Friday, 26 April 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

NEWS

BI Bali QRIS-kan Klungkung, Selain Higienis dan Mudah juga Beri Keuntungan bagi Pedagang dan UMKM

BALIