Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E.,M.M., saat menghadiri pelantikan Panwaslu Kecamatan dan Pengukuhan Kepala Sekretariat Panwaslu Kecamatan, yang digelar di Dewi Sinta Hotel & Restaurant, Tanah Lot, Kediri, Kamis (27/10/2022). (Foto: Ist)
Tabanan, baliilu.com – Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E.,M.M., mengharapkan kolaborasi demokrasi yang kritis tetap dipertahankan dan ditingkatkan di Tabanan. Hal tersebut diungkapkannya saat menghadiri pelantikan Panwaslu Kecamatan dan Pengukuhan Kepala Sekretariat Panwaslu Kecamatan, yang digelar di Dewi Sinta Hotel & Restaurant, Tanah Lot, Kediri, Kamis (27/10/2022).
Sebanyak 30 kandidat terlantik mewakili masing-masing 10 kecamatan di Tabanan, berkumpul dalam Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan se-Kabupaten Tabanan dalam Pemilihan Umum Serentak Tahun 2024 mendatang. Turut menghadiri, Forkopimda Tabanan, Ketua Bawaslu Provinsi Bali, Sekda Tabanan dan Asisten 2, Ketua KPU Kabupaten Tabanan, Ketua Bawaslu Tabanan, Kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat se-Kabupaten Tabanan.
Pelantikan Panwaslu yang berlangsung pada hari ini merupakan langkah awal memasuki tahapan-tahapan penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024. Menilai pentingnya pemilu dalam proses penyelenggaraan dan pengelolaan sebuah bangsa dan negara, sebab pemimpin-pemimpin bangsa dan negara akan dipilih dalam momen tersebut. Oleh sebab itu, kualitas penyelenggaraan pemilu sangatlah penting dan menjadi kata kunci, karena merupakan tonggak awal penyelenggaraan pembangunan lima (5) tahun ke depan.
Penandatanganan SK Pelantikan Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan se-Kabupaten Tabanan. (Foto: ist)
Bagi Sanjaya, ini adalah entry point untuk mewujudkan pesta demokrasi yang mempunyai legitimasi di hadapan rakyat sebagai pemilik kedaulatan. “Saya selaku kepala daerah Kabupaten Tabanan, ikut mendorong secara aktif agar tahapan-tahapan pemilu ke depan dapat mencerminkan bahwa Tabanan memang betul-betul siap melaksanakan pemilu yang berkualitas dan bermartabat, tidak hanya dari sisi pelaksanaan tetapi juga dari sisi kondusifitas daerah yang solid,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sanjaya juga menyampaikan agar semua pemangku kebijakan terkait Pemilu, betul-betul mencurahkan segala energi dan fokusnya pada upaya menciptakan pemilu yang damai. Pihaknya menekankan pelaksanaan pemilu yang sebelumnya agar dijadikan pelajaran, agar kekurangan-kekurangan yang pernah ada tidak terulang kembali.
“Bagaimana agar pesta demokrasi ini suasananya harus riang gembira, harus betul-betul dinikmati dengan baik, jujur, adil dan demokratis,” imbuhnya.
Kepada 30 kandidat terlantik, Bupati Sanjaya ucapkan selamat dan mengingatkan agar pencapaian ini dijadikan sebuah awalan dari pencapaian. Bekerja dengan penuh dedikasi, eratkan komunikasi dan solidkan organisasi untuk meminimalisir berbagai penyimpangan dalam pemilu. Serta agar tetap memastikan hak-hak politik rakyat dapat tersalurkan dengan baik dan fenomena kaum milenial terhadap pemilu agar dapat disikapi dengan bijak, sehingga peran aktif mereka dapat turut serta menyukseskan pemilu.
Terlebih, partisipasi pemilih Tabanan sempat mencapai angka tertinggi, mencapai 82,6% secara nasional. Oleh sebab itu, pelantikan Panwaslu Kecamatan dan Pengukuhan Sekretariat Panwaslu Kecamatan se-Kabupaten Tabanan ini dijadikan momentum untuk meningkatkan kualitas demokrasi dengan harapan pemilu akan semakin baik didukung oleh partisipasi pemilih yang tinggi.
“Harapan saya, kepada Panwascam, teman-teman unsur Forkopimcam yang baru dilantik, ayo bekerja sama berkolaborasi, bagaimana membangun demokrasi di Tabanan yang sudah baik ini tetap ditingkatkan terus, sehingga menjadi lebih baik. Itu harapan kita bersama, saya yakin pasti bisa dilaksanakan oleh Panwascam yang baru dilantik, dan harapan kita juga ke depan, mudah-mudahan Tabanan selalu dijadikan percontohan,” pungkas Sanjaya.
Harapan serupa juga diungkapkan oleh I Ketut Winasa, S.Sos, selaku Plh. Kepala Sekretariat Bawaslu Kabupaten Tabanan. Pihaknya berharap, dengan terpilih dan dilantiknya Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan diharapkan nantinya dapat melaksanakan tugas-tugas pengawasan dengan baik sehingga Pemilu 2024 dapat berjalan sesuai dengan harapan. “Besar harapan saya agar dalam seluruh tahapan Pemilu tahun 2024 nanti, dapat berjalan dengan Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku,” ungkapnya. (gs/bi)
RAKON: Rapat Konsolidasi PDIP Provinsi Bali yang berlangsung di Sanur, Denpasar, Bali, pada Rabu (22/11/2023). (Foto: Hms PDIP)
Denpasar, baliilu.com – Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menjelaskan gerakan blusukan dan kerja sat-set yang dilakukan Ganjar Pranowo sama dengan kebiasaan Presiden Jokowi selama ini. Hal itu disempurnakan dengan gerak cepat serta penegakan hukum, termasuk pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
“Jadi begini, ini kan potret. Pak Ganjar dalam blusukannya, dalam sat-setnya itu kan sama dengan pak Jokowi. Hanya konsentrasi dalam melakukan gerak cepat untuk perbaikan, untuk Indonesia unggul, itu mau tidak mau harus dengan memberantas korupsi,” jelas Hasto saat ditanya awak media di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (22/11/2023).
Hasto menegaskan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud menunjukkan komitmen kuat terhadap amanat reformasi, yakni memberantas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
“Bukankah itu spirit dari reformasi. Kita harus melawan segala bentuk kolusi, nepotisme, dan korupsi. Itulah yang menjadi pesan sangat kuat dengan hadirnya Prof. Mahfud MD,” tegas Hasto.
Lebih jauh Hasto menyebut Mahfud MD sudah menunjukkan sepak terjang yang terbukti kokoh sebagai pemimpin dalam penegakan hukum di Indonesia. Baik saat menjadi anggota DPR, menjadi Ketua MK, serta saat ini menjadi Menkopolhukam.
“Beliau menjadi Menkopolhukam menjalankan itu dengan sebaik-baiknya. Bagaimana kemudian penyitaan terhadap kasus harta-harta tanggung jawab BLBI dilakukan. Sehingga ini menunjukkan suatu arah yang benar,” ungkap Hasto.
Jadi intinya, sambung Hasto, semua setuju untuk anti-korupsi. Hanya yang kemudian menentukan adalah sosok mana yang paling konsisten dalam melakukannya. Ganjar Pranowo sendiri, ketika kampanye gubernur di Jawa Tengah, menggunakan dan menjalankan “Mboten Ngapusi, Mboten Korupsi”.
Hal itu dilakukan Ganjar dan Mahfud, karena memahaminya sebagai spirit dari alam bawah sadar seluruh rakyat Indonesia. Bahwa penegakan hukum dan semangat memberantas KKN sangat penting bagi kemajuan bangsa Indonesia.
“Dengan anti-korupsi, dengan mencegah kebocoran APBN saja, dengan mencegah kebocoran penempatan jabatan-jabatan strategis, ini akan berpengaruh baik terhadap pendidikan, berpengaruh baik terhadap penciptaan lapangan pekerjaan yang sangat berguna bagi anak-anak muda Indonesia,” papar Hasto.
Politisi asal Yogyakarta ini menilai Indonesia perlu belajar dari Singapura yang bersih dan sukses menciptakan tata pemerintahannya bersih dengan, clean. Dari situ kemudian negaranya menjadi maju.
“Maka pak Ganjar dan Pak Mahfud akan membawa gerak cepat kemajuan itu, gerak cepat Indonesia unggul dengan melakukan apa yang sudah dikerjakan Pak Jokowi,” tegas Hasto. (gs/bi)
RAKON: Rapat Konsolidasi PDIP Provinsi Bali yang berlangsung di Sanur, Denpasar, Bali, pada Rabu (22/11/2023). (Foto: Hms PDIP)
Denpasar, baliilu.com – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto meminta kader PDIP untuk konsisten menampilkan dan menonjolkan keunggulan gaya kepemimpinan (leadreship style) pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, berbeda dengan Prabowo yang lebih menampilkan sekedar gimik politik.
Hal ini disampaikan Hasto saat pengarahan di Rapat Konsolidasi PDIP Provinsi Bali yang berlangsung di Sanur, Denpasar, Bali, pada Rabu (22/11/2023).
“Kedepankan leaderahip style Ganjar-Mahfud saat berbicara dengan akar rumput. Jelaskan apa saja yang menjadi kelebihan Ganjar-Mahfud,” kata Hasto.
“Berpolitik yang lebih substansial. Tidak hanya sekedar gimik politik,” tambah Hasto.
Pria asal Yogyakarta itu mengatakan kemampuan menyampaikan seluruh kelebihan Ganjar-Mahfud bisa menjadi kunci untuk kemenangan pasangan calon nomor tiga tersebut.
Hasto Kristiyanto lantas mengelaborasi sejumlah keunggulan tersebut.
“Pak Ganjar tidur di rumah rakyat. Menyerap apa yang menjadi aspirasi rakyat. Pengalaman keduanya di pemerintahan juga sangat panjang. Keharmonisan keluarga juga terjaga baik, juga tanggung jawabnya bagi masa depan. Hal-hal seperti ini yang perlu dijelaskan ke masyarakat,” kata Hasto.
“Ganjar-Mahfud ini yang terbaik untuk memimpin rakyat. Pendidikannya, pengalamannya, komitmennya, turun ke bawahnya, sehingga yang lain masih menampilkan gimik politik kami menampilkan the real politics. Turun bersama rakyat,” urai Hasto di rapat yang tertutup tersebut.
Dalam kesempatan itu, Hasto kembali mengulangi pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bahwa kunci kemenangan PDIP dan paslon Ganjar-Mahfud adalah perbanyak ke akar rumput bukan perbanyak gimik politik,” tandas Hasto.
“Percayalah bahwa Ganjar-Mahfud itu mampu mengenergize politik pada wataknya bersih, namun dengan memerangi korupsi akan berdampak pada pendidikan yang lebih baik, cipta kerja bagi pemuda, dan kebanggaan sebagai bangsa akan meningkat. Singapura maju pesat karena sistem hukum dan tata pemerintahan yang bersih. Tidak ada negara hebat tanpa sistem pemerintahannya akuntable dan transparan. Itulah Ganjar-Mahfud,” kata Hasto. (gs/bi)
RAKOR: Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri membakar semangat para kader PDIP di Provinsi Bali saat berpidato pada Rapat Koordinasi yang berlangsung di Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (22/11/2023). (Foto: Hms PDIP Bali)
Denpasar, baliilu.com – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri membakar semangat para kader PDIP di Provinsi Bali dengan berpidato selama hampir dua jam, dalam Rapat Koordinasi yang berlangsung di Sanur, Denpasar, Bali, pada Rabu (22/11/2023).
Megawati hadir di acara rapat koordinasi itu setelah sebelumnya menerima penghargaan AFEO Distinguished Honorary Patron, di kawasan Nusa Dua, Bali. Itu penghargaan tertinggi dari AFEO untuk Kepala Negara/Kepala Pemerintahan yang telah berjasa besar terhadap profesi keinsinyuran. Sebelumnya pada 2019, Presiden RI Ke-7 Joko Widodo juga mendapat penghargaan serupa.
Megawati hadir di rapat PDIP didampingi oleh Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. Sementara ribuan kader dan pengurus PDIP Provinsi Bali hadir dengan bersemangat dipimpin Ketuanya, I Wayan Koster.
Di ruangan rapat tersebut, poster dan gambar pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud dipasang di beberapa titik. Warnanya berpadu indah dengan nuansa merah dari baju kader PDIP Bali yang hadir di lokasi.
“Kerja keras turun ke bawah, itu syarat terpenting menang. Kerahkan seluruh kekuatan Partai di akar rumput,” kata Megawati disambut teriakan riuh “merdeka” dari para kader.
“Saya mau partai solid, bersatu, berdisiplin melaksanakan instruksi partai. Instruksi partai itu obyektif, instruksi yang tujuannya bagi kita bersama, bagi rakyat, bangsa dan negara,” kata Megawati lagi.
Megawati juga meminta agar kader PDIP di Bali dan seluruh Indonesia tak keder dengan upaya pihak tertentu yang berusaha melemahkan semangat kader dalam mengorganisasikan rakyat jelang Pemilu 2024. Ia mengaku sudah mendapat berbagai laporan soal tindakan tersebut.
“Ga usah keder, ga usah takut kalau digituin. Ini bukan jaman Orba dulu. Ini Orde Reformasi. Tapi kita respons baik-baik caranya, dengan santun dan taat pada hukum,” kata Megawati.
“Saya saja dulu jaman Orde Baru dipanggil polisi 3 kali. Saya penuhi panggilan itu. Dipanggil jaksa, saya hadir. Sebab berdiri pada kebenaran dan rakyat Indonesialah yang berkuasa penuh dengan republik. Sebagai orang Bali anda tahu karmapala kan, jadi tenang saja, ada satyam eva jayate,” tambah Megawati.
Rapat Koordinasi PDI Perjuangan yang berlangsung di Sanur, Denpasar, Bali, pada Rabu (22/11/2023). (Foto: Hms PDIP Bali)
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, di dalam rapat koordinasi itu dibahas juga soal ciri dari kerja pemenangan Ganjar-Mahfud adalah pergerakan. Gerak gotong-royong.
“Maka kami bersama gerakan rakyat. Misalnya ketika baliho Pak Ganjar dan Prof. Mahfud itu diturunkan, rakyat menyediakan tempatnya untuk dipasang baliho Ganjar-Mahfud. Ketika yang lain menggunakan mobilisasi kepala desa, maka Pak Ganjar tidur di rumah rakyat. Jadi cirinya gerakan. Sementara Pak Prabowo-Gibran cirinya mobilisasi, manipulasi hukum di MK, mobilisasi kepala desa yang seharusnya netral dan menampilkan gimik politik,” kata Hasto.
Menurut Hasto, PDIP akan terus menggelar kegiatan bersama rakyat. Termasuk mengawal proses pemilu agar berjalan dengan baik dan berkeadilan.
“Maka hari ini kami kumpulkan dari Bali, kemudian di Jawa Tengah ada devotion atau kesetiaan seluruh infanteri datang di setiap TPS. Dengan melihat rakyat yang bergerak, maka kami percaya pasangan Ganjar-Mahfud yang memulai proses dengan baik akan menghasilkan suatu kepemimpinannya yang baik,” tegas Hasto. (gs/bi)