Jimbaran, Badung, baliilu.com – Indonesian Young Scientist Association (IYSA) bekerja sama dengan Kantor Urusan Internasional Universitas Udayana (KUI Unud) dan Aktuaria ITS Surabaya menggelar International Science and Invention Fair (ISIF) tahun 2023 yang diikuti 685 tim berlangsung selama 4 hari tanggal 7-10 November 2023 di Gedung Widya Sabha Kampus Bukit Jimbaran, Badung.
Event tingkat nasional dan internasional ini menggelar 4 macam kegiatan yakni International Science and Invention Fair (ISIF), Invention and Innovation Fair (IIF), National Research Teacher Competition (NRTC), dan International Research Teacher Competition (IRCT). Event ini diikuti 685 tim dari Indonesia dan 28 peserta dari luar negeri, sebanyak 264 mengikuti secara offline. Juri yang terlibat terdiri atas 11 orang juri dari luar negeri dan 24 orang juri dari dalam negeri yang didominasi tuan rumah Universitas Udayana dan beberapa dari ITS, Undip dll.
Event ini dibuka secara resmi oleh Rektor Unud yang diwakili Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Informasi Unud Prof. Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika, M.Kes., pada Selasa, 7 November 2023 dilanjutkan pada Rabu, 8 November 2023 penilaian oleh dewan juri hingga pada Kamis, 9 November 2023. Pada Jumat, 10 November 2023 dilakukan acara Awarding Night ISIF.
Presiden IYSA sekaligus Ketua Panitia ISIF 2023 Deny Irawan, M.Pd kepada media mengatakan, ada 4 event yang digelar tahun 2023 ini yang terbesar adalah International Science and Invention Fair (ISIF), yang merupakan event kelima sejak tahun 2019.
Ketua Panitia ISIF 2023 Deny Irawan, M.Pd saat memberikan keterangan kepada media. (Foto: gs)
Deny Irawan memaparkan, event pertama ISIF tahun 2019 dilaksanakan di Denpasar di Gedung BCIC, dua tahun berikutnya karena pandemi Covid-19 dilaksanakan secara online, kemudian pada tahun 2022 diselenggarakan di Kampus Undhiksa Buleleng. Tahun 2023 ini IYSA bekerja sama dengan Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Udayana menyelenggarakan di kampus Universitas Udayana, Bukit Jimbaran.
‘‘Tahun ini pesertanya sangat banyak. Total ada 685 tim. Terdiri dari 421 tim online dan 264 offline. Karena kapasitas gedungnya tidak muat sehingga penjurian offline dilaksanakan menjadi dua sesi hari ini dan besok supaya peserta bisa dijurikan secara langsung,’’ ujar Deny Irawan, Rabu (8/11/2023), seraya mengungkapkan event kelima ini secara branding kepercayaan dalam dan luar negeri bertambah lebih besar.
Deny Irawan menegaskan event ini diselenggarakan bertujuan pertama, ingin memberikan kesempatan bagi para pelajar dan mahasiswa untuk mengaktualisasi kemampuan mereka di bidang science project dll untuk bisa bersaing secara global. Jadi mereka bisa bukan hanya memamerkan atau mempresentasikan di sekolah mereka, di nasional atau regional tetapi juga di internasional.
Kedua, memberikan kesempatan sebagai wadah bagi para pelajar di Indonesia khususnya dan internasional saling bertukar knowledge, pengalaman, experience, budaya dan sebagainya, biar lebih meningkatkan kompetensi mereka.
Ketiga, kata Deny, membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan event besar karena di sini ada dari negara Rumania, Hongkong, Iran, Zubekistan, Thailand, Malaysia sekitar 10 negara yang hadir offline, sisanya via online. Jadi kita buktikan bahwa Indonesia mampu membuat satu event besar berskala internasional bahkan diikuti 28 negara tersebar di Benoa Eropa, Asia, Australia dan Afrika.
‘’Kegiatan ini juga berimpact, memberi berkah pada pariwisata Bali baik hotel, transportasi, dan handicraf atau UKM. Mereka (peserta, red) ke Bali bukan hanya lomba tetapi ada juga yang jalan-jalan. Bahkan peserta dari luar negeri ada sesi program City Tour,’’ ujar Deny Irawan.
Salah seorang juri dari Fakultas Pertanian Unud melakukan sesi penilaian kepada peserta dari Malaysia. (Foto: gs)
Deny Irawan lanjut mengungkapkan, dari testimoni para juri, kualitas karya-karya peserta tahun ini meningkat. Bahkan grafiknya naik baik secara kuantitas maupun kualitas sejak pertama digelar. Untuk itu, pihaknya berharap kerja sama dengan Universitas Udayana bisa dilanjutkan untuk event tahun depan. Ia mengaku pihaknya selalu bermitra dengan kalangan akademisi, karena juri-jurinya memang dari kampus yang sesuai dengan kompetensi dan kapabilitasnya. ‘‘Kami bangga bisa bekerja sama dengan Universitas Udayana, bagus, semuanya saling terlibat bahu-membahu untuk menyukseskan acara ini,‘‘ pungkasnya.
Tim SMAN 1 Denpasar dengan karya ilmiahnya bernama Nucifena. (Foto: gs)
Sementara itu, peserta dari SMAN 1 Denpasar yang diwakili Ketua Tim Daryll mengatakan acara lomba ini sangat bermanfaat untuk kaum anak muda terutama untuk mengembangkan kreativitasnya atau mengembangkan pola pikir untuk menemukan ide-ide kreatif yang baru, yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Seperti karya ilmiah tim dari SMAN 1 Denpasar berlabel Nucifena yang berfungsi menghambat korosi besi berbahan sabut kelapa, kulit nenas dan alkohol. Di sini juga ada produk-produk lainnya seperti membuat salah satu pengharum agar tidak ada nyamuk.
‘‘Ini tentu sangat menguntungkan bagi lingkungan sekitar dan berharap di masa mendatang mungkin saja bisa dikembangkan lebih lanjut agar menjadi produk yang jadi dan berguna untuk masyarakat,‘‘ ujar Daryll yang didampingi 4 anggota Agmal, Handy, Arduaita dan Mayet. (gs/bi)