Tuesday, 16 April 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

POLITIK

Turun ke Pasar-pasar Paslon Amerta Banyak Dapat Dukungan dan Doa Restu dari Pedagang untuk Pimpin Denpasar

BALIILU Tayang

:

de
Minggu (1/11) Paslon Amerta mengunjungi Pasar Ketapian yang berlokasi di Jalan Pucuk Kesiman dan Pasar Yadnya yang berlokasi di Jalan Surabi Kesiman.

Denpasar, baliilu.com – Masyarakat Kota Denpasar perlu perubahan, maka pilihlah Pasangan Calon (Paslon) Amerta Nomor Urut 2 Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertha Negara. Hal tersebut terus disampaikan ke sejumlah pedagang, ketika Paslon Amerta melakukan kunjungan ke pasar-pasar tradisional.

Pasar yang dikunjungi, Minggu (1/11) ada dua yakni Pasar Ketapian yang berlokasi di Jalan Pucuk Kesiman dan Pasar Yadnya yang berlokasi di Jalan Surabi Kesiman, setelah sebelumnya sudah mengunjungi puluhan pasar di Denpasar.

Saat melakukan kunjungan ke pasar-pasar, Paslon Amerta banyak sekali mendapat dukungan dan doa restu dari pedagang untuk nantinya bisa terpilih sebagai Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Denpasar yang akan dilaksanakan serentak tanggal 9 Desember 2020.

Bahkan pedagang yang berjualan di pasar-pasar tradisional menginginkan agar Paslon Amerta rajin turun ke pasar-pasar untuk terus menyerap aspirasi. Karena keinginan pedagang agar Kota Denpasar ke depanya ada perubahan. Agar tidak itu-itu saja pemimpinnya.

Calon Walikota Denpasar dari Paket Amerta Nomor Urut 2 Gede Ngurah Ambara Putra mengatakan selama beberapa hari ini turun ke pasar-pasar untuk menyerap aspirasi masyarakat pedagang.

‘’Sudah banyak sekali kami menerima masukan dari pedagang. Mereka hanya menginginkan agar Paslon Amerta bila terpilih jadi Walikota Denpasar harus terus rajin turun ke pasar-pasar,” kata Ngurah Ambara sesuai apa yang disampaikan oleh masyarakat pedagang.

Sembari menyampaikan, kalau memang benar-benar Paslon Amerta diberikan kepercayaan maju sebagai Walikota Denpasar, ‘’Ingat janji saya, kalau dalam kurun waktu 2 tahun terbukti tidak bisa merealisasikan program visi-misi, siap turun dari jabatan Walikota Denpasar.’’

Keinginan Paslon Amerta adalah ingin sekali bisa melakukan perubahan. Ini juga untuk masyarakat Kota Denpasar agar ke depannya lebih bisa merasakan kesejahteraan.

Baca Juga  Pembangunan Embung Sanur, Solusi Atasi Banjir dan Siap Jadi Kawasan Wisata Baru

Ngurah Ambara menambahkan, Paslon Amerta sangat percaya sekali kepada seluruh masyarakat Kota Denpasar kalau tanggal 9 Desember 2020, pastinya akan memilih pemimpin yang benar-benar bisa memberikan perubahan.

Karena setiap pemimpin baru akan dirasakan sepenuhnya bisa memberikan perubahan. Ingat gunakan pilihan sesuai hari nurani, bukan atas dasar paksaan atau ajakan.

“Ini demi kemajuan Kota Denpasar, dan menjadikan Denpasar Bersemi (Bersih, Aman, Serasi dan Indah) serta menjadikan masyarakatnya lebih sejahtera,” tambahnya. (*/eka)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POLITIK

Putu Parwata: Jadi Politisi Harus Selesai Lahir Bathin Lebih Dulu

Published

on

By

putu parwata
Ketua DPRD Badung Dr. Drs. Putu Parwata MK, M.M. (Foto: gs)

Badung, baliilu.com – Memang banyak yang sukses menjadi politisi, namun tidak sedikit yang gagal bahkan hingga terpuruk. Bagaimana menjadi politisi yang dicintai rakyat, bagi Dr. Drs. Putu Parwata MK, M.M. yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Badung, menjadi politisi yang pertama harus siap dan mau melayani dengan ikhlas.

‘‘Prinsipnya satu, siap dan mau melayani dengan ikhlas itu dulu. Kalau itu nggak ada, wah bagaimana kita? Politikus ini kan harus berkomunikasi. Tapi kalau tidak ada ketulusan dari bathin kita sendiri untuk melayani ya, enggak bisa,‘‘ ucap Putu Parwata saat menjawab pertanyaan wartawan di kediamannya Jalan Panji, Dalung Badung, Rabu (3/4/2024).

Ketua DPRD Badung dari PDI Perjuangan ini lanjut menegaskan, bahwa politisi itu mesti siap lahir bathin secara berimbang. Puas secara lahiriah artinya secara ekonomi dan edukasi, pengalaman, pendidikan harus dikuasai, harus clear dulu. Karena begitu politisi ini turun melayani, tolong-menolong, memfasilitasi masyarakat, beban kita ini sudah nggak ada. Tapi kalau dia masih ada beban bagaimana istri, anak, keluarga artinya belum selesai lahir bathin, maka ketika turun ke lapangan akan berbeban, komunikasi akan berbeban. ‘‘Nah ini yang kita harus hilangkan dan politikus harus bisa mempersiapkan diri dengan baik,‘‘ ujar Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung ini.

Putu Parwata juga menegaskan bahwa politikus tidak harus kaya, karena kaya itu tidak ada batasnya. Tetapi yang paling penting adalah selesai lahiriah batiniah. Satu ada kesiapan dengan kecukupan. Kecukupan artinya cukup makan, anak-anak sekolah, tidak bermasalah di rumah tangga, kemudian bisa memberikan arahan atau dengan kata lain menjadi panutan di keluarga. Kalau itu sudah cukup, sudah tenang baru berpolitik. ‘’Karena politik itu adalah strategi. Ingat politik itu adalah strategi untuk mencapai kesejahteraan. Tapi kalau kita tidak mempersiapkan diri lahir batin, apa yang kita edukasi ke masyarakat, bagaimana caranya? Nah itu akan menjadi masalah. Kenapa politikus ada yang gagal ya karena tidak siap,‘‘ ucapnya menegaskan. (gs/bi)

Baca Juga  PPKM Denpasar Berlangsung Sejak 18 Januari - 18 Februari, Fokus pada Penerapan Disiplin Prokes

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

POLITIK

Hasil Pemilu 2024, PDI Perjuangan Raih Suara DPR RI Terbesar di Bali

Published

on

By

pdi
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali Wayan Koster bersama pengurus DPD dan DPC se-Bali serta para kader saat perayaan Bulan Bung Karno di Kabupaten Bangli. (Foto: gs)

Denpasar, baliilu.com – Pemilu Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg), yang dilaksanakan secara serentak tanggal 14 Februari 2024, di Provinsi Bali telah mencapai hasil akhir melalui Rapat Pleno KPU Provinsi Bali pada Jumat, 8 Maret 2024.

Secara umum, Pilpres dan Pileg telah berjalan sesuai dengan tahapan. Hasil Pilpres menunjukkan perolehan suara pasangan No. Urut 1 (Anies – Muhaimin), memperoleh suara 99.233 (3.70%), No. Urut 2 (Prabowo – Gibran) memperoleh suara 1.454.640 (54.26%), sedangkan pasangan No. Urut 3 (Ganjar – Mahfud) memperoleh suara 1.127.134 (42.04%). Total suara sah 2.681.007 (97.82%) dari jumlah kehadiran sebanyak 2.740.692 pemilih, dan tingkat partisipasi pemilih sebesar (83.32%) dari total DPT sebesar 3.269.516 pemilih. Pasangan No. Urut 3 (Ganjar – Mahfud) yang diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo mencapai hasil sangat mengecewakan, sangat jauh dari target yang direncanakan, juga terjadi anomali terhadap hasil survei dan peta politik.

Terkait dengan adanya dugaan kecurangan dalam pelaksanaan Pilpres, DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali sepenuhnya menyerahkan dan mendukung kebijakan serta langkah-langkah yang ditempuh oleh DPP PDI Perjuangan bersama Partai pengusung.

Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali Wayan Koster melalui siaran pers menyampaikan, meskipun menghadapi persaingan yang sangat ketat, hasil Pileg telah menunjukkan bahwa PDI Perjuangan masih menjadi Partai yang sangat kokoh dan terkuat Provinsi Bali. Hal ini dibuktikan dengan perolehan suara untuk DPR RI sebesar 1.290.884 (52.46%) dari 2.460.686 suara sah dan memperoleh 5 kursi (55.56%) dari jumlah 9 kursi Daerah Pemilihan Bali. Perolehan 5 kursi ini mengalami penurunan 1 kursi dibandingkan dengan 6 kursi hasil Pileg 2019. Perolehan kursi diikuti oleh Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, dan Nasdem masing-masing memperoleh 1 kursi. PDI Perjuangan menempatkan 5 kader terbaik yang terpilih menjadi anggota DPR RI yakni: I Nyoman Parta (281.688 suara), IGN Kesuma Kelakan (218.539 suara), I Wayan Sudirta (169.776 suara), I Nyoman Adi Wiryatama (165.374 suara), dan I Ketut Kariyasa Adnyana (84.510 suara). Diikuti oleh Gde Sumarjaya Linggih (100.747 suara) dari Golkar, I Dewa Gde Agung Widiarsana (80.658 suara) dari Gerindra, Tutik Kusuma Wardhani (54.713) dari Demokrat, I Nengah Senantara (51.563 suara) dari Nasdem.

Baca Juga  Prodi Sarjana Manajemen Unud Gelar Pelatihan Mahasiswa Berprestasi

Wayan Koster lanjut memaparkan, perolehan suara PDI Perjuangan untuk DPRD Provinsi Bali sebesar 1.446.583 (57.18%) dari total suara sah 2.529.941 dan memperoleh 32 kursi (58.18%) dari jumlah 55 kursi DPRD Provinsi Bali; diikuti oleh Partai Gerindra memperoleh 10 kursi (18.18%), Golkar memperoleh 7 kursi (12.73%), Demokrat memperoleh 3 kursi (5.45%), Nasdem memperoleh 2 kursi (3.64%), dan PSI memperoleh 1 kursi (1.82%). Perolehan 32 kursi ini mengalami penurunan 1 kursi dibandingkan dengan 33 kursi hasil Pileg 2019. Adapun perolehan  kursi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Bali, bersumber dari: DAPIL 1 (Denpasar) memperoleh 4  kursi (50%) dari 8  kursi, DAPIL 2 (Badung) memperoleh 4 kursi (66.67%) dari 6  kursi, DAPIL 3 (Tabanan) memperoleh 4  kursi (66.67%) dari 6  kursi, DAPIL 4 (Jembrana) memperoleh 2  kursi (50%) dari 4  kursi, DAPIL 5 (Buleleng) memperoleh 6  kursi (50%) dari 12  kursi, DAPIL 6 (Bangli) memperoleh 2  kursi (66.67%) dari 3  kursi, DAPIL 7 (Karangasem) memperoleh 3  kursi (42.86%) dari 7  kursi, DAPIL 8 (Klungkung) memperoleh 2  kursi (66.67%) dari 3  kursi, dan DAPIL 9 (Gianyar) memperoleh 5  kursi (83.33%) dari 6  kursi. Dibandingkan dengan Pileg 2019, hanya DAPIL 1 Denpasar yang mengalami penurunan sebanyak 1 kursi, sedangkan DAPIL lainnya semua tetap.

Selanjutnya, perolehan suara PDI Perjuangan untuk DPRD Kota/Kabupaten se-Bali sebesar 1.368.082 (52.21%) dari total suara sah 2.620.316 dan memperoleh total 191 kursi (53.06%) dari jumlah 360 kursi DPRD Kota/kabupaten se-Bali. Perolehan kursi PDI Perjuangan meningkat sebanyak 14 kursi dibandingkan Pileg 2019.

DPRD Kota Denpasar (45 kursi); PDI Perjuangan meraih 22 kursi (48.89%), diikuti Gerindra meraih 9 kursi (20%), Golkar meraih 7 kursi (15.56%), PSI meraih 3 kursi (6.67%), Demokrat meraih 2 kursi (4.44%), Nasdem dan Gelora masing-masing meraih 1  kursi (2.22 %).  Perolehan kursi PDI Perjuangan tetap 22 kursi dibandingkan dengan Pileg 2019.

Baca Juga  Bertemu Wamen Kemen LHK, Gubernur Koster Paparkan Kebijakan Lingkungan dan Kehutanan Bali

DPRD Kabupaten Badung (45 kursi); PDI Perjuangan meraih 27 kursi (60%), diikuti oleh Golkar meraih 11 kursi (24.44%), Gerindra meraih 4 kursi (8.89%), dan Demokrat meraih 3 kursi (6.67%). Perolehan kursi PDI Perjuangan menurun 1 kursi dibandingkan dengan Pileg 2019.

DPRD Kabupaten Buleleng (45 kursi); PDI Perjuangan meraih 18 kursi (40%), diikuti oleh Golkar meraih 11 kursi (24.44%), Nasdem meraih 6 kursi (13.33%), Gerindra meraih 4 kursi (8.89%), Demokrat meraih 3 kursi (6.67%), Hanura meraih 2 kursi (4.44%), dan PKB meraih 1 kursi (2.22%). Perolehan kursi PDI Perjuangan tetap 18 kursi dibandingkan dengan Pileg 2019.

DPRD Kabupaten Karangasem (45 kursi); PDI Perjuangan meraih 15 kursi (33.33%), diikuti oleh Gerindra meraih 9 kursi (20%), Golkar meraih 8 kursi (17.78%), Demokrat meraih 6 kursi (13.33%), Nasdem meraih 5 kursi (11.11%), Perindo dan Hanura masing-masing meraih 1 kursi (2.22%). Perolehan kursi PDI Perjuangan naik 3 kursi dibandingkan dengan Pileg 2019.

DPRD Kabupaten Gianyar (45 kursi); PDI Perjuangan meraih 31 kursi (68.89%), diikuti oleh Golkar meraih 5 kursi (11.11%), Gerindra meraih 4 kursi (8.89%), Demokrat meraih 3 kursi (6.67%), Perindo dan Nasdem masing-masing meraih 1 kursi (2.22%). Perolehan kursi PDI Perjuangan naik 5 kursi dibandingkan dengan Pileg 2019.

DPRD Kabupaten Tabanan (40 kursi); PDI Perjuangan meraih 31 kursi (77.50%), diikuti Golkar meraih 4 kursi (10%), Gerindra meraih 4 (10%), dan Demokrat meraih 1 kursi (2.5%). Perolehan kursi PDI Perjuangan naik 3 kursi dibandingkan dengan Pileg 2019.

DPRD Kabupaten Jembrana (35 kursi); PDI Perjuangan meraih 15 kursi (42.86%), diikuti oleh Golkar meraih 6 kursi (17.14%), Demokrat meraih 6 kursi (17.14%), Gerindra meraih 4 kursi (11.43%), PKB dan PPP masing-masing meraih 2 kursi (5.71%). Perolehan kursi PDI Perjuangan turun 3 kursi dibandingkan dengan PILEG 2019.

DPRD Kabupaten Bangli (30 kursi); PDI Perjuangan meraih 20 kursi (66.67%), diikuti oleh Golkar meraih 5 kursi (16.67%), Demokrat meraih 2 kursi (6.67%), Nasdem meraih 2 kursi (6.67%), dan Gerindra meraih 1 kursi (3.33%). Perolehan kursi PDI Perjuangan naik 4 kursi dibandingkan dengan Pileg 2019.

Baca Juga  Kamis Ini, Pasien Sembuh Melonjak Tajam Capai 102 Orang

DPRD Kabupaten Klungkung (30 kursi); PDI Perjuangan meraih 12 kursi (40%), diikuti oleh Gerindra meraih 8 kursi (26.67%), Golkar meraih 3 kursi (10%), Hanura meraih 3 kursi (10%), Nasdem meraih 2 kursi (6.67%), Perindo dan PSI masing-masing meraih 1 kursi (3.33%). Perolehan kursi PDI Perjuangan naik 3 kursi dibandingkan dengan Pileg 2019.

Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali Wayan Koster mewakili seluruh jajaran dan keluarga besar PDI Perjuangan Provinsi Bali mengucapkan terima kasih kepada KPU dan Bawaslu beserta jajaran sebagai penyelenggara Pemilu Serentak 2024 atas kerja kerasnya sehingga Pemilu Serentak berjalan sesuai dengan tahapan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Polda Bali dan Kidam IX/Udayana dalam melaksanakan tugas pengamanan Pemilu 2024.

Wayan Koster secara khusus mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Bali yang telah menggunakan hak pilihnya dan telah memilih pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Ganjar – Mahfud serta telah memilih PDI Perjuangan, sehingga PDI Perjuangan memperoleh kemenangan mayoritas di tingkat DPR RI, DPRD Provinsi Bali, dan DPRD Kota/Kabupaten se-Bali. Permohonan maaf disampaikan kepada semua pihak bilamana Pengurus, Kader, Simpatisan, dan para Caleg PDI Perjuangan melakukan hal-hal yang membuat suasana kurang nyaman selama penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024.

“DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali juga mengucapkan selamat kepada putra/i terbaik Bali yang terpilih menjadi anggota DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kota/Kabupaten yang telah terpilih,” ujar Koster.

Ucapan selamat juga disampaikan kepada 4 putra/i terbaik Bali yang terpilih menjadi anggota DPD RI: I.B. Rai Dharmawijaya Mantra (memperoleh 494.698 suara), IGN. Arya Wedakarna (memperoleh 378.300 suara), Ni Luh Putu Ary Pratami Djelantik (memperoleh 377.152 suara), dan I Komang Merta Jiwa (memperoleh 363.440 suara). Semoga semuanya dapat menjalankan tugas dengan baik sebagai anggota legislatif guna memperjuangkan aspirasi dan harapan masyarakat Bali. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

POLITIK

Sekda Dewa Indra Sambut Baik Bali Jadi Lokasi Observasi Pemilu dari Parlemen Negara-negara Sahabat

Published

on

By

dewa indra
SERAHKAN CINDERAMATA: Sekda Bali Dewa Made Indra menyerahkan cinderamata kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar dalam acara Gala Dinner EVP 2024 di Gedung Kerta Sabha, Denpasar, pada Senin (12/2) malam. (Foto: Hms Pemprov)

Denpasar, baliilu.com – Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menyambut baik dipilihnya Bali sebagai lokasi Election Visit Program (EVP) 2024 oleh wakil-wakil dari 18 parlemen negara sahabat dan 3 organisasi internasional saat momen Pemilu 2024. “Kami gembira, kalangan Parlemen negara sahabat mengunjungi Bali dan menyaksikan langsung praktek pemilihan umum di Bali,” ujar Sekda Dewa Indra dalam Gala Dinner EVP 2024 di Gedung Kerta Sabha, Denpasar, pada Senin (12/2) malam.

Menurut Sekda Dewa Indra, dengan pemilihan Bali sebagai tempat studi komparasi, para peserta pastinya akan memperoleh pengalaman dan situasi yang berbeda dengan negara lain dalam prosesi pemilihan umum serta tata cara masyarakat berdemokrasi. “Ada karakter yang berbeda dalam Pemilu dua hari lagi. Akan Sangat kompleks karena ada pemilihan Presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Ini hal spesifik dan jarang di negara-negara lain,” tukasnya.

Pun demikian, Sekda Dewa Indra mengungkapkan secara umum di Bali pemilu sudah disiapkan dengan baik dan akan melibatkan seluruh pihak yang berwenang guna menyukseskan gelaran politik lima tahunan tersebut di Pulau Dewata.

Sementara itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar mengatakan dipilihnya Bali sebagai tempat observasi Pemilu 2024 karena Bali dianggap melambangkan kekayaan warisan budaya Indonesia dan semangat persatuan yang mendasari prinsip-prinsip demokrasi yang kita junjung tinggi. “Bali itu simbol harmoni dan respek dalam kehidupan sehari-hari. Dan di Bali, pemilu dirayakan dengan sukacita dan bersinergi dengan kreativitas terutama oleh anak muda,” kata Indra.

Ajang EVP 2024 diharapkan pula sebagai upaya mempererat kerja sama bilateral dan multilateral antara Indonesia dengan negara-negara sahabat. “Kita jadikan acara ini sebagai tonggak positif dalam membangun demokrasi yang kuat, inklusif, serta mendukung kemajuan ekonomi dan pariwisata di Bali,” tutupnya.

Baca Juga  Tingkatkan Sinergitas, Kapolresta Denpasar Sambangi Kantor BNNP Bali

Program EVP merupakan hasil kesepakatan AIPA Parlemen ASEAN bahwa setiap negara yang sedang melaksanakan Pemilu agar mengundang anggota AIPA Parlemen ASEAN untuk menjadi observer Pemilu. Para observer ini nantinya akan meninjau langsung proses pemungutan dan penghitungan suara di tiga lokasi di Provinsi Bali, yaitu di Desa Penglipuran, di kawasan Jimbaran dan di kawasan Garuda Wisnu Kencana. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca