Wednesday, 26 March 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

EKONOMI & BISNIS

TPID Bangli Siap Jaga Kestabilan Harga Jelang Idul Fitri

BALIILU Tayang

:

Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Artha (tengah) didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (kiri) saat memimpin HLM TPID Bangli. (Foto: Ist)

Bangli, baliilu.com – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bangli melaksanakan High Level Meeting (HLM) pada Rabu, 20 April 2022 dalam rangka menyikapi perkembangan harga bahan pokok serta barang strategis lainnya menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah.

Rapat ini dipimpin langsung oleh Bupati Bangli dan dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, serta seluruh anggota TPID Kabupaten Bangli.

Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Artha menyampaikan HLM sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga, ketersediaan pasokan bahan pokok dan barang strategis lainnya menjelang Idul Fitri. Berbagai langkah strategis telah dilakukan oleh TPID Kabupaten Bangli, di antaranya rapat koordinasi bersama Satgas Pangan, pemantauan distribusi, ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok, serta menyelenggarakan operasi pasar menjelang Idul Fitri di 4 (empat) kecamatan di Kabupaten Bangli.

Intruksi Bupati juga diterbitkan untuk memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri, himbauan kepada toko modern untuk memberikan diskon bahan pokok menjelang hari raya dan ajakan untuk bijak dalam berbelanja sesuai kebutuhan. Kerja Sama Antar-daerah terus diperluas, salah satunya berupa penjajakan dengan Kota Mataram di bidang distribusi dan pemasaran pangan. Sedana Artha mengimbau agar OPD teknis terus melakukan langkah-langkah antisipatif menjelang Idul Fitri.

Sebagai bentuk kepedulian dan keseriusan Pemkab Bangli terhadap kedaulatan pangan, maka pada HLM tersebut dilakukan launching aplikasi Sadiapangan (https://sadiapangan.banglikab.go.id/)

Aplikasi ini bertujuan memberikan informasi secara cepat dan mudah sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan dengan tepat sesuai sasaran. Lebih lanjut, Sadiapangan dapat digunakan oleh masyarakat untuk berkonsultasi masalah pertanian, peternakan maupun perikanan. Konsultasi tersebut akan dilayani oleh petugas yang ahli sesuai bidangnya. Sadiapangan juga mampu menyediakan informasi detail dari kelompok tani dan komoditi yang dihasilkan.

Baca Juga  Polri Pastikan Pasokan Bahan Pokok Aman Sampai Idul Fitri

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyampaikan bahwa menjelang Idul Fitri, perlu dilakukan pemantauan harga setiap hari oleh Satgas Pangan. Beberapa komoditas penyumbang inflasi di Bangli dalam beberapa minggu terakhir, seperti minyak goreng, telur ayam ras, bawang merah, ikan tongkol/pindang diawetkan, dan tepung terigu perlu menjadi perhatian Satgas Pangan. Operasi pasar juga perlu terus dilakukan di pasar-pasar yang sudah ada. Di samping itu, kerja sama dengan distributor besar perlu dijalin untuk menjaga ketersediaan pasokan.

TPID Bangli bersama KpwBI Bali Trisno Nugroho foto bersama usai HLM. (Foto: Ist)

Lebih lanjut, Trisno menyampaikan bahwa kontribusi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan di Kabupaten Bangli cukup besar hingga mencapai lebih dari 25%. Oleh karenanya, fokus pengembangan ekonomi dapat dilakukan pada 3 sektor tersebut. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan mencari investor pada pertanian modern, perikanan modern, peternakan modern, serta pengolahan pascapanen. Risiko inflasi ke depan lebih tinggi. Beberapa faktor risiko ke depan perlu diantisipasi seperti (1) pertumbuhan kunjungan wisatawan, (2) kenaikan harga tiket pesawat, (3) serta konflik geopolitik.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali memberikan beberapa rekomendasi, antara lain (1) bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk memastikan tidak ada aksi penimbunan stok pangan, serta memastikan distribusi berjalan dengan baik, (2) membentuk BUMD Pangan dan melakukan perluasan Kerja Sama Antar-daerah baik di dalam maupun di luar Provinsi Bali, (3) peningkatan kualitas data harga dan stok bahan pangan di SIGAPURA, dan (4) melakukan monitoring peta jalan TPID 2022-2024 Kab. Bangli dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan terlaksananya peta jalan sesuai rencana. (gs/bi)
 
 

Advertisements
iklan dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

EKONOMI & BISNIS

Survei Februari 2025, Penjualan Ritel Bali Tumbuh di Tengah Normalisasi Kunjungan Wisatawan

Published

on

By

Penjualan ritel bali
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja. (Foto: dok)

Denpasar, baliilu.com – Pada bulan Februari 2025, penjualan eceran di Provinsi Bali diprakirakan terus bertumbuh yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali yang diprakirakan sebesar 117,2 atau secara tahunan tumbuh 7,2% (yoy). Hal ini menunjukkan kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali terus meningkat atau berada di level optimis (>100). Prakiraan peningkatan kinerja ritel tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adanya program diskon dari distributor sehubungan dengan adanya libur panjang Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan Tahun Baru Imlek, serta perayaan keagamaan Pagerwesi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja melalui keterangan pers, Jumat (21/3/2025) mengatakan bahwa pemberian potongan harga, turut mendorong kinerja penjualan eceran di tengah normalisasi kunjungan wisatawan pasca libur panjang pada bulan Januari 2025. Berdasarkan data dari Angkasa Pura, kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara pada Februari 2025 menurun sebesar -17,91% (mtm) atau mencapai total 791 ribu wisatawan. Survei Penjualan Eceran (SPE) Bali merupakan survei bulanan terhadap 100 penjual eceran/pengecer di Kota Denpasar dan sekitarnya yang bertujuan untuk memperoleh informasi dini mengenai arah pergerakan pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi.

Erwin lanjut menjelaskan, prakiraan penjualan eceran di Bali pada Februari 2025 didukung oleh tumbuhnya berbagai subsektor, seperti Barang Budaya dan Rekreasi yang mengalami peningkatan sebesar 4,8% (mtm), Peralatan Informasi dan Komunikasi meningkat sebesar 3,3% (mtm), dan Bahan Bakar Kendaraaan Bermotor meningkat sebesar 2,6% (mtm). Sementara itu, pada Januari 2025, IPR tercatat sebesar 116,6 atau secara tahunan mengalami peningkatan sebesar 6,3% (yoy). Pada periode laporan, kinerja IPR di Bali terus tumbuh yang menunjukkan peningkatan konsumsi masyarakat di Bali.

Baca Juga  Jelang Nyepi 2022, BI Bersama Kepala Daerah Se-Provinsi Bali Siap Jaga Kestabilan Harga

Erwin menegaskan bahwa prospek penjualan eceran di Bali ke depan diprakirakan tetap positif. Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) menunjukkan keyakinan pelaku usaha terhadap pertumbuhan penjualan eceran dalam jangka pendek dan menengah. Responden memprakirakan penjualan pada 3 dan 6 bulan ke depan tetap terjaga yang ditunjukkan oleh IEP bulan April 2025 tercatat sebesar 155 serta pada bulan Juli 2025 tercatat sebesar 191, masih tetap terjaga atau berada di level optimis (IEP > 100). ‘‘Terjaganya IEP pada level optimis mengindikasikan bahwa momentum pertumbuhan ekonomi Bali akan terus berlanjut,‘‘ ujarnya.

Dalam menjaga kinerja penjualan eceran dan tingkat konsumsi masyarakat, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali senantiasa bersinergi dalam mengawal kestabilan harga, memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga, dan menjaga ekonomi Bali agar terus bergerak dalam jalur pertumbuhan yang berkelanjutan. (gs/bi)

Advertisements
iklan dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 58 Bulan Berturut-turut

Published

on

By

Neraca perdagangan Indonesia
Suasana di area petikemas. (Foto: Kemenkeu)

Jakarta, baliilu.com – Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada Februari 2025, dengan nilai mencapai USD3,12 miliar. Surplus ini melanjutkan tren positif yang telah berlangsung selama 58 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, pada Rabu (19/3), mengungkapkan bahwa secara kumulatif dalam periode Januari – Februari 2025 neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD6,61 miliar. Angka ini mengalami kenaikan sebesar USD3,78 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Ekspor konsisten tumbuh, pada bulan Februari mencapai tingkat 9,16% (yoy). Sektor pertanian dan manufaktur tumbuh paling tinggi secara berurutan,” ungkap Menkeu dikutip dari laman kemenkeu.go.id.

Di sisi impor, Menkeu menegaskan bahwa tren positif tetap terjaga dengan fokus utama untuk mendukung kegiatan industri nasional. Menurutnya, pertumbuhan barang modal dan bahan baku menunjukkan adanya produksi dan investasi yang tetap kuat.

Menkeu juga menyoroti bahwa tren positif dalam perekonomian Indonesia tidak hanya tercermin dari neraca perdagangan, tetapi juga dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia. Pada Februari 2025, PMI Indonesia berhasil rebound ke zona ekspansif dan mencapai level tertinggi secara global setelah India, yakni di angka 53,6. Pertumbuhan manufaktur didorong oleh lonjakan permintaan baru, sehingga menstimulus aktivitas produksi dalam negeri.

Lebih lanjut, Menkeu menegaskan bahwa berbagai indikator positif ini mencerminkan kestabilan dan ketahanan ekonomi Indonesia yang tetap solid.

“Ini menjadi modal yang baik untuk terus mendorong pertumbuhan berkelanjutan,” pungkasnya.

Tren surplus perdagangan yang berkelanjutan ini menunjukkan daya saing ekonomi Indonesia yang terus meningkat, sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi serta mendorong investasi dan ekspor nasional. (gs/bi)

Baca Juga  Polri Pastikan Pasokan Bahan Pokok Aman Sampai Idul Fitri

Advertisements
iklan dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Survei Konsumen Februari 2025, Keyakinan Konsumen Bali Tetap Kuat

Published

on

By

Indeks Keyakinan Konsumen Bali
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja. (Foto: dok)

Denpasar, baliilu.com – Pada bulan Februari 2025, optimisme konsumen di Bali masih tetap positif. Berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia Provinsi Bali periode Februari 2025, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat pada level optimis (indeks > 100), meskipun termoderasi sebesar -4,9% (mtm) dari 144,9 menjadi 137,8.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja dalam keterangan persnya mengatakan bahwa melandainya IKK sejalan dengan adanya normalisasi konsumsi pasca-libur pada awal tahun baru dan libur panjang Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, dan Tahun Baru Imlek pada akhir bulan. ‘‘Secara nasional, IKK juga mengalami sedikit penurunan dari 127,2 pada bulan Januari 2025 menjadi 126,4,‘‘ ujar Erwin.

Erwin lanjut mengatakan bahwa Survei Konsumen merupakan survei bulanan yang dilakukan Bank Indonesia untuk mengetahui tingkat keyakinan konsumen mengenai kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian ke depan.

Dikatakan, keyakinan konsumen di Bali tetap kuat dalam menghadapi tantangan global dan nasional. Tingkat inflasi yang terkendali pada 1,21% (yoy) di Februari 2025, masih dalam rentang target inflasi sebesar 2,5% ± 1%. Penurunan pada Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar -4,9% (mtm) menjadi 128,3 dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) di Bali sebesar -5,0% (mtm) menjadi 147,2. Hal tersebut sejalan dengan adanya konsumsi barang-barang kebutuhan tahan lama yang mengalami normalisasi pasca-libur panjang.

‘‘Meskipun demikian, Indeks Kegiatan Usaha Saat Ini tetap terjaga sejak periode sebelumnya sebesar 100,0. Hal tersebut menunjukkan, bahwa optimisme konsumen masih tetap terjaga terhadap prospek ekonomi,‘‘ katanya.

Erwin menegaskan bahwa berbagai upaya pemerintah telah diimplementasikan untuk menjaga konsumsi, antara lain yaitu kebijakan diskon tarif listrik 50% untuk pelanggan rumah tangga dengan daya maksimum 2.200 VA dari 1 Januari s.d. 28 Februari 2025, serta diskon harga tiket pesawat pada periode Idulfitri 2025.

Baca Juga  Jelang Nyepi 2022, BI Bersama Kepala Daerah Se-Provinsi Bali Siap Jaga Kestabilan Harga

‘‘Tidak dapat dipungkiri, perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nyepi dan Idulfitri pada bulan Maret dan April 2025 berpotensi mendorong pertumbuhan tingkat konsumsi di Provinsi Bali,‘‘ tegasnya.

Bank Indonesia terus berupaya untuk menjaga stabilitas inflasi Bali untuk mendukung daya beli masyarakat. Inflasi yang terjaga akan memberikan efek positif terhadap peningkatan konsumsi rumah tangga, pertumbuhan investasi, dan produktivitas ekonomi Bali. Pemberian stimulus dari pemerintah diharapkan dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi Bali yang berkelanjutan, di tengah dinamika ekonomi global dan nasional. Erwin menyebutkan bahwa sinergi bersama Bank Indonesia, pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas harga dan memperkuat daya beli masyarakat. (gs/bi)

Advertisements
iklan dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca