Wednesday, 29 November 2023
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

EKONOMI & BISNIS

Menkeu: Tantangan Kemenkeu untuk Berkomunikasi

BALIILU Tayang

:

menkeu
Menkeu Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan arahan pada Pembukaan Rapat Koordinasi Kehumasan Kemenkeu Tahun 2022 di Jakarta, Selasa (22/11). (Foto: Hms Kemenkeu)

Jakarta, baliilu.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tantangan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yaitu bisa berkomunikasi. Hal ini mengingat isu yang berhubungan dengan keuangan negara menjadi isu yang sensitif bagi masyarakat. Mulai dari kewajiban pembayaran pajak, kemudian terkait utang, bahkan juga penyaluran subsidi dan bantuan sosial yang menjadi perhatian bersama.

“Semua yang berhubungan dengan keuangan negara itu very emotional karena memang menyangkut hajat hidup orang banyak. Nah, kalau emosi mendominasi sangat sulit untuk bicara tentang sesuatu yang rasional,” ungkap Menkeu saat menyampaikan arahan pada Pembukaan Rapat Koordinasi Kehumasan Kemenkeu Tahun 2022 di Jakarta, Selasa (22/11).

Menkeu melanjutkan, setiap kebijakan mengenai keuangan negara harus didesain dengan sebuah pikiran yang teknokratis namun juga menjaga empati mengenai kondisi ekonomi dan masyarakat. Kombinasi ini yang harus dijaga untuk mengkomunikasikan seluruh kebijakan.

Meski demikian, Menkeu mengingatkan kemampuan komunikasi ini bukan berarti mensubstitusi kompetensi terhadap substansi. Komunikasi akan bagus jika didukung dengan APBN dan keuangan negara yang dikelola dengan baik.

“Jangan komunikasi mensubstitusi substansi atau substansi yang bagus fail to be communicated,” jelas Menkeu.

Keuangan negara itu sesuatu yang luar biasa penting. Menkeu mengungkapkan, tanpa perlu dihubungkan, seluruh rakyat Indonesia pasti terhubung dengan keuangan negara.

“Kalau kita tidak mampu mengkomunikasikan dengan bagus, kolaborasi dan sinergi, ya kita sudah dikasih anugerah yang banyak itu menjadi sia-sia, wasting, bahkan lebih buruk lagi dia menjadi musibah,” tandas Menkeu.

Untuk itu Menkeu berharap Kemenkeu mampu mengkomunikasikan setiap kebijakan dengan baik. Tujuannya agar informasi yang beredar di masyarakat terkait dengan keuangan negara benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Jadi bukannya kalau anda tenang dan diam terus ruang publik juga kosong. Ruang publik diisi dengan informasi kontestasi yang substansinya bisa sangat tidak baik. Jadi kalau kita tidak mengisi ruang publik dengan begitu banyaknya data, informasi, dan substansi yang kita miliki, anda bertanggung jawab pada publik Indonesia,” pungkas Menkeu. (gs/dj/hpy)

Baca Juga  Masuk Tahun Politik, Menkeu Tegaskan APBN Tetap Fokus Membangun Indonesia

hut mangupura
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

EKONOMI & BISNIS

Pj. Gubernur Bali Dukung LPD Lebih Inovatif dan Solutif bagi Krama Bali

Published

on

By

lpd bali
AUDIENSI: Pj. Gubernur Bali S.M. Mahendra Jaya saat menerima audiensi Badan Kerja Sama Lembaga Perkreditan Desa (BKS LPD) bertempat di ruang tamu Gubernur Bali, Kantor Gubernur Bali, di Denpasar pada Senin (27/11). (Foto: Hms Pemprov)

Denpasar, baliilu.com – Pj. Gubernur Bali S.M. Mahendra Jaya sangat mengapresiasi keberadaan LPD di Bali, karena menurutnya hal ini sangat unik dan mungkin hanya satu-satunya ada di Indonesia. “Bali itu sangat unik, selain mempunyai desa dinas layaknya desa-desa di Indonesia, juga memiliki desa adat yang menjadi kekuatan utama menjaga adat dan kebudayaan Bali.”

Hal itu dijelaskannya dalam audiensi bersama dengan Badan Kerja Sama Lembaga Perkreditan Desa (BKS LPD) bertempat di ruang tamu Gubernur Bali, Kantor Gubernur Bali, di Denpasar pada Senin (27/11).

Pj. Gubernur Bali meyakini bahwa peranan LPD di Desa sangat penting, karena salah satu penggerak perekonomian warga. Menurutnya banyak warga yang sudah percaya dan tergantung dengan keberadaan LPD. “Untuk itu ke depan saya harap LPD bisa terus melakukan sesuatu hal yang inovatif agar makin dicintai masyarakat serta terus memberikan solusi-solusi bagi permasalahan perekonomian warga,” ujarnya. Apalagi Bali mempunyai dua desa, yaitu desa dinas dan desa adat dengan BUMDes dan BUPDA di dalamnya. Jika kedua badan usaha tersebut bersatu dan di bawah naungan LPD itu bisa menjadi kekuatan besar bagi perekonomian dan pembangunan desa di Bali. “Ibaratnya Bali itu mempunyai double gardan, jadi ekonominya bisa melaju kencang,” imbuhnya.

Ia pun tidak memungkiri, jika di berbagai LPD memang terdapat sedikit masalah namun hal itu diharapkannya tidak mengganggu kinerja LPD-LPD yang sehat dan bagus. Selain itu, LPD tidak hanya mementingkan keuntungan atau bisnis semata. “Lebih dari itu, LPD harus bisa menyelesaikan permasalahan keuangan warga, karena seperti kita ketahui sifat LPD juga pada dasarnya adalah ngayah kepada masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga  Masuk Tahun Politik, Menkeu Tegaskan APBN Tetap Fokus Membangun Indonesia

Lebih jauh, ke depan Pj. Mahendra Jaya juga meminta semua pemangku kepentingan untuk terus menjaga keberadaan LPD. “Ibaratnya seperti main layangan, kapan perlu ditarik kapan perlu diulur, begitu juga dengan mengurus LPD. Saya yakin bapak-bapak lebih jago dari saya dalam bidang keuangan, sehingga ke depan LPD bisa terus eksis di Bali,” tutupnya.

Sementara Kepala Dinas Pemajuan Desa Adat (PMA) Provinsi Bali I.G.A.K Kartika Jaya Seputra mengatakan bahwa Dinas PMA sebagai Pembina LPD telah bekerja sama dengan Badan Kerjasama (BKS) Lembaga Perkreditan Desa (LPD) sebagai mitra pemerintah dalam membina LPD. Ia mengakui memang LPD di Bali tidak sepenuhnya sehat, yaitu sekitar 65%, namun pihaknya terus berupaya memperbaiki. “Kami terus memperbaiki baik dari segi administrasi hingga SDM,” tuturnya.

Ia pun mengajak para pengurus LPD untuk memaknai LPD sebagai Khayangan Suci di masing-masing desa, dengan para pengurus LPD sebagai para pemangkunya. “Di sana ada Ida Bhatara Melanting, yang akan memberikan kesejahteraan bagi krama desa. Dengan subhakti krama bentuknya menabung, meminjam dan mengembalikan uang, sehingga LPD di Bali benar-benar terawat dan sehat,” tutupnya.

Sebelumnya Ketua BKS LPD Nyoman Cendikiawan melaporkan bahwa saat ini terdapat 1.493 LPD di Bali, namun tidak semua LPD tersebut beroperasi dengan baik. Saat ini usia LPD di Bali sudah mencapai 39 tahun, sehingga ia berharap Pemprov Bali bisa terus mendukung keberadaan LPD. Selain itu, dalam kesempatan sore itu ia juga melaporkan jika hingga saat ini BKS LPD belum mempunyai kantor tetap dan masih mengontrak, sehingga pihaknya meminta bantua Pemprov Bali untuk memfasilitasi.

Mendengar hal tersebut Pj. Gubernur Bali meminta Kadis PMA untuk segera menindaklanjuti kebutuhan BKS LPD tersebut. (gs/bi)

Baca Juga  Hadiri Pertemuan APEC, Menkeu Sampaikan Pentingnya Reformasi Struktural Hadapi Tantangan Perekonomian Global

hut mangupura
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Pemkot Gandeng Produsen Minyak Sari Beri Pembekalan untuk Reseller

Published

on

By

minyak sari
PEMBEKALAN: Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan saat menggelar Pembekalan Reseller pada Minggu (12/11), di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, menggandeng produsen Minyak Sari, menggelar Pembekalan Reseller pada Minggu (12/11), di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang. Kegiatan ini diinisiasi guna mendukung optimalisasi UMKM Kota Denpasar semakin maju dan kreatif.

Penyelenggaraan pembekalan ini, turut pula melibatkan kolaborasi dengan komunitas marketing Inbizku. Adapun peserta yang hadir berjumlah 63 orang yang semuanya tergabung dalam reseller Minyak Sari di Kota Denpasar.

Kadis Perindag Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari saat dikonfirmasi mengatakan kegiatan pembekalan ini adalah dukungan kepada para anggota UMKM yang ada di Kota Denpasar agar mampu memasarkan produk dengan baik dan laku di pasaran.

“Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan pemerintah kepada para anggota UMKM yang ada di Kota Denpasar melalui pembekalan ini diharapkan mereka mampu menjadi reseller yang dapat memasarkan produk dengan baik dan laku di pasaran,” ungkapnya.

Owner Minyak Sari, I Nyoman Raka Arwita mengatakan bahwa kreativitas dan strategi pemasaran yang dilakukan sangat dibutuhkan untuk menarik minat calon konsumen dalam membeli produk.

“Kreativitas dan strategi pemasaran sangat dibutuhkan untuk menarik minat calon konsumen dalam membeli produk,” tuturnya.

Nyoman Raka menambahkan, melalui pembekalan reseller ini, dia berharap para pelaku usaha dapat semakin memantapkan lagi strategi-strategi dalam hal pemasaran produknya.

“Kita berharap setelah pembekalan ini, reseller Minyak Sari dapat semakin  memantapkan  strategi-strategi pemasaran produk untuk dapat menaikkan daya jual di masyarakat,” tutupnya. (eka/bi)

hut mangupura
Advertisements
iklan
Baca Juga  Menkeu Bertemu European Commision di Marrakech, Ini yang Dibicarakan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Kinerja Penjualan Eceran Bali Diprakirakan Terus Meningkat

Published

on

By

erwin
Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Erwin Soeriadimadja. (Foto: dok)

Denpasar, baliilu.com – Kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali pada Oktober 2023 diprakirakan meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali Oktober 2023 yang diprakirakan sebesar 105,4 atau secara bulanan meningkat 0,7% (mtm) dibandingkan dengan periode September 2023 yang tercatat sebesar 104,7. Peningkatan kinerja penjualan eceran Bali pada periode laporan juga sejalan dengan kondisi nasional yang mengalami kenaikan sebesar 2,6% (mtm).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Erwin Soeriadimadja menyampaikan tren peningkatan kinerja penjualan eceran di Bali terus terjadi dalam 8 (delapan) bulan terakhir. Kenaikan ini sejalan dengan membaiknya kondisi perekonomian Bali yang tercermin dari ekonomi pada triwulan III 2023 yang tumbuh sebesar 5,35% (yoy). Selain itu, peningkatan penjualan eceran juga seiring dengan mulai masuknya persiapan libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan akhir tahun.

Lebih lanjut, Erwin menambahkan meningkatnya kinerja penjualan eceran di Bali didorong oleh kenaikan pada sebagian besar kelompok barang terutama kelompok barang budaya dan rekreasi 4,3% (mtm), kelompok barang bahan bakar kendaraan bermotor 3,3% (mtm) dan kelompok barang lainnya sebesar 2,1% (mtm). Namun, terdapat kelompok barang yang terkontraksi yaitu kelompok peralatan informasi dan komunikasi sebesar 2,3% (mtm) serta kelompok suku cadang dan aksesori sebesar 1,6% (mtm). (gs/bi)

hut mangupura
Advertisements
iklan
Baca Juga  Menkeu Bagikan Pengalaman Atasi Tantangan Pembiayaan Infrastruktur
Lanjutkan Membaca