Thursday, 15 May 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Sekda Alit Wiradana Buka Parade Gong Kebyar Wanita dan Anak-anak Kota Denpasar

Jaring Bibit Kesenian, Jadi Ruang Ekspresi Pembinaan Gong Kebyar

BALIILU Tayang

:

Parade Gong Kebyar denpasar
PARADE GONG KEBYAR: Pelaksanaan Parade Gong Kebyar Wanita dan Anak-anak Kota Denpasar Tahun 2024 yang dibuka Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wirdana disertai penyerahan piagam penghargaan di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar pada Sabtu (23/11). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Gelaran Parade Gong Kebyar Wanita dan Anak-anak Kota Denpasar tahun 2024 secara resmi dibuka Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana di Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar, pada Sabtu (23/11) dan akan berlangsung hingga Minggu (24/11). Pembukaan kegiatan tersebut ditandai dengan penyerahan Piagam Penghargaan kepada perwakilan 12 peserta.

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Komisi IV DPRD Kota Denpasar, I Wayan Duaja, Pimpinan OPD terkait serta undangan lainya. Pada hari pertama, sebanyak 6 sekaa turut tampil. Yakni pada sesi satu mempertemukan Sekaa Gong Anak-anak Gita Budaya, Banjar Tenten dan Sekaa Anak-anak Kumara Semara Gita, Banjar Ledaton. Selanjutnya pada sesi II turut tampil Sekaa Gong Wanita Gayatri Swara Taman Sari, Desa Dangin Puri Kangin dan Sekaa Gong Wanita Srikandi Metu Swara, Banjar Pagan Kelod. Dan pada sesi III turut tampil Sekaa Gong Anak-anak Swara Gita, Banjar Kertajiwa dan Sekaa Gong Anak-anak Wirama Tirtayasa, Banjar Sekar Kangin Sidakarya.

Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana dalam kesempatan tersebut menjelaskan, penguatan seni budaya telah menjadi komitmen Pemkot Denpasar dalam pemberdayaan dan pelestarian potensi seni budaya yang ada di perkotaan. Hal ini sesuai dengan visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju. Sehingga Parade ini diharapkan menjadi wadah pembinaan dan pelestarian dari salah satu kesenian tradisional khususnya kesenian klasik dan gong kebyar yang telah berkembang di wilayah Kota Denpasar.

Lebih lanjut dijelaskan, Pemerintah Kota Denpasar menggelar Parade Gong Kebyar Anak-anak dan Wanita guna memberikan pembinaan dan pengembangan sekaligus pelestarian seni. Sehingga mampu memberikan kesempatan kepada para generasi muda menujukkan tehniknya serta memanfaatkan olah kreativitas dalam permainan gong kebyar serta melestarikan kesenian klasik sesuai dengan pakemnya.

Baca Juga  Penuh Antusias, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya Buka Lomba Gong Kebyar Wanita

“Sebagai kota yang heterogen, parade ini dilaksanakan pembinaan untuk disiapkan sebagai Duta Kota Denpasar kedepannya, kami bangga melihat anak-anak muda tetap berkreatifitas dan tidak kehilangan jati diri, bahkan semua peserta penampilannya luar biasa,” ujar Alit Wiradana.

Sementara, Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara didampingi Kabid Kesenian, I Wayan Narta menjelaskan, pelaksanaan Parade Gong Kebyar Wanita dan Anak-anak ini sejatinya memiliki tujuan yang sama dengan kegiatan seni lainnya. Hal ini tidak lain adalah untuk melestarikan dan mengembangan kesenian Bali, khususnya Gong Kebyar yang banyak digandrungi masyarakat Denpasar dari berbagai kalangan.

“Hampir di setiap banjar kita memiliki gambelan gong kebyar, pembinaan dan latihan juga sudah terus dilaksanakan, sehingga melalui Parade Gong Kebyar ini dapat menjadi puncak apresiasi proses pembinaan dan pelatihan kesenian di Kota Denpasar yang dilaksanakan di banjar-banjar,” ujarnya.

Lebih Lanjut Kabid Kesenian, I Wayan Narta mengatakan bahwa secara teknis kegiatan ini akan diikuti oleh 12 Sekaa yang merupakan perwakilan Banjar/Desa/Kelurahan di Kota Denpasar. Jumlah tersebut dibagi dalam dua kategori yakni sebanyak 8 sekaa gong anak-anak dan 4 lainnya merupakan sekaa gong wanita.

“Jadi sebagai upaya mempersiapkan duta kesenian, kami rancang parade ini agar mampu menunjukkan hasil pembinaan yang telah dilaksanakan di masing-masing banjar di Kota Denpasar, nantinya setiap sekaa akan membawakan 2 materi, yakni Tabuh Bebas dan Tari Bebas,” ujarnya.

Narta menambahkan, nantinya seluruh peserta akan dilaksanakan pengamatan oleh Tim Pengamat yang terdiri dari Tim Pembina Seni Kota Denpasar. Dari pengamatan tersebut akan ditetapkan 4 penampilan terbaik dari Sekaa Gong Kebyar Anak-anak dan Terbaik dari Sekaa Gong Kebyar Wanita.

“Nantinya peserta berpenampilan terbaik akan mendapatkan piagam dan tambahan uang sebesar Rp. 9 juta, sedangkan seluruh peserta yang tampil juga mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp. 35 juta, mari bersama kita sukseskan Parade Gong Kebyar Wanita dan Anak-anak Kota Denpasar Tahun 2024 guna mendukung kelestarian dan pengembangan seni budaya Bali,” ujarnya. (eka/bi)

Baca Juga  Pecah! Penampilan Memukau Gong Kebyar Anak-anak Buleleng Bawakan Garapan “Meslodoran”

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan

BUDAYA

Hadiri ‘’Pamelaspasan’’ Pura Dalem Desa Adat Rejasa, Wagub Bali Sampaikan Rencana ‘’Pujawali’’ Tingkat Utama Dibiayai Pemerintah

Published

on

By

giri prasta
TANDA TANGAN: Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta menandatangani prasasti saat menghadiri Upacara Melaspas Pura Dalem Desa Adat Rejasa, Penebel, Tabanan, Rabu (14/5). (Foto: Hms Pemprov Bali)

Tabanan, baliilu.com – Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, konsisten mendukung dan memberikan apresiasi kepada warga desa adat yang berkomitmen menjaga Bali, baik melalui budaya maupun pelaksanaan upacara yadnya.

“Saya bangga dan merasa sangat bersyukur atas keeratan warga yang guyub melaksanakan yadnya. Dengan konsep gotong-royong, sebuah yadnya atau upacara dilakukan sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan dan kedamaian di wilayahnya secara niskala,” ungkap Wagub Giri Prasta dalam sambrama wacana-nya saat menghadiri Upacara Melaspas Pura Dalem Desa Adat Rejasa, Penebel, Tabanan, Rabu (14/5).

Untuk mendukung pelaksanaan karya, persembahyangan, dan kegiatan yadnya lainnya, perbaikan pura tentu menjadi prioritas yang harus diperhatikan. “Saya mengapresiasi dilakukannya restorasi (proses perbaikan bangunan/pelinggih yang rusak menjadi kondisi alaminya yang seimbang seperti sediakala) di wilayah ini. Perbaikan ini bukan sekadar perbaikan fisik, tetapi juga pemulihan fungsi ekologis secara utuh, termasuk penyengker puranya,” tegas Wagub Giri Prasta.

“Saya bangga para penglingsir di sini telah menciptakan sejarah pembangunan yang diwariskan kepada generasi berikutnya, sehingga mereka tidak perlu lagi memikirkan pembangunan di masa depan dan dapat lebih fokus meneruskan pengabdian serta melakukan hal-hal baik untuk membangun desa,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Wagub Giri Prasta juga menyampaikan bahwa ke depan pihaknya akan mematangkan rencana pemberian anggaran untuk pelaksanaan pujawali tingkat utama di Kahyangan Tiga di desa, sehingga warga dapat lebih fokus menjalankan ayah-ayahan dalam mempersiapkan upakara upacara yang seharusnya dilengkapi.

“Ke depan, jika pelaksanaan pujawali tingkat kecil dan tingkat madya akan dibiayai oleh desa dan adat, maka upacara tingkat utama akan dipastikan dianggarkan dari pemerintah melalui Dinas Kebudayaan,” jelasnya.

Baca Juga  Pemkot Denpasar Kembali Gelar Parade Gong Kebyar Wanita dan Anak-anak di Tahun 2024

Bendesa Adat Rejasa, Penebel, Tabanan, I Wayan Juana, mengucapkan terima kasih kepada Wakil Gubernur, Wakil Bupati, dan jajaran pemerintah yang tidak hanya hadir langsung saat upacara pamelaspasan, tetapi juga memberikan anggaran untuk perbaikan pura.

Sebelum melanjutkan kegiatannya yang lain dan meninggalkan Pura Dalem Desa Rejasa, Wagub Giri Prasta melakukan penandatanganan di atas prasasti pura, kemudian menyerahkan bantuan pribadi sebesar Rp 30 juta. (gs/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Wawali Arya Wibawa Hadiri ‘’Karya Pujawali Mapadudus Alit’’ dan ‘’Mecaru’’ di Pura Dalem Batan Kendal

Published

on

By

wawali arya wibawa
SEMBAHYANG: Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa ikuti persembahyangan bersama saat menghadiri Karya Pujawali Mapadudus Alit dan Mecaru di Pura Dalem Batan Kendal, Banjar Suwung Batan Kendal, Sesetan, Denpasar Selatan pada Rabu (14/5) sore. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri Karya Pujawali Mapadudus Alit dan Mecaru di Pura Dalem Batan Kendal, Banjar Suwung Batan Kendal, Sesetan, Denpasar Selatan pada Rabu (14/5) sore.

Turut mendampingi Wawali Arya Wibawa dalam kesempatan tersebut Bendesa Adat Sesetan, I Made Widra, Lurah Sesetan, Putu Wisnu Wardana serta undangan dan tokoh masyarakat lainnya.

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan bahwa Karya Pujawali, Mapadudus Alit dan Mecaru di Pura Dalem Batan Kendal ini didasari spirit kebersamaan dan rasa tulus ikhlas dari masyarakat pengempon setempat. Dengan demikian niscaya Ida Shang Hyang Widhi Wasa akan memberikan limpahan berkah kerahayuan bagi masyarakat yang melaksanakannya. Hal ini sejalan juga dengan spirit Kota Denpasar yaitu Vasudhaiva Kutumbakam yakni bergotong-royong bersinergi bersama.

Ditambahkan Arya Wibawa, sinergi Pemerintah Kota Denpasar dengan masyarakat adat dalam mewujudkan secara riil spirit Vasudhaiva Kutumbakam inilah yang menjadi kekuatan yang membingkai Kota Denpasar yang maju berlandaskan budaya.

“Hal inilah yang harus selalu kita jaga dalam kehidupan sehari-hari, dan melalui karya ini semoga semua umat dianugerahi kerahayuan jagat,” tegas Arya Wibawa.

Sementara Ketua Panitia Karya, Nyoman Sarna mengatakan bahwa Karya Pujawali Mapadudus Alit dan Mecaru di Pura Dalem Batan Kendal ini dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Bajing Griya Tegal Jingga, Ida Pedanda Budha Gede Dharma Kerti Griya Budha Saraswati Batuan dan Ida Pedanda Rai Griya Tegal Jingga.

“Karya kali ini melanjutkan Karya Pedudusan Agung yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 lalu. Setelah sepuluh tahun, dilaksanakanlah lagi upacara Padudusan Alit. Dimana dalam upacara Padudusan Alit ini ada bagian Pura yang diayum atau diperbaiki kembali terutama di bagian atap Pelinggih Pura yang dimulai sekitar tanggal 1 November 2024 lalu dibarengi dengan Ngodakin Pratima. Setelah itu pada tanggal 21 Maret 2025 dilaksanakan upacara Melaspas dan Masupati Pratima dilanjutkan pada 12 Mei 2025 dilaksanakan upacara Melasti.

Puncak Karya pada 14 Mei 2025 bertepatan dengan Rahina Buda Umanis Medangsia. Selanjutnya pada tanggal 15 Mei 2025 kami akan menyambut Sesuhunan Ida Bhatara Ratu Gede Dalem Gunung Sari Banjar Lantangbejuh, dilanjutkan pada tanggal 16 Mei 2025 kami menyambut Ida Bhatara Sesuhunan Dalem Kusuma Sari Banjar Pegok. Terakhir, pada tanggal 17 Mei 2025 saat Rahina Penyineban akan Napak Pertiwi Bhatara Sesuhunan Pura Dalem Batan Kendal yakni Ida Bhatara Sesuhunan Ratu Ayu Tanting Mas dan Ida Bhatara Sesuhunan Ratu Ayu Candigana.

Baca Juga  Pecah! Penampilan Memukau Gong Kebyar Anak-anak Buleleng Bawakan Garapan “Meslodoran”

Ditambahkan Nyoman, sedikit dari segi sejarah Pura Dalem Batan Kendal ini dibangun sekitar tahun 1820 di masa Pemerintahan Raja Denpasar III (1817-1829).

“Semoga melalui pelaksanaan karya yang kami laksanakan dengan kebersamaan dan rasa tulus ikhlas ini, Ida Sang Hyang Widhi Wasa Bhatara Sesuhunan memberikan limpahan kebaikan bagi umat kami,” ungkapnya. (eka/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Pemkot Denpasar “Ngaturang Bhakti Pujawali” di Pura Luhur Uluwatu

Published

on

By

Pujawali pura uluwatu
BHAKTI PUJAWALI: Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat melaksanakan bhakti Pujawali di Pura Luhur Uluwatu, Badung pada Anggarakasih Medangsia, Selasa (13/5). (Foto: Hms Dps)

Badung, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar ngaturang bhakti serangkaian Pujawali Pura Luhur Uluwatu pada Anggarakasih Medangsia, Selasa (13/5). Berbaur bersama pemedek dan masyarakat yang tangkil, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Penglingsir Puri Agung Jro Kuta, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya. Usai melaksanakan bhakti pujawali, tampak Wawali Arya Wibawa mengikuti prosesi mulang pakelem di Kawasan Pantai Pura Uluwatu.

Diiringi suara gambelan dan kidung, pelaksanaan pujawali berlangsung khidmat. Tampak silih berganti masyarakat datang untuk ngaturang bhakti. Diawali dengan pangilen Topeng Wali, rangkaian pujawali diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa, Griya Tegal Sari Denpasar dan Ida Pedanda Gede Isana Manuaba, Griya Lebah Abiansemal, Badung.

Panglingsir Puri Agung Jro Kuta selaku Pengempon Pura Luhur Uluwatu, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya yang akrab dipanggil Turah Joko didampingi Bandesa Adat Pecatu, I Wayan Sumerta mengatakan bahwa, rangkaian acara pujawali diawali dengan prosesi nedunang Ida Bhatara Dewa Agung Sakti dari Pura Pererepan Desa Adat Pecatu yang selanjutnya menuju pura Luhur Uluwatu. Kemudian dilanjutkan prosesi ngaturang pujawali di Luhur Pura Uluwatu.

Lebih lanjut Jaka Pratidnya menambahkan, setelah pujawali, pada hari Rabu (14/5) sampai dengan hari Jumat (16/5) akan dilanjutkan dengan bakti penganyar berturut-turut dari Kecamatan Kuta Utara dan Kecanatan Kuta. Sedangkan penyineban dilaksanakan oleh Kecamatan Kuta Selatan bersama Desa Adat Pecatu dan Puri Agung Jro Kuta.

“Dengan melakukan srada bhakti kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa, astungkara mudah-mudahan seluruh umat di Bali pada khususnya dan Indonesia pada umumnya dijauhkan dari marabahaya serta diberikan kekuatan dan keselamatan sehingga semua umat bisa rahayu, serta keseimbangan alam semesta tetap terjaga,” ujar Turah Joko sembari menekankan pelaksanaan pujawali di Pura Luhur Uluwatu juga meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai. Sehingga diimbau untuk tidak menggunakan plastik untuk membawa sarana upacara atau banten.

Baca Juga  Tim Provinsi Lakukan Pembinaan Gong Kebyar Duta Kabupaten Badung PKB 2022

Sementara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan bahwa pujawali ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Pujawali ini juga diharapkan menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai implementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai implementasi Tri Hita Karana,” ujar Arya Wibawa.

Tampak hadir pula dalam kesempatan tersebut Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, Wakil Bupati Badung, Bagus Alit Sucipta, dan Sekda Kabupaten Badung, Ida Bagus Surya Suamba. (eka/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca