Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Provinsi
Bali, melalui Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, menyampaikan perkembangan penanganan Corona Virus
Disease (Covid-19) di Provinsi Bali,
Selasa (19/5-2020), pasien sembuh terus
bertambah. Selasa ini laporan dari rumah sakit menyatakan kabar baik ada
penambahan pasien sembuh sebanyak 10 orang. Terdiri dari 5
orang PMI dan 5 orang non-PMI. Sehingga total pasien sembuh sudah mencapai 267
orang.
Sementara itu, kasus
yang terkonfirmasi positif hari ini hanya 4 orang WNI, terdiri dari 1 orang PMI
dan 3 orang transmisi lokal. Jumlah kumulatif pasien
positif 363 orang.
Jumlah pasien yang meninggal tetap 4 orang. Jumlah
pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 92 orang yang berada di 7 rumah
sakit rujukan dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT RS Nyitdah dan BPK Pering.
Dewa Indra dalam siaran persnya menegaskan jumlah angka positif di Bali sebagian besar masih didominasi oleh imported case, untuk transmisi lokal sejumlah 141 orang. Hal ini berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan Covid-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya. Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini.
Lebih lanjut
ditegaskan, mengingat masih banyak warga masyarakat yang
tidak menggunakan masker, Gubernur Bali mengeluarkan imbauan yang
ditandatangani Sekda Prov Bali Nomor 149/Gugascovid19/V/2020 Tanggal 14 Mei
2020 tentang Penggunaan Masker yang menegaskan bahwa : a). Mengharuskan setiap
tamu/ pengunjung/pemohon pelayanan publik di kantor/instansi untuk menggunakan
masker; b). Bagi
tamu/pengunjung/pemohon pelayanan publik yang tidak menggunakan masker agar
ditolak atau ditunda proses permohonan pelayanan publiknya; c).
Apabila pemohon pelayanan publik merupakan penyandang disabilitas atau orang
yang kurang mampu secara ekonomi agar dibantu diberikan masker sehingga dapat dilayani
permohonan pelayanan publiknya. Untuk maksud tersebut, pada unit-unit pelayanan
publik perlu disiapkan masker untuk diberikan kepada pemohon pelayanan publik
sesuai kategori di atas.
Terkait Surat Gubernur Bali Nomor 511/3222/Dishub, tentang Pengendalian Pintu Masuk Bali melalui
Pelabuhan Penyeberangan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 2020, pengendalian transportasi selama masa mudik Idul
Fitri Tahun 1441 Hijriyah mulai berlaku dari tanggal 1 Mei 2020, Dewa Indra menegaskan, yang
boleh melakukan perjalanan dikecualikan untuk angkutan logistik, kesehatan,
diplomatik, tugas lembaga tinggi negara serta angkutan logistik penanganan Covid-19. Hal ini bertujuan
untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Berkaitan dengan hal ini, Pemerintah Provinsi
Bali melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mengimbau masyarakat Bali
untuk menaati peraturan tersebut dengan
penuh disiplin sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Berkaitan
kebijakan ini pula melalui Gugus Tugas dan berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota, TNI, Polri dan pemerintah pusat di daerah bersama-sama menegakkan Peraturan Menteri
Perhubungan tersebut dengan melakukan upaya penebalan penjagaan di pintu-pintu masuk Pulau Bali
yaitu di Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Benoa dan Pelabuhan Padangbai. Kalau masyarakat akan
melintasi jalur-jalur ini maka pada pintu masuk akan dijaga petugas.
Untuk itu dimohon pengertian masyarakat untuk
mematuhi peraturan dan lebih baik tetap di tempat. Masyarakat Bali yang akan mudik lebih baik
mempertimbangkannya. Pengetatan ini tidak hanya dilakukan Pemprov Bali, namun juga pemerintah
daerah lain juga melakukan hal yang sama. Untuk itu sebaiknya tidak mudik tetap
di tempat. Begitu pula krama Bali yang ada di luar daerah khususnya di daerah
yang melakukan PSBB atau daerah zona
merah dimohon agar tetap di tempat jangan dulu pulang ke Bali. Kepulangan krama
Bali bisa berdampak negatif pada anda, keluarga dan masyarakat Bali, karena
kita tidak tahu jika kita terinfeksi atau tidak sampai dilakukan tes. Untuk itu
masyarakat Bali diminta tetap tinggal di tempat dulu kecuali ada hal yang
sangat penting atau mendesak.
Mengingat transmisi lokal Covid-19 memperlihatkan
kecenderungan meningkat dalam beberapa hari terakhir, maka diminta kepada
seluruh warga masyarakat, para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh
politik, dan semua elemen masyarakat untuk bersatu padu menguatkan disiplin
kita semua dalam penerapan protokol pencegahan Covid-19 yakni selalu menggunakan masker, rajin
mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menghindari
keramaian, melaksanakan etika
batuk/bersin, melakukan penyemprotan disinfektan pada tempat yang tepat,
menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh kita. Semakin kita disiplin dalam
pelaksanaan pencegahan ini maka transmisi lokal penyebaran Covid-19 pasti bisa kita
hentikan.
‘’Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, kami minta semua elemen masyarakat
membantu dan bekerjasama dengan petugas survailans Dinas Kesehatan dalam
melaksanakan tracing contact untuk
menemukan siapa pun yang pernah kontak dekat dengan orang yang positif Covid-19 sehingga kita bisa
menangani lebih awal orang-orang yang berisiko terinfeksi Covid-19 guna mencegah penyebaran
berikutnya kepada orang lain,’’
ujar Dewa Indra. (*/gs)
SERAHKAN DANA: Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana menyerahkan dana pembinaan saat menghadiri pembinaan kepada Sekaa Joged Bumbung Sekar Sari Kelurahan Pedungan yang menjadi duta Kota Denpasar pada pegelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025, yang dilaksanakan di Banjar Begawan Pedungan, Sabtu (17/5) malam. (Foto: Hms Dps)
Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar melalui Tim Pembina mengadakan pembinaan kepada Sekaa Joged Bumbung Sekar Sari Kelurahan Pedungan yang dilaksanakan di Banjar Begawan Pedungan, Sabtu (17/5) malam. Pembinaan ini guna memantapkan penampilan duta Kota Denpasar pada pegelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025.
Turut hadir sekaligus menyerahkan dana pembinaan Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Anggota DPRD Kota Denpasar, Nyoman Darsa, Anggota DPRD Kota Denpasar, AAN Gede Wirawan, Tim Pembina Kota Denpasar, serta pihak terkait lainnya.
Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana mengatakan, penampilan Sekaa Joged Bumbung Sekar Sari Pedungan pada acara pembinaan malam ini sudah maksimal. Namun apa yang menjadi catatan dari Tim Pembina agar dapat diperhatikan dan dikoreksi, sehingga lebih memantapkan penampilan pada pementasan di PKB nanti.
“Kami berharap seluruh duta kesenian Kota Denpasar yang akan berlaga di PKB, termasuk sekaa joged bumbung Sekar Sari Kelurahan Pedungan agar terus berlatih maksimal dan menjaga penjiwaan, emosi, serta konsistensi penampilan, sehingga saat pentas nanti dapat memberikan hasil yang maksimal untuk Kota Denpasar,” kata Sekda Alit Wiradana.
Sementara koordinator Sekaa Joged Bumbung Sekar Sari Pedungan, I Made Suparka mengatakan, bahwa persiapan penampilan ini sudah dilaksanakan jauh hari sebelumnya, dan juga semaksimal mungkin.
“Tentu apa pun hasilnya pada pembinaan ini kedepannya akan kami koreksi sehingga dapat menampilkan karya seni yang terbaik untuk Kota Denpasar pada gelaran PKB XLVII Tahun 2025 nanti,” pungkas Suparka. (eka/bi)
BULAN BAKTI GOTONG-ROYONG: Pelaksanaan Bulan Bakti Gotong-royong Masyarakat LPM Kecamatan Denpasar Selatan dihadiri oleh Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana pada, Sabtu (17/5) di Lapangan Made Pica, Sanur Kaja. (Foto: Hms Dps)
Denpasar, baliilu.com – Bulan Bakti Gotong-royong Masyarakat (BBGRM) tahun 2025 yang digelar oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan Denpasar Selatan berlangsung pada Sabtu (17/5) di Lapangan Made Pica, Sanur Kaja.
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Anggota DPRD Provinsi Bali, Anak Agung Gede Agung Suyoga, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Denpasar, Wayan Budha, serta tokoh masyarakat setempat.
Di sela-sela kegiatan, Sekda Alit Wiradana menyampaikan apresiasi atas sinergitas program pemberdayaan dan pembangunan desa melalui semangat gotong-royong yang diusung dalam Bulan Bakti Gotong-royong LPM Densel. Sekda Alit Wiradana menekankan bahwa kegiatan ini turut mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Bali dalam mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai.
“Bulan Bakti Gotong-royong tahun ini juga menggaungkan gerakan pengurangan botol plastik sekali pakai. Pengunjung dan peserta diimbau membawa tumbler sebagai wujud kepedulian terhadap kebersihan lingkungan. Ini adalah langkah konkret dalam meningkatkan kesadaran kolektif menjaga lingkungan,” ujarnya.
Di samping itu, Sekda Alit Wiradana juga mengapresiasi penyelenggaraan Bazar Pangan sebagai bentuk kolaborasi antara lembaga kemasyarakatan, UMKM, dan masyarakat dalam memperkuat ketahanan pangan serta menekan laju inflasi. Berbagai produk lokal seperti beras, minyak goreng, sayur-mayur, dan hasil olahan UMKM dijual dengan harga terjangkau.
“Semangat gotong-royong ini sejalan dengan nilai Vasudhaiva Kutumbakam, yakni semangat menyama braya, yang senantiasa digaungkan oleh Bapak Walikota Jaya Negara dan Wakil Walikota Arya Wibawa. Nilai ini harus terus dirawat dan dijaga. Selain mempererat kebersamaan, kegiatan ini juga berperan penting dalam menjaga stabilitas harga dan memperkuat daya beli masyarakat,” tambah Sekda Alit Wiradana.
Sementara itu, Ketua DPC LPM Denpasar Selatan, I Made Nursana menjelaskan bahwa kegiatan BBGRM berlangsung selama satu hari penuh, dari pagi hingga malam, dengan ragam aktivitas menarik dan hiburan.
“Sejak pagi telah dilaksanakan pelepasan burung merpati, jalan santai dan donor darah. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan bazar pangan, pemeriksaan kesehatan, vaksinasi hewan peliharaan, bazar UMKM, serta berbagai lomba seperti mewarnai, karaoke antar staf kelurahan, cerdas cermat SMP se-Densel, dan pengukuhan pengurus LPM dari beberapa kelurahan,” jelasnya.
Selain itu, aksi bersih-bersih sampah plastik juga digelar bersama komunitas “Malu Dong” sebagai bentuk kampanye lingkungan.
Nursana berharap Bulan Bakti Gotong-royong Maysrakat dapat menjadi agenda rutin yang menumbuhkan kembali nilai-nilai kebersamaan, partisipasi aktif, dan kepedulian sosial di tengah masyarakat. Serta menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan ini. (eka/bi)
PELATIHAN BANTEN: Ketua DWP Denpasar saat menghadiri pelatihan pembuatan banten dengan materi Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu di Balai Banjar Pengukuh Desa Peguyangan Kangin, Sabtu (17/5). (Foto: Hms Dps)
Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar bersama Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar menggelar pelatihan pembuatan banten dengan materi Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu di Balai Banjar Pengukuh Desa Peguyangan Kangin Kecamatan Denpasar Utara, pada Sabtu (17/5) pagi. Pelatihan yang diikuti puluhan ibu-ibu PKK setempat dengan didampingi narasumber serta pendamping dari WHDI Kota Denpasar ini bertujuan agar pembuatan banten dapat dilaksanakan secara mandiri.
Dalam kesempatan tersebut hadir Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana bersama Sekretaris Kecamatan Denpasar Utara, I Wayan Aryanta, Perbekel Desa Peguyangan Kangin, Wayan Susila, Kelian Adat dan Kepala Dusun Banjar Pengukuh serta sejumlah undangan lainnya.
Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana ditemui di sela-sela kegiatan menyebut pelatihan pembuatan Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu yang difasilitasi Pemkot Denpasar untuk masyarakat ini dilaksanakan berkelanjutan. Hal ini lantaran jenis Banten Otonan ini sangat dibutuhkan di setiap enam bulan sekali dalam memperingati hari kelahiran secara agama Hindu.
“Pelatihan pembuatan banten mengkhusus pada pembuatan Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu ini agar para peserta yang mayoritas kaum ibu ini paham tidak saja cara membuat banten, tapi juga pengaplikasiannya serta filosofi dari banten yang dibuat tersebut sesuai dengan Sastra Agama Hindu. Tentu saja dengan bimbingan narasumber berpengalaman dari WHDI,” ujarnya.
Sementara narasumber pelatihan banten dari WHDI Denpasar, Ni Wayan Sukerti menjelaskan materi yang diajarkan dalam pelatihan membuat banten kali ini adalah Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu. Dimana, banten terdiri dari Ulun Banten yakni Pejati, Gebogan, Pengambean, Peras Soda, Dapetan Pokok. Juga terdiri dari Sesayut (Sesayut Pebersihan, Sesayut Sida Purna, Sesayut Pageh Urip) dan Tebasan Pemiak Kala, juga Segehan Manca Warna, Bayakaonan dan Prayascita.
Selain juga akan dijelaskan langsung filosofi dari masing-masing komponen banten tersebut serta tata cara pengaplikasian dalam upacara otonan ditambah sesi tanya jawab,” jelasnya.
Ditambahkan Sukerti, pelatihan banten kepada masyarakat ini merupakan program rutin tahunan dimana setiap tahunnya dilaksanakan sebanyak delapan kali atau empat kecamatan mendapat giliran dua kali pelatihan. Untuk tahun ini kegiatan dimulai pada tanggal 7 Mei 2025 dan berakhir pada 19 Mei 2025.
“Pelatihan pembuatan banten ini juga sebagai media saling bertukar pikiran dan berbagi pengetahuan tentang pembuatan banten melalui sesi tanya jawab,” ucap Sukerti.
Salah satu peserta pelatihan, Kadek Suardani menyambut baik dilaksanakannya pelatihan membuat banten dilingkungannya.
“Kegiatan ini sangat membantu kami para ibu-ibu untuk semakin memahami tata cara pembuatan banten dan pengaplikasiannya dalam upacara. Karena kita di Bali tidak pernah terlepas dari kegiatan keagamaan,” ungkapnya. (eka/bi)