Wednesday, 29 November 2023
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

SENI

Hadiri Selanbawak Barong Festival II, Bupati Sanjaya Apresiasi Inovasi Karang Taruna Panca Tunggal

BALIILU Tayang

:

Selanbawak Barong Festival
BUKA FESTIVAL: Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM saat membuka Selanbawak Barong Festival II yang dipusatkan di Jaba Pura Desa Adat Kekeran, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Tabanan, Sabtu (4/11). (Foto: Hms Tbn)

Tabanan, baliilu.com – Upaya pelestarian adat dan budaya oleh Karang Taruna Panca Tunggal Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, melalui acara Selanbawak Barong Festival II tahun 2023, mendapat apresiasi positif dari Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM. Penghargaan tersebut disampaikannya secara langsung saat menghadiri pembukaan festival yang dipusatkan di Jaba Pura Desa Adat Kekeran, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Tabanan, Sabtu (4/11).

“Terkait dengan acara Selanbawak Barong Festival II tahun 2023, saya selaku Kepala Daerah sekali lagi memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada adik-adik yang ikut berkontribusi melestarikan adat, agama, tradisi dan budaya yang sesuai dengan visi misi besar Pemerintah Kabupaten Tabanan,” ujar Bupati Sanjaya dalam sambutannya saat itu.

Ditambahkan, Pemkab Tabanan bisa berhasil mewujudkan visi misi besar Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM), ketika seluruh lapisan masyarakat turut berkontribusi terhadap pelestarian adat, agama, tradisi dan budaya yang ada. Apalagi Karang Taruna Desa Selanbawak secara konsisten menggelar festival ini sebagai ajang tahunan.

“Artinya yang pertama sudah sangat sukses, jadi munculah yang kedua. Apalagi dikatakan menjadi agenda tahunan dan tinggal dikolaborasikan dengan berbagai pihak serta segala kegiatan berpotensi yang ada di desa. Karena sudah banyak contoh yang dilakukan desa-desa yang lain, seperti di Klecung melalui Festival Pantai Klecung untuk memperkenalkan panorama Pantai Klecung yang dikemas dengan pertunjukan tradisi, seni, adat, agama dan budaya,” papar Sanjaya.

Pihaknya juga berpesan agar dalam setiap event yang dilakukan selalu melibatkan para pelaku IKM/UMKM yang ada di desa, sehingga melalui festival atau event sejenisnya bisa mengangkat perekonomian masyarakat. Pemerintah juga dikatakan Sanjaya akan selalu siap mendukung serta membantu kegiatan positif yang dilakukan masyarakat guna mempercepat terwujudnya visi menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM).

Baca Juga  Bupati Sanjaya Buka Lomba dan Pameran Bonsai 2023

Dimana terbukti dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Tabanan mengajak Ketua DPRD Kabupaten Tabanan yang diwakili Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda dan Kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat dan unsur Forkopimcam Marga. Nampak rombongan Bupati Sanjaya saat itu disambut baik oleh perbekel, bendesa adat, panitia festival dan tokoh serta masyarakat setempat dan juga peserta festival yang sangat antusias mengikuti acara sore itu.

Agus Andra Atmaja selaku ketua panitia acara, menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas perhatian dari Bupati beserta jajaran atas kegiatan yang dilakukan pihaknya. Festival ini adalah agenda tahunan dari Desa Selanbawak yang dialaksanakan oleh Karang Taruna Panca Tunggal. Tahun lalu sudah dilaksanakan dengan cukup sukses dan hari ini di bulan November ini, pihaknya melaksanakan bertepatan dengan Pembukaan HUT ke-530 Kota Tabanan.

“Untuk peserta dari Festival Barong ini, diantaranya dari 5 Kabupaten dan 1 Kota, Kabupaten Tabanan 5 peserta, Gianyar 4 peserta, Badung 7 peserta, Bangli 2 peserta, Klungkung 1 peserta dan Kota Denpasar 3 peserta. Tujuan dari festival ini tiada lain untuk ajang pelestarian adat dan budaya serta mencari bibit-bibit baru di bidang seni tari barong dan tabuh, khususnya,” ujar Ketua Panitia yang juga selaku Ketua Karang Taruna Panca Tunggal. (gs/bi)

hut mangupura
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SENI

Walikota Saksikan ‘’Sesolahan‘‘ Tari Gandrung Banjar Ketapian Kelod

Published

on

By

Tari Gandrung Due
TARI TELEK: Tari Telek melengkapi sesolahan Tari Gandrung di Banjar Ketapian Kelod, Kelurahan Sumerta, Denpasar Timur, Rahina Saniscara Kliwon Tumpek Wayang, Minggu (26/11). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menyaksikan langsung sesolahan Tari Gandrung Due di Banjar Ketapian Kelod, Kelurahan Sumerta, Denpasar Timur, Rahina Saniscara Kliwon Tumpek Wayang, Minggu (26/11). Penyolahan dedari gandrung kali ini rutin dilaksanakan setahun sekali bertepatan dengan piodalan ageng di Bale Banjar Ketapian Kelod.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Camat Denpasar Timur, Ni Ketut Srikaryawati, serta tokoh masyarakat serta krama Banjar Ketapian Kelod.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengaku terkesima dengan penampilan pementasan Tari Gandrung, Banjar Ketapian Kelod. Tentunya ini merupakan wahana berkelanjutan guna melestarikan seni, budaya dan tradisi sebagai warisan budaya yang adiluhung.

“Pemkot Denpasar melalui Dinas Kebudayaan telah memiliki program revitalisasi warisan-warisan budaya, guna mendukung visi Pemerintah Kota Denpasar menjadikan kota berbasis budaya,” ujarnya.

“Untuk itu kita harapkan pelestarian seni budaya termasuk pelestarian Tari Gandrung di Banjar Ketapian Klod ini dapat disinergikan dengan program yang ada di dinas kebudayaan sebagai bentuk upaya pelestarian warisan budaya yang ada di Kota Denpasar,” imbuh Jaya Negara.

Sementara Kelian Banjar Ketapian Kelod, I Made Jendra mengatakan, Tari Gandrung di Banjar Ketapian Kelod ini telah ada sejak 1928, awal mulanya penari dilakukan oleh lima orang pria, namun pada jaman penjajahan Jepang penari diganti menjadi penari wanita.

Selanjutnya, pada tahun 1960 karena situasi politik, Tari Gandrung di Banjar Ketapian Kelod ini sempat tidak dipentaskan, namun pada tahun 1972 kembali dipentaskan.

“Saat ini penari sudah generasi ke-8, dalam pementasan Gandrung Ketapian ini terdiri dari tiga tari pementasan yakni Tari Surya Kanta, Tari Telek dan Tari Gandrangan. Pihaknya berharap dengan dukungan Pemerintah Kota Denpasar, tari Gandrung Ketapian ini dapat terus lestari,” ujar Made Jendra. (eka/bi)

Baca Juga  Bupati Sanjaya Dampingi Gubernur Koster ‘’Launching’’ Gemitir Bali Sudamala di Baturiti

hut mangupura
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

SENI

Sanggar Jepun Pitih Sulap Sampah Plastik Jadi Karya Lukis Estetik

Published

on

By

pameran lukisan di pasar badung
TINJAU PAMERAN: Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana saat meninjau pameran lukisan dengan kombinasi sampah plastik hasil karya anak-anak Sanggar Jepun Putih, di Plaza Pasar Badung, pada Kamis (16/10) sore. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana menghadiri sekaligus membuka gelar pameran lukisan dengan kombinasi sampah plastik hasil karya anak-anak Sanggar Jepun Putih, ditandai dengan menempelkan kupu-kupu dari bahan sampah plastik ke media kaca di Plaza Pasar Badung, pada Kamis (16/10) sore.

Pameran yang digelar serangkaian Hari Pahlawan ini, dimulai dari 16 hingga 19 November dan diikuti oleh anak-anak usia sekolah TK hingga SMP yang menampilkan 27 hasil karya lukis menggunakan media kaca dengan kombinasi sampah plastik sebagai garnis.

Ketua Panitia Wayan Adnyana sekaligus pemilik sanggar Jepun Putih mengaku, pihaknya menggeluti seni dari bahan sampah plastik sejak 2013, dengan mengolah sampah sedemikian rupa menjadi satu kesatuan pemanis dan aksesoris dalam sebuah lukisan, dan dirinya saat ini telah menularkan keterampilannya kepada anak-anak usia sekolah.

“Kali ini yang berbeda adalah anak-anak kami melukis menggunakan media kaca yang memiliki tingkat kesulitan lebih dibadingkan media canvas, namun menjadi kebanggaan bagi mereka karena karyanya bisa disaksikan oleh khalayak banyak,” kata Wayan Adnyana.

Sekda Kota Denpasar, Alit Wiradana mengapresiasi kreativitas Wayan Adnyana dalam mengolah sampah plastik hingga memiliki nilai estetika terlebih nilai ekonomis.

“Masalah sampah plastik yang selama ini dianggap momok karena kesulitan dalam pengolahannya di tempat pembuangan, dapat disulap di sanggar Jepun Putih menjadi lukisan berharga, dan kami menilai ini sebuah langkah revolusioner yang bisa berkembang menjadi barang-barang yang bernilai lainnya, serta menginspirasi kita semua,” ujar Sekda Alit Wiradana. (eka/bi)

hut mangupura
Advertisements
iklan
Baca Juga  Tak Hanya Fokus pada Tatanan Kota, Bupati Sanjaya Kembali Tepati Komitmen Berkantor di Desa
Lanjutkan Membaca

SENI

Jepun Putih Ubah Sampah Plastik Jadi Karya Seni Bernilai Ekonomi

Wawali Arya Wibawa Apresiasi Pameran Lukisan Daur Ulang Sanggar Seni Lukis Jepun Putih

Published

on

By

Pameran Lukisan Sanggar Jepun Putih
AUDIENSI: Wakil Walikota Arya Wibawa berfoto bersama Sanggar Seni Lukis Jepun Putih usai menerima audiensi pelaksanaan Pameran Lukisan Anak-anak di Kantor Walikota Denpasar, Selasa (15/11). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar mengapresiasi Pameran Lukisan Anak-anak Sanggar Seni Lukis Jepun Putih yang akan berlangsung pada 16-19 November mendatang di Plaza Pasar Badung Denpasar. Hal tersebut disampaikan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat menerima audiensi Pemilik Sanggar Jepun Putih, I Wayan Adnyana di Kantor Walikota Denpasar, Selasa (14/11).

Dalam kesempatan tersebut, Pemilik Sanggar Jepun Putih, I Wayan Adnyana mengatakan, kepedulian terhadap sampah plastik menjadi sebuah permasalahan klasik masa kini. Sehingga menjadi penting bagi semua kalangan untuk ikut andil dengan memberikan edukasi sejak dini tentang pentingnya mendaur ulang sampah plastik. Melihat permasalahan tersebut, Sanggar Jepun Putih Kota Denpasar berencana menggelar Pameran Lukisan Anak-anak dengan tema “Daur Ulang Sampah Plastik Menjadi Lukisan di Media Kaca dalam Semangat Kepahlawanan” pada 16-19 November mendatang.

Lebih lanjut dikatakan, permasalahan sampah menjadi tanggung jawab bersama.  Karenanya, Sanggar Jepun Putih sejak awal berdiri memfokuskan sebuah karya seni dari daur ulang sampah plastik guna meningkatkan nilai ekonomi. Meski tidak terlalu besar berperan mengurangi sampah yang ada di Denpasar, setidaknya bisa berperan dalam mengolah sampah plastik menjadi karya seni yang bernilai dari sampah rumah tangga.

“Di Sanggar Jepun Putih ini saya fokuskan mengajar untuk anak-anak dari TK, SD dan SMP, karena di usia seperti ini imajinasi mereka sangatlah tinggi, dengan menuangkan ide-ide mereka ke dalam sebuah karya seni bermediakan daur ulang sampah plastik yang nantinya bernilai ekonomi,” ujarnya.

Ditegaskan, untuk memberi semangat dan mensupport anak-anak dalam berkesenian khususnya seni lukis, saat ini sebanyak 27 anak akan mengadakan pameran lukisan pada tanggal 16-19 November 2023 di Plaza Pasar Badung.

Baca Juga  Bupati Sanjaya Lantik 23 Pejabat Struktural di Lingkungan Pemkab Tabanan

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Sanggar Jepun Putih ini. Terlebih mampu menjadikan sampah plastik sebagai sebuah karya seni yang indah dan bernilai ekonomis ini merupakan terobosan luar biasa.

“Saya sangat mengapresiasi peran Sanggar Jepun Putih ini karena sudah bisa menjadikan sampah plastik menjadi sebuah karya yang indah, apa lagi anak-anak yang membuat karya ini, kesan natural alaminya sangat tertuang dalam karya mereka,” ujarnya.

“Seperti karya yang saya terima hari ini dari Ni Kadek Aprilia Kartini, Anak Kelas 5 SD 1 Sumerta, yang memberikan sebuah karya dari sampah daur ulang dengan tema lautan. Ini benar-benar karya yang sangat indah dan saya harap bisa menjadi sebuah kreativitas yang memberikan nilai ekonomi serta menjadi wahana edukasi daur ulang sampah,”  imbuh Arya Wibawa. (eka/bi)

hut mangupura
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca