Wednesday, 1 May 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

NEWS

Peringati Puputan Badung Ke-114 di Puri Agung Gerenceng, Ambara: Amerta Terinspirasi dari Arjuna Wiwaha dan Semangat Puputan

BALIILU Tayang

:

de
Gede Ngurah Ambara Putra, bakal calon walikota Denpasar Pilwali 2020.

Denpasar, baliilu.com – Di tengah pandemi Covid-19, perayaan peringatan Puputan Badung Ke-114  digelar amat sederhana di Puri Agung Gerenceng Denpasar, Minggu (20/9-2020). Hanya melantunkan bait-bait geguritan Puputan Badung buah karya AA Alit Konta oleh para kawi puri. Tetapi terasa istimewa karena di pengujung kisah Puputan Badung, Gede Ngurah Ambara Putra hadir menyimak spirit Puputan Badung dimana para pejuang menjaga harkat martabat dengan mengorbankan jiwa, dengan ikut ngayah mewirama menukil kisah Arjuna Wiwaha karya Mpu Kanwa.

Ambara Putra yang kini menjadi bakal calon walikota Denpasar yang berpasangan dengan Made Bagus Kerthanegara (Amerta-red) kemudian menerjemahkan bait pertama wirama Carddhula Wikridhita dari Kakawin Arjuna Wiwaha bahwa Raja Erlangga ketika memerintah tidak memikirkan duniawi atau tidak terikat oleh panca indria. Tujuannya hanya ingin mensejahterakan masyarakat.

‘’Apa yang menjadi harapan kami dari visi misi paket Amerta ini adalah dasarnya dari bait pertama Arjuna Wiwaha ini, dimana Amerta hadir tujuannya ingin mensejahterakan masyarakat,’’ tutur Ambara Putra yang fasih melantunkan wirama Carddhula Wikridhita.

Begitu pula ia sebagai anak veteran, diilhami spirit Puputan Badung. Bagaimana para pejuang menjaga harkat martabat dengan mengorbankan jiwa raga. Dalam konteks kekinian, tak perlu korban jiwa, tetapi bagaimana spirit puputan ditrasformasikan menjadi semangat juang dan bekerja keras sehingga bisa memberi paling tidak menghidupi keluarga yang lebih baik, masyarakat dan lingkungannya.

Ambara Putra memaparkan program Amerta Berseri, tentu Smart City Berbudaya dan Berdaya Saing. Berseri bersih, ia mengharapkan Denpasar sebagai ibukota Bali secara estetika mempunyai kemajuan dan nilai lebih tinggi dari kota yang lain. Berseri sejahtera, dimana untuk mewujudkan masyarakat sejahtera adalah dengan meringankan beban-beban budaya seperti 5P yakni puri, pura, para, purana dan purohita. ‘’Kelima inilah yang membentuk budaya yang harus dijaga,’’ terangnya.

Baca Juga  Jaya Negara Hadiri Pemelaspasan Gedung LPD Kesiman dan Launching ATM Tanpa Kartu

Puri, pura, para, purana dan purohita yang membentuk budaya dengan konteks kekinian selain menjaga situs dan ritus juga etika, budi pekertinya. ‘’Kita mesti segilik seguluk atau gotong-royong bersama-sama membangun Denpasar,’’ ajak Ambara.

Menjaga puri identik dengan menjaga rumah, menjaga pura identik dengan menjaga tempat ibadah, menjaga para identik dengan menjaga rakyat, menjaga purana identik dengan menjaga silsilah krama pendatang yang ada di Denpasar serta menjaga purohita identik dengan menjaga pendeta atau pemimpin umat. Menjaga puri, pura, para, purana dan purohita ini diikuti kegiatan ekonomi yang berdaya saing, birokrasi, masyarakat dan pendidikannya yang berdaya saing, sehingga bisa membangun pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

Ambara Putra menerima kenang-kenangan kaos bergambar saksi bisu Puputan Badung 1906 dari Anak Agung Ngurah Agung, tokoh Puri Agung Gerenceng

Sementara Ambara mengakui smart city melanjutkan yang sudah ada namun bagaimana sesuai dengan zamannya. Seperti HP, mungkin hanya bisa dipakai dua-lima tahun saja atau casingnya enam bulan sudah baru. Begitu juga Denpasar harus mempunyai daya saing smart city, dan berharap mampu digitalisasi dan terintegrasi.

Ambara juga memberi perhatian besar pada bidang pendidikan karena Denpasar tergantung pada sector jasa. Bagaimana pendidikan mampu mempunyai daya saing, bahwa pendidikan tidak boleh mendikotomi antara negeri dan swasta. Khusus Denpasar, SMP negeri hanya bisa menampung 3 ribu siswa, sedangkan keluaran SD ada 7 ribu. Berarti 4 ribu tak mendapat perlakuan yang sama. Harapannya 4 ribu siswa ini mendapat pendidikan yang mampu seperti yang diharapkan.

‘’Itulah pentingnya pendidikan yang berdaya saing, birokrasi juga harus mampu bergerak cepat. Sekarang ini assasement sangat dibutuhkan. Secara transparan, kalau saya terpilih 100 hari apa sih targetnya, 1 tahun apa sih yang sudah dikerjakan,’’ ujarnya.

Menyinggung ASN, Ambara menginginkan tidak ada pegawai kontrak yang nilai gajinya di bawah UMR. Seharusnya ASN menjaga netralitas dan berpihak pada perfoma masing-masing paslon, mana yang kira-kira mampu membawa Denpasar ke arah lebih baik. ‘’Harapan saya bagaimana kesejahteraan itu, bila perlu lebih jauh lagi. Kalau sekarang 3 juta ke depan bisa 4 juta,’’ ungkap Ambara seraya mengharapkan dalam progran Amerta yang saya kejar adalah pertumbuhan ekonomi, selain tinggi tetapi juga merata.

Baca Juga  Gubernur Koster Ikuti Peringatan Detik-detik Proklamasi Istana Merdeka secara Daring

Terkait masalah pandemi Covid-19, Ambara mengatakan tentu ada jalan keluar yang lebih baik. Kalau mengandalkan Bali hampir sama dengan Denpasar, dimana sekitar 70 persen pertumbuhan ekonomi bertumpu pada sector pariwisata. Tentu harus bisa menjaga, menjamin tenaga kerja yang ada di Denpasar kalau terjadi seperti pandemi ini bagaimana jaminannya misalnya setahun ini.

Di tengah pandemi Covid, kita sangat menjunjung bagaimana menjaga kesehatan. Karena Covid ini sangat mematikan, tentu kita menjaga protokol kesehatan dengan sangat ketat. ‘’Kami juga dengan relawan memanfaatkan virtual atau media online. Tak ada untungnya mengumpulkan masyarakat banyak-banyak jika terbentuk klaster baru, bisa repot kita malah tak dapat simpati masyarakat,’’ pungkasnya.

Tokoh Puri Agung Gerenceng Anak Agung Ngurah Agung menegaskan dalam Pilkada 2020 ini bahwa Puri Agung Gerenceng tetap mengambil posisi netral. Namun secara pribadi ia mengakui dukungannya kepada pasangan Amerta.

Ngurah Agung menegaskan politik ini pesta demokrasi. Denpasar ada dua kandidat dimana semuanya baik. ‘’Sekarang cari putra yang terbaik dan mudah-mudahan saudara saya ini bisa menjaga puri, pura, para dan purana dengan baik,’’ ujar Ngurah Agung usai perayaan Puputan Badung ke-114 yang mengingatkan kompyang dan kakeknya pejuang Puputan Badung. Kebetulan salah satu anak raja umur 3 bulan diselamatkan sampai umur 22 tahun diajak di Puri Gerenceng setelah dewasa dibangunkan istana langsung didudukkan sebagai Raja Pemecutan ke-10.

‘’Mudah-mudahan sebagai penyelenggara seandainya berhasil puri jangan dilupakan. Puri identik dengan rumah, pura identik dengan tempat ibadah. Jangan melupakan tempat ibadah bagian dari kita, baik pura, masjid, wihara dll. Bagaimana menjaga tempat ibadah bagian daripada wisata ke depan. Para, bagaimana menjaga rakyatnya, dalam keadaan Covid -19 seperti ini apalagi mungkin bisa tiga tahun sampai ketemu vaksin. Purana identik dengan silsilah. Denpasar yang penduduknya heterogin yang terdiri dari penduduk setempat dan pendatang dari berbagai daerah patut juga dijaga,’’ ujar Ngurah Agung mengingatkan seraya memberikan kenang-kenangan kaos Puputan Badung kepada Ambara.

Baca Juga  Persiapan Pemulihan Pariwisata Lokal, Jaya Negara Serahkan Bantuan Baju kepada RYTB

Ngurah Agung juga mengharapkan peringatan Puputan Badung bisa menjadi spirit puputan bagi penyelenggara pemerintahan ke depan. Bahwa nilai-nilai keutamaan dari spirit Puputan Badung adalah nilai kejujuran dan ketulusan, kebenaran dan keadilan, kehormatan, harga diri dan martabat, kesetiaan, keberanian, kesusilaan dan kesopanan, kemurahan hati, serta ketekunan dan keuletan. (gs)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

NEWS

Kasus DBD di Buleleng Meningkat, Dinkes Gugah Kesadaran Penuh PHBS dan 3M Plus Masyarakat

Published

on

By

kasus dbd di buleleng
FOGGING: Cegah BDB, Pemkab Buleleng gencar melakukan upaya fogging di seluruh desa di Buleleng. (Foto: bulelengkab.go.id)

Buleleng, baliilu.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Buleleng beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan sejak awal tahun 2024. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Buleleng menunjukkan, hingga April 2024, tercatat sebanyak 716 kasus DBD.

Menanggapi hal ini, saat ditemui, Selasa (30/4), Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, dr. Sucipto, mengimbau masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menerapkan tindakan 3M Plus secara rutin. Hal ini dilakukan guna menekan kasus DBD di Kabupaten Buleleng.

“Kami tetap mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dengan rutin melakukan 3M Plus, yaitu menguras bak mandi minimal seminggu sekali, menutup tempat penampungan air, dan membersihkan genangan air,” ujar dr. Sucipto.

Lebih lanjut, dr. Sucipto menjelaskan bahwa 3M Plus merupakan langkah pencegahan DBD yang paling efektif. Genangan air menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti, vektor penyakit DBD.

Hingga saat ini, dr. Sucipto menuturkan bahwa ada 15 wilayah dengan kasus DBD tertinggi di Buleleng. Diantaranya, Desa Gerokgak, Desa Patas, Desa Anturan, Desa Pejarakan, Desa Tukad Mungga, Desa Celukan Bawang, Desa Kalibukbuk, Desa Pemaron, Desa Panji, Desa Kerobokan, Desa Kayu Putih, Desa Loka Paksa, Desa Pengulon, Desa Kaliasem dan Kelurahan Banyuasri.

Upaya fogging juga terus dilakukan di seluruh desa di Buleleng. Namun, dr. Sucipto menjelaskan bahwa fogging hanya dilakukan sebagai opsi terakhir. Hal ini karena fogging memiliki efek samping zat kimia yang dapat terpapar pada hewan dan barang-barang rumah.

Meski begitu, pihaknya juga melakukan fogging dengan mesin Ultra Low Volume (ULV), tentunya hal ini dilakukan setelah melalui kajian dan penyelidikan epidemiologi (PE) kasus DBD.

Baca Juga  PETANI XIX: Wujud Mahasiswa Peduli Covid-19

“Kami juga melakukan upaya fogging ULV, di wilayah yang jumlah kasusnya tinggi dan berpotensi menyebabkan DBD. Jadi, di 15 desa tertinggi kita lakukan fogging ULV tentunya dengan PE, tidak serta merta ada kasus lalu dilakukan fogging,” sambungnya.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan, lakukan 3M Plus secara rutin, itulah kunci utama mencegah kasus DBD dan segera hubungi petugas kesehatan jika mengalami gejala DBD seperti demam tinggi, sakit kepala, dan nyeri sendi. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Kapolri Angkat Presiden KSPSI Jadi Staf Ahli

Published

on

By

Andi Gani Nena Wea
ANGKAT STAF AHLI: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengangkat Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea sebagai staf ahli Kapolri di bidang Ketenagakerjaan. (Foto: Hms Polri)

Jakarta, baliilu.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengangkat Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea sebagai staf ahli Kapolri di bidang Ketenagakerjaan. Hal itu disampaikan langsung oleh Jenderal Sigit saat memantau pengamanan perayaan hari buruh di Gelora Bung Karno (GBK).

“Ini saya ucapkan selamat dan kita harapkan tentunya menjadi hadiah spesial untuk teman-teman buruh. Sehingga ke depan kesejahteraan buruh, apa yang diperjuangkan buruh, keselamatan buruh dan hal-hal lain yang tentunya saat ini diperjuangkan bisa dikomunikasikan dengan baik, dan tentunya harapan kita buruh semakin sejahtera,” ujar Kapolri, Rabu (1/5/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Kapolri mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh elemen buruh yang tetap berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Lebih lanjut, Kapolri menyebut buruh sebagai motor penggerak pembangunan yang memengaruhi terjadinya pertumbuhan perekonomian Indonesia di angka lima persen.

“Dan ini salah satunya adalah karena kerja keras dari teman-teman buruh. Dan tentunya ini juga membuka ruang investasi bagi Indonesia, saat ini investasi kita bertumbuh kurang lebih 1.400 triliun dan juga menambah lapangan kerja 1,8 juta,” ujarnya.

“Tentunya kita harapkan ini semua bisa terus bertumbuh, hilirisasi bertumbuh. Kalau stabilitas kamtibmas berjalan dengan baik. Oleh karena itu, terima kasih atas kolaborasi seluruh stakeholder, seluruh teman-teman buruh dalam menjaga stabilitas kamtibmas yang ada,” pungkasnya. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Baca Juga  GTPP Kota Denpasar Gencar Turun ke Pasar Desa, Pengelola Pasar Wajib Siapkan Protap Kesehatan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Pagi di Mataram, Presiden Jokowi Gowes Sepeda Bambu

Published

on

By

presiden jokowi bersepeda di mataram
BERSEPEDA: Presiden Joko Widodo menikmati Rabu pagi, 1 Mei 2024 dengan bersepeda di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). (Foto: BPMI Setpres/Kris)

Mataram, NTB, baliilu.com – Presiden Joko Widodo menikmati Rabu pagi, 1 Mei 2024 dengan bersepeda di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Sekitar pukul 06.15 WITA, Presiden Jokowi keluar dari hotel tempatnya bermalam dengan menggowes sepeda bambu miliknya.

Sejumlah masyarakat tampak menyapa Presiden Jokowi sejak keluar dari depan hotel. Presiden dan rombongan kemudian melintasi Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Terusan Bung Hatta, dan kembali ke Jalan Jenderal Sudirman hingga ke hotel tempatnya bermalam.

“Pak Jokowi, Pak Jokowi!” sapa warga saat Presiden Jokowi melintas di depan mereka.

Selesai bersepeda selama sekitar 30 menit, Presiden Jokowi pun kembali ke hotel tempatnya bermalam selama di NTB dengan menggowes sepeda. Namun sebelum masuk ke dalam hotel, Presiden Jokowi menyempatkan diri menyapa dan berswafoto dengan masyarakat yang telah menunggu di sekitar hotel.

Salah satunya Wati, warga yang juga berjualan di sekitar hotel mengaku tidak menyangka bisa bertemu dan berswafoto dengan Presiden. Wati mengatakan bahwa ia telah menunggu kedatangan Presiden Jokowi sejak kemarin pagi.

“Saya terharu, tadi di sana sempat menangis pas lihat Bapak, ndak tahu saya tidak bisa berkata apa-apa pokoknya bahagia, senang, terharu,” ucap Wati.

Senada, Fauzi, warga lainnya juga sangat bahagia dapat bertemu dengan Presiden Jokowi. Menurut Fauzi, momen tersebut merupakan kesempatan dan pengalaman yang tidak terlupakan.

“Wah, teriak-teriak terus biar bisa ketemu sama Pak Jokowi. Sebenarnya kakak saya juga (teriak), tapi saya yang dipanggil ajudan beliau dikasih salam, alhamdulillah, makasih Pak Jokowi,” ungkap Fauzi.

“Luar biasa, tidak terduga, mungkin rezeki bagi kita walau sekadar dapat salam dari beliau,” tandasnya. (gs/bi)

Baca Juga  PETANI XIX: Wujud Mahasiswa Peduli Covid-19

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca