Friday, 7 February 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Bupati Sanjaya Apresiasi Ngaben Gabungan sebagai Wujud Kepedulian dan Keseimbangan Budaya

BALIILU Tayang

:

Bupati Sanjaya
FOTO BERSAMA: Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menyempatkan diri berfoto bersama saat menghadiri upacara Pitra Yadnya (Ngaben Gabungan) dan upacara Manusa Yadnya yang dilaksanakan Banjar Adat Graha Santhika Grogak Gede, Desa Adat Kota Tabanan, Minggu (12/1). (Foto: Hms Tbn)

Tabanan, baliilu.com – Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menghadiri upacara Pitra Yadnya (Ngaben Gabungan) dan upacara Manusa Yadnya yang dilaksanakan Banjar Adat Graha Santhika Grogak Gede, Desa Adat Kota Tabanan, Minggu (12/1). Karya Pitra Yadnya yang di-puput oleh Pandita Empu Nabe Paramayogi Swara ini dipusatkan di Bale Banjar Adat Grogak Gede, Desa Adat Kota Tabanan dengan partisipasi masyarakat setempat yang sangat antusias dan penuh kebersamaan.

Puncak pelaksanaan karya ngaben telah dilakukan pada 11 Januari 2025 lalu, dengan total 14 sawa yang dilaksanakan dengan biaya 2,5 juta per sawa. Selain itu, juga dilaksanakan upacara Nyekah untuk dua orang yang dikenakan biaya 1,5 juta per sawa, dan upacara Ngelungah untuk 23 sawa dengan biaya 750 ribu per sawa. Selanjutnya, upacara Manusa Yadnya diikuti oleh 25 peserta Metatah dengan biaya 300 ribu per orang, serta Upacara Tiga Bulanan atau Nyambutin yang diikuti oleh 7 orang dengan biaya Rp. 200 ribu per orang. Selain itu, terdapat juga upacara Menek Kelih/Mara Jaswala yang diikuti oleh 6 orang dengan biaya Rp. 200 ribu per orang.

Saat itu, turut menghadiri karya beberapa Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda, para kepala Perangkat Daerah Terkait serta Bendesa Adat setempat. Bupati Sanjaya dalam sambutannya mengapresiasi antusiasme dan gotong-royong masyarakat dalam pelaksanaan yadnya ini. Ia menekankan pentingnya kekompakan dan kebersamaan dalam membangun yadnya sebagai wujud keharmonisan dan kelestarian budaya Bali. “Kalau sudah kompak semuanya dan pemerintah selalu hadir di tengah-tengah masyarakat kita. Terbukti hari ini, ketika membangun yadnya, saya juga berkontribusi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sanjaya menyampaikan, bahwa dalam membangun yadnya, penting untuk tidak hanya memandang biaya yang dikeluarkan, tetapi juga esensi dari tri upa saksi yang harus lengkap agar karya dapat berlangsung paripurna. “Ngaben adalah salah satu yadnya yang sangat penting bagi umat Hindu. Sebagai penghormatan terakhir untuk mempersiapkan reinkarnasi. Oleh karena itu, bersama Pemerintah Daerah membuka solusi dengan membangun krematorium sebagai alternatif bagi banjar adat yang tidak memiliki fasilitas untuk melaksanakan yadnya secara mandiri,” tambahnya.

Baca Juga  Penutupan ‘‘Karya Agung‘‘ Kantor Bupati Tabanan Berlangsung Suka Cita

Orang nomor satu di Tabanan itu juga menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Tabanan sangat mendukung pelaksanaan ngaben bersama atau ngaben kolektif seperti ini. Program ini, menurutnya merupakan solusi yang terjangkau dan hemat biaya namun tetap menjaga esensi dari upacara ngaben dan terlebih mampu meringankan beban masyarakat. “Tabanan menjadi contoh terbaik dalam pelaksanaan ngaben bersama, dengan biaya yang lebih murah namun tidak mengurangi makna dan esensi dari yadnya itu sendiri,” imbuh Sanjaya.

Sementara itu, Ketua Panitia Yadnya, I Made Nuada, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh Bupati Tabanan. Disampaikannya juga, keberhasilan pelaksanaan upacara ini tidak lepas dari semangat gotong-royong yang luar biasa dari masyarakat sekitar serta dukungan dari pemerintah daerah. “Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama yang solid antara masyarakat dan pemerintah. Terima kasih atas dukungan Bapak Bupati dan pihak terkait lainnya,” ungkapnya. (gs/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
ucapan Imlek DPRD Badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BUDAYA

Sekda Alit Wiradana Hadiri Peringatan “Jaya Stambha” 1111 Tahun Prasasti Blanjong

Published

on

By

prasasti blanjong
PERINGATAN "JAYA STAMBHA" : Sekretaris Daerah Kota Denpasar IB Alit Wiradana menghadiri pelaksanaan peringatan "Jaya Stambha" 1111 Tahun Prasasti Blanjong di Pura Dalem Blanjong, Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Jumat (7/2). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Sekretaris Daerah Kota Denpasar IB Alit Wiradana menghadiri pelaksanaan peringatan “Jaya Stambha” 1111 Tahun Prasasti Blanjong di Pura Dalem Blanjong, Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Jumat (7/2).

Turut hadir dalam pelaksanaan tersebut Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara, Ny. Putri Koster, Bendesa Adat Intaran, I Gusti Agung Alit Kencana serta pihak terkait lainnya.

Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana mengapresiasi pelaksanaan 1111 Tahun “Jaya Stambha” Prasasti Blanjong sebagai upaya memperingati keberadaan Prasasti Blanjong sebagai cagar budaya yang ada di Kota Denpasar. Dimana, Prasasti Blanjong ini merupakan bukti sejarah tentang awal keberadaan kerajaan Bali Kuno. Cagar budaya berfungsi sebagai saksi bisu perjalanan waktu, menyimpan nilai-nilai kultural, arsitektural, dan sejarah yang menjadi bagian integral dari suatu masyarakat.

Selain itu, lanjut Alit Wiradana, cagar budaya juga dapat menjadi sumber penelitian untuk memahami perkembangan peradaban manusia. Upaya pelestarian dan pengelolaan cagar budaya merupakan investasi dalam warisan budaya yang mendalam dan berkelanjutan.

“Dari keberadaan Prasasti Blanjong, Pemkot Denpasar telah melakukan langkah-langkah untuk terus menjaga dan melestarikan. Terlebih saat ini mendapat dukungan dari berbagai pihak dan komunitas yang ikut andil dalam menjaga cagar budaya agar tetap terjaga, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melestarikan warisan budaya untuk generasi mendatang khususnya di Kota Denpasar,” pungkas Alit Wiradana.

Sementara Ketua Panitia Pelaksana, I Wayan Sila Sayana, mengatakan kegiatan yang bertajuk “Jaya Stambha” Blanjong yang ke-1111 tahun ini sebagai pengingat keberadaan sebuah kota pelabuhan yang pernah ditancapkan pada Tahun Saka 835 di kawasan Sanur.

Lebih lanjut dalam peringatan 1111 tahun ini diisi dengan beberapa acara antara lain, pementasan Tari Topeng oleh Made Kara dari Rumah Topeng Sanur. Selain itu, juga diisi dengan diskusi terkait Prasasti Blanjong.

Baca Juga  Wujudkan Tabanan Era Baru, Bupati Tabanan Konsisten Jalin Kolaborasi Lintas Sektor

“Yang mana tujuan dari pelaksanaan ini untuk meningkatkan kepedulian dan pengenalan kepada masyarakat terkait benda cagar budaya dan aksara, serta meningkatkan minat untuk belajar aksara kepada generasi muda,” ungkap Wayan Sila. (eka/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
ucapan Imlek DPRD Badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Karya Agung Mamungkah, Tawur Balik Sumpah Utama di Pura Dalem Lambing Sibang Kaja

Published

on

By

karya Pura Dalem Lambing
HADIRI KARYA: Wabup Suiasa saat menghadiri Karya Agung Mamungkah, Padudusan Agung, Menawa Ratna, Tawur Balik Sumpah Utama di Pura Dalem Desa Adat Lambing, Desa Sibangkaja Abiansemal, Selasa (4/2). (Foto: Hms Badung)

Badung, baliilu.com – Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa menghadiri Karya Agung Mamungkah, Padudusan Agung, Menawa Ratna, Tawur Balik Sumpah Utama di Pura Dalem Desa Adat Lambing, Desa Sibangkaja, Kecamatan Abiansemal, Selasa (4/2).

Turut hadir Perbekel Sibang Kaja Nyoman Rai Sudani, Kabid Adat Dinas Kebudayaan, Bendesa Adat se-Desa Sibang Kaja, beserta krama agung Desa Adat Lambing.

Sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meringankan beban masyarakat, Wabup menyerahkan Dana Hibah Aci bersumber dari APBD Induk Tahun 2025 sebesar Rp. 1,8 miliar yang diterima oleh Ketua Panitia Karya Putu Eka Sujaya.

Wabup dalam sambrama wacananya menyampaikan puji syukur dan mengapresiasi masyarakat Desa Adat Lambing mulai dari perencanaan sampai dengan puncak pelaksanaan Karya sudah bersatu padu, bergotong-royong untuk mensukseskan pelaksanaan Karya Agung Mamungkah, Padudusan Agung, Menawa Ratna, Tawur Balik Sumpah Utama Pura Dalem Desa Adat Lambing dengan aman dan lancar.

“Saya selama jadi Wakil Bupati baru kali ini menyaksikan prosesi Nyenuk yang sangat lengkap sekali, tahu prosesi Nyenuk apa makna dari prosesi itu, namun baru kali ini bisa menyaksikan prosesi nyenuk yang sangat lengkap seperti di Desa Adat Lambing. Terima kasih karena sudah diberikan pengalaman yang luar biasa, serta berharap bisa diadopsi sama masyarakat di Desa yang lain dan patut bersyukur karena rangkaian karya sudah labda karya sida sidaning don,” ujar Suiasa.

Ketua Panitia Karya Putu Eka Sujaya melaporkan pelaksanaan Karya Agung Mamungkah, Padudusan Agung, Menawa Ratna, Tawur Balik Sumpah Utama Pura Dalem Desa Adat Lambing ini merupakan karya yang dilaksanakan sebagai dampak musibah kebakaran yang terjadi pada bulan September 2023 yang mengakibatkan semua pelinggih beratap ijuk terbakar.

Baca Juga  Bupati Tabanan Apresiasi Ngaben Massal Kinembulan, Metatah dan Mepetik Desa Adat Munduktemu

“Kami atas nama krama agung Desa Adat Lambing menghaturkan terima kasih karena Pemerintah Kabupaten Badung sudah banyak memberikan bantuan sehingga sangat meringankan beban dari masyarakat serta selalu berharap pemerintah akan selalu membantu terutamanya kegiatan yang dilaksanakan dalam pelestarian seni, adat dan budaya Bali khususnya di Desa Adat Lambing,” harapnya. (gs/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
ucapan Imlek DPRD Badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Bupati Tabanan Hadiri Upacara Ngaben Bersama Banjar Adat Bakisan Denbantas

Published

on

By

bupati tabanan
NGABEN BERSAMA: Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, pada Selasa, 4 Februari 2025 saat menghadiri upacara Ngaben Bersama Banjar Adat Bakisan, Desa Denbantas, yang digelar di Balai Banjar Adat Bakisan, Desa Denbantas, Tabanan. (Foto: Hms Tbn)

Tabanan, baliilu.com – Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, pada Selasa, 4 Februari 2025 menghadiri upacara Ngaben Bersama Banjar Adat Bakisan, Desa Denbantas, yang digelar di Balai Banjar Adat Bakisan, Desa Denbantas, Tabanan. Kehadirannya menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian adat, agama, tradisi dan budaya. Kali ini bupati yang turut didampingi oleh Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda dan para Pimpinan Perangkat Daerah terkait disambut hangat perangkat adat, krama adat dan jero mangku setempat.

Di kesempatan itu, Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasinya terhadap masyarakat Banjar Adat Bakisan yang telah mengamalkan swadharma agama melalui pelaksanaan yadnya yang sakral dan penuh makna. Dimana puncaknya jatuh pada Rabu, 5 Februari 2025 mendatang.

Titiang atas nama pemerintah memberikan apresiasi terhadap masyarakat titiang driki. Banjar Adat Bakisan ngemargiang yang namanya swadharma agama, becik pisan. Titiang juga di pemerintah daerah Kabupaten Tabanan, baik Provinsi, sering menyampaikan, bahwa hidup kita di Bali ini beda dengan provinsi lainnya. Hanya di Bali ini ada 2 pemerintahan, pemerintahan dinas dan pemerintahan adat,” ujar Sanjaya.

Untuk itu, ia menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam menjaga keharmonisan antara pemerintahan daerah dan pemerintahan adat. Yang mana hal ini selaras dengan visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana di Kabupaten Tabanan menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani.

“Bagaimana membangun keharmonisan jagat Bali niki secara sekala dan niskala. Apanya yang dibangun, kramanya, adatnya dan alam lingkungannya. Ini harus dijaga agar jagat Bali labdha karya antar,” tegas Sanjaya.

Dalam kesempatan itu, Sanjaya juga berpesan pentingnya melaksanakan yadnya yang satwika, yaitu yadnya yang dilakukan dengan penuh ketulusan dari krama masyarakat, dipuput oleh sulinggih, dan dihadiri oleh murdaning jagat. “Tiga elemen utama dalam yadnya sudah hadir di sini, sehingga upacara ini dapat disebut sebagai yadnya yang satwika. Saya hadir di sini untuk memberikan motivasi dan mendorong masyarakat agar terus melaksanakan yadnya dengan semangat gotong-royong, penuh kebersamaan, serta pakedek pakenyem,” tutupnya.

Baca Juga  Bupati Tabanan Tanggapi Pandangan Umum DPRD Tentang RAPD APBD 2023 Dalam Paripurna Ke-13 & 14

Di kesempatan yang sama, Gusti Putu Kariana selaku ketua panitia acara, menyampaikan ucapan terima kasihnya atas kehadiran Bupati Sanjaya beserta jajaran. Melalui laporannya, ia memaparkan upacara ngaben diikuti oleh 8 sawa dengan biaya Rp. 3.500.000 per sawa, 4 sawa neglangkir dengan biaya Rp. 750.000 per sawa, 12 orang metatah dengan biaya Rp.500.000 per orang, dan upacara telu bulanan diikuti oleh 14 orang dengan biaya 750.000 per orang. (gs/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
ucapan Imlek DPRD Badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca