Monday, 17 March 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

SENI

Hadiri Selanbawak Barong Festival II, Bupati Sanjaya Apresiasi Inovasi Karang Taruna Panca Tunggal

BALIILU Tayang

:

Selanbawak Barong Festival
BUKA FESTIVAL: Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM saat membuka Selanbawak Barong Festival II yang dipusatkan di Jaba Pura Desa Adat Kekeran, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Tabanan, Sabtu (4/11). (Foto: Hms Tbn)

Tabanan, baliilu.com – Upaya pelestarian adat dan budaya oleh Karang Taruna Panca Tunggal Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, melalui acara Selanbawak Barong Festival II tahun 2023, mendapat apresiasi positif dari Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM. Penghargaan tersebut disampaikannya secara langsung saat menghadiri pembukaan festival yang dipusatkan di Jaba Pura Desa Adat Kekeran, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Tabanan, Sabtu (4/11).

“Terkait dengan acara Selanbawak Barong Festival II tahun 2023, saya selaku Kepala Daerah sekali lagi memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada adik-adik yang ikut berkontribusi melestarikan adat, agama, tradisi dan budaya yang sesuai dengan visi misi besar Pemerintah Kabupaten Tabanan,” ujar Bupati Sanjaya dalam sambutannya saat itu.

Ditambahkan, Pemkab Tabanan bisa berhasil mewujudkan visi misi besar Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM), ketika seluruh lapisan masyarakat turut berkontribusi terhadap pelestarian adat, agama, tradisi dan budaya yang ada. Apalagi Karang Taruna Desa Selanbawak secara konsisten menggelar festival ini sebagai ajang tahunan.

“Artinya yang pertama sudah sangat sukses, jadi munculah yang kedua. Apalagi dikatakan menjadi agenda tahunan dan tinggal dikolaborasikan dengan berbagai pihak serta segala kegiatan berpotensi yang ada di desa. Karena sudah banyak contoh yang dilakukan desa-desa yang lain, seperti di Klecung melalui Festival Pantai Klecung untuk memperkenalkan panorama Pantai Klecung yang dikemas dengan pertunjukan tradisi, seni, adat, agama dan budaya,” papar Sanjaya.

Pihaknya juga berpesan agar dalam setiap event yang dilakukan selalu melibatkan para pelaku IKM/UMKM yang ada di desa, sehingga melalui festival atau event sejenisnya bisa mengangkat perekonomian masyarakat. Pemerintah juga dikatakan Sanjaya akan selalu siap mendukung serta membantu kegiatan positif yang dilakukan masyarakat guna mempercepat terwujudnya visi menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM).

Baca Juga  Bupati Sanjaya ‘‘Nyaksiang‘‘ Karya Agung di Pura Tri Kahyangan Desa Adat Batungsel

Dimana terbukti dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Tabanan mengajak Ketua DPRD Kabupaten Tabanan yang diwakili Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda dan Kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat dan unsur Forkopimcam Marga. Nampak rombongan Bupati Sanjaya saat itu disambut baik oleh perbekel, bendesa adat, panitia festival dan tokoh serta masyarakat setempat dan juga peserta festival yang sangat antusias mengikuti acara sore itu.

Agus Andra Atmaja selaku ketua panitia acara, menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas perhatian dari Bupati beserta jajaran atas kegiatan yang dilakukan pihaknya. Festival ini adalah agenda tahunan dari Desa Selanbawak yang dialaksanakan oleh Karang Taruna Panca Tunggal. Tahun lalu sudah dilaksanakan dengan cukup sukses dan hari ini di bulan November ini, pihaknya melaksanakan bertepatan dengan Pembukaan HUT ke-530 Kota Tabanan.

“Untuk peserta dari Festival Barong ini, diantaranya dari 5 Kabupaten dan 1 Kota, Kabupaten Tabanan 5 peserta, Gianyar 4 peserta, Badung 7 peserta, Bangli 2 peserta, Klungkung 1 peserta dan Kota Denpasar 3 peserta. Tujuan dari festival ini tiada lain untuk ajang pelestarian adat dan budaya serta mencari bibit-bibit baru di bidang seni tari barong dan tabuh, khususnya,” ujar Ketua Panitia yang juga selaku Ketua Karang Taruna Panca Tunggal. (gs/bi)

