Friday, 18 April 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Hadiri Pujawali di Pura Uluwatu, Sekda Arnawa Serahkan Dana Aci Rp 200 Juta

BALIILU Tayang

:

pujawali pura uluwatu
SERAHKAN DANA ACI: Sekda Wayan Adi Arnawa menyerahkan dana aci saat menghadiri Pujawali di Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Selasa (19/3). (Foto: Hms Badung)

Badung, baliilu.com – Suasana sakral menyelimuti Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada Pujawali yang diselenggarakan pada Rahina Anggara Kasih Medangsia, Selasa (19/3).

Sekretaris Daerah (Sekda) I Wayan Adi Arnawa mewakili Bupati Badung, turut memberikan kontribusi berupa dana aci Disbud Badung sebesar Rp. 200 juta serta bantuan berupa seperangkat gong sebagai wujud dukungan terhadap kegiatan keagamaan dan budaya di wilayah tersebut.

Pujawali dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa dari Griya Sari Denpasar dan Ida Pedanda Gede Made Karang dari Griya Gede Karang Klui Tampakgangsul. Selain Sekda Adi Arnawa, persembahyangan juga turut dihadiri Kepala OPD di lingkup Kabupaten Badung, Penglingsir Jero Kuta, Camat Kuta Selatan, Bendesa Adat Pecatu, Penglingsir Jero Kuta, Pasemetonan Angga Puri Ageng Jero Kuta dan para pemedek.

Sekda Adi Arnawa menyampaikan harapannya atas keselamatan dan kekuatan bagi pemerintahan Badung, khususnya pasca-pemilihan umum (Pemilu) 2024, untuk terus menjaga keamanan dan kenyamanan dalam mendukung sektor pariwisata di daerah Kabupaten Badung.

“Kami dari Pemerintah Kabupaten Badung hadir di Pujawali Pura Luhur Uluwatu. Tentu dengan adanya kegiatan ini kami selalu berharap kita diberikan keselamatan, kekuatan dalam menghadapi perjalanan di pemerintahan di Badung, apalagi pasca-pemilu ini agar tetap menjaga keamanan dan kenyamanan dalam rangka melanjutkan pariwisata kita di Badung ini,” ujarnya.

Selain itu, Sekda Adi Arnawa juga mengimbau untuk memperkuat solidaritas dan menjaga persatuan serta kesatuan, terutama setelah berakhirnya proses Pemilihan Umum. Pada kesempatan tersebut, dia juga mengucapkan harapan akan diberikan kekuatan dan keselamatan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa serta kepada Ida Bhatara yang berstana di Pura Luhur Uluwatu.

Baca Juga  Jaga Irigasi Telabah Munduk Segeh, Sekda Adi Arnawa Buka Lomba Mancing Air Deras

“Kita juga mengimbau pada kesempatan ini agar setelah Pemilu kita mulai kembali merangkul, menjaga solidaritas dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta menerangkan upacara Pujawali dilaksanakan dari tanggal 19 hingga 22 Maret 2024 mendatang. Dengan adanya dana bantuan dari pemerintah, Sumerta mengucapkan rasa terima kasih atas bantuan dana yang diberikan dalam rangka mendukung pelaksanaan Pujawali di Pura Kahyangan Jagat. Sumerta menegaskan bahwa bantuan tersebut merupakan langkah yang wajar dan penting dalam rangka melestarikan seni, budaya, dan agama.

“Mudah-mudahan pemerintah selalu diberikan kekuatan yang baik untuk menuntun warganya ke arah yang bijak. Sehingga dengan adanya Tri Hita Karana ini juga menjadi bagian yang penting sebagai hubungan manusia dengan Tuhan. Ke depan, harapannya minimal seperti ini atau lebih dikembangkan,” ucapnya. (gs/bi)

Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd bali nyepi
Advertisements
stikom bali
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BUDAYA

Bendesa Adat Se-Kota Denpasar ‘‘Ngayah‘‘ Baris Gede di Pura Agung Besakih

Published

on

By

Baris Gede
NGAYAH BARIS GEDE: Bendesa Adat se-Kota Denpasar ‘’ngayah’’ Tari Baris Gede saat Bhakti Penganyar Kota Denpasar serangkaian Karya Tabuh Gentuh dan Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, Rabu Pon Sungsang, Rabu (16/4). (Foto: ags)

Karangasem, baliilu.com – Beragam elemen turut dilibatkan Pemerintah Kota Denpasar saat Bhakti Penganyar Kota Denpasar serangkaian Karya Tabuh Gentuh dan Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, Rabu Pon Sungsang, Rabu (16/4).

Pada upacara Bhakti Penganyar tersebut, Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara turut ngayah mesolah Topeng Wali bersama Paguyuban Seniman Kota Denpasar, Bendesa Adat se-Kota Denpasar turut ngayah Tari Baris Gede, serta WHDI Kota Denpasar dan LPD se-Kota Denpasar turut ngayah Tari Rejang Renteng yang diiringi oleh Sekaa Gong Waja Swara, Banjar Wangaya Kaja.

Perwakilan Bendesa Adat, AA Ketut Oka Adnyana saat dikonfirmasi mengatakan, bhakti penganyar ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Sehingga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai implementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan ngayah serangkaian bhakti penganyar ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai implementasi Tri Hita Karana,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Bendesa Adat Penatih Puri, I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya. Ia menjelaskan bahwa momentum ngayah ini merupakan wahana untuk meningkatkan ketaatan kepada Tuhan. Hal ini juga menjadi momentum untuk mulat sarira atau introspeksi diri. Sehingga, kedepannya dapat lebih baik dalam menjalankan kewajiban dan tugas sesuai dengan profesi.

“Ini merupakan momentum untuk kita berbhakti kepada Tuhan, sebagai wahana introspeksi diri atau mulat sarira,” jelasnya. (ags/bi)

Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd bali nyepi
Advertisements
stikom bali
Advertisements
iklan
Baca Juga  Badung Dukung Pelestarian Budaya dan Komit Kurangi Beban Masyarakat
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Pemkot Denpasar ‘’Ngaturang Bhakti Penganyar’’ Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih

Published

on

By

penganyar denpasar
NGAYAH: Walikota Jaya Negara bersama Paguyuban Seniman Kota Denpasar tampak ngayah mesolah topeng wali saat upacara Bhakti Penganyar serangkaian Karya Tawur Tabuh Gentuh dan Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih bertepatan dengan Buda Pon Wuku Sungsang, Rabu (16/4). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Jajaran Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan Bhakti Penganyar serangkaian Karya Tawur Tabuh Gentuh dan Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih bertepatan dengan Buda Pon Wuku Sungsang, Rabu (16/4). Pelaksanaan Bhakti Penganyar dipimpin Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede beserta Anggota DPRD Kota Denpasar.

Dalam kesempatan tersebut, Walikota Jaya Negara bersama Paguyuban Seniman Kota Denpasar tampak ngayah mesolah topeng wali. Turut hadir Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Ida Bagus Yoga Adi Putra, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Widnyani Wiradana serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar.

Silih berganti pemedek datang di kawasan Penataran Pura Agung Besakih untuk ngaturang bhakti sejak puncak Karya pada Purnama Kedasa, Sabtu (12/4) lalu. Pelaksanaan Bhakti Penganyar Pemkot Denpasar diawali dengan pengilen Tari Rejang Renteng, Wayang Lemah dan Topeng Wali. Merdu suara tetabuhan Gong Gede, kekidungan serta denting genta menambah khidmat suasana. Rangkaian prosesi diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Talikup, Griya Kawolubiau Muncan.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, pelaksanaan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih ini merupakan momentum bagi seluruh umat Hindu untuk meningkatkan sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Selain itu, momen ini juga baik dimanfaatkan sebagai ajang mulat sarira. Sehingga, keseimbangan alam semesta beserta isinya dapat tercipta.

Baca Juga  Badung Dukung Pelestarian Budaya dan Komit Kurangi Beban Masyarakat

“Tentu ini merupakan momentum bagi kita bersama untuk meningkatkan sradha dan bhakti umat, serta memohon asung kertha wara nugraha Ida Sang Hyang Widi Wasa,” jelasnya.

Jaya Negara menambahkan, pelaksanaan Bhakti Penganyar juga bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur Pemerintah Kota Denpasar atas kelancaran dalam menjalankan swadharma membangun daerah. Dimana, rasa persatuan (menyama braya) umat Hindu harus terus dipupuk agar yadnya sebagai wujud syukur dapat terus kita laksanakan guna meningkatkan sradha dan bakti umat sesuai dengan swadarma menuju keseimbangan alam semesta.

“Melalui Bhakti Penganyar ini diharapkan mampu memberikan energi Dharma yang dapat memberikan hal positif bagi jagat Bali untuk membersihkan dan menetralisir hal-hal negatif yang tidak diinginkan demi terciptanya keseimbangan jagat beserta isinya,” imbuhnya.

Untuk diketahui, rangkaian untuk pelaksanaan upacara Ida Batara Turun Kabeh, berlangsung selama 21 hari. Untuk puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh jatuh pada Purnama Sasih Kedasa pada 12 April lalu. Setelahnya, pada tanggal 13 April sampai dengan 2 Mei dilaksanakan upacara penganyar dari seluruh kabupaten/kota se-Bali, dan juga dari panitia karya upacara Pura Agung Besakih. Untuk panyineban karya akan dilaksanakan pada 3 Mei 2025. (eka/bi)

Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd bali nyepi
Advertisements
stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Masuk WBTB, Tradisi Bukakak Simbol Kesuburan Desa Giri Emas

Published

on

By

Ngusaba Bukakak
NGUSABA BUKAKAK: Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra bersama Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna saat menghadiri tradisi Ngusaba Bukakak Desa Giriemas, Kecamatan Sawan digelar pada Purnama Sasih Kedasa, Minggu (13/4). (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Masuk sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) di Kabupaten Buleleng, Tradisi Ngusaba Bukakak Desa Giriemas, Kecamatan Sawan digelar pada Purnama Sasih Kedasa, Minggu (13/4).

Hadir pada kesempatan ini, Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra bersama Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna yang didampingi OPD terkait di lingkup Pemkab Buleleng.

Ketua Panitia, Wayan Sunarsa menyampaikan Tradisi Bukakak merupakan simbol kesuburan Desa Giri Emas yang berujud seekor burung garuda terbuat dari ambu (daun enau muda) dengan dihiasi bunga kembang sepatu (pucuk bang).

Ngusaba Bukakak tersebut bertujuan untuk mengucapkan terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewi Kesuburan, atas kesuburan tanah dan segala hasil pertanian yang melimpah.

Lebih lanjut, Sunarsa mengatakan Bukakak juga merupakan simbol perpaduan antara sekta Siwa, Wisnu dan Sambhu. Dimana, untuk sarana ditempatkan di dalam Bukakak yakni seekor babi yang diguling sebagian tubuhnya.

“Babi itu hanya matang di bagian punggungnya saja, sedangkan bagian bawahnya dibiarkan mentah. Sehingga babi tersebut memiliki 3 warna yakni merah, putih dan hitam,” ucap Sunarsa.

Tidak hanya bentuknya yang unik, Bukakak ini juga hanya diperbolehkan mengusung warga yang sudah dewasa, untuk yang masih remaja diperbolehkan mengusung sarad alit.

Pakaiannya pun lain. Untuk warga yang dewasa atau sudah nikah menggunakan pakaian putih merah, sedangkan yang masih remaja atau belum nikah menggunakan pakaian putih kuning. (gs/bi)

Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd bali nyepi
Advertisements
stikom bali
Advertisements
iklan
Baca Juga  Karya Panca Madurga di Pura Kahyangan Prajapati Setra Dukuh Sakti Tek-Tek Peguyangan
Lanjutkan Membaca