Friday, 11 October 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

KESEHATAN

Sekda Dewa Indra Tegaskan Virus Corona Belum Masuk Bali

BALIILU Tayang

:

de
SEKDA DEWA INDRA: Gelar rapat antisipasi, sikapi kekhawatiran atas penyebaran virus corona, Senin (27/1/2020). (Foto:Ist)

Denpasar, baliilu.com – Menyikapi kekhawatiran atas penyebaran virus corona, Pemerintah Provinsi Bali menggelar rapat membahas langkah antisipasi pencegahan penyakit yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok itu. Rapat yang dipimpin Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra di Ruang Praja Sabha Kantor Gubernur Bali, Senin (27/1/2020) melibatkan unsur kesehatan kabupaten/kota, pariwisata, keamanan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebagai garda terdepan yang bertugas mendeteksi wisatawan yang masuk ke Bali.

Dalam kesempatan itu, Dewa Indra yang didampingi Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjana menegaskan bahwa hingga saat ini virus corona belum terdeteksi masuk Bali. Ia pun menyayangkan simpang siurnya pemberitaan yang menyebut keberadaan pasien suspect corona. “Inilah yang harus kita pahami bersama, jangan sembarangan nyebut suspect. Sebab secara medis untuk menyebut suspect ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi. Selain menunjukkan gejala fisik berupa demam, batuk, pilek nyeri tenggorokan dan pneumonia, seorang bisa disebut suspect corona bila punya riwayat ke China atau wilayah/negara yang terjangkit dalam waktu 14 hari sebelum timbul gejala. Selain itu, yang bersangkutan sempat kontak dengan kasus terkonfirmasi corona atau mengunjungi fasilitas kesehatan di negara dimana infeksi corona telah dilaporkan.

Meski hingga saat ini virus baru dengan kode 2019-nCoV belum terdeteksi masuk Bali, namun pihaknya tetap menyiapkan langkah pengendalian dan tata laksana penanganan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan. Saat ini ada sejumlah rumah sakit rujukan untuk penanganan corona yaitu RSUP Sanglah, RS Sanjiwani Gianyar dan Rumah Sakit Tabanan.

Pada bagian lain, Sekda Dewa Indra juga menyampaikan keprihatinan atas kemunculan virus baru yang beberapa pekan terakhir menyita perhatian dunia internasional. Bagi Daerah Bali, kemunculan penyakit ini tak hanya mengkhawatirkan dari sudut pandang kesehatan, namun akan berdampak pula bagi sektor pariwisata. Oleh sebab itu, Dewa Indra menekankan pentingnya optimalisasi upaya pencegahan agar penyakit ini jangan sampai masuk Bali. “Kita perketat pengawasan di pintu-pintu masuk seperti bandara dan pelabuhan,” ucapnya. Selain itu, ia sangat mengharapkan kerjasama media agar memberitakan kasus ini secara proporsional. Untuk mengatur lalu lintas informasi agar tidak simpang siur, Sekda Dewa Indra menunjuk Kadis Kesehatan Bali Ketut Suarjaya sebagai juru bicara yang bertugas memberi informasi terkait perkembangan virus corona di Daerah Bali.

Sementara itu, Kadiskes Bali dr. Ketut Suarjaya memaparkan situasi global virus corona hingga 25 Januari 2020 dengan jumlah kasus mencapai 1.320 dan telah tersebar di sejumlah negara yaitu China, Thailand, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Vietnam, Australia, Nepal, Perancis dan Amerika Serikat. “Seluruh kasus yang terdata pernah ada riwayat perjalanan ke Wuhan. Bahkan perkembangan terakhir yang saya pantau semalam, kasusnya sudah mencapai 2019, tersebar di 14 negara,” imbuhnya. Suarjaya menyebut, hingga saat ini belum ada vaksin untuk virus corona karena memang baru ditemukan tahun 2019. “Pengobatan yang dilakukan bersifat supportif sesuai dengan gejala yang ada,” tambahnya. Oleh karena itu, upaya pencegahan menjadi hal yang sangat penting untuk dioptimalkan saat ini. Terkait dengan upaya pencegahan, KKP Kelas I Denpasar telah menyiagakan thermal scanner di pintu masuk bandara dan pelabuhan. (*/balu1)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KESEHATAN

Dekatkan Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat, Sekda Alit Wiradana Tinjau Safari Kesehatan di Br. Eka Sila

Published

on

By

safari kesehatan denpasar
SAFARI KESEHATAN: Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kesehatan Kota Denpasar terus menggencarkan pelaksanaan Safari Kesehatan yang kali ini menyasar lingkungan Banjar Eka Sila, Desa Pekraman Denpasar, Kecamatan Denpasar Barat, Selasa (23/7). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kesehatan Kota Denpasar terus menggencarkan pelaksanaan Safari Kesehatan yang kali ini menyasar lingkungan Banjar Eka Sila, Desa Pekraman Denpasar, Kecamatan Denpasar Barat, Selasa (23/7).

Sekretaris Daerah Kota Denpasar, IB Alit Wiradana mengatakan, dengan adanya kegiatan Safari Kesehatan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 Tahun 2024 ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik. Hal ini juga masyarakat dapat kesempatan untuk konsultasi terkait kesehatan dan juga dapat meningkatkan pola hidup yang lebih baik.

“Kami berharap kepada masyarakat khususnya yang berada di wilayah Banjar Eka Sila dapat memanfaatkan momentum safari kesehatan ini sebagai wahana konsultasi kesehatan dalam rangka mendukung terciptanya masyarakat Kota Denpasar yang sehat,” pungkasnya.

Sementara Sekdis Kesehatan Kota Denpasar, dr. A.A.N Gede Dharmayuda saat ditemui di sela kegiatan mengatakan, bahwa pelaksanaan Safari Kesehatan ini merupakan rangkaian Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 Tahun 2024, dan untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Dalam Safari Kesehatan kali ini, memberikan pelayanan kesehatan, pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan kesehatan gigi, screening Penyakit Tidak Menular (cek tensi, gula darah, asam urat dan kolesterol), serta pengobatan yang dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas II Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Barat. Dan dalam hal ini juga dilaksanakan posyandu balita & posyandu lansia,” kata Ngurah Dharmayuda.

Pihaknya juga mengatakan pada safari kesehatan ini bekerjasama dengan YPK (Yayasan Peduli Kemanusiaan Bali) yang memberikan pelayanan fisioterapi, dan pemeriksaan THT, John Fawcett Foundation Indonesia (JFF) yang memberikan pemeriksaan kesehatan mata, pemberian kaca mata berlensa plus minus, serta obat tetes mata, serta Poltekkes Kemenkes Denpasar yang memberikan pelayanan kesehatan komplementer, edukasi, pameran produk untuk pencegahan stunting hingga pemberian vitamin bagi masyarakat.

“Kami berharap dengan pelaksanaan ini masyarakat dapat lebih intensif dalam melakukan pengecekan kesehatan. Terlebih dalam safari kesehatan ini tidak dipungut biaya dan menyasar dari lingkungan masyarakat yang paling bawah yakni lingkup banjar, sehingga masyarakat dapat lebih mudah untuk melakukan pengecekan kesehatan,” ungkap Ngurah Dharmayuda. (eka/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Wawali Arya Wibawa Tinjau Pelaksanaan PIN

Published

on

By

wawali arya wibawa
TETESKAN VAKSIN: Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa meneteskan vaksin kepada balita saat meninjau pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di Kota Denpasar, Selasa (23/7) bertempat di Balai Banjar Karang Suwung Pedungan. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pekan Imunisasi Nasional (PIN) berlangsung serentak di Kota Denpasar, Selasa (23/7). Pelaksanaan PIN untuk Imunisasi Polio ditinjau Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa di Banjar Karang Suwung Pedungan Denpasar.

Dalam kesempatan ini Wawali Arya Wibawa memberikan tetesan imunisasi pertama kepada anak-anak, dan memberikan semangat sembari berbincang serta melakukan pengecekan Buku Kesehatan Ibu dan Anak.

Wawali Arya Wibawa di sela-sela kegiatan berharap, seluruh orang tua memiliki kesadaran untuk memberikan vaksin polio kepada putra-putrinya. Sehingga pencegahan dapat dilakukan sejak dini, walaupun saat ini tidak ada kasus penderita polio di Denpasar.

“Kita berharap para orang tua yang memiliki anak berusia nol sampai tujuh tahun dapat membawa buah hatinya ke posyandu, dan mendapatkan vaksin polio, sehingga Kota Denpasar bebas penyakit polio,” ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Anak Agung Ayu Agung Candrawati mengatakan, Pemerintah Kota Denpasar telah menyiapkan 896 Pos PIN Polio, dan juga terdapat 141 pos Imunisasi Polio yang tersebar di posyadu, banjar-banjar, sekolah PAUD maupun SD.

“Di mana vaksin ini diberikan 2 tetes dengan interval minimal satu bulan, sehingga aman bagi anak secara bertahap. PIN tahap pertama dimulai pada 23 Juli sampai 29 Juli 2024, sedangkan PIN tahap kedua dimulai pada 6 Agustus sampai 12 Agustus 2024, dengan sasaran seluruh anak berusia 0-7 tahun di Denpasar dan tidak memandang status imunisasi sebelumnya,” ujarnya.

Lebih lanjut dr. Anak Agung Ayu Agung Candrawati menjelaskan, vaksin yang digunakan, yakni Vaksin nOPV2 merupakan vaksin yang hanya digunakan dalam program imunisasi respons terhadap KLB Polio tipe II dan tidak digunakan dalam imunisasi rutin. Vaksin nOPV2 yang digunakan telah bersertifikat PreQualified (PQ) dari WHO dan memiliki Nomor Izin Edar dari BPOM, yakni NIE: DKL2302908336A1.

“Kepada balita yang belum vaksin tahap pertama selama satu minggu ini akan dilakukan pendataan langsung selama lima hari kedepan dengan sistem jemput bola. Hal ini agar semua balita/anak-anak usia 0-7 tahun bisa mendapatkan vaksinasi secara keseluruhan,” ujarnya. (eka/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Pencanangan PIN Polio di Badung, Sasaran 60.412, Target Cakupan Imunisasi 100 Persen

Published

on

By

pin polio badung
TETESKAN VAKSIN POLIO: Wabup Ketut Suiasa meneteskan vaksin polio kepada balita dan anak-anak saat ‘’kick off’’ Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2024 di Br. Gulingan, Desa Adat Tegal Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Selasa (23/7). (Foto: Hms Badung)

Badung, baliilu.com – Dalam upaya mendukung program strategis nasional, salah satunya penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio, Pemerintah Kabupaten Badung mencanangkan/kick off Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahun 2024 di Br. Gulingan, Desa Adat Tegal Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Selasa (23/7).

Pencanangan PIN Polio dilakukan oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa ditandai dengan meneteskan vaksin polio kepada balita dan anak-anak. PIN polio wajib diberikan kepada bayi, balita dan anak-anak usia 0-7 tahun, 11 bulan, 29 hari. Sasaran PIN polio di Badung sebanyak 60.412 orang dengan target cakupan imunisasi mencapai 100 persen. Acara tersebut dihadiri Ketua DPRD Badung diwakili anggota DPRD I Nyoman Dirgayusa, Forkopimda Badung, perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Balai Besar POM Denpasar, Perbekel Darmasaba dan Organisasi Kewanitaan di Badung.

Dalam sambutannya Wabup Suiasa menekankan, PIN polio sangat penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang sehat berkualitas. Kegiatan ini dalam upaya mengantisipasi dan pencegahan penyebaran penyakit polio yang berdampak pada kesehatan anak-anak.

“Sampai saat ini penyakit polio belum ada obatnya, melalui PIN polio bagaimana mencegah dampak polio bagi anak-anak kita. Sasaran kita di Badung 60 ribu orang lebih. Meskipun dinas kesehatan menargetkan cakupan imunisasi 95 persen, namun kami minta bisa hingga 100 persen,” ujar Suiasa.

Untuk menyukseskan PIN polio diharapkan semua pihak ikut terlibat dan menyosialisasikan kegiatan ini kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Badung. “Perlu gerakan bersama dengan mengaktifkan posyandu dan kader pembangunan desa. Dengan gerakan yang terstruktur, sistematis dan masif, semoga PIN polio di Badung berjalan sukses,” pintanya.

Kadis Kesehatan Badung diwakili Sekretaris Diskes dr. Ni Raka Setiawati melaporkan, penyakit polio adalah penyakit yang masih mengancam, meskipun telah banyak negara yang berhasil membasmi penyakit ini. Namun keberadaannya masih menjadi tantangan bagi banyak negara termasuk Indonesia. Indonesia merupakan wilayah resiko tinggi penularan polio dan terjadinya KLB polio di wilayah Indonesia. Oleh karena itu PIN polio 2024 menjadi bagian dari strategi nasional untuk mengendalikan dan mencegah penyebaran penyakit polio di tanah air.

ujuan PIN polio yaitu meningkatkan cakupan imunisasi, memastikan bahwa setiap anak mendapatkan dosis imunisasi polio sesuai jadwal yang ditentukan. Mencegah penyebaran polio di masyarakat melalui cakupan imunisasi yang luas. Sasaran PIN polio untuk anak usia 0-7 tahun, 11 bulan, 29 hari dengan jumlah sasaran 60.412 orang. Terdiri dari sasaran posyandu 34.510, sasaran PAUD 2.023, sasaran TK 12.415 dan sasaran SD/MI 11.646. Total pos PIN sebanyak 1.105 dengan kelengkapan vaksin, logistik dan SDM yang mencukupi. Target cakupan imunisasi di seluruh wilayah sebesar 95 %.

“Dengan kick off PIN polio kami harapkan dapat terbentuk semangat kebersamaan dan komitmen untuk menjalankan PIN polio dengan baik. Partisipasi aktif masyarakat sangatlah penting untuk mencapai target cakupan imunisasi yang optimal,” harapnya. (gs/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca