Wednesday, 29 November 2023
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

GAYA HIDUP

Tampilkan “Svarna Mahika”, Dekranasda Bali Ikuti LIMOFF 2023

Eksplorasi Kain Rangrang, Endek, Songket serta Kain Tropis Bali Dalam Desain Kekinian

BALIILU Tayang

:

ny koster
LIMOFF 2023: Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Koster foto bersama saat menghadiri Lombok Internasional Modest Fashion Festival (LIMOFF) 2023 di Hotel Merumata Senggigi, Nusa Tenggara Barat pada Jumat (7/7) malam. (Foto: ist)

Senggigi, NTB, baliilu.com – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali mengikuti Lombok Internasional Modest Fashion Festival (LIMOFF) 2023 di Hotel Merumata Senggigi, Nusa Tenggara Barat pada Jumat (7/7) malam.

Acara yang digelar oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut dilaksanakan dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi serta pariwisata pasca-masa pandemi Covid-19 dan mendukung program Muslim Industri di Nusa Tenggara Barat (NTB), serta program Pemerintah Republik Indonesia menjadikan Indonesia sebagai kiblat modest fashion dunia.

Pada event ini, Dekranasda Bali ikut serta dalam pagelaran busana atau fashion show dengan tajuk “Svarna Mahika” mengangkat tentang pesona kain-kain Bali dalam beragam rupa. Diramu dalam akulturasi budaya yang kaya, dalam koleksi modest wear yang memikat hati.

Dalam fashion show kali ini, Dekranasda Bali diwakilkan oleh 3 (tiga) brand fashion beserta desainernya yakni Body & Mind by Dayu Karang, Taksu Design by Adi Taksu dan Lusi Damai by Lusi Damayanti. Pada ajang kali ini, desainer-desainer Dekranasda Bali mengeksplorasi berbagai wastra Bali diantaranya, Rangrang, Endek, Songket serta mengangkat kembali popularitas kain tropis Bali dalam desain kekinian.

mny koster
Dekranasda Provinsi Bali mengikuti Lombok Internasional Modest Fashion Festival (LIMOFF) 2023 di Hotel Merumata Senggigi, Nusa Tenggara Barat pada Jumat (7/7) malam. (Foto: ist)

Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Koster usai acara menyampaikan Lombok Internasional Modest Fashion Festival (LIMOFF) 2023 dapat dijadikan sebagai wadah bagi desainer-desainer Bali untuk belajar, menimba pengalaman serta mengembangkan diri untuk karya selanjutnya sesuai kebutuhan trend atau pasar.

“Kita di Bali tentu kebutuhan pasar seperti apa yang terbuka di depan kita maka harus ambil peluang itu. Ini kesempatan yang sangat baik bagi desainer di Bali untuk dapat menimba pengalaman. Jangan berhenti mencari pengalaman dan menimba pengalaman, karena itu penting. Karena akan mampu menginspirasi karya-karya kita selanjutnya,” jelasnya.

Baca Juga  Dekranasda Bali Gandeng Dunia Usaha Promosikan “Wastra” Bali di Paris

Ny. Putri Koster berharap, para desainer Bali tidak cepat puas dengan apa yang telah diraih saat ini. Ia ingin desainer-desainer Bali ikut ambil bagian dalam memperkaya kemajuan fashion di Indonesia.

“Jangan berhenti dan jangan cepat berpuas diri karena itu akan membuat kita stuck dan jangan berhenti sampai disitu saja. Teruslah menggali, karena dunia mode akan terus berkembang sesuai perkembangan dan kebutuhan zaman. Saya ingin desainer-desainer kita di Bali ikut memperkaya kemajuan dunia fashion di Indonesia, sehingga nanti Indonesia sangat besar untuk menjadi pusat mode karena kita memiliki talenta dan bahannya. Tidak ada negara di dunia yang sekaya karya-karya tenun tradisional. Oleh karena itu, kita harus semangat. Ini sudah ada wadahnya,” imbuhnya. (gs/bi)

hut mangupura
Advertisements
iklan

GAYA HIDUP

Manjakan Diri di Manifest Wellness, Berikan Keseimbangan ‘’Body and Mind’‘

Published

on

By

manifest
Owner Manifest Wellness Dian Karina (Foto: ist)

Denpasar, baliilu.com – Beragam kegiatan dapat dipilih menjadi salah satu cara memanjakan diri guna menjaga keseimbangan body dan mind (pikiran). Manifest Wellness, salah satu tempat massage dan reflexology yang bisa menjadi pilihan untuk relaksasi di Denpasar. Terletak di Jalan Pemelisan No.1B, Sesetan, Denpasar Selatan, tempat ini menawarkan kenyamanan dan ketenangan.

Owner Manifest Wellness Dian Karina, Jumat (11/8) mengatakan, Manifes menawarkan massage dan reflekxology dengan berbagai jenis layanan. Tidak hanya dari sisi teknik massage, minyak yang digunakan, tapi Dian benar – benar membuat tempat tersebut nyaman sehingga cocok untuk relaksasi.

“Ruangan kami desain sebaik mungkin, jarak antar-bed juga kita beri ruang lebih leluasa, sehingga tamu kami benar – benar nyaman di tempat ini,” ujar istri Prof. Yoga Segara, Guru Besar Antropologi UHN IGB Sugriwa ini.

Hingga saat ini, tersedia 6 bed dan 4 kursi reflexology dengan therapist yang berpengalaman melakukan massage, Manifest Wellness akan memanjakan setiap tamu yang datang. Ada banyak pilihan oil yang dapat dipilih tamu diantaranya frangipani, jasmine, lemongrass, lavender akan semakin menenangkan pikiran.

Dian menjelaskan, konsep massage dan spa berbeda. Spa berasal dari kata latin solus per aqua atau sante par aqua yang berarti terapi air. Maka dari itu tempat spa selalu ada bath up untuk berendam di air dan menambahkan sauna atau uap air pada beberapa layanan.

Sementara, Dian sendiri menegaskan bahwa tempatnya merupakan tempat massage dan reflexology sehingga menu – menu yang ditawarkan yaitu, back, head, and shoulder massage, reflexology, signature body massage, deep tissue massage, warm stone massage, body scrub and signature body massage, head to toe treatment. Manifest Wellness juga menyediakan perawatan lain diantaranya face massage dengan face mask, hair mask, nail treatment, ear candle.

Sebagai tempat wellness treatment, Dian menyiratkan maksud bahwa dengan relaksasi melalui massage dapat menenangkan tubuh sehingga menciptakan keseimbangan antara body and mind. Dengan keseimbangan itu maka akan muncul pikiran yang jernih dan sehat sehingga bermanfaat untuk kesehatan.

Baca Juga  Dekranasda Bali Pamerkan Endek Bali Dalam Pameran Kriyanusa 2022

“Maka dari itu ketika pergi ke tempat massage maka menenangkan pikiran dan relaks merupakan hal yang harus didapatkan tamu. Jadi kami buat tempat ini agar tamu nyaman,” imbuhnya.

Dian tahu betul apa yang dibutuhkan tamu ketika datang ke tempat massage. Mulai dari teknik memijat, tempat, hingga aromatherapy yang dibutuhkan. Semua itu ia pelajari dari hobi massage-nya selama ini.

“Saya hobi massage dan sudah keliling Denpasar dan Badung untuk mencoba tempat massage, mulai dari middle to low hingga middle to high. Ekspektasi saya selalu tinggi setiap mengunjungi tempat massage,” ujarnya.

Meskipun background pendidikan maupun pekerjaannya tidak berhubungan dengan usaha yang dibangunnya saat ini, namun dari pengalaman sebagai konsumen massage serta didampingi therapist – therapist yang berpengalaman, membuat Manifest Wellness terwujud dengan baik serta dapat menjadi pilihan bagi masyarakat dalam memanjakan diri untuk mewujudkan keseimbangan Body and Mind. (*/gs)

hut mangupura
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

GAYA HIDUP

Duta Kota Denpasar Boyong Dua Gelar Juara pada Lomba Busana PKB XLV 2023

Published

on

By

pkb
JUARA: Ketua TP PKK Kota Denpasar yang juga Ketua Dekranasda Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara foto bersama juara kategori Busana Kerja Adat Bali Berpasangan PKB XLV 2023. (Foto: ist)

Denpasar, baliilu.com – Duta Kota Denpasar kembali memboyong pulang dua gelar juara dalam Wimbakara (Lomba) Desain dan Peragaan Busana Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV Bidang Kewanitaan PKK, tahun 2023, pada Minggu (2/7).

Diselenggarakan di Gedung Ksirarnawa, Art Centre, adapun dua kategori desain  dan peragaan yang berhasil memenangkan juara adalah kategori Busana Kerja Adat Bali Berpasangan yang meraih Juara I serta Busana Malam Berpasangan yang berhasil meraih Juara II.

Tampil pada nomor urut 8, model Duta Kota Denpasar memeragakan pakaian kategori Busana Kerja Adat Bali Berpasangan karya Ni Made Dwi Cahyani.  Bernuansa motif tenun klasik vertikal geometris berwarna biru gelap yang tidak lekang jaman, terdapat kombinasi tenun endek polos berwarna abu mewah dan list lipit warna abu senada.

Hal ini memberikan sebuah batasan motif, sehingga desain yang ditonjolkan adalah keunggulan motif tenun yang indah serasi dengan visual menonjolkan pertumbuhan acropora di laut Sanur yang sangat baik.

pkb
JUARA: Ketua TP PKK Kota Denpasar yang juga Ketua Dekranasda Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara foto bersama juara kategori Busana Malam Berpasangan yang berhasil meraih Juara II PKB XLV 2023. (Foto: ist)

Sedangkan, Busana Malam Berpasangan bertemakan  Alga in Majesty karya Ni Kadek Paramitha Puspita Handayani ini adalah perpaduan motif tenun Mozaic Abstrac Geometric sebagai representasi keindahan keanekaragaman rumput laut dengan kesan modern dan dinamis.

“Kami memilih Alga menjadi inspirasi penciptaan koleksi ini dengan tujuan untuk memperkenalkan keragaman kekayaan laut Bali agar mobilitas kunjungan wisatawan meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19,” ungkap Desainer Paramitha.

Ketua TP PKK Kota Denpasar yang juga Ketua Dekranasda Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, yang ditemui seusai acara menyampaikan apresiasi serta kebanggaannya atas hasil yang diraih Duta Kota Denpasar di perhelatan ini. 

“Kami mengucapkan terima kasih atas apresiasi juri kepada perwakilan kami dari Kota Denpasar menjadi Juara I pada Busana Kerja Adat Bali dan Juara II Busana Malam Berpasangan. Ini merupakan hasil kerja sama yang maksimal antara TP PKK dan Dekranasda Kota Denpasar, tim desainer serta model yang ada di Kota Denpasar. Juga tak terlepas peran serta dukungan dari Pemerintah Kota Denpasar,” ungkapnya.

Baca Juga  Kerja Nyata Dekranasda Bali Empat Tahun Terakhir

Dalam kesempatan yang sama Ketua TP PKK Provinsi Bali sekaligus Ketua Dekranasda Bali, Ny. Putri Koster menegaskan, gelaran perlombaan ini merupakan ajang untuk mewadahi karya dan kreativitas berbusana di Bali.

“Melalui lomba ini, kita harapkan karya dan kreativitas desiner yang  mengombinasikan adat ketimuran dengan kearifan lokal. Untuk itu, setelah usai ajang lomba ini, mari kita meniru desain busana dari Kabupaten /Kota yang menjadi juara untuk bisa diaplikasikan di daerah kita masing-masing,” tutur Ny. Putri Koster.

Upaya pelestarian warisan leluhur Bali, lanjut Ny. Putri Koster haruslah dipadukan juga dengan kesadaran dan keinginan kuat dari masyarakat Bali.

“Mari bangga menggunakan produk tekstil Bali, sebagai warisan leluhur kita. Karena dengan demikian kita sudah melakukan tugas pelestarian budaya,” tutup Ny. Putri Koster. (gs/bi)

hut mangupura
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

GAYA HIDUP

Tabanan Raih Juara Pertama Busana Malam PKB XLV 2023

Ketua TP PKK Ny. Rai Wahyuni Sanjaya Harap Kreativitas dengan Tenun Kerajinan Bali Bisa Terus Lestari

Published

on

By

rai wahyuni
JUARA PERTAMA: Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster bersama Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan Ny. Rai Wahyuni Sanjaya foto bersama peraih juara kategori Desain dan Peragaan Busana Malam PKB XLV 2023, Minggu (2/7). (Foto: ist) 

Tabanan, baliilu.com – Torehkan prestasi dalam kreativitas seni dan budaya, Kabupaten Tabanan meraih juara pertama kategori Busana Malam, dalam Lomba Busana dan Parade Busana PKB XLV tingkat Provinsi Bali yang dihadiri dan mendapat apresiasi langsung dari Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, Minggu (2/7). 

Berlangsung di Gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar, kompetisi diikuti oleh seluruh perwakilan Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. Nampak dihadiri oleh Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster dan juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, seluruh Ketua TP PKK Kabupaten/Kota se-Bali beserta anggota, serta para kepala OPD terkait berikut para desainer dan peserta lomba. 

Perlombaan busana dibagi menjadi tiga kategori, yakni Wimbakara (Lomba) Desain dan Peragaan Busana Kerja Adat Bali Berpasangan, Busana Wisuda Jenjang Pendidikan Tinggi (Toga) Berpasangan dan Busana Malam Berpasangan. Di mana, Kabupaten Tabanan  berhasil memenangkan juara pertama dalam Wimbakara (Lomba) Desain dan Peragaan Busana Malam (Berpasangan) rancangan designer Andri dengan mengusung judul desain Winih Nirmalaning Segara.

Adapun pemilihan juara lomba telah melewati berbagai tahapan kategori penilaian, mulai dari mengumpulkan desainer, melihat kembali desain-desain yang logis untuk diwujudkan. Dilanjutkan dengan memanggil kembali desainer untuk mempresentasikan seluruh hasil konsep dari desainnya dan membawa serta rancangan busana yang telah mencapai 50%. Berlangsung selama 3 bulan proses, setiap tahapan akan diberikan edukasi sebab tujuan kompetisi disampaikan oleh dewan juri bukan hanya untuk menentukan menang dan kalah namun berfokus untuk melestarikan tekstil tradisional Bali. Tentunya dengan mempertimbangkan culture identity (identitas budaya), pencapaian harmonisasi termasuk etika dan estetika. 

Di kesempatan itu, Ny. Putri Koster yang juga sebagai Ketua Dekranasda Provinsi Bali menyampaikan apresiasinya terhadap kerja keras Ketua Dekranasada Kabupaten/Kota se-Bali yang telah tampil dengan mengikuti ajang lomba seperti ini. Pihaknya menyampaikan, Dekranasda telah memberikan ruang kreativitas kepada para desainer dan top model Bali, serta para penenun kita untuk selalu membangkitkan kreativitas dan inovasi dalam balutan tenun tradisional. 

Baca Juga  Ny. Putri Koster Dorong Pelaku IKM Bertransformasi Digital

 ‘’Saya sebagai Ketua Dekranasda, ingin sekali masyarakat Bali kembali menata busana, sesuai dengan adat dan karakter ketimuran kita, tidak lepas dari kearifan lokal dan sekaligus memberikan multiplayer effect, kepada kegiatan-kegiatan yang lainnya. Ketika busana adat kita meningkat dan mengarah pada kearifan lokal tradisonal kita, ekosistem akan terbangun dengan baik,’’ Bunda Koster menyampaikan, seraya berharap, kedepannya inovasi desain busana juga bisa dikreasikan untuk kegiatan sehari-hari, tak hanya busana adat sembahyang, tetapi juga busana untuk wisuda, busana Jero Mangku, Yowana, hingga busana pecalang. 

Sebagai peraih juara, tentunya Ny. Rai Wahyuni yang juga selaku Ketua Dekranasda Kabupaten Tabanan merasa bangga dan memberikan apresiasi luar biasa terhadap kreativitas desainer muda yang mampu mengharumkan nama Tabanan di bidang pelestarian seni dan budaya. ‘’Astungkara untuk tahun ini, Tabanan memperoleh juara pertama untuk busana malam, jadi ini suatu pencapaian yang luar biasa, astungkara banget, ini merupakan kebanggaan kita,’’ ungkapnya penuh semangat. 

Bunda Rai Sanjaya juga berharap, kompetisi ini tidak hanya mencari juara, tetapi bagaimana kita bersama-sama meningkatkan kreativitas sekaligus melestarikan tenun kita, tenun ikat terutama endek yang merupakan hasil kerajinan kita di Bali. ‘’Kedepannya bukan sekedar mengejar juara, tetapi pelestarian yang paling penting dan nanti untuk pakaian malam ini juga semoga bisa dipakai untuk masyarakat secara luas, tentunya dengan konsep yang lebih sederhana,’’ pungkasnya. (gs/bi)

hut mangupura
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca