Badung, baliilu.com – Mewakili lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung, Wakil Ketua I DPRD Badung Wayan Suyasa, SH mengapresiasi aktivitas dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Provinsi Bali yang mengadakan kegiatan seminar dan diskusi tentang ketenagakerjaan dalam rangka memperingati hari Buruh Internasional/May Day pada 1 Mei mendatang.
‘’Tentunya saya bagian dari representatif masyarakat juga mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh pekerja ataupun buruh. Karena bagaimanapun mereka punya hari dan diakui oleh pemerintah secara nasional. Bahkan May Day itu adalah simbol sudah dinyatakan hari libur nasional,’’ ujar Wayan Suyasa kepada awak media usai menghadiri kegiatan seminar dan diskusi tentang ketenagakerjaan yang digelar DPD KSPSI Bali, Sabtu (27/4/2024) di ruang sidang Madya Gosana lantai III Kantor Sekretariat DPRD Badung.
Wayan Suyasa yang juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Badung ini mengatakan dalam May Day tersebut para pekerja ataupun buruh bisa mewujudkan aktivitas-aktivitas buruh dan pekerja dalam setahun ini. Namun mereka introspeksi diri ke dalam dengan melaksanakan suatu kegiatan-kegiatan di masing-masing perusahaan. Dirinya yang pernah berkecimpung di KSPSI mengapresiasi kegiatan itu. Karena kita sadari bahwa Bali secara umum adalah tempat yang satisfying dalam berwisata dan APBD pun ditunjang oleh sektor pariwisata secara umum. Sedangkan mereka adalah pekerja-pekerja yang profesional di bidangnya masing-masing sehingga mereka sadar pariwisata itu sangat rentan oleh kesehatan, keamanan dan lain sebagainya.
‘’Nah, keamanan dalam artian mereka punya hak diberikan oleh undang-undang, menyampaikan aspirasi turun ke jalan seperti pekerja atau buruh yang ada di seluruh Indonesia setiap 1 Mei dirangkai dalam ajang penyampaian aspirasi dengan turun ke jalan. Namun, dengan elektabilitas Serikat Pekerja yang ada di Bali ini, mereka berkumpul seperti sekarang ini mengadakan suatu orientasi seminar dan diskusi tentang pemahaman hak dan kewajiban, dan pemahaman pekerja tentang peraturan perundang-undangan,’’ ujarnya.
Melalui kegiatan ke dalam ini tanpa turun ke jalan, Wayan Suyasa berharap Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Kota yang ada di Bali bisa mengapresiasi serikat pekerja buruh ini. Karena mereka bisa mengendalikan atau minimal mengedepankan profesionalismenya dalam berorganisasi. ‘‘Jika mereka sampai turun ke jalan menyampaikan aspirasi tentu akan mengganggu dalam tanda kutip pariwisata kita, kenyamanan publik,‘‘ pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPD KSPSI Bali I Wayan Madra mengatakan terkait dengan May Day 1 Mei, bahwa KSPSI Bali tidak akan melakukan aksi di jalan. Aksi yang dilakukan cuma duduk bersama seperti mengadakan seminar, yang diadakan di seluruh kabupaten kota di Bali seperti di Denpasar, Badung, Karangasem, Jembrana. ‘‘Ya kita tidak perlu lah melakukan aksi di jalan,‘‘ ujarnya.
Walaupun ada ajakan dari pusat untuk kita beramai-ramai turun ke jalan, kata Madra, untuk apa namanya memperjuangkan itu dengan turun ke jalan. ‘‘Kami tidak mau turun ke jalan karena kita kan sedikit pak. Apalagi kita di daerah pariwisata. Siapa bisa diliburkan, kalau daerah sana kan mereka pabrik misalnya satu pabrik pegawainya 10.000 ayo keluar semuanya, mereka keluar. Kalau kita di pariwisata enggak bisa seperti itu pak. Dan barangkali riskan untuk ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan lain sehingga terjadi keributan. Kita tidak ingin seperti itu. Kita ingin jaga Bali ini supaya tetap kondusif aman,’’ tutupnya.
Seminar menghadirkan Kadis Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali yang diwakilkan, Kadis Tenaga Kerja Kabupaten Badung, Ketua DPD KSPSI Bali, perwakilan BPJS Provinsi Bali, pimpinan masing-masing serikat pekerja dan pengurus KSPSI Kabupaten Kota se-Bali. (gs/bi)