Tuesday, 5 December 2023
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

EKONOMI & BISNIS

5 Triliun Tata Benoa Jadi Gerbang Wisata Maritim Indonesia

BALIILU Tayang

:

de
GUBERNUR KOSTER: Bersama Menteri BUMN Erik Thohir rancang Pelabuhan Benoa jadi Gerbang Wisata Maritim Indonesia. (Foto:Ist)

Badung, baliilu.com – Gubernur Bali I Wayan Koster menegaskan bahwa Bali selama ini menyumbangkan devisa yang besar untuk Indonesia dari sisi pariwisata. 39 persen total wisman Indonesia masuk melalui Bali. Namun sampai sekarang belum ada timbal baliknya untuk Bali. Jika dibiarkan akan terjadi masalah besar ke depan, beban pariwisata tak diimbangi perbaikan infrastruktur hingga pelestarian lingkungannya.

Demikian dikatakan Gubernur Koster dalam acara FGD Rencana Pengembangan Benoa Maritime Tourism Hub di Inaya Putri Nusa Dua Bali, Kamis (13/2) malam. Gubernur mengungkapkan bahwa titik lokasi wisata di Bali sudah dipetakan pemerintah pusat sejak dulu, tetapi sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya.

Meskipun demikian, Bali kini sedang giat-giatnya membangun infrastruktur. Karena sektor tersebut sangat tertinggal dan tak sebanding dengan nama besar Bali sebagai destinasi wisata dunia. ‘’Infrastruktur darat, laut, udara sedang dikebut terutama untuk menipiskan ketimpangan utara-selatan. Koneksi akan dibangun lewat jalan lingkar Bali, shortcut, kereta api, LRT,’’ katanya.

Sedangkan Pelabuhan Benoa, kata Gubernur Koster akan dirancang untuk menjadi pelabuhan terindah di dunia, namun tetap ramah lingkungan dan menjaga ekosistem sekitarnya. Menghilangkan kesan kumuh dan ramah untuk ditambati kapal pesiar. Pengembangan Benoa dengan terintegrasi dan kontekstual, namun tak lepas dari kearifan lokal sesuai dengan visi misi program pembangunan Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang dalam bagiannya juga memprioritaskan perbaikan lingkungan. 

‘’Kebetulan Pak Menteri BUMN punya selera dan pemikiran yang sama dengan saya mengenai Benoa,’’ terang Wayan Koster seraya mengatakan bahwa rancangan ini sudah dibahas dan digodok dengan matang.

Sementara itu Menteri BUMN Erik Thohir menegaskan bahwa kementerian berkomitmen penuh untuk meningkatkan kunjungan wisata sebagai bagian nawacita presiden. Karena itu, Bali akan dirancang jadi gerbang wisata maritim Indonesia. Bisa jadi trigger (pendorong-red) percepatan Bali baru. Sebagai daerah kunjungan primadona, Bali termasuk 6 besar tujuan kapal pesiar di Asia.

Baca Juga  40 Desa/Kelurahan di Denpasar Resmi Ajukan PKM

Namun, Erik Thohir menekankan untuk merealiasasikan Bali sebagai gerbang wisata maritim Indonesia, tidak mungkin BUMN bekerja sendiri untuk mengembangkan Benoa. ‘’Kita memastikan proyek strategis didasari strategi bisnis jelas dan  feasibility jelas. Kita tidak ingin proyek pengembangan kita jadi proyek mangkrak,’’ ujarnya.

Dikatakan, Bali adalah jantung pariwisata Indonesia. Namun lama-lama akan ada titik jenuh. Belum lagi ada gempuran daerah dan negara lain di sekitar. Karena itu harus dipastikan jantung ini terus berdetak. Kenyataan, turis sekarang terus berkembang. Tidak hanya lewat udara, tapi juga laut (wisata maritim), namun infrastrukturnya belum ada.

Erik Thohir menyatakan setelah melakukan sidak bersama Gubernur Bali bahwa realita di Benoa lokasinya tidak diprioritaskan untuk turis. Tetapi berdampingan dengan peti kemas, ikan, dll. Secara lingkungan ini diakuinya sangat tidak sehat. ‘’Menyedihkan jika di Bali, 80 persen penumpng kapal pesiar tidak turun, hanya lewat buang sampah. Tidak ada value ekonominya. Karena itu akan kita pikirkan ruang Benoa. Menata dengan konsep-konsep pembangunan dan ekosistem yang jelas. Kearifan lokalnya tercermin, sesuai keinginan Pak Gubernur. Untuk menata Benoa menjadi gerbang wisata maritim Indonesia yang nilainya hampir 5 triliun,’’ tegas Erik Thohir.

Sedangkan Direktur Pelindo III Doso Agung menegaskan bahwa yang merancang pengembangan Benoa sebagai gerbang wisata maritim Indonesia adalah Menteri BUMN dan Gubernur Bali, sementara Pelindo hanya menjadi koki yang akan meramu sehingga program tersebut sesuai yang direncanakan.

Doso Agung juga menyampaikan terimakasih atas arahan yang terkadang keras tetapi dirasakan demi kebaikan kita semua. Doso AGung mengakui bahwa Bali membutuhkan pelabuhan interchage/ transit yang lebih baik untuk cruise/kapal pesiar.

Untuk itu mesti memisahkan area tourism dengan area ‘pelabuhan barang’ dengan mengubah konsep masterplan Benoa dengan memperhatikan eco tourism hingga stand UKM.

Baca Juga  Pasar Galiran jadi Kluster Baru Sebar Covid-19, Sekda Dewa Indra Tegaskan 1.700 Pedagang harus Dirapid Test

Dikatakan, kapal cruise yang disasar berpenumpang 4.000-6.000 penumpang jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan pesawat terbang yang isinya hanya ratusan penumpang. Menurut rencana, akan dilengkapi tambatan kapal cruise dan yatch, menampung 150 UMKM dan areal hutan kota dan rencana selesai 2023. (*/balu1)

hut mangupura
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

EKONOMI & BISNIS

Tekan Inflasi, Pemkot Denpasar Gelar Bazzar Pangan Berkelanjutan 

Published

on

By

bazzar pangan di lapangan Lumintang
BAZZAR PANGAN: Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana saat meninjau Bazzar Pangan di Lapangan Lumintang Jumat (1/12). (Foto: ist)

Denpasar, baliilu.com – Pemkot Denpasar melalui Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) secara berkelanjutan menggelar bazzar pangan sebagai upaya untuk pengendalian inflasi serta sebagai penyeimbang harga bahan pokok di pasaran. Kali ini pada, Jumat (1/12) Bazzar Pangan digelar di lapangan Lumintang, Denpasar.

Kegiatan bazzar pangan ditinjau Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana bersama Asisten Perekonomian Anak Agung Gede Risnawan. Dalam kesempatan tersebut Sekda Alit Wiradana menyampaikan bahwa bazzar pangan ini adalah bagian dari 9 program pemerintah untuk menekan inflasi, dengan fokus menyasar desa-desa.

Alit Wiradana mengingatkan masyarakat akan keberadaan bazzar pangan memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan produk kebutuhan sehari-hari dengan harga lebih terjangkau. Dengan memberikan akses harga terjangkau, bazzar pangan dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat dan mendukung perekonomian lokal.

“Dalam bazzar pangan dilibatkan langsung 22 distributor pangan dan produsen pangan, sehingga diharapkan masyarakat dapat harga terjangkau,” ungkap Alit Wiradana.

Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan, Ida Bagus Mayun Suryawangsa, mengatakan bazzar pangan kali ini merupakan pelaksanaan ke-19 dan terakhir di tahun 2023. Bazzar pangan melibatkan 22 distributor dan produsen pangan, berharap masyarakat berpartisipasi untuk mendapatkan kebutuhan pangan lebih ekonomis.

Harga di bazzar pangan disiapkan lebih murah, seperti bawang merah harganya hanya Rp. 24 ribu sedangkan dipasaran  harganya berkisar Rp. 25-27 ribu per kg. Bawang putih di pasar pangan  harganya Rp. 30 ribu sedangkan di pasaran harganya Rp. 30-35 ribu, cabai kecil di bazzar pangan harganya Rp. 80 ribu sedangkan di pasaran harganya Rp. 85 ribu, beras  bulog medium yang 5 kg harganya Rp. 52 ribu, beras premium yang 10 kg harganya Rp. 131 ribu dan yang lima kg hanya Rp. 57 ribu. (eka/bi)

Baca Juga  Tes Masif Gencar di Denpasar, Tes Swab Capai 3.559 Orang, Tes Rapid Tembus 13.634 Orang

hut mangupura
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Implementasi Pembayaran Digital Terbaik, Bali Peroleh 4 Penghargaan BI Award 2023

Published

on

By

bi bali
SERAHKAN PSBI: Bank Indonesia Provinsi Bali saat memberikan Program Sosial Bank Indonesia Kepedulian Sosial kepada 24 penerima yang tersebar di 9 kota dan kabupaten se-Provinsi Bali. (Foto: Hms BI Bali)

Denpasar, baliilu.com – Di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat dengan ketidakpastian yang tinggi, ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan dan terus menunjukkan prospek yang baik. Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai kisaran 4,7–5,5% pada 2024 dan akan meningkat 4,8–5,6% pada 2025. Inflasi akan tetap terkendali dalam rentang sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025 didukung konsistensi kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Di lain pihak, stabilitas eksternal dan sistem keuangan tetap terjaga, serta digitalisasi juga terus berkembang pesat. Berbagai tantangan global ke depan yang perlu dicermati, meliputi perlambatan dan divergensi pertumbuhan ekonomi global, penurunan inflasi yang lambat, suku bunga negara maju yang lebih tinggi dan lebih lama, kuatnya mata uang dollar, serta pelarian modal dalam jumlah besar dari emerging markets ke negara maju. Untuk itu, sinergi sebagai kunci dari prospek kinerja ekonomi Indonesia dalam melanjutkan ketahanan dan kebangkitan ekonomi akan terus diperkuat. Demikian disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 yang digelar secara hybrid di Jakarta (29/11).

Presiden RI, Joko Widodo, dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih atas sinergi yang telah terbangun sehingga proses pemulihan ekonomi berjalan dengan baik dan perekonomian Indonesia dalam kondisi stabil. Ke depan, Presiden Joko Widodo berpesan pentingnya kita untuk terus optimis namun tetap waspada untuk ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional. Untuk menopang momentum perekonomian yang berkelanjutan, strategi hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah merupakan penggerak perekonomian nasional.

Menghadapi ketidakpastian global yang terus meningkat di tengah siklus ekonomi dan keuangan nasional yang masih berada di bawah kapasitas perekonomian potensial, bauran kebijakan Bank Indonesia akan terus diarahkan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Bauran kebijakan tersebut terus disinergikan dengan kebijakan ekonomi nasional sekaligus sebagai pelaksanaan dari amanat Undang-Undang Bank Indonesia dan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK). Arah bauran kebijakan Bank Indonesia pada tahun 2024 mencakup kebijakan moneter yang difokuskan pada stabilitas (pro-stability) khususnya pencapaian sasaran inflasi dan stabilitas nilai tukar Rupiah. Sementara empat kebijakan Bank Indonesia lainnya yaitu kebijakan makroprudensial, kebijakan sistem pembayaran, kebijakan pendalaman pasar uang dan pasar valas, dan kebijakan ekonomi keuangan inklusif dan hijau terus diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan (pro-growth).

Baca Juga  Jelang Galungan, Sekda Dewa Indra Serahkan Bantuan Sembako kepada Lansia, Penyandang Disabilitas dan Anak Yatim Piatu

Pada perhelatan PTBI 2023, Bali berhasil meraih 4 (empat) penghargaan sekaligus dari Bank Indonesia dalam ajang BI Award 2023. Empat penghargaan yang berhasil diraih adalah Pemerintah Provinsi Bali untuk kategori pemerintah provinsi dengan implementasi QRIS terbaik di wilayah Balinusra, dan Bank BPD Bali untuk kategori Peserta Sistem Pembayaran (SKN BI dan KPDHN) Terbaik di Bank KMBI 1 dan 2.

Tidak hanya itu, 2 (dua) UMKM Bali juga memperoleh BI Award untuk kategori Merchant QRIS Usaha Mikro dan Kecil Terbaik di Wilayah Bali Nusra yaitu Jenar Kopi Kaliasem dan Nasi Temponk Pink. Penghargaan diterima oleh Pj. Gubernur Provinsi Bali, Irjen Pol. Drs. Sang Made Mahendra Jaya, M.H., Direktur Utama BPD Bali, Nyoman Sudharma serta Owner dari Jenar Kopi Kaliasem dan Nasi Tempong Pink, didampingi oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja di Graha Bhasvara Icchana, Komplek Perkantoran Bank Indonesia Jakarta, Rabu (29/11). Pencapaian Provinsi Bali pada ajang BI Award 2023 tersebut tidak lepas dari akselerasi digitalisasi khususnya pada sistem pembayaran yang diadopsi dengan sangat cepat di Bali khususnya pada penggunaan QRIS yang masif. Dari sisi supply, jumlah merchant yang menyediakan opsi pembayaran QRIS di Bali pada akhir Oktober 2023 tercatat sebanyak 778.397 merchant atau tumbuh 43% (yoy). Sementara dari sisi demand, jumlah jumlah pengguna atau user QRIS di Bali tercatat sebanyak 943.680 user atau tumbuh 55% (yoy). Pesatnya digitalisasi berperan penting ikut mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi Bali sebesar 5,35% (yoy) pada triwulan III 2023.

Pencapaian BI Award yang diterima oleh Bali tentunya merupakan dukungan dari seluruh pemerintah daerah, asosiasi, perbankan dan seluruh pelaku ekonomi yang telah bahu-membahu bersinergi yang menjadi kunci membangun digitalisasi Provinsi Bali. Pada saat yang bersamaan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali juga melaksanakan PTBI Provinsi Bali 2023 bertempat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.

Baca Juga  40 Desa/Kelurahan di Denpasar Resmi Ajukan PKM

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang diwakili oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bali, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Wakil Gubernur Bali 2018 – 2023, Bupati Jembrana, Forkopimda, pimpinan instansi/lembaga vertikal, pimpinan perbankan, akademisi, media serta stakeholders Bank Indonesia Provinsi Bali.

Pada kesempatan tersebut, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Gusti Agung Diah Utari menyampaikan bahwa ekonomi Bali 2023 tumbuh 5,35% (yoy) pada triwulan III 2023, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional yang tercatat 4,94% (yoy). Sejalan dengan perkembangan jumlah kedatangan wisatawan, khususnya wisman yang mencapai sekitar 5,25 juta orang, pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2023 diprakirakan berada pada kisaran 5,0%-5,8% (yoy).

Pada tahun 2024, dengan terus pulihnya pariwisata, berlanjutnya pembangunan proyek strategis, penyelenggaraan event domestik dan internasional serta didukung pembiayaan produktif dan digitalisasi, pertumbuhan ekonomi Bali di 2024 diperkirakan tetap kuat pada kisaran 5,0% – 5,8%. Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Bali yang cukup tinggi, didukung dengan inflasi yang rendah dan terkendali. Pada Oktober 2023 inflasi IHK tercatat sebesar 2,64% (yoy), sesuai sasaran inflasi 3±1%.

Terkendalinya inflasi IHK tidak lepas dari peran dan koordinasi yang solid seluruh pihak yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui kerangka 4K (ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif). Melalui berbagai program pengendalian inflasi tersebut, inflasi Bali tahun 2023 diprakirakan terkendali dalam kisaran target 3 ± 1%. Pada tahun 2024, inflasi Bali diharapkan tetap berada pada kisaran 2,5 ± 1 % meskipun terdapat risiko tekanan harga energi dan pangan yang masih tetap tinggi akibat meningkatnya ketegangan geopolitik global.

Baca Juga  Dalam Sehari, Gubernur Koster Tuntaskan Proses Pembangunan Kantor MDA di Bangli dan Buleleng

Kepala Bappeda Provinsi Bali, I Wayan Wiasthana Ika Putra menyampaikan 4 strategi akselerasi pembangunan ekonomi Bali, yaitu (i) akselerasi realisasi APBD provinsi/kabupaten/kota dan APBN, (ii) pengendalian inflasi, (iii) mendorong investasi, dan (iv) akselerasi program bantuan sosial dan program pengentasan kemiskinan. Lebih lanjut, Ika menyampaikan bahwa transformasi sektor pariwisata dan diversifikasi ekonomi dilakukan melalui 6 strategi utama, yaitu Bali sehat dan pintar, Bali produktif, Bali smart island, Bali hijau, Bali terintegrasi, serta Bali kondusif dan berintegritas.

Pada kesempatan PTBI tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali juga memberikan 13 (tiga belas) apresiasi Bali Kertha Bhuwana kepada mitra strategis Bank Indonesia yang telah mendukung dan berkolaborasi dalam pelaksanaan tugas dan kebijakan Bank Indonesia di Provinsi Bali. Bank Indonesia Provinsi Bali juga memberikan Program Sosial Bank Indonesia Kepedulian Sosial kepada 24 penerima yang tersebar di 9 kota dan kabupaten se-Provinsi Bali. (gs/bi)

hut mangupura
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Jelang Nataru, Pemkot Denpasar Gelar ‘’High Level Meeting’’ Jaga Stabilitas Inflasi

Published

on

By

pengendalian inflasi denpasar
PIMPIN HLM: Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa memimpin High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Kantor Walikota Denpasar, Kamis (30/12). (Foto: Hms Dps)  

Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Kantor Walikota Denpasar, Kamis (30/12).

Rapat yang dipimpin langsung Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa ini dilaksanakan guna menjaga stabilitas inflasi menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2024. Hadir dalam kesempatan tersebut Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Gusti Ayu Diah Utari, Pimpinan OPD yang tergabung dalam TPID Kota Denpasar serta instansi terkait lainnya.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Gusti Ayu Diah Utari dalam paparannya menyampaikan bahwa inflasi di Kota Denpasar masih terkendali sebesar 2,49 (Oktober 2023 terhadap Oktober 2022 atau year on year /yoy). Hal ini dapat dilihat dari harga barang kebutuhan pokok yang dapat terjaga, kecuali beberapa komoditas terlihat mengalami kenaikan harga seperti beras dan cabai.

Dijelaskan Diah Utari, harga beras masih terpantau naik dalam beberapa minggu terakhir yang dipicu oleh ketersedian pasokan. Sementara itu, cabai adalah komoditas yang sangat tergantung dengan faktor cuaca, sehingga harga sangat fluktuatif.

“Komoditas yang diproyeksi menjadi penyumbang inflasi selama 3 bulan ke depan ini yaitu, beras, daging ayam ras, telur ras dan gula, serta cabai rawit,” ujarnya.

Sementara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menyampaikan beberapa langkah antisipatif yang dilakukan dalam pengendalian inflasi di Kota Denpasar. Langkah dan strategi tersebut yakni pelaksanaan pasar murah/bazar pangan untuk komoditas yang berpotensi naik, pengembanan gerai alternatif milik perumda, peningkatan cadangan pangan melalui kerjasama antardaerah, dan peningkatan ketahanan pangan rumah tangga melalui urban farming.

“Dengan berbagai langkah dan strategi yang sudah dirancang TPID Kota Denpasar ini, diharapkan harga bahan pangan menjelang nataru dapat terkendali. Sehingga target inflasi plus minus 3 persen dapat tercapai,” ujarnya.

Baca Juga  Tanah Lot Art and Food Festival, Tak Semata untuk Pariwisata tapi Persembahan kepada Hyang Widhi

Lebih lanjut Arya Wibawa menekankan bahwa ke depan akan dilakukan pengecekan ketersedian stok beras di Gudang Bulog dan pemantauan operasi pasar. Hal tersebut guna memastikan kelancaran proses distribusi dan ketersediaan stok.

“Pulihnya perekonomian Bali dan meningkatnya jumlah kunjungan wisawatan ke Bali khususnya saat Nataru mengakibatkan meningkatnya permintaan atau konsumsi bahan pangan, oleh karena itu menjadi penting menjaga ketersediaan stok seluruh komoditi yang menyebabkan inflasi,” ujarnya. (eka/bi)

hut mangupura
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca