Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

SENI

Sanggar Seni Majalanggu Duta Badung, Tampilkan “Arja Cupak” dalam Pergelaran Revitalisasi Kesenian Klasik

BALIILU Tayang

:

arja cupak
CUPAK: Penampilan tokoh Cupak dalam suguhan kesenian klasik Arja Cupak yang dibawakan Sanggar Seni Majalanggu, Banjar Padang Kerobokan Kuta Utara, Duta Kabupaten Badung di Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46, Sabtu (6/7/2024). (Foto: Hms Diskominfo Badung)

Denpasar, baliilu.com – Sanggar Seni Majalanggu, Banjar Padang Kerobokan Kelurahan Kerobokan Kecamatan Kuta Utara, menjadi Duta Kabupaten Badung dalam Pergelaran Revitalisasi Kesenian Klasik di Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46.

Dalam pentas yang dilaksanakan Sabtu, 6 Juli 2024, di Kalangan Angsoka Art Center Denpasar, Sanggar Seni Majalanggu menyuguhkan “Arja Cupak”, yang sarat akan pesan moral selaras dengan tema PKB tahun ini Jana Kerthi Paramaguna Wikrama yang berarti harkat martabat manusia unggul.

Ketua Sanggar Seni Majalanggu, I Made Agus Adi Santika Yasa memaparkan dalam pementasan revitalisasi kesenian klasik pihaknya menampilkan pergelaran “Arja Cupak” yang mengacu pada tema PKB tahun ini yaitu manusia unggul. Arja Cupak ini menggambarkan proses dari Cupak di dalam mencapai kesadaran dirinya untuk menjadi yang lebih baik.

“Diceritakan Cupak itu akan memerangi Garuda Agung di Kerajaan Gobag Wesi, yang mana secara filosofi Cupak itu mengalahkan kesombongannya.  Garuda itu simbol kesombongan sehingga nanti setelah Cupak itu berhasil mengalahkan Garuda di sanalah disebut Cupak itu Cupak Jayeng Rana. Yang artinya Cupak itu menang di dalam peperangan, bukan semata-mata perang melawan musuh tetapi perang melawan dirinya sendiri, kebodohannya, kesombongannya,” tutur pria yang akrab dipanggil Agus Cupak karena kerap memerankan Cupak.

Lebih lanjut dituturkan persiapan yang dilakukan setelah ditunjuk menjadi duta Kabupaten Badung dalam Pergelaran Revitalisasi Kesenian Klasik, kurang lebih 3 bulan dengan melibatkan Penabuh 27 orang dan pemain 10 orang.

Ia menyampaikan apresiasi kepada pemerintah karena sebagai seniman, pihaknya terus diberikan ruang dan wadah berkesenian di Taman Budaya, apalagi antusias masyarakat Bali untuk menyaksikan pementasan sangat luar biasa sehingga menjadi semangat bagi para seniman.

Baca Juga  Wawali Arya Wibawa Hadiri Utsawa Drama Gong Tradisi PKB XLVI

“Kami apresiasi sekali. Semoga kedepannya sinergi antara seniman dan pemerintah tetap bisa terjaga,” ucapnya.

Agus Cupak berharap dalam PKB berikutnya pemerintah bisa lebih memperhatikan tempat rias yang disediakan di Taman Budaya, agar lebih representatif. “Ruang rias yang kami gunakan sekarang itu terasa terlalu kecil, kurang memadai. Mungkin kedepannya bisa diperbaiki, bagaimana biar seniman juga nyaman melakukan kegiatannya dan keadaan juga bisa nyaman. Kedepannya saya juga berharap di dalam Pesta Kesenian Bali ini selalu menampilkan kesenian-kesenian klasik tradisi, supaya tidak serta-merta nanti dilupakan oleh masyarakat, yang mana arus globalisasi begitu kencang menerpa kita,” harapnya.

Sore itu (Sabtu, 6 Juli 2024) Sanggar Seni Majalanggu mempersembahkan “Arja Cupak” yang diiringi Tabuh Solo. Tabuh ini berpijak dari sebuah hasrat dengan tekad yang imajinatif, Maestro I Wayan Lotring melahirkan berbagai karya yang monumental, salah satu karya seni karawitan yang diciptakan oleh sang maestro merupakan bentuk sajian komposisi musik baru yaitu Tabuh Solo. Mencoba menawarkan formulasi sajian musik baru, di luar norma dari Gamelan Palegongan yang berlaku pada zamannya, karya ini terinspirasi ketika pada tahun 1926 sekaa palegongan Kuta diundang ke Keraton Solo untuk mementaskan sebuah pertunjukan.

Sepulangnya dari Solo, I Wayan Lotring tertarik pada gaya menabuh orang Jawa di Keraton. Hal tersebut menjadi landasan utama terciptanya karya seni karawitan Tabuh Solo ini. Ornamenasi yang terbalut padu padan pola ritme, dengan kelincahan melodi, dan bentuk permainan Keklenyongan Gamelan Jawa yang dimasukkan ke dalam Gamelan Palegongan menjadikan ciri khas karakter karya I Wayan Lotring yang berjudul Solo.

“Karya ini kami revitalisasi kembali sebagai bentuk pelestarian kesenian klasik, dari pengabdiannya melalui berkesenian patut kita teladani, kejeniusannya patut kita segani, agar terciptanya generasi yang unggul dalam harkat martabat dan berbudaya,” pungkas Agus Cupak. (gs/bi)

Baca Juga  Sekaa Gong Wanita Karang Asti Komala Duta Badung Bius Penonton Ardha Candra pada Parade Gong Kebyar Wanita PKB 2025

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan stikom
Advertisements
iklan

SENI

Gubernur Koster Apresiasi Penampilan Duta Seni Gianyar dan Klungkung di Parade Gong Kebyar PKB 2025

Published

on

By

gubernur koster
BERFOTO: Gubernur Bali Wayan Koster menyempatkan berfoto dengan para penonton dan seniman usai menyaksikan langsung Parade Gong Kebyar Dewasa di Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Centre Denpasar sebagai bagian dari PKB XLVII. (Foto: Hms Pemprov Bali)

Denpasar baliilu.com – Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Centre Denpasar kembali bergemuruh dalam semarak budaya Bali saat Parade Gong Kebyar dewasa digelar sebagai bagian dari Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII. Gubernur Bali Wayan Koster, hadir langsung menyaksikan pergelaran yang mempertemukan duta seni dari Kabupaten Gianyar dan Klungkung.

Acara yang disambut meriah oleh ribuan penonton tersebut menampilkan dua duta unggulan, yakni Komunitas Seni Sundaram, Banjar Kutuh, Desa Sayan, Kecamatan Ubud (Duta Kabupaten Gianyar), dan Sekaa Gong Kanya Gita,  Desa Kusamba, Kecamatan Dawan (Duta Kabupaten Klungkung).

Duta Klungkung Angkat Tema Filosofis “Eling Tanpa Eling”

Sekaa Gong Kanya Gita dari Klungkung membuka penampilan dengan fragmen tari bertajuk Eling Tanpa Eling, yang menggugah kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem laut. Mengangkat filosofi prosesi Melasti ke Pura Segara, fragmen ini menggambarkan ironi ketika upacara penyucian diri justru mencemari laut karena sisa-sisa upacara dibuang sembarangan.

Dengan estetika tari kebyar yang dinamis dan penuh warna, penampilan ini menyoroti pentingnya tradisi Nyepi Segara sebagai bentuk perenungan untuk menjaga kelestarian laut. Tari tersebut menjadi simbol nyata penggabungan nilai Tri Hita Karana dan semangat Yadnya dalam praktik budaya Bali.

Duta Gianyar Tampilkan Kisah Sejarah “Tuan Sayan”

Sementara itu, Komunitas Seni Sundaram dari Gianyar menghadirkan fragmen tari berjudul Tuan Sayan, sebuah kisah lintas budaya yang mendalam. Fragmen ini mengisahkan hubungan historis antara seniman Bali legendaris, I Sampih, dengan komposer asal Kanada, Colin McPhee (Tuan Sayan), yang berperan besar dalam memperkenalkan seni tari Bali ke dunia internasional.

Fragmen ini mengalirkan cerita bagaimana I Sampih, di bawah bimbingan McPhee, menjadi bintang tari yang tampil di Eropa dan Amerika Serikat, namun tragisnya harus meregang nyawa saat kembali ke tanah air. Kisah menyentuh ini ditampilkan dengan olah tubuh yang kuat dan dramatis, menjadikan penampilan Duta Gianyar sebagai salah satu sorotan malam itu.

Baca Juga  Wawali Arya Wibawa Hadiri Utsawa Drama Gong Tradisi PKB XLVI

Gubernur Koster: “Bagus Sekali, Tetap Lestarikan Seni Budaya Bali”

Gubernur Wayan Koster yang hadir menyaksikan langsung pergelaran tersebut, tampak antusias mengikuti jalannya pertunjukan. Ia sesekali berdiskusi dengan Kurator PKB, Prof. I Wayan Dibia, membahas alur cerita dan kekayaan komposisi tetabuhan serta tari yang dipertontonkan.

“Bagus sekali penampilannya, baik Sekaa Gong maupun penarinya. Tetap semangat dan lanjutkan untuk melestarikan seni budaya Bali,” ujar Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng itu.

Usai acara, Gubernur Koster menjadi pusat perhatian para seniman dan penonton yang berebut kesempatan berfoto. Dengan ramah, Gubernur melayani satu per satu permintaan foto, memberikan semangat kepada para seniman muda Bali agar terus menjaga dan mengembangkan warisan budaya leluhur. (gs/bi)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

SENI

Bupati Sanjaya Hadiri Langsung Utsawa Gong Kebyar Dewasa Duta Tabanan PKB XLVII 2025

Published

on

By

Bupati Sanjaya
GONG KEBYAR: Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya saat menghadiri langsung Utsawa (Parade) Gong Kebyar Dewasa Duta Kabupaten Tabanan yang tampil dalam rangka memeriahkan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025, Rabu (9/7). (Foto: Hms Tbn)

Tabanan, baliilu.com – Sorak kagum dan tepuk tangan meriah menggema di Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Centre Denpasar, saat para seniman muda dari Tabanan menampilkan karya terbaiknya dalam ajang Utsawa (Parade) Gong Kebyar Dewasa Duta Kabupaten Tabanan yang tampil dalam rangka memeriahkan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025, Rabu (9/7). Kehadiran langsung Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya bersama Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, menjadi suntikan semangat tersendiri bagi para penampil.

Tak hanya masyarakat umum, acara yang sarat nilai budaya ini juga dihadiri langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster dan jajaran. Dari Kabupaten Tabanan tampak juga hadir Wakil Bupati, I Made Dirga, Anggota DPRD dan perwakilan jajaran Forkopimda Kabupaten Tabanan, Sekda beserta Kepala Perangkat Daerah dan staf terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan dan juga undangan terkait lainnya.

Di kesempatan itu, Penampilan seniman Duta Kabupaten Tabanan berhasil mencuri perhatian dengan pertunjukan penuh totalitas dari Sekaa Gong Satyaning Kebo Taruna, Yowana Desa Adat Bedha, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan. Dengan garapan musik dan tari yang matang, mereka tampil sebagai perwakilan seniman yang membanggakan Tabanan. Mereka menampilkan Tabuh Nem Lelambatan bertajuk “Tungtung Tangis III”, sebuah komposisi gamelan klasik. Suguhan ini kemudian dilanjutkan dengan Tari Kreasi Kekebyaran berjudul “Awor Tiga”, yang memesona dengan dinamika dan teknik tari tingkat tinggi.

Selanjutnya yakni fragmentari berjudul “Wiwitaning Bedha” juga dipentaskan. Cerita yang menggali nilai-nilai lokal dan kearifan budaya Bali ini dikemas apik dalam seni peran, tari, dan musik yang berpadu harmonis. Antusiasme tinggi dari para penonton menjadi bukti betapa kuatnya daya pikat pementasan yang ditampilkan. Sanjaya sampaikan apresiasi tinggi kepada para seniman muda yang telah membawa harum nama Tabanan.

Baca Juga  Jadi Duta Denpasar di PKB XLVI, Walikota Apresiasi Semangat Sekaa GKD Puspa Gita

“Saya bersama Ibu Bupati didampingi Wakil Bupati dan jajaran hadir di PKB, menyaksikan secara langsung Gong Kebyar Dewasa yang diwakili Desa Adat Bedha. Luar biasa. Jadi saya lihat tadi bagaimana seniman-seniman Tabanan tampil berhadapan dengan seniman Denpasar memukau sekali. Kedua seniman ini luar biasa, jadi saya apresiasi sekali. Tadi kita menyaksikan tentang bagaimana sejarah Bedha, diaktualisasi dalam seni budaya. Ini sangat mengesankan buat kita, saya apresiasi buat seniman Tabanan dan mudah-mudahan kedepan tampil lebih baik untuk mewakili Kabupaten Tabanan yang kita cintai,” pungkas Bupati Sanjaya.

Sebagaimana diketahui, bahwa kehadiran pemimpin daerah secara langsung di panggung kebudayaan seperti ini menjadi simbol kuat, bahwa pemerintah serius dalam menjaga dan mengembangkan sektor seni dan budaya sebagai identitas daerah, khususnya Tabanan. Selain menjadi ajang unjuk kreativitas, PKB juga menjadi wadah regenerasi seniman Bali. Nuansa kebersamaan, semangat gotong-royong, serta eksplorasi artistik menjadi kekuatan utama yang membawa Duta Kabupaten Tabanan tampil memukau.

Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, juga menyampaikan kebanggaannya atas penampilan yang ditunjukkan oleh para seniman dalam panggung PKB ini. “Malam ini saya sungguh terpesona dengan penampilan duta Tabanan. Seniman kita di Tabanan luar biasa, mereka tidak hanya tampil apik, tetapi juga menunjukkan kecintaan terhadap budaya leluhur. Harapan saya, seni dan budaya ini bisa terus dilestarikan agar generasi mendatang tetap memiliki jati diri yang kuat,” ungkapnya penuh semangat.

Dengan energi positif dan dukungan penuh dari pemerintah daerah. Pihaknya berharap para seniman muda Tabanan bisa terus melahirkan karya-karya hebat yang tak hanya menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, tetapi juga mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. PKB XLVII diharapkan menjadi saksi bagaimana generasi muda Tabanan yang berkreasi dengan sungguh-sungguh menjaga warisan budaya dengan cara yang elegan dan penuh dedikasi. (gs/bi)

Baca Juga  Buleleng Angkat Garapan Pawintenan dan Mebayuh di Peed Aya PKB 2024

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

SENI

Gong Kebyar Bandana Sidhi Gurnita Duta Denpasar Tampil Apik di PKB XLVII

Published

on

By

gong kebyar dewasa denpasar
GONG KEBYAR DEWASA: Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar, I Wayan Suadi Putra, dan Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana saat menyaksikan penampilan Sekaa Gong Kebyar Bandana Sidhi Gurnita, Desa Adat Sidakarya sebagai Duta Kota Denpasar pada Utsawa Gong Kebyar Dewasa PKB XLVII di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center, Rabu (9/7) malam. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Sekaa Gong Kebyar Dewasa Bandana Sidhi Gurnita, Desa Adat Sidakarya sebagai Duta Kota Denpasar sukses memukau penonton dengan membawakan seluruh materi pementasan dengan baik pada Utsawa Gong Kebyar Dewasa PKB XLVII di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center, Rabu (9/7) malam. Hal ini tak lepas dari persiapan matang yang terus dilaksanakan Duta Kesenian Kota Denpasar sejak awal tahun.

Hadir langsung untuk memberikan dukungan di tengah-tengah penonton, Gubernur Bali, Wayan Koster, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar, I Wayan Suadi Putra dan Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana.

Koordinator Sekaa Gong Kebyar Dewasa Bandana Sidhi Gurnita, I Wayan Suwitra, S.Sos mengaku bersyukur pementasan hari ini berjalan dengan lancar dan sesuai harapan. Dimana, pihaknya mengaku telah melaksanakan persiapan panjang sejak awal tahun guna memberikan yang terbaik sebagai Duta Kota Denpasar untuk Gong Kebyar Dewasa.

Tampil mebarung dengan Duta Kabupaten Tabanan, Sekaa Gong Kebyar Dewasa Bandana Sidhi Gurnita, Desa Adat Sidakarya sukses memukau ribuan pasang mata yang hadir. Sebanyak tiga materi turut dibawakan, yakni Tabuh Nem Lelambatan Kreasi Tunjur, Tari Kreasi Parama Sidha Sidhi, dan Pragmen Tari Sabbaā.

Dikatakan Suwitra, Tabuh Nem Lelambatan Kreasi Tunjur menggambarkan Bunga Tunjung atau Bunga Teratai yang mekar. Namun dalam konteks musikal Gending Tunjur ini bertutur tentang estetika musikal yang harmonis bagaikan panorama bunga teratai yang sedang mekar di tengah telaga nan asri.

Selanjutnya untuk Tari Kreasi Parama Sidha Sidhi menggambarkan ritus pujawali dan ngusaba nini yang menjadi cikal bakal terwujudnya karya tari ini. Betara Nini dipercaya sebagai Dewa Kemakmuran disimbolkan sebagai bentuk Lanang dan Istri yang ditafsirkan dalam gerak sesaputan dan legong, sedangkan Ida Dalem Sidakarya merupakan penetralisir dari kekuatan yang bersifat negatif, sehingga bersatunya elemen tersebut dalam sebuah pemuliaan yang disebut Aci Ngusaba Nini dalam ritus Pujawali.

Sebagai persembahan pamungkas turut ditampilkan Pragmen Tari Sabbaā. Sabbaā adalah representasi dua peristiwa penting “Ngusaba” (pertemuan) dan “Baā” (bara), yang sejatinya merupakan ritual pemurnian dari pertemuan api dan air. Ritual yang dipusatkan di Pura Parerepan Samuantiga Sidakarya, sampai saat ini menjadi keyakinan atas lelaku masyarakat Sidakarya. Secara historis pura ini memiliki keterkaitan kuat dengan Pura Samuantiga Bedulu, dimana kisahnya diawali dari penemuan Karas yang berisikan sepasang Arca di segara, yang kemudian distanakan di Pura Parerepan Samuantiga Sidakarya.

Baca Juga  Sanggar Asti Pradnyaswari Tampilkan Prosesi ‘’Melukat’’ di PKB XLVI

“Kita bersyukur mampu memberikan penampilan maksimal pada hari ini, dikemas dengan sentuhan sakral menambah suasana magis pementasan, sehingga latihan dan pembinaan yang kami laksanakan dapat memberikan hasil yang maksimal, kita bersyukur dapat memberikan yang terbaik untuk Kota Denpasar,” ujar Suwitra.

Dalam kesempatan tersebut, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi atas berbagai persiapan yang dilaksanakan duta kesenian Kota Denpasar, khususnya Sekaa Gong Kebyar Dewasa Bandana Sidhi Gurnita sebagai Duta Kota Denpasar yang hari ini sukses memberikan penampilan terbaik dan luar biasa.

Tak hanya itu, pihaknya juga mengaku kagum dengan ide dan konsep berkesenian seniman Denpasar. Hal tersebut dapat dilihat dari konsep, pola tabuh dan tari serta penggunaan properti yang disesuaikan dengan tema. Sehingga garapan yang dibawakan dapat dinikmati penonton dengan baik.

“Tadi kita saksikan penampilanya sudah maksimal dan luar biasa, penggunaan garapan yang ditampilkan juga sangat apik, selain makna yang mendalam sesuai dengan tema, pementasan juga memberikan semangat sebagai pembuktian bahwa penabuh Denpasar sangat luar biasa,” jelasnya. (eka/bi)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca