Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

KESEHATAN

Kasatgas Covid-19 Dewa Indra: Screening Test segera Beroperasi di RS Kesdam IX Udayana

BALIILU Tayang

:

de
KASATGAS COVID-19: Dewa Made Indra

Denpasar, baliilu.com – Terkait informasi kekurangtersediaan alat pelindung diri (APD) dan sumber daya manusia (SDM) di rumah sakit, Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Dewa Made Indra menandaskan untuk ketersediaan SDM, Satgas Covid-19 sudah bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan sekolah tinggi ilmu kesehatan yang ada di Bali untuk memberikan dukungan SDM.  

‘’Kami sudah memahami kondisi tersebut terutama di RS Sanglah karena ada penambahan pasien dalam pengawasan (PDP-red). Kerja sama ini mulai berjalan, ke depan ditingkatkan sesuai kebutuhan. Begitu juga keterbatasan alat,’’ terang Dewa Indra menjawab pertanyaan awak media saat teleconference, Minggu (22/3-2020) di kantor Kominfos, Pemprov Bali Renon Denpasar.

Dewa Indra yang juga Sekda Pemprov Bali mengatakan ketersediaan alat pelindung diri, memang diakui mengalami kelangkaan walaupun anggaran sudah disediakan. Namun upaya Pemerintah Provinsi Bali melalui Satgas Covid-19 untuk mendapatkan APD sudah dilakukan ke Pemerintah Pusat, selain penggunaan APD digunakan seefektif mungkin. ‘’Untuk menghemat penggunaan APD dengan jalan mempercepat screening test, rapid test yang merupakan bagian dari strategi menghemat APD dan SDM di rumah sakit. ‘’Rencanannya screening test akan dilakukan di RS Kesdam IX Udayana. Saat ini alatnya sedang dipersiapkan. Mudah-mudahan beberapa hari ke depan bisa segera dilaksanakan,’’ katanya.

Dari 150.000 alat test corona yang sudah masuk ke Indonesia, kata Dewa Indra itu bukan angka final, tentu akan dibagikan sesuai dengan tingkat resiko di daerah masing-masing. Selain itu,  Pemerintah Provinsi Bali akan terus berusaha untuk mencari di luar jalur itu.

Terkait persoalan yang dihadapi RS Sanglah yang mengeluarkan surat imbauan untuk memberikan donasi mengatasi kesulitan di rumah sakit, Satgas sudah menyampaikan ke direktur Rumah Sakit Sanglah  meminta untuk merevisi surat tersebut atau mencabut. Kebutuhan RS untuk penanganan Covid-19 agar diajukan ke Pemprov, Gubernur bersedia membantu. Karena Pemprov memiliki anggaran pembiayaan tidak terduga senilai Rp 15 milyar. Jika ini habis, pemerintah daerah dapat melakukan reschedule kegiatan untuk menambah anggaran sesuai dengan kebutuhan. Sementara perkembangan penyakitnya terus berjalan maka Pemerintah Provinsi Bali juga akan melakukan reschedule atau bahkan pembatalan kegiatan yang sudah dianggarkan.

Baca Juga  Selamat Ulang Tahun Ke-59 Ir. H. Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia

Mengenai anggapan Pemprov Bali tidak transparan tentang data PDP, Dewa Indra menjawab itu tidak benar. ‘’Saya rasa tidak benar. Bahwa yang diumumkan hanya menyebut jumlah, umur, kewarganegaraan itu adalah protokol komunikasi Covid-19. Tidak boleh menyampaikan identitas, nama, tempat karena hal ini bisa menimbulkan hal tidak diinginkan di masyarakat. Tidak benar tidak transparan dalam mengungkapkan angka-angka,’’ tegas Dewa Indra.

Menyinggung masih adanya masyarakat yang akan menggelar upacara dengan mengerahkan massa, Gubernur Bali telah mengeluarkan instruksi untuk membatasi jumlah orang yang melaksanakan kegiatan upacara keagamaan. Juga telah menyampaikan imbauan edaran untuk bersama menjaga jarak satu dengan yang lain. ‘’Ini berlaku semua kegiatan, termasuk upacara keagamaan. Kami mohon untuk memahami dengan benar arahan dari pemerintah pusat maupun Bali,’’ ujar Dewa Indra.

Sementara untuk menanggapi hari besar seperti Purnama Kedasa, tentu Pemprov akan memberikan arahan kembali. Yang terpenting keyakinan masyarakat bahwa arah kebijakan ini untuk penyelamatan masyarakat. ‘’Jangan cari alasan, jangan gunakan argumen yang sesungguhnya rugikan keselamatan diri sendiri dan keselamatan masyarakat.  Hal yang bisa ditunda mari tunda, yang bisa dibatalkan mari dibatalkan. Semua ini untuk keselamatan diri anda, keluarga, komunitas, seluruh masyarakat Bali,‘’ tegas Dewa Indra. (GS)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KESEHATAN

Kunjungan Spesialis Obgyn ke Puskesmas, Tingkatkan Keterampilan Nakes untuk Pelayanan Prima bagi Ibu Hamil

Published

on

By

obgyn puskesmas buleleng
Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng saat intensifkan program Kunjungan Spesialis Obgyn (SPOG) ke Puskesmas yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali. (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng intensifkan program Kunjungan Spesialis Obgyn (SPOG) ke Puskesmas yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Program ini tidak hanya memberikan akses pemeriksaan bagi ibu hamil oleh dokter spesialis, tetapi juga bertujuan meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas dalam memberikan pelayanan prima kepada ibu hamil.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, Nyoman Budiastawan, menjelaskan bahwa melalui kunjungan ini, dokter umum dan bidan di Puskesmas mendapatkan pelatihan langsung dari dokter spesialis obstetri dan ginekologi dalam hal pemeriksaan kehamilan, deteksi risiko tinggi, serta penggunaan USG dasar.

“Diharapkan setelah mendapatkan pendampingan dari dokter spesialis, tenaga medis di Puskesmas mampu melakukan pemeriksaan dengan USG secara mandiri. Ini akan sangat membantu dalam deteksi dini risiko kehamilan, sehingga ibu hamil dapat memperoleh penanganan yang tepat sejak awal,” ujar Budiastawan, Jumat (14/3).

Budiastawan menjelaskan, pada semester pertama, program ini telah dilaksanakan di 16 Puskesmas, dengan setiap Puskesmas memeriksa 10 ibu hamil oleh dokter spesialis. Hasilnya menunjukkan bahwa hampir 90% ibu hamil mengalami kehamilan berisiko tinggi, terutama akibat kurangnya perencanaan kehamilan, usia di atas 35 tahun, serta anemia.

Dengan adanya peningkatan keterampilan tenaga kesehatan, Puskesmas diharapkan mampu memberikan pelayanan prima secara mandiri, mulai dari deteksi dini, pemeriksaan rutin, hingga penanganan awal bagi ibu hamil. Jika ditemukan kondisi yang memerlukan penanganan lebih lanjut, maka rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut akan segera disiapkan.

Selain itu, Budiastawan mengimbau pasangan usia subur untuk merencanakan kehamilan dengan baik, termasuk memperhatikan usia dan kondisi kesehatan sebelum hamil. Bagi ibu hamil, pemeriksaan rutin ke Puskesmas setiap bulan sangat dianjurkan agar potensi risiko dapat terdeteksi sejak dini.

Baca Juga  HUT PDI Perjuangan Ke-47, Ribuan Generasi Milenial Ikuti Sosialisasi Bahaya Narkoba

“Dengan peningkatan keterampilan tenaga medis di Puskesmas, kami berharap ibu hamil dapat memperoleh pelayanan yang lebih baik, cepat, dan tepat. Langkah ini juga berkontribusi dalam menekan angka kematian ibu dan bayi, serta mencegah risiko seperti bayi lahir dengan berat badan rendah, gizi buruk, dan stunting,” tutup Budiastawan. (gs/bi)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Inovasi SI BOSS RSUD Wangaya Kota Denpasar, Bantu Antar Obat Sampai di Rumah Pasien

Published

on

By

RSUD Wangaya
Proses Pengantaran Obat menggunakan Inovasi SI BOS RSUD Wangaya Kota Denpasar beberapa waktu lalu. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – RSUD Wangaya Kota Denpasar terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat. Salah satu inovasi yang telah berjalan yakni Inovasi “Si Bos” (Siap Bantu Antar Obat Sampai Rumah). Layanan ini memberikan kemudahan bagi pasien untuk mendapatkan obatnya tanpa harus menunggu lama di rumah sakit.

Direktur Utama RSUD Wangaya Kota Denpasar, AA Made Widiasa saat dikonfirmasi Minggu (23/2) menjelaskan bahwa beberapa tahun belakangan ini, layanan kefarmasian khususnya obat mengalami antrian yang cukup signifikan. Sehingga secara berkelanjutan dipandang perlu untuk memberikan pelayanan obat yang tidak memerlukan antrian panjang.

“Melihat tantangan tersebut, pihak RSUD Wangaya melaksanakan layanan antar obat melalui program “SI BOS” (Siap Bantu antar Obat Sampai rumah). Dalam prosesnya, pasien yang mendapatkan resep obat segera ke loket penerimaan obat untuk mendaftar layanan SI BOS,” ujarnya.

Dikatakannya, pada saat pendaftaran pada loket layanan SI BOS, pasien cukup menginformasikan Alamat lengkap kepada petugas, kemudian pasien bisa pulang. Tujuan utama inovasi SI BOS ini adalah memangkas waktu tunggu layanan obat di RSUD Wangaya, namun standar profesi dan hak pasien akan konseling dan informasi obat dapat dipenuhi yang dilakukan di loket layanan Farmasi.

“Program ini dilaksanakan sebagai bentuk upaya pelayanan dan pemberian obat dengan mempersingkat waktu tunggu serta tidak meninggalkan pemenuhan hak pasien terhadap konseling dan informasi obat, pelayanan ini tidak dioungut biaya atau gratis, hanya saja dikhususkan untuk pasien di wilayah Kota Denpasar,” ujar Widiasa.

Lebih lanjut dijelaskan, pelaksanaan Inovasi SI BOS ini mendapatkan apresiasi serta antusiasme masyarakat. Dimana, inovasi ini dianggap memberikan kemudahan dalam mendapatkan layanan penerimaan obat. Saat ini, layanan ini didukung oleh tiga kurir yang bertugas mengantarkan obat ke empat kecamatan di Denpasar. Para kurir ini merupakan tenaga rumah sakit yang melakukan tugasnya setelah menyelesaikan pekerjaan utama mereka. Dengan adanya “Si Bos”, RSUD Wangaya berharap dapat meningkatkan kenyamanan pasien dalam mendapatkan layanan kesehatan, khususnya layanan farmasi.

Baca Juga  Update Kasus Covid-19 di Kota Denpasar, Hampir Seminggu Pasien Sembuh Harian terus Meningkat

“Antusiasme masyarakat terutama yang sedang menjalani rawat jalan di RSUD Wangaya sangat antusias memanfaatkan pelayanan SI BOS ini, hal ini terbukti, sejak awal diluncurkan hingga kini, rata-rata harian masyarakat yang memanfaatkan layanan ini sebanyak 20-25 orang, semoga layanan ini dapat memberikan kemudahan pelayanan kesehatanan bagi masyarakat,” ujarnya. (gs/bi)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Tingkatkan Layanan Kesehatan bagi Masyarakat, Pemeriksaan Kesehatan Gratis Resmi Digelar

Published

on

By

Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Kabupaten Buleleng dilaksanakan serentak di seluruh puskesmas pada Selasa (4/2/2025). (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Sebagai langkah untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat, Pemerintah Kabupaten Buleleng resmi melaksanakan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di seluruh puskesmas yang merupakan bagian dari program prioritas nasional yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng Nyoman Budiastawan saat memantau ke Puskesmas Sawan I, Selasa (4/2) menjelaskan, bahwa pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan inisiatif dari pemerintah pusat dan telah masuk dalam program Asta Cita. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis dilakukan secara serentak di seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Buleleng.

“Kami melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis ini sesuai dengan surat edaran, dimulai pada minggu pertama bulan Februari, tepatnya pada tanggal 4 Februari. Saat ini, seluruh puskesmas di Kabupaten Buleleng telah melaksanakan program ini dengan baik,” ujarnya.

Untuk mengakses layanan ini, masyarakat dapat melakukan registrasi melalui aplikasi Satu Sehat Mobile. Namun, bagi masyarakat yang tidak bisa mengakses aplikasi, tetap dapat mengikuti program ini dengan membawa KTP atau kartu identitas lain saat mendatangi puskesmas terdekat.

Program ini menyasar seluruh jenjang usia, mulai dari bayi dan balita (0-6 tahun), anak sekolah (7-17 tahun), dewasa, hingga lansia. Pemeriksaan bagi anak sekolah akan dilakukan di sekolah masing-masing saat tahun ajaran baru dimulai. Selain itu, layanan ini juga tersedia di posyandu terintegrasi, yang melayani semua kelompok usia di satu lokasi.

Budiastawan menegaskan bahwa pemeriksaan kesehatan gratis ini berbeda dengan pengobatan. Ia menjelaskan bahwa program ini hanya bertujuan untuk melakukan screening guna mengetahui kondisi awal kesehatan seseorang.

“Jangan sampai masyarakat salah paham. Pemeriksaan kesehatan gratis ini bukan berarti pengobatan gratis. Pemeriksaan ini hanya untuk screening guna mengetahui kondisi awal kesehatan seseorang. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan perlunya pengobatan, maka tindak lanjut akan dilakukan sesuai prosedur yang ada,” tegasnya.

Baca Juga  Desa Pemogan Gelar Pendataan Penduduk Non-Permanen dan Sosialisasi Protokol Kesehatan

Ia juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Buleleng untuk memanfaatkan program pemeriksaan kesehatan gratis, terutama bagi mereka yang sedang berulang tahun. Ia menyampaikan bahwa momen ulang tahun ini dapat dianggap sebagai hadiah dari Presiden.

“Dengan melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis, masyarakat dapat mengetahui kondisi awal kesehatan masing-masing, silahkan masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik di hari ulang tahun mereka,” tutupnya. (gs/bi)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca