WABAH pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang salah satu cara memutus mata rantai
penyebarannya melalui social dan physical distancing, membuat masyarakat
memanfaatkan sarana komunikasi melalui media social seperti whatsapp dll.
Seperti yang dilakukan Namsore Band yang beranggotakan Wira, Tom dan
Dopel, selama mengikuti imbauan pemerintah baik social dan physical
distancing, mereka memanfaatkan media whatsapp untuk berbincang dengan
kawan termasuk anggota bandnya.
‘’Setelah
beberapa lama kami hanya berkomunikasi melalui WA, akhirnya kemarin kami memutuskan untuk
bertemu langsung, tentu saja tetap mengikuti imbauan dari pemerintah. Bertemu dalam waktu yang
singkat, bercerita, berkeluh kesah tentang pandemi Covid-19,’’ terang
Putu Wira.
Dengan waktu bertemu yang sangat singkat, sebuah lagu pun akhirnya tercipta dan telah direkam di studio mini Namsore di Vin’z Studio di Jl. Dewi Supraba II, No. 3 Antasura, Denpasar. Melalui lagu yang dirilis terkait Covid-19 ini yang sudah dipublish di medsos (FB), Namsore berharap semoga dunia segera membaik, semua mahluk hidup berbahagia dan tersenyum kembali. Liriknya sebagai berikut.
”Jangan Bandel”
Kesehatan harta yang paling berharga. Tunda keluyuran karena Corona. Sayangi keluargamu, dirimu dan juga teman-temanmu.
Pastikan
wabah ini tak akan lama. Tergantung kita untuk menyikapinya. Jadilah pahlawan tuk hentikan
penyebaran mohon tetap di rumah.
Jadi
manusia jangan terlalu bandel. Dengarkan anjuran pakar dan ahlinya. Agar tidak keluyuran, apalagi
kau masih nongkrong rame-rame. Doakan agar wabah ini cepat hilang.
Jadi
manusia jangan terlalu bandel. Ikuti anjuran aturan mainnya. Umat manusia kan bisa punah
bila kamu masih aja bandel. Ikuti anjuran pakar dan ahlinya.
Namsore Band selain mengingatkan melalui lagu ‘’Jangan Bandel’’ , juga mengimbau
selalu menjaga
kebersihan, gunakan
masker saat berpergian, cuci tangan minimal 20 detik dengan sabun, hindari tempat keramaian, physical distancing, jika batuk atau bersin
tutuplah dengan siku atau tisu, jaga kesehatan, tetap semangat, dan berdoa.
Namsore Band telah banyak menghibur masyarakat Bali,
khususnya pecinta music pop punk atau rock. Bahkan sejak kelahirannya 18 Juli
2018, Namsore Band telah meluncurkan tiga lagu dalam bentuk video klip dan siap-siap
merilis album yang ke perdana.
Meski
terbilang band baru, Namsore sudah menjajal beberapa panggung di Bali. Awalnya,
kehadiran Namsore di blantika music Bali hanya meng-cover lagu band Punk dari
Washington, America, MXPX, seperti: Let’s Ride, Doing Time, Responsibility,
Chick Magnet. Seiring berjalannya waktu Namsore mencoba untuk menciptakan
lagu sendiri.
Sebagai
salah satu band idie Bali, Namsore bertujuan untuk ikut meramaikan industri
musik tanah air. Dengan bermunculan band-band indie di Bali maka persaingan pun
pastinya sangat ketat. Wira, Tom dan Dopel yang sama-sama mencintai music ingin
terjun secara maksimal dalam musik dan bertekad akan terus berusaha untuk
memberikan karya yang terbaik. (GS)
PEMOTONGAN TUMPENG: Peringatan HUT ke-42 STA ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua Sanggar IB. Putra Celuk. (Foto: ist)
Denpasar, baliilu.com – Ny. Putri Koster yang dikenal sebagai seniman multitalenta menghadiri kegiatan ramah tamah serangkaian peringatan HUT ke-42 Sanggar Teater Agustus (STA) di Halaman Belakang Gedung Jayasabha Denpasar, Kamis, 24 Agustus 2023. Kegiatan ramah tamah juga dihadiri penggiat seni yang tergabung dalam Teater Mini dan beberapa sanggar lainnya.
Mengawali sambutannya, Ny. Putri Koster menyampaikan rasa bahagia karena dalam kesempatan itu bisa bertemu Pendiri Sanggar Mini IB Anom Ranuara dan Pendiri Sanggar Kukuyuruk Made Taro. Ia kemudian teringat awal keterlibatan dalam pementasan sebuah drama yang merupakan kolaborasi Sanggar Kukuyuruk dan Teater Mini. “Ceritanya tentang burung yang menerbangkan kura-kura. Hingga sekarang masih terngiang dan ingat dengan lagunya,” ucapnya sembari menyampaikan bahwa itu adalah momen pertama ia mencoba seni peran.
Ny. Putri Suastini Koster. (Foto: ist)
Seingatnya saat itu tahun 1978 dan ia baru menjadi siswi SMP. “Sebelumnya, sejak usia 4 tahun hanya fokus belajar tari. Terima kasih, banyak pelajaran yang saya timba dari beliau berdua,” ujarnya. Ia beruntung karena bertemu sosok Anom Ranuara lalu diajak bermain teater. Kemampuannya dalam menari Bali menjadi modal untuk mulai menekuni teater. “Karena gestur tubuh kita sudah terlatih, tinggal mengasah olah vokal,” tambahnya.
Selanjutnya, wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Bali ini menyampaikan selamat ulang tahun kepada STA yang telah menginjak usia ke-42. Ia mengapresiasi dan bangga dengan langkah jajaran perintis teater yang sudah mulai memikirkan regenerasi. “Yang perlu diingat, selain menghasilkan karya seni, sebuah sanggar atau teater juga harus melakukan proses regenerasi,” jelasnya mengingatkan. Sebab menurut pengamatannya, banyak penggiat seni modern yang terlalu asyik dalam berkarya hingga lupa melakukan proses regenerasi. “Setelah uzur, baru sadar bahwa tak memiliki penerus,” sebutnya.
Ia menilai, STA membaca dinamika ini sehingga terus berupaya melakukan regenerasi dengan merekrut seniman-seniman muda. Yang menarik, regenerasi di sanggar ini dilakukan di lingkup keluarga. “Sangat positif, bisa mengajak anak-anak untuk menggeluti bidang seni. Ini merupakan wadah yang tepat untuk menempa karakter anak,” cetusnya.
Berdasarkan pengalaman pribadi, ia menyampaikan bahwa menekuni dunia seni, khususnya teater mendatangkan sangat banyak manfaat. Melalui seni teater, kepribadian dan emosional seseorang terasah sejak dini. Bagi Putri Koster, pengalaman dalam seni peran menjadi bekal berharga ketika ia harus mendampingi Gubernur Bali Wayan Koster.
“Keberanian untuk berdiri dan berbicara di depan, itu adalah manfaat seni teater yang sangat saya rasakan saat ini,” ucapnya. Masih dalam sambutannya, ia minta Anom Ranuara sebagai sesepuh seni teater, bisa menuangkan buah pemikiran dalam sebuah buku. “Saya ingin ada buku tentang teori berteater agar bisa menjadi acuan generasi muda yang tertarik dengan bidang ini,” harapnya.
Pada bagian lain, Putri Koster juga menyinggung keberpihakan Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster pada upaya pengembangan seni modern melalui pelaksanaan Festival Seni Bali Jani. Selain itu, keberadaan Pusat Kebudayaan Bali yang saat ini tengah digarap juga akan memberi ruang bagi penggiat seni modern. “Kita beri perlakuan yang sama pada keberadaan seni tradisi dan seni modern,” pungkasnya.
Sementara itu, Ida Bagus Martinaya selaku pembina dan pendiri STA bercerita tentang awal mula berdirinya wadah seni yang tetap bertahan hingga usia 42 tahun ini.
Terbentuknya STA bermula dari tawaran untuk melakukan sebuah pementasan di Banjar Dangin Peken Sanur. Ia bersama KS Wendra dan Ketut Ariawan menyanggupinya dan mengumpulkan talenta muda hingga bisa mementaskan seni teater yang berjudul “Api Proklamasi”. Sejak itulah, sanggar ini terus berkegiatan hingga merambah dunia televisi. Pria yang akrab disapa Gus Martin ini menyampaikan terima kasih atas besarnya perhatian yang diberikan Ny. Putri Koster hingga perayaan HUT ke-42 Sanggar Teater bisa digelar di Jayasabha.
Peringatan HUT ke-42 STA ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua Sanggar IB. Putra Celuk. Potongan tumpeng diberikan kepada Putri Koster, Gus Martin, KS Wendra dan Ketut Ariawan. Perayaan makin semarak dengan penampilan Ny. Putri Koster yang membawakan Puisi “Sumpah Kumbakarna”. Berikutnya ada monolog pendek oleh I Gede Gunada, pembacaan sebuah puisi karya Putri Koster oleh Ida Ayu Gita Phalasukma dan gerak olah tari oleh Ida Bagus Bayu yang berupakan anggota termuda di STA. (gs/bi)
SAKSIKAN PERTUNJUKAN: Ny. Putri Koster menyaksikan pertunjukan Broadway Goes to Living World bertempat di Amphitheater Mall Living World, Denpasar, pada Sabtu (5/8/2023). (Foto: ist)
Denpasar, baliilu.com – Ny. Putri Koster berkesempatan menyaksikan pertunjukan Broadway Goes to Living World bertempat di Amphitheater Mall Living World, Denpasar, pada Sabtu (5/8/2023). Pada kesempatan tersebut, pendamping orang nomor satu di Bali itu memuji dan mengapresiasi karya ahli musik Heny Janawati yang dibawakan oleh anak-anak baik dari usia kecil hingga remaja.
Di akhir pertunjukan, Ny. Putri Koster yang terkenal akan kecintaannya terhadap dunia seni terutama seni teater memuji karya tersebut yang bisa memberikan warna baru untuk kesenian Indonesia. “Bali ke depan akan memberikan wadah serta mendorong pertumbuhan seni non-tradisi modern. Jadi terima kasih Ibu Heni sudah mewadahi ini semua, dan tolong kawal terus kesenian seperti ini, jadi masyarakat Bali bisa menyaksikan pertunjukan opera ala Eropa dan Amerika,” jelasnya pada kesempatan malam tersebut.
Di samping itu, wanita yang akrab disapa Bunda Putri itu pun berharap seni modern opera bisa dikolaborasikan dengan kesenian dan budaya lokal, baik Indonesia maupun Bali. Sebagai contoh pertunjukan opera yang mengambil tema dari cerita rakyat Indonesia atau Bali, baik dari segi tokoh hingga latar belakang. “Jadi ini tantangan bagi Ibu Heni dan kawan-kawan untuk menghadirkan pertunjukan internasional namun mengangkat tema lokal dan nasional. Sehingga cerita rakyat Kitab Isa lebih dikenal tidak hanya di Bali,” imbuhnya.
Di sisi lain, Bunda Putri juga mengungkapkan kekagumannya akan pertunjukan drama musikal pada malam itu. Sehingga tidak segan ia pun membagikan acara tersebut melalui akun media sosialnya secara live. “Saya harap pengikut saya bisa menikmati pertunjukan yang indah ini, bukan hanya kita yang ada di sini, namun dari berbagai penjuru bisa menikmati,” tandasnya seraya berharap kegiatan seperti ini bisa rutin diselenggarakan sehingga bisa menjadi pilihan keluarga menghabiskan waktu libur di akhir pekan.
Broadway Goes to Living World merupakan drama musikal yang diciptakan oleh Heny Janawati dan diperankan oleh 19 orang. Drama musikal tersebut menghadirkan beberapa potongan atau scene dari cerita-cerita opera broadway yang terkenal di seluruh dunia. (gs/bi)
TUTUP FSBJ V: Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, dan Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra secara resmi menutup Festival Seni Bali Jani (FSBJ) V Tahun 2023 pada, Minggu (Redite Paing, Dungulan), 30 Juli 2023 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali. (Foto: ist)
Denpasar, baliilu.com – Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, dan Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra secara resmi menutup Festival Seni Bali Jani (FSBJ) V Tahun 2023 yang ditandai dengan meluncurkan Tema Festival Seni Bali Jani VI Tahun 2024, yaitu “Puspa Cipta Jana Kerthi: Karya Mulia Manusia Berbudaya” pada, Minggu (Redite Paing, Dungulan), 30 Juli 2023 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali.
Penutupan Festival Seni Bali Jani V Tahun 2023 disaksikan langsung oleh Ratu Shri Bhagawan Putra Nata Nawawangsa Pemayun, Ida Dalem Smaraputra, Anggota DPR RI Dapil Bali, Pimpinan dan Anggota DPRD Bali, Ny. Putri Suastini Koster, Bupati dan Walikota se-Bali, para seniman, budayawan, dan masyarakat Bali.
Mengawali sambutannya, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali disambut antusias oleh Krama Bali saat menyampaikan pantun, Pura Besakih Bernilai Seni, Ada di Kabupaten Karangasem, Dengan Festival Seni Bali Jani, Kita Majukan Seni yang Modern.
Dengan penuh rasa syukur, Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Buleleng menyampaikan Puja Pangastuti-Angayubagia kehadapan Hyang Widhi Wasa, Ida Bhatara-Bhatari, para Leluhur, dan Lelangit Bali, karena Festival Seni Bali Jani (FSBJ) V Tahun 2023 yang dibuka tanggal 16 Juli 2023 oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Bapak Budi Gunadi Sadikin telah berjalan dengan lancar dan sukses. Titiang mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi menyukseskan festival ini.
Gubernur Bali Wayan Koster berfoto bersama para siswa yang terlibat di kegiatan FSBJ V. (Foto: ist)
Kepada para penggiat seni modern dan kontemporer Bali, Titiang berpesan agar ruang pemanggungan Festival Seni Bali Jani ini dijaga keberlanjutannya dengan sebaik-baiknya melalui berbagai penciptaan karya seni modern dan kontemporer yang kreatif-inovatif; tekun berkarya, meningkatkan kualitas, serta melakoninya dengan tertib dan disiplin.
Pembangunan bidang adat, tradisi, seni-budaya, serta kearifan lokal menjadi Program Prioritas Pembangunan Bali, dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Visi pembangunan ini menjadikan kebudayaan sebagai hulu pembangunan Bali dalam seluruh aspek kehidupan, karena nilai-nilai budaya berkontribusi besar dalam berbagai bidang kehidupan di Bali. Dari sisi kemanusiaan, seni-budaya merupakan kebutuhan jiwa, karena ia dapat mempengaruhi suasana hati dan mengasah sensitivitas, sehingga menjadikan manusia peka rasa, baik terhadap keindahan maupun nilai kemanusiaan.
Bali tidak memiliki sumber daya alam seperti minyak, gas, batubara, dan emas. Akan tetapi Kita patut bersyukur, Bali dianugerahi kekayaan, keunikan, dan keunggulan seni-budaya serta Manusia bertalenta tinggi, berkarakter kuat, dan tekun. Seni-budaya telah menjadi laku-hidup masyarakat Bali, sehingga menjadikan Bali unggul, indah, dan dicintai masyarakat dunia. Kita harus bersujud bhakti kehadapan Leluhur dan Lelangit Bali yang telah mewariskan “harta karun” seni-budaya adiluhung yang dititipkan kepada Kita. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus yang bertanggung jawab, Kita berkewajiban merawat, menguatkan, dan memajukan seni-budaya agar memberi kesejahteraan bagi Krama Bali.
Pemerintah Provinsi Bali telah menerbitkan berbagai peraturan berupa Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur untuk memperkuat dan memajukan adat-istiadat, tradisi, seni-budaya, serta kearifan lokal. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali menjadi dasar hukum sangat lengkap untuk menyelenggarakan pembangunan berbagai unsur kebudayaan. Dengan Perda ini seni dan budaya Bali diperkuat dan dimajukan untuk kesejahteraan dan kebahagiaan Krama Bali.
Selain itu, Kita juga bersyukur dengan telah berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali, yang memberi pengakuan terhadap keberadaan kebudayaan Bali. Dengan undang-undang ini, Pemerintah Provinsi dan Kota/Kabupaten se-Bali secara bersama-sama dengan masyarakat memiliki ruang yang sangat luas dalam merawat, menguatkan, dan memajukan Kebudayaan Bali. Pembangunan kebudayaan secara fundamental dan komprehensif telah dituangkan dalam Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025- 2125, yang telah diatur dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2023, yang telah diluncurkan tanggal 28 Juli 2023 yang lalu.
Titiang telah mengikuti dan memantau seluruh kegiatan dan pementasan karya seni dalam Festival Seni Bali Jani V Tahun 2023 ini, sesuai tema “Citta Rasmi Segara Kerthi, Bahari Sumber Inspirasi”. Titiang menilai bahwa seluruh karya seni modern dan kontemporer yang dipertunjukkan telah mewujud dalam berbagai citra seni masa kini yang menembus lintas batas kesejagatan. Seluruh kegiatan Festival Seni Bali Jani tahun ini, mulai dari pergelaran, pameran, parade, lomba, bursa buku, sarasehan, hingga Penghargaan Bali Jani Nugraha, telah menghiasi memori estetik masyarakat Bali selama dua pekan terakhir.
Ke depan, Titiang berharap penyelenggaraan Festival Seni Bali Jani terus ditingkatkan kualitasnya, dari sisi materi dan tata kelola, agar Festival Seni Bali Jani menjadi festival bertaraf internasional. Saat ini Titiang sedang membangun Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung, berisi 15 fasilitas pentas seni tradisi dan seni modern yang sangat lengkap. Landskap budaya Bali ini harus diimbangi dengan aktivitas dan tata kelola yang baik, berkualitas, dan berkelas dunia.
Oleh karena itu, Titiang sangat mengharapkan kepada para pelaku seni modern dan kontemporer agar sejak dini menyiapkan diri dengan berbagai karya berkualitas, sehingga pada saatnya nanti sudah siap untuk tampil mengisi wahana Kawasan Pusat Kebudayaan Bali yang dirancang sangat megah dan lengkap.
“Demikian yang dapat Titiang sampaikan, dengan mengucapkan Om Awignam Astu Nama Sidham, Festival Seni Bali Jani V Tahun 2023, Titiang nyatakan ditutup secara resmi. Selanjutnya Titiang meluncurkan Tema Festival Seni Bali Jani VI Tahun 2024, yaitu “Puspa Cipta Jana Kerthi: Karya Mulia Manusia Berbudaya”, tutup Gubernur Bali Wayan Koster sembari menyampaikan pantun Pasir Putih di Pinggir Pantai, Semilir Angin Nyiur Melambai, Walaupun Festival Seni Bali Jani V Sudah Selesai, Tapi Semangat Membangun Seni Tak Pernah Usai.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha melaporkan Festival Seni Bali Jani V Tahun 2023 telah memberikan ruang kreativitas kepada para penggiat seni modern. Berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Bali bekerjasama dengan Warmadewa Research Center terhadap penyelenggaraan FSBJ 2023, dapat Titiang sampaikan bahwa : 1) Penonton dan pengunjung sebanyak 85,55% menilai bahwa penyelenggaraan FSBJ tahun 2023 lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya; 2) Sebanyak 90,35% penonton dan pengunjung setuju bahwa pertunjukan di FSBJ dapat memberikan sarana pembelajaran sastra, bahasa dan budaya serta sejarah; 3) Sebanyak 90,55% penonton dan pengunjung mengatakan pertunjukan FSBJ sangat mengesankan; 4) Para peserta lomba sebanyak 86,11% mengakui lomba kali ini menjadi kenangan; 5) Sebanyak 83,34% peserta lomba mengatakan telah mendapat pengalaman terbaik saat lomba; 6) Sebanyak 94,45% peserta lomba mengatakan telah mendapat pengalaman luar biasa; 7) Para seniman sebanyak 96,43% mengatakan FSBJ bisa memberikan pengembangan budaya bagi masyarakat Bali; 8) Sebanyak 84,69% para seniman mengatakan FSBJ bisa meningkatkan kesempatan kerja bagi seniman; 9) Sebanyak 81,1% para seniman mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Bali telah membuat kebijakan tepat dengan menyelenggarakan FSBJ; dan 10) Sebanyak 90,82% para seniman puas serta mendukung FSBJ. (gs/bi)