda penggerak untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

“Transisi energi akan diarahkan untuk peningkatan penggunaan energi terbarukan dalam berbagai kegiatan perekonomian seperti kebijakan carbon credit, pengalihan subsidi bahan bakar fosil menuju energi terbarukan dan peningkatan penggunaan kendaraan listrik,” kata Febrian dalam pembukaannya pada agenda CEO Insight bertajuk “Menuju Pertumbuhan Ekonomi 8%: Sinergi Infrastruktur & Teknologi Inovatif untuk Keberlanjutan Ekonomi”, Jakarta (26/11).

Febrian menyampaikan, untuk mencapai pembangunan berkelanjutan diperlukan juga adanya upaya dekarbonisasi dari sektor kelistrikan yang sejalan dengan komitmen Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.

“Selain itu Indonesia juga butuh melakukan lompatan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan melalui upaya dekarbonisasi juga. Hal ini sebagaimana telah direncanakan dalam dokumen RPJPN 2025-2045 untuk melakukan upaya dekarbonisasi menuju Net Zero Emissions tahun 2060 kita membutuhkan investasi sebesar tidak kurang dari Rp 794 triliun per tahun,” tambahnya.

Direktur Utama PLN Indonesia Power (PLN IP) Edwin Nugraha Putra mengatakan, dalam mendukung pertumbuhan ekonomi 8% dan transisi energi PLN tidak hanya berfokus pada penambahan pembangkit EBT untuk memenuhi kebutuhan industri, tetapi juga menekan emisi dari pembangkit eksisting.

“Langkah menuju ke sana, PLN mempersiapkan bukan hanya pembangkit baru dengan Renewable Energy namun pembangkit-pembangkit eksisting itu juga didukung agar tetap beroperasi dengan emisi yang lebih rendah menuju Net Zero Emissions pada tahun 2060,” kata Edwin.

Baca Juga  Bupati Tabanan Dukung Persatuan Membangun Krama Desa Adat Sanggulan

Upaya tersebut tercermin melalui implementasi teknologi Carbon Capture & Storage (CCS) / Carbon Capture, Utilization & Storage (CCUS) pada operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan total kapasitas 2 GW pada tahun 2040 dan 19 GW pada tahun 2060.

“Pembangkit batu bara akan digantikan oleh pembangkit nuklir, hidro, dan geothermal. Untuk pembangkit batu bara yang masih beroperasi, emisi akan dikendalikan menggunakan teknologi CCS/CCUS,” ujar Edwin.

CCS/CCUS merupakan teknologi inovatif yang dapat membantu mengurangi emisi gas buang CO2 ke atmosfer. Teknologi ini bekerja dengan cara memisahkan dan menangkap emisi karbon, kemudian menyimpannya dalam berbagai bentuk penyimpanan, termasuk salah satunya Saline Aquifer. Di Indonesia, potensi kapasitas penyimpanan karbon pada Saline Aquifer diperkirakan mencapai 572 GtCO2.

PLN telah berkolaborasi dengan mitra nasional dan internasional yang melakukan studi pengembangan teknologi CCS/CCUS pada 5 pembangkit, seperti PLTU Suralaya Unit 1-4 kolaborasi dengan Karbon Korea Co., Ltd, PLTU Suralaya Unit 5-7 dengan PT PLN Enjiniring dan LAPI ITB, PLTU Indramayu dengan JERA Co., Inc. Japan dan JGC Corporation Japan, PLTGU Tambak Lorok dengan JERA Co., Inc. Japan dan JGC Corporation Japan, dan PLTU Tanjung Jati B dengan INPEX Corporation Japan.

“Kolaborasi sangat diperlukan dalam upaya studi pengembangan CCS/CCUS karena kompleksitas yang cukup tinggi pada teknologi ini,” jelasnya.

Dalam upaya implementasi teknologi CCS/CCUS, PLN berharap industri nasional dapat tumbuh untuk menopang kebutuhan teknologi yang ada.

“Kami berharap industri dalam negeri dapat tumbuh dan menghasilkan teknologi yang dapat menopang inovasi pembangkit. Sehingga mampu mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional 8%,” tutup Edwin. (eka/bi)

dprd bali
Advertisements
hut mangupura
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Program ‘’Electrifying Agriculture’’ PLN, Berdayakan Petani Kopi di Tabanan

Published

on

By

TJSL PLN bali
PROSES PEMILAHAN BIJI: Salah seorang petani dari kelompok tani kopi di Tabanan memperlihatkan proses pemilahan biji dengan menggunakan mesin pemilah kulit kopi. (Foto: Hms PLN)

Tabanan, baliilu.com – Kelompok Tani Kopi Giri Manik Pertiwi yang berada di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan mengolah hasil panen kopinya dengan cara tradisional. Kebanyakan kopi yang dihasilkan yakni kopi berjenis Robusta ini juga dikonsumsi pribadi untuk memenuhi kebutuhan saat ada kegiatan besar di desa ini.

Sampai saat ini pun, jika dijual ke pengepul, kopi dijual berupa green bean alias biji kopi mentah belum disangrai. Padahal permintaan kopi bubuk di pasar lokal maupun nasional kian meningkat seiring dengan meningkatnya popularitas kopi sebagai minuman kekinian.

Melihat potensi besar kelompok tani ini, PT PLN (Persero) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli bersinergi dengan Kelompok Tani Giri Manik Pertiwi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dengan bantuan alat pengolahan kopi pascapanen.

Sejumlah mesin berbasis listrik didatangkan tak hanya demi mendukung peningkatan kesejahteraan petani namun juga untuk mengajak petani kopi di desa ini mengenal program Electrifying Agriculture PLN.

Mesin-mesin ini antara lain mesin pengupas biji kopi (huller), mesin pemilah biji kopi, mesin sangrai kopi (roasting), mesing penggiling kopi (grinder), dan mesin pendukung pasca panen lainnya.

Tak hanya kebutuhan alat dan mesin saja yang didukung oleh PLN, pelatihan manajemen, pemasaran pembuatan kemasan, hingga pelatihan barista juga disiapkan untuk menunjang peningkatan sumber daya manusia para petani ini.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho menyampaikan bahwa program TJSL yaitu PLN Peduli merupakan program yang terus diupayakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan.

“PLN berkomitmen untuk hadir di tengah masyarakat tak hanya di sisi bisnis korporat semata yakni menghadirkan listrik yang andal namun juga berupaya memberikan kembali kepada masyarakat atau giving back to the society melalui TJSL PLN,” terangnya.

Baca Juga  Bupati Tabanan Resmikan Pusat Terapi Desa di Sanggulan

Eric menjelaskan TJSL PLN didasarkan pada tujuan pembangunan yang berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s) pemberdayaan masyarakat dengan menerapkan konsep creating shared value.

Saat menyerahkan bantuan TJSL PLN berupa mesin dan alat pendukung pengolahan kopi ini secara langsung kepada perwakilan penerima manfaat di lokasi Sekretariat Kelompok Tani Giri Manik Pertiwi, Selasa (3/12), Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Seririt, Fendy Soewignyo menyampaikan harapannya terhadap kemajuan kelompok tani.

“Harapan PLN bahwa bantuan ini dapat meningkatkan produktivitas hasil produksi disini dan mendukung program hilirisasi dengan menambah value pada produk pangan lokal masyarakat khususnya Desa Pujungan agar berdaya saing yang lebih tinggi di pasar lokal, nasional maupun internasional,” ungkapnya.

Ketua Kelompok Tani Giri Manik Pertiwi, I Ketut Suadi Andre Putra menyampaikan apresiasinya atas kepedulian dari PLN. Ia mengatakan setelah 3 tahun pasca-Covid-19, akhirnya kelompok tani ini mendapat perhatian dari PLN ini.

“Akhirnya kami bisa memenuhi alat-alat untuk membantu memproduksi kopi. Semoga melalui bantuan ini dapat meningkatkan nilai jual kopi Robusta asal Pupuan, sehingga dapat menjawab permintaan pasar sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan para petani kopi di daerahnya,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Gusti Ayu Sinta Oktaviani menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan PLN merupakan bentuk sinergi antara dunia usaha dan masyarakat, khususnya para petani yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan Kabupaten Tabanan.

“Kami berharap dengan bantuan ini dapat meningkatkan produktivitas, teknologi pertanian dapat lebih dimanfaatkan dan juga peningkatan kesejahteraan pertanian,” katanya.

Gusti Ayu juga menambahkan bahwa pihak Dinas Pertanian siap mendukung langkah-langkah ini, dengan memberikan pendampingan sehingga manfaat bantuan ini dapat maksimal.

Baca Juga  Bupati Sanjaya Angkat Potensi Wisata Desa Gunung Salak

“Kami mengajak semua pihak dari masyarakat kelompok tani maupun bukan untuk terus menjaga dan memperkuat kolaborasi. Karena kerja sama yang harmonis adalah kunci untuk membangun pertanian yang baru, modern, dan berdaya saing,” tutupnya. (eka/bi)

dprd bali
Advertisements
hut mangupura
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca