Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

EKONOMI & BISNIS

Jelang Hari Raya Galungan, Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster Tinjau Pasar Murah di Kukuh

BALIILU Tayang

:

de
NY. PUTRI KOSTER: Tinjau Pasar Murah di Kukuh Tabanan

Tabanan, baliilu.com – Dalam rangka menyambut persiapan hari raya Galungan, Rabu 19 Februari  minggu depan, TP PKK dan Pengurus Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, Tabanan menggelar pasar murah yang diperuntukan bagi warga Desa Kukuh dan sekitarnya. Kebutuhan yang dijual mulai dari janur, buah-buahan, tumpeng banten, jajan surat, dodol, telur, minyak dan pisang. Semua yang dijual ini berada di bawah harga pasaran.

Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster yang meninjau langsung pasar murah tersebut mengatakan agar warga zaman sekarang tidak terlalu memaksa diri (mengutamakan gengsi) dalam menghaturkan yadnya agar ke depan tidak menyisakan utang setelah upakara. “Mari kita menyiapkan haturan dengan tulus ikhlas tanpa harus mengutamakan jenis buah (impor), jika bisa sebaiknya mengutamakan penggunaan buah lokal. Selain dari harga dan kualitas, penggunaan buah lokal juga memberikan motivasi bagi petani lokal untuk mengolah tanaman buahnya untuk lebih baik, sehingga ke depannya perekonomian masyarakat Bali, khususnya petani juga akan lebih berputar,” ujar Ny. Putri Koster saat meninjau pasar murah Desa Kukuh, Kerambitan, Tabanan, Sabtu (15/2).

‘’Besar kecilnya persembahan kita kepada Tuhan adalah sesuai keikhlasan hati kita. Karena yadnya yang utama adalah haturan kita yang sanggup dipersembahkan sesuai tingkatan yang mampu kita haturkan. Yang intinya adalah ungkapan rasa syukur dan terimakasih kita atas nafas dan berkah yang dirasakan,’’ tambah Ny. Putri Koster yang didampingi ketua TP PKK Kabupaten Tabanan Rai Wahyuni Sanjaya dan segenap instansi terkait.

Di depan para ibu-ibu PKK dan pengunjung pasar, Ny Putri Koster juga menyinggung tentang kesehatan lansia menjadi perhatian pertama yang harus ditangani serius. Hal ini mengingat lansia rentan dengan sakit akibat pola makanan yang juga harus diperhatikan khusus. Ditambahkan bahwa hidup akan bermakna jika saat orang lain merasakan manfaat dari kinerja yang dilakukan selama ini.

Baca Juga  Sekda Dewa Indra Ajak Masyarakat untuk Samakan Komitmen dalam Kesetaraan Penyandang Disabilitas

Ny. Putri Suastini Koster juga mengingatkan agar anggota TP PKK Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan menyertakan sosialisasi untuk mengolah sampah secara manual dari rumah tangga sendiri, sehingga tidak mencemari wilayah desa lain.

Setelah meninjau pasar murah, Ny. Putri Suastini Koster dan rombongan lanjut meninjau pembuatan produksi gula di pabrik gula semut merah, di Desa Karya Sari Pupuan, Tabanan. (*/balu1)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

EKONOMI & BISNIS

Perekonomian Bali Tetap Kuat, Tumbuh 5,52% pada Triwulan I 2025

Published

on

By

perekonomian Bali
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja (Foto: dok)

Denpasar, baliilu.com – Berdasarkan Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, perekonomian Bali pada Triwulan I 2025 tetap tumbuh tinggi sebesar 5,52% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,199% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Bali juga lebih tinggi dibandingkan nasional yang tumbuh sebesar 4,87% (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja dalam keterangan persnya mengatakan bahwa capaian ini menempatkan Bali sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi ke-8 di tingkat nasional. Perekonomian Bali yang tetap kuat tersebut menjadi indikator penting ketahanan dan potensi ekonomi wilayah dalam menghadapi tantangan global dan domestik.

Dari sisi pengeluaran, peningkatan ekonomi Bali didorong oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh menguat sebesar 5,3 1% (yoy) sejalan dengan peningkatan penjualan listrik pada segmen residensial, dan konsumsi pada kelompok makanan dan minuman seiring momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nyepi dan Idulfitri. Konsumsi Pemerintah juga terakselerasi sebesar 13,479% (yoy) didukung oleh meningkatnya belanja pegawai sejalan dengan penyaluran Tunjangan Hari Raya (THR pada bulan Maret. Investasi (PMTB) tumbuh 5,13% (yoy) didukung oleh realisasi investasi baik PMA maupun PMDN.

Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi tertahan oleh perlambatan ekspor luar negeri menjadi 6,51 9% (yoy) sejalan dengan normalisasi kunjungan wisatawan mancanegarą serta penurunan kinerja Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) sebesar -19,04% seiring normalisasi belanja barang dan jasa pasca-pilkada serentak.

Dari sisi lapangan usaha (LU) akselerasi pertumbuhan ekonomi Bali didorong beberapa lapangan usaha (LU). Pertumbuhan sektoral tertinggi terjadi pada LU Administrasi Pemerintahan yang tumbuh sebesar 19,86% (yoy) didukung penyaluran THR. LU Pertanian juga tumbuh meningkat menjadi 5,21% (yoy), didukung oleh pergeseran panen raya tabama yang lebih awal dari tahun sebelumnya.

Baca Juga  Gubernur Koster Memohon Maaf, Sejak Covid Baru Pertama Bertatap Muka Virtual dengan Camat, Lurah dan Perbekel Se-Bali

Lebih lanjut, LU Transgud juga mengalami akselerasi didukung naiknya jumlah keberangkatan penumpang internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai serta jumlah penumpang pada penyeberangan ASDP Gilimanuk, Padangbai, Klungkung dan Sanur-Nusa Penida. Namun, pertumbuhan ekonomi Bali yang lebih tinggi tertahan oleh kinerja LU Akmamin yang melambat menjad 7,47% (yoy, dipengaruhi penurunan rata-rata Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang yang sebesar 52,84% di triwulan I 2025, lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang sebesar 62,56%. LU Konstruksi juga melambat sebesar 2,15% (yoy) akibat terbatasnya pembangunan proyek baru.

Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan ekonomi Bali pada Triwulan II 2025 akan tetap tumbuh kuat didukung oleh momentum HBKN Idul Adha, perayaan Galungan-Kuningan, dan dimulainya proyek konstruksi sesuai pipeline 2025. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Bali yang inklusif dan berkelanjutan, diperlukan pengembangan dan penguatan sektor pariwisata dan hospitality melalui percepatan penerapan travel pattern, pengembangan quality tourism berupa peningkatan kualitas destinasi dan diversifikasi menuju wellness tourism serta penguatan kegiatan MICE baik pemerintah maupun swasta.

Lebih lanjut, strategi untuk mendorong peningkatan produktivitas sektor pertanian dan hilirisasi guna mendukung swasembada pangan juga perlu terus diperkuat. Selain itu, pengendalian inflasi melalui sinergi strategis Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) juga harus diperkuat, melalui dukungan ekosistem ketahanan hulu-hilir, efisiensi distribusi komoditas pangan strategis, dan penguatan data neraca pangan.

Berbagai upaya tersebut perlu didukung dengan perluasan konektivitas dan pengembangan infrastruktur, peningkatan dukungan investasi dan pembiayaan, serta pengembangan inovasi digital dan perluasan digitalisasi ekonomi.

Melalui kolaborasi dan sinergi yang berkelanjutan dengan pemerintah pusat dan daerah, pelaku ekonomi lokal, serta berbagai pemangku kepentingan, Bank Indonesia berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Bali yang hijau, tangguh, dan sejahtera. Sinergi strategis tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Bali yang inklusif dan berkesinambungan, serta meningkatkan daya saing perekonomian baik di skala nasional maupun global. (gs/bi)

Baca Juga  Dirjen Widodo Muktiyo: Minta PPID Aktif Beri Informasi untuk Cegah Penyebaran Covid-19

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Inflasi Bali Tetap Terjaga di Tengah HBKN Galungan

Published

on

By

inflasi bali
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja. (Foto: dok)

Denpasar, baliilu.com – Berdasarkan rilis BPS Provinsi Bali, perkembangan harga gabungan kabupaten/kota perhitungan inflasi di Provinsi Bali pada April 2025 secara bulanan mengalami inflasi sebesar 0,73% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi 1,61% (mtm).

Secara tahunan, inflasi Provinsi Bali meningkat menjadi 2,30% (yoy) dari 1,89% (yoy) pada Maret 2025, dan masih terjaga dalam rentang target 2,5±1%. Inflasi bulan April 2025 di Provinsi Bali tetap terkendali, namun terdapat beberapa komoditas yang perlu mendapat perhatian karena mengalami peningkatan harga seperti komoditas bawang merah dan bawang putih. Untuk itu, ke depan tetap diperlukan penguatan pengendalian inflasi melalui kolaborasi, inovasi, dan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) khususnya dalam rangkaian Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Kuningan dan libur nasional pada Mei 2025. Secara spasial, seluruh Kota/Kabupaten IHK mengalami inflasi bulanan dan tahunan.

Kabupaten Tabanan mengalami inflasi bulanan tertinggi sebesar 1,09% (mtm) atau 2,52% (yoy), diikuti Kota Singaraja yang mengalami inflasi bulanan sebesar 0,80% (mtm) atau 1,82% (yoy). Selanjutnya, Kota Denpasar mengalami inflasi bulanan sebesar 0,69% (mtm) atau 2,69% (yoy), dan Kab. Badung mengalami inflasi bulanan sebesar 0,49% (mtm) atau 1,80% (yoy).

Secara bulanan, inflasi di Provinsi Bali terutama disumbang oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, seiring dengan normalisasi tarif listrik dan peningkatan harga emas perhiasan. Berdasarkan komoditasnya, secara tahunan inflasi bulan April 2025 terutama bersumber dari kenaikan harga cabai rawit, daging babi, kopi bubuk, bawang merah, dan minyak goreng.

Baca Juga  Kasus Positif Melonjak Drastis Tembus 113 Orang, Dewa Indra: Pemprov Keluarkan Surat Edaran Berlaku Mulai 5 Juli

Sementara itu, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga tomat, daging ayam ras, sawi hijau, telur ayam ras, dan bensin. Penurunan harga daging ayam ras seiring dengan peningkatan pasokan ayam pedaging dari daerah sentra. Ke depan, beberapa risiko yang perlu diwaspadai antara lain peningkatan permintaan barang dan jasa pada libur nasional di akhir Mei, dan kenaikan harga emas perhiasan serta minyak goreng seiring tingginya harga global emas dan Crude Palm Oil (CPO).

Selain itu, terdapat risiko peningkatan harga daging babi didorong tetap tingginya permintaan dari luar daerah di tengah rangkaian HBKN.

Untuk memitigasi risiko inflasi ke depan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja mengungkapkan bahwa Bank Indonesia Bali terus memperkuat sinergi dan inovasi bersama seluruh Kabupaten/Kota di Bali untuk mengimplementasikan strategi 4K pengendalian inflasi, yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif. Dalam jangka menengah panjang, Bank Indonesia Bali juga mengajak seluruh TPID untuk bersama-sama menjaga stabilitas harga dan mewujudkan ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas lahan pertanian. Produktivitas dapat ditingkatkan melalui penguatan implementasi regulasi perlindungan lahan pangan berkelanjutan dan mitigasi alih fungsi lahan, penguatan pengairan, implementasi benih unggul, serta perluasan hilirisasi.

Selanjutnya, kata Erwin, Bank Indonesia bersama TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota di Bali akan terus memperkuat dan memperluas implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), melalui peningkatan produktivitas pertanian, optimalisasi kerjasama antar daerah, peningkatan efisiensi rantai pasok dengan penciptaan ekosistem ketahanan pangan yang melibatkan BUMDes, perumda pangan, dan koperasi, serta kerja sama hulu-hilir antara petani, penggilingan, perumda pangan, dan horeka (hotel, restoran, dan kafe) disertai dengan penguatan implementasi regulasi optimalisasi penggunaan produk lokal oleh horeka di daerah.

Baca Juga  Update Covid-19 (29/3) di Bali, PDP 141 Positif 10, Data Pribadi Pasien tak Boleh Diungkap

“Melalui sinergi tersebut, Bank Indonesia Bali meyakini inflasi Provinsi Bali pada tahun 2025 akan tetap terjaga dalam kisaran target inflasi nasional 2,5%±1%,‘‘ pungkasnya. (gs/bi)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Resiliensi Ekonomi Indonesia: Langkah Pemerintah Hadapi Gejolak Global

Published

on

By

ekonomi indonesia
Pada Triwulan I-2025, ekonomi Indonesia tercatat tumbuh 4,87% (yoy), melampaui negara-negara ASEAN lainnya. (Foto: kemenkeu.go.id)

Jakarta, baliilu.com – Indonesia tetap menunjukkan ketahanan ekonominya meskipun menghadapi ketidakpastian global yang disebabkan oleh kebijakan perdagangan internasional yang berubah-ubah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan langkah-langkah strategis yang diambil oleh pemerintah untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, melalui keterangan resminya (7/5).

Salah satu fokus utama adalah perundingan tarif dengan Amerika Serikat yang sedang berlangsung sejak kebijakan tarif resiprokal. Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa perundingan terkait tarif resiprokal sudah dimulai dan diharapkan dapat selesai dalam waktu 60 hari, sebagaimana yang telah disepakati. Pemerintah Indonesia tidak hanya menyatakan sikap, tetapi juga mengajukan proposal konkret kepada AS dengan semangat kerja sama bilateral yang adil.

Selain itu, Pemerintah juga menekankan pentingnya diversifikasi mitra dagang sebagai respons terhadap ketidakpastian global.

“Target kita memang memperluas pasar. Jadi kalau kita melihat episentrumnya di Amerika untuk ketidakpastian dan gejolak ini, maka kita mencari daerah lain yang kita bisa masuki,” lanjut Menko Airlangga dikutip dari laman kemenkeu.go.id.

Indonesia akan terus mengoptimalkan kerja sama internasional melalui forum-forum seperti RCEP, I-EU CEPA, dan CPTPP untuk memperluas akses pasar di luar AS.

Meskipun menghadapi tantangan global, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang solid. Pada Triwulan I-2025, ekonomi Indonesia tercatat tumbuh 4,87% (yoy), melampaui negara-negara ASEAN lainnya. Pertumbuhan ini didorong oleh sektor konsumsi rumah tangga dan sektor produksi seperti pertanian yang mencatatkan pertumbuhan 10,52%.

Pemerintah juga mencatatkan penciptaan lapangan pekerjaan yang cukup signifikan pada kuartal pertama 2025, dengan 594.104 lapangan pekerjaan tercipta dari sektor industri PMDN dan PMA. Menko Airlangga menyampaikan bahwa ini adalah bukti nyata bahwa meskipun ada ketidakpastian global, Indonesia mampu menjaga momentum positif dalam penciptaan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi. (gs/bi)

Baca Juga  Menparekraf Apresiasi Kesiapan Bali dalam Menarik Kepercayaan Publik di Sektor Pariwisata

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca