Ketua DPRD Prov. Bali Adi Wiryatama serahkan catatan rekomendasi kepada Wagub Bali Prof. Cok Ace saat hadir dalam rapat di ruang sidang utama Gedung DPRD, Senin (25/4). (Foto: Ist)
Denpasar, baliilu.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali memberikan tanggapan akhir terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Provinsi Bali Tahun 2021 dalam Rapat Paripurna Ke-11 DPRD Bali.
Rapat Paripurna ini dihadiri Wakil Gubernur Bali Prof. Tjok. Oka Artha Ardana Sukawati, Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama, S.Sos., M.Si., Wakil Ketua Dr. I Nyoman Sugawa Korry, S.E., M.M., Ak., CA., dan anggota dewan lainnya.
Rapat Paripurna Ke-11 DPRD Bali.
Koordinator Pembahasan LKPJ Kepala Daerah Provinsi Bali Tahun 2021 Drs. Gede Kusuma Putra, Ak., M.BA., MM., membacakan catatan rekomendasi LKPJ Tahun 2021 sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut.
“Dewan merekomendasikan agar ditelaah kembali Rekomendasi Dewan untuk LKPJ TA 2020, terutama terhadap rekomendasi yang belum tuntas tindak lanjutnya,” ujarnya, Senin (25/4) di ruang Sidang Utama Gedung DPRD Provinsi Bali Jalan Dr. Kusuma Atmaja Nomor 3 Niti Mandala Renon, Denpasar.
Kusuma Putra menerangkan, capaian tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali Tahun 2021 (-2,47%), dan sasaran pertumbuhan ekonomi nasional, serta target pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali Tahun 2023 (yang 5%). Dia menekankan supaya direkomendasikan Pemprov Bali, berupaya maksimal mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui; meningkatkan daya beli masyarakat, menekan inflasi, memperluas kesempatan kerja, mendorong peningkatan, dan pemerataan investasi.
“Termasuk meningkatkan Government Expenditure dan mendorong ekspor daerah, khusus dalam upaya mendorong investasi daerah, agar juga diarahkan pada sektor industri pengolahan produk-produk pertanian,” terangnya.
Koordinator Pembahasan LKPJ Kepala Daerah Provinsi Bali Tahun 2021 Drs. Gede Kusuma Putra, Ak., M.BA., MM.
Dalam paparannya pula, Pemprov Bali diminta mengoptimalisasi pencapaian penerimaan pajak daerah tahun ini dan tahun-tahun berikutnya, mengingat penerimaan pajak daerah Tahun 2021 hanya 93% dari target.
“Pemprov Bali perlu melakukan evaluasi di dalam perencanaan dan pelaksanaan belanja modal, mengingat tahun 2021 realisasi belanja modal hanya 48,35% dari target atau dari anggaran,” imbuhnya.
Catatan rekomendasi lainnya dibacakan dewan Kusuma Putra, dimana dalam menyangkut ternak babi di Bali, adalah sektor strategis yang dapat dikembangkan kedepannya.
“Direkomendasikan agar pemerintah daerah memberikan perlindungan dan pemberdayaan yang lebih sungguh-sungguh melalui: membatasi usaha-usaha skala besar baik ternak atau penggemukan maupun pembibitan di Bali, mewujudkan program kemitraan yang membantu berkembangnya ternak rakyat, membantu mengatasi penyakit ternak babi dan mulai mempersiapkan jenis bibit terbaik/terbaru melalui BUMD,” ucapnya.
Kusuma Putra menambahkan, segmentasi usaha ternak babi selain untuk dikembangkan di masyarakat, dia menilai pemasarannya harus diperluas di Bali.
“Jadi, mengingat bibit babi saat ini yang dikembangkan di Bali mendesak untuk diperbaharui. Termasuk upaya-upaya untuk memperluas jaringan pemasaran yang memerlukan komunikasi G to G, serta menyiapkan Rupah Potong Hewan (RPH) khusus untuk pemotongan babi, mengingat Jawa memerlukan permintaan daging babi yang memiliki spesifikasi lebih ketat,” katanya.
Sedangkan, soal pengembangan perkebunan semacam budidaya vanili adalah potensi menjanjikan di Bali, yang selama ini perlu digarap secara maksimal.
Koordinator Pembahasan LKPJ Kepala Daerah Provinsi Bali Tahun 2021 Drs. Gede Kusuma Putra, Ak., M.BA., MM. serahkan rekomendasi kepada Ketua DPRD Bali.
“Saat ini telah berkembang budidaya vanili di seluruh Bali. Komoditi vanili di Bali pada tahun 1980-an adalah komoditi ekspor terbesar di Indonesia. Motivasi masyarakat untuk mengembalikan kejayaan komoditi vanili di Bali perlu didukung, diberdayakan, dibina dan dilindungi oleh pemerintah daerah Bali. Untuk hal tersebut sangat mendesak untuk diterbitkan aturan tata kelola terkait hal di atas,” papar Kusuma Putra.
Dia menyampaikan terkait aspek regulasi terhadap implementasi Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali belum berjalan dengan baik. “Dewan merekomendasikan kepada saudara Gubernur agar melaksanakan monitoring dan evaluasi dari perangkat daerah terkait,” katanya.
Sedangkan menyangkut implementasi Pergub 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali yang memerlukan koordinasi dalam implementasinya dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, Dewan merekomendasikan kepada Gubernur agar koordinasi dilakukan dengan sebaik-baiknya serta selanjutnya dilakukan pengawasan dan penertiban.
Terhadap program Gubernur terkait pemberdayaan bagi Desa Adat, Dewan merekomendasikan agar dilakukan kajian dan analisa sungguh-sungguh terkait besaran bantuan desa adat untuk tidak lagi disamaratakan, mengingat keberadaan satu desa adat dengan lainnya serta kemampuan keuangannya yang berbeda.
“Ke depan, kami bersama eksekutif akan menyusun skema matrik, karena ada lebih dari dua atau tiga banjar adat menjadi satu desa adat, tapi ada juga satu banjar/dusun kecil menjadi satu desa adat, ini yang dinilai kurang adil, maka ke depan kami akan coba kaji ulang agar matriknya tepat, dan tetap berasaskan keadilan,” ujar Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama yang turut didampingi Wagub Cok Ace, saat diwawancara awak media seusai sidang. (gs/bi)
PENCARIAN: Tim SAR saat melakukan pencarian korban terjatuh dari jembatan Sungai Batu Dendeng, Mas Ubud. (Foto: Hms SAR)
Gianyar, baliilu.com – Tim SAR Gabungan melaksanakan pencarian terhadap Angky Aromeo Novy Wahyudi (55), seorang pria asal Jakarta Utara yang dilaporkan hanyut terseret arus sungai setelah motor yang ia kendarai jatuh di Jembatan Sungai Batu Dendeng, Banjar Bangkelisan, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, pada Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 18.45 Wita.
Dalam keterangannya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya mengatakan bahwa pagi tadi sekitar pukul 08.10 Wita Kantor SAR Denpasar menerima laporan kejadian dari bapak Ngurah Dibya selaku Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Gianyar dan langsung mengerahkan Tim Penolong menuju lokasi kejadian.
“Kita telah mengerahkan enam orang personel serta peralatan SAR pendukung lainnya untuk melaksanakan upaya pencarian dan pertolongan,” ujarnya.
Upaya pencarian oleh Tim SAR Gabungan dilakukan dengan cara melaksanakan penyisiran sungai sejauh 2 km menuju arah selatan lokasi kejadian.
“Tadi juga telah dilakukan pencarian pada aliran sungai yang ditutupi sampah yang dicurigai lokasi tersangkutnya korban. Namun hujan yang mengguyur di lokasi kejadian menghambat upaya pencarian.” imbuh Nyoman.
Dengan demikian, upaya pencarian oleh Tim SAR Gabungan hingga sore hari ini dihentikan sementara dan akan dilanjutkan kembali besok pagi dengan luas area pencarian yang lebih besar.
Proses pencarian dan pertolongan turut melibatkan beberapa unsur SAR lainnya diantaranya, Korem 163 Wirasatya, Dit Samapta Polda Bali, BPBD Kabupaten Gianyar, Pol. Airud Polda Bali, Pol. Airud Polres Gianyar, Samapta Polres Gianyar, Polsek Ubud, Koramil Ubud, Balawista Gianyar, PMI Gianyar dan Keluarga Korban. (eka/bi)
PELATIHAN BANTEN: Wakil Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, dan Penasihat WHDI Kota Denpasar, yang sekaligus Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana pada pelatihan banten, di Banjar Batu Mas, Kelurahan Dangin Puri, Jumat (31/10). (Foto: Hms Dps)
Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar bersama Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar kembali menggelar pelatihan pembuatan Banten dengan materi Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu di Balai Banjar Batu Mas, Kelurahan Dangin Puri, Jumat (31/10).
Pelatihan yang diikuti para ibu-ibu PKK dan didampingi narasumber dari WHDI Kota Denpasar ini bertujuan agar pembuatan Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu ini dapat dilaksanakan secara mandiri.
Turut hadir Wakil Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, dan Penasihat WHDI Kota Denpasar, yang sekaligus Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana.
Pada kesempatan itu, Wakil Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, menyebut pelatihan pembuatan Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu yang difasilitasi Pemkot Denpasar untuk masyarakat ini dilaksanakan berkelanjutan. Hal ini lantaran jenis Banten Otonan ini sangat dibutuhkan di setiap enam bulan sekali dalam memperingati hari kelahiran secara agama Hindu.
“Pelatihan pembuatan Banten ini dikhususkan pada pembuatan Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu. Hal ini agar para peserta yang mayoritas kaum ibu ini paham tidak saja cara membuat banten, tapi juga pengaplikasiannya serta filosofi dari banten tersebut sesuai dengan Sastra Agama Hindu. Tentu saja dengan bimbingan narasumber berpengalaman dari WHDI,” ujar Ny. Ayu Kristi.
Sementara Narasumber Pelatihan Banten dari WHDI Denpasar, Ni Wayan Sukerti menjelaskan materi yang diajarkan dalam pelatihan membuat Banten kali ini adalah Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu. Banten ini sendiri terdiri dari Ulun Banten yakni Pejati, Gebogan, Pengambean, Peras Soda, dapetan Pokok, dan juga terdiri dari Sesayut (Sesayut Pebersihan, Sesayut Sida Purna, Sesayut Pageh Urip) dan Tebasan Pemiak Kala, juga Segehan Manca Warna, Bayakaonan dan Prayascita.
“Pelatihan ini juga sekaligus akan menjelaskan filosofi dari masing-masing komponen Banten tersebut serta tata cara pengaplikasian dalam upacara otonan itu sendiri,” jelasnya.
Ditambahkan Sukerti, pelatihan banten kepada masyarakat ini merupakan program rutin tahunan sekaligus menjadi media saling bertukar pikiran dan pengetahuan tentang pembuatan banten.
“Pelatihan pembuatan banten ini juga sebagai media saling bertukar pikiran dan berbagi pengetahuan tentang pembuatan banten,” ucap Sukerti.
Salah satu peserta pelatihan, Wayan Sudiani, menyambut baik dilaksanakannya pelatihan membuat Banten di lingkungannya.
“Kegiatan ini sangat membantu kami para ibu-ibu untuk semakin memahami tata cara pembuatan Banten dan pengaplikasiannya dalam upacara. Karena kita di Bali tidak pernah terlepas dari kegiatan keagamaan,” ungkapnya. (eka/bi)
PISAH SAMBUT: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama jajaran Forkopimda Kota Denpasar menghadiri Pisah Sambut Kepala Kejaksaan Negeri Denpasar yang dilaksanakan di Ruang Pertemuan Gedung DNA Denpasar, Jumat (31/10). (Foto: Hms Dps)
Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama jajaran Forkopimda Kota Denpasar menghadiri Pisah Sambut Kepala Kejaksaan Negeri Denpasar yang dilaksanakan di Ruang Pertemuan Gedung DNA Denpasar, Jumat (31/10).
Sebagai informasi, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Denpasar, Agus Setiadi mendapat tugas baru menjadi Asisten Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Provinsi Jawa Barat. Sedangkan posisi Kajari Denpasar diisi oleh Trimo, SH, MH yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubdit Eksekusi dan Eksaminasi pada Direktorat A Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Kapolresta Denpasar, Kombes Pol. Muhammad Iqbal Simatupang, Dandim 1611 Badung, Kolonel Inf. Putu Tangkas Wiratawan, Perwakilan Kepala Pengadilan Negeri Denpasar, Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana, OPD terkait di lingkungan Pemkot Denpasar serta Jajaran Kejari Denpasar.
Dalam sambutannya, Agus Setiadi mengatakan, selama dua tahun menduduki jabatan sebagai Kajari Denpasar memberikan banyak pengalaman. Hal ini baik dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sinergitas serta kolaborasi dalam mendukung pembangunan di Kota Denpasar.
Agus Setiadi juga menyampaikan permohonan maaf bila selama bertugas ada hal-hal yang kurang berkenan. Dimana, hal tersebut lebih kepada ketidaksengajaan yang merupakan bagian dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.
“Tidak banyak kata yang bisa saya ucapkan selain terimakasih dan mohon maaf, terimakasih juga atas rasa kekeluargaan ini dengan tetap menjunjung tinggi profesionalisme diantara Jajaran Forkopimda, sekali lagi terimakasih,” ujarnya.
Kajari Denpasar, Trimo pada kesempatan itu menyampaikan perkenalan diri sebagai kepala Kejaksaan Negeri Denpasar yang baru. Trimo yang didampingi sang istri ini pun siap melanjutkan hal-hal baik yang telah dilaksanakan Kajari sebelumnya yakni Agus Setiadi.
Sementara Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi atas sinergitas yang solid selama ini antara Pemkot Denpasar bersama Forkopimda Kota Denpasar, khususnya dengan Kejaksaan Negeri Denpasar.
“Karenanya keberhasilan saat ini tidak lepas dari dukungan Kejari Denpasar,” tambahnya.
Jaya Negara juga mengucapkan terima kasih atas sinergitas yang telah dibangun serta berbagai inovasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Denpasar. Pihaknya juga mendoakan silahturahmi yang baik ini dapat terjalin juga di tempat yang baru.
“Tentunya sinergitas dan kebaikan yang telah dirajut selama ini dapat terus dilanjutkan untuk mendukung pembangunan serta kemajuan Kota Denpasar,” tandas Jaya Negara.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Jaya Negara juga mengucapkan selamat datang dan bertugas di Kota Denpasar kepada Kajari baru. Tentunya sinergitas dan kebaikan yang telah dirajut selama ini dapat terus dilanjutkan untuk mendukung pembangunan serta kemajuan Kota Denpasar.
“Sekali lagi kami atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Denpasar mengucapkan selamat bertugas di Kejaksaan Tinggi Provinsi Jawa Barat Bapak Agus Setiadi dan selamat datang Bapak Trimo, semoga kolaborasi dan sinergitas yang sudah baik ini bisa kita lanjutkan di bawah naungan Forkopimda untuk mendukung kemajuan pembangunan Kota Denpasar yang kita cintai ini,” ujar Jaya Negara. (eka/bi)