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan

SENI

Obati Kerinduan Para Yowana, Desa Adat Buleleng Gelar Pengrupukan Festival 2025

Published

on

By

festival ogoh-ogoh buleleng
RAKOR: Rapat koordinasi dengan Kelian Banjar Adat, Prajuru dan yowana di wantilan Desa Adat Buleleng, terkait Pangrupukan Festival Ogoh-ogoh 2025, Jumat (17/1). (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Mengobati rasa rindu akan penyaluran kreativitas seni para yowana di Desa Adat Buleleng dan wujud komitmen Desa Adat Buleleng dalam melestarikan adat tradisi Bali jelang hari Raya Pangrupukan Nyepi Caka 1947, Desa Adat Buleleng akan menggelar Pangrupukan Festival Ogoh-ogoh 2025.

Demikian disampaikan Jro Nyoman Sutrisna selaku Kelian Desa Adat Buleleng usai rapat koordinasi dengan Kelian Banjar Adat, Prajuru dan yowana di wantilan Desa Adat Buleleng, Jumat (17/1).

Lebih lanjut dijelaskan, dalam rangka merayakan Hari Suci Nyepi Tahun 2025/1947, Desa Adat Buleleng akan menggelar Pangerupukan Festival 2025. Festival ini juga menjadi bentuk realisasi janji kepada para yowana di Desa Adat Buleleng, setelah pada Nyepi tahun 2024, pengarakan ogoh-ogoh terpaksa dibatalkan karena bertepatan dengan piodalan dan pesta demokrasi.

“Tahun ini kami adakan lomba ogoh-ogoh dengan branding Pengerupukan Festival. Temanya ‘Nyomya Bhuta Kala Pengerupukan Nyanggra Nawa Warsa 1947, Dharma Dumaranang Desa’,” ujar Sutrisna dikutip dari laman bulelengkab.go.id.

Desa Adat Buleleng juga memberikan bantuan dana stimulan sebesar Rp 5 juta kepada setiap yowana di banjar adat untuk pembuatan ogoh-ogoh. Bantuan stimulan mulai disalurkan pada Jumat (17/1) lalu. Ogoh-ogoh yang dibuat oleh para yowana harus berbentuk bhuta kala sesuai dengan tema lomba. Total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp 56 juta, dengan kategori juara 1, 2, dan 3, serta juara harapan 1, 2, dan 3.

Festival Pengerupukan ini akan dilaksanakan pada Jumat, 28 Maret 2025, mulai pukul 18.00 Wita. Rutenya dimulai dari depan RSUD Buleleng, melewati Tugu Singa Ambara Raja, Catuspata Desa Adat, hingga berakhir di Setra Desa Adat Buleleng.

Baca Juga  Dukung Kreativitas Pemuda, Bupati Sanjaya Hadiri Lomba Ceki ST Manusmrtti Dauh Pala Tabanan

Untuk memastikan proses penilaian berjalan objektif, pihak penyelenggara berencana menggunakan juri dari luar Desa Adat Buleleng, yang terdiri dari ahli seni, budaya, dan akademisi. Penilaian akan dilakukan di jalan dan di Setra Buleleng, dengan pengawasan juga pada proses pembuatan ogoh-ogoh yang didampingi oleh para juri.

Kelian Sutrisna menegaskan bahwa festival ini bertujuan sebagai wadah bagi para yowana di 14 banjar adat di Desa Adat Buleleng untuk menunjukkan ide dan kreativitas mereka dalam seni ogoh-ogoh.

“Dalam pengarakan ogoh-ogoh juga dilarang menggunakan sound system, kreativitas yowana dalam berbudaya harus di tonjolkan pada festival ini,” tegasnya.

Pengerupukan Festival 2025 diharapkan dapat menjadi ajang yang tidak hanya merayakan Hari Suci Nyepi, tetapi juga mengangkat potensi seni budaya lokal, sambil mempererat hubungan antar warga di Desa Adat Buleleng. (gs/bi)

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

SENI

Walikota Jaya Negara Buka Sumerta Kauh Art Festival 2024

Published

on

By

Sumerta Kauh Art festival
BUKA SKA: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara secara resmi membuka Sumerta Kauh Art (SKA) Festival tahun 2024 ditandai dengan penancapan Kayon, Jumat (6/12/2024) sore. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara secara resmi membuka Sumerta Kauh Art (SKA) Festival tahun 2024 ditandai dengan penancapan Kayon, Jumat (6/12/2024) sore.

SKA Festival tahun 2024 dipusatkan di area Jalan Rijasa, Desa Sumerta Kauh, Denpasar selama dua hari dimulai pada Jumat, 6 Desember 2024 hingga Sabtu, 7 Desember 2024. SKA Festival tahun 2024 mengangkat tema Sancaya Mangaji Wreddhi yang memiliki makna berkumpul belajar bersama dan berkarya.

Hadir juga bersama Walikota Jaya Negara yakni Kepala BNN Kota Denpasar, Kombes Pol. I Ketut Adnyana Putera, S.Si., Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati, Kadis Kebudayaan, Raka Purwantara, Perbekel Sumerta Kauh, I Wayan Sentana dan undangan lainnya.

Walikota Jaya Negara dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi atas komitmen pemerintahan desa di Kota Denpasar dalam melestarikan seni dan budaya. Seperti yang kita lihat saat ini yakni Pemerintah Desa Sumerta Kauh yang menggelar SKA Festival.

Disampaikan pula bahwa, ini mencerminkan dukungan atas pembangunan Kota Denpasar berbasis kebudayaan melalui spirit Vasudhaiva Kutumbakam (menyama braya). Tercermin dalam pelaksanaannya melibatkan serta menggerakkan seluruh komponen masyarakat di Desa Sumerta Kauh mulai dari anak-anak, Sekaa Teruna – Teruni hingga ibu-ibu PKK dalam menampilkan potensi di bidang seni budaya dikemas melalui berbagai macam parade dan lomba seni dan budaya.

“Hal positif lainnya tentu dilibatkannya pelaku UMKM di Desa Sumerta Kauh. Semoga Pemerintah Desa Sumerta Kauh dapat terus konsisten menggelar kegiatan seperti ini,” ujar Jaya Negara.

Sementara Perbekel Sumerta Kauh, I Wayan Sentana ditemui di sela-sela acara menjelaskan, Sumerta Kauh Art Festival tahun 2024 menampilkan potensi-potensi seni dan budaya dari banjar-banjar se-Desa Sumerta Kauh dan juga melibatkan 40 UMKM binaan Desa Sumerta Kauh.

Baca Juga  ‘’Ground Breaking’’ IT BRI Tabanan

Di hari pertama, Jumat, 6 Desember 2024 ditampilkan serangkaian pementasan tari Bali oleh perwakilan enam banjar se-Desa Sumerta Kauh dilanjutkan oleh Pementasan Gong Kebyar Wanita yang ditampilkan oleh ibu-ibu PKK di Banjar Pagan Kelod dan Banjar Eka Dharma, Desa Sumerta Kauh dan berbagai hiburan lainnya.

Sementara pada hari kedua, Sabtu, 7 Desember 2024 digelar lomba mewarnai diikuti oleh anak-anak di Desa Sumerta Kauh dan juga lomba ngelawar. Dilanjutkan pementasan tarian oleh perwakilan enam banjar di Desa Sumerta Kauh, penyerahan hadiah lomba dan ditutup penampilan hiburan oleh Lolot Band.

“Dilanjutkan kemudian sajian utama yakni Parade Baleganjur Bebarongan diikuti oleh perwakilan Sekaa Teruna-Teruni di enam banjar yang ada di Desa Sumerta Kauh. Melalui Parade Baleganjur Bebarongan kami harap generasi muda di desa kami dapat melestarikan dan menjaga warisan budaya ini,‘‘ ujarnya.

Selain itu, yang spesial pada Sumerta Kauh Art Festival Tahun 2024 ini pada malam Pembukaan Festival akan diserahkan apresiasi berupa penghargaan kepada sebelas tokoh seniman yang telah berkontribusi terkait pengembangan dan pelestarian seni budaya di Desa Sumerta Kauh.

“Semoga Sumerta Kauh Art Festival ini konsisten kami gelar sebagai wadah pelestarian seni budaya mendukung Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif Berwawasan Budaya,” ujar Sentana. (eka/bi)

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

SENI

Walikota Jaya Negara Tutup Parade Gong Kebyar Wanita dan Anak-anak Kota Denpasar 2024

Jadi Puncak Apresiasi Pembinaan Seni di Tingkat Banjar

Published

on

By

Parade Gong Kebyar
SERAHKAN PIAGAM: Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menyerahkan piagam penghargaan kepada peserta terbaik Parade Gong Kebyar Wanita dan Anak-Anak Kota Denpasar Tahun 2024 yang berlangsung di Lapangan Puputan Badung, I Gusti Ngurah Made Agung, pada Minggu malam (24/11). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara secara resmi menutup Parade Gong Kebyar Wanita dan Anak-anak Kota Denpasar tahun 2024 yang berlangsung di Lapangan Puputan Badung, I Gusti Ngurah Made Agung, pada Minggu malam (24/11).

Penutupan acara ini ditandai dengan penyerahan piagam penghargaan kepada peserta dengan penampilan terbaik oleh Walikota Jaya Negara. Acara tersebut dihadiri oleh Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua Komisi I DPRD Denpasar, A.A. Putu Gede Wibawa, Pimpinan OPD terkait serta undangan lainnya.

Pada hari terakhir parade, enam Sekaa tampil memukau, yakni Sekaa Gong Anak-anak Rare Bandrang Cakra, Banjar Minggir, Kelurahan Padangsambian berdampingan dengan Sekaa Gong Anak-anak Panti Budaya Banjar Panti Gede, Desa Pemogan. Sesi kedua, pempilan dari Sekaa Gong Wanita Semara Budaya Banjar Badak Sari, Desa Sumerta Kelod bersama Sekaa Gong Wanita Githa Werdhi Swari Banjar Yangbatu Kauh, Desa Dangin Puri Kelod. Dan terakhir ditutup dengan penampilan Sekaa Gong Anak-anak Dharma Gita, Banjar Biaung, Desa Kesiman Kertalangu berdampingan dengan Sekaa Gong Anak-anak Lila Tridatu, Kelurahan Pemecutan.

Dalam kesempatan tersebut, Walikota Jaya Negara mengapresiasi seluruh peserta atas dedikasi dan kreativitas mereka dalam melestarikan seni budaya Bali, khususnya kesenian Gong Kebyar.

“Parade ini menjadi wadah pembinaan berkelanjutan untuk generasi muda dan wanita di tingkat banjar, sekaligus sebagai bentuk nyata pelestarian budaya dan berharap kegiatan ini dapat terus memotivasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan seni tradisional kita,” ujar Walikota Jaya Negara.

Dengan keberhasilan penyelenggaraan parade tahun ini, Walikota Jaya Negara menegaskan komitmen Pemkot Denpasar untuk terus mendukung pengembangan seni budaya Bali melalui kolaborasi dan partisipasi aktif masyarakat.

Baca Juga  Bupati Sanjaya Motivasi Seniman Tabanan untuk Semangat Berkreasi

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara, didampingi Kabid Kesenian, I Wayan Narta, menjelaskan 12 sekaa gong telah menunjukkan penampilam terbaiknya yang merupakan perwakilan dari banjar, desa, dan kelurahan di Kota Denpasar. Sebanyak 8 sekaa terdiri dari anak-anak, sementara 4 lainnya merupakan sekaa wanita.

Sebagai bentuk apresiasi, seluruh peserta telah dinilai oleh Tim Pengamat dari Tim Pembina Seni Kota Denpasar, yang kemudian memilih 4 penampilan terbaik, yakni 3 dari kategori Sekaa Gong Kebyar Anak-anak dan 1 penampilan terbaik dari kategori Sekaa Gong Kebyar Wanita.

Sebagai peserta terbaik dalam penampilan parade Gong Kebyar Wanita dan Anak-anak Kota Denpasar Tahun 2024, yakni Sekaa Gong Wanita Semara Budaya Banjar Badak Sari, Desa Sumerta Kelod, Sekaa Gong Anak-anak Rare Bandrang Cakra, Banjar Minggir, Sekaa Gong Anak-anak Lila Tridatu, Kelurahan Pemecutan, dan Sekaa Gong Anak-anak Wirama Tirtayasa, Banjar Sekar Kangin, Desa Sidakarya.

“Peserta dengan penampilan terbaik mendapatkan piagam penghargaan dan hadiah uang sebesar Rp. 9 juta. Seluruh peserta parade juga akan menerima uang pembinaan sebesar Rp. 35 juta. Kami berharap parade ini dapat mendukung pelestarian dan pengembangan seni budaya Bali,” tambahnya. (eka/bi)

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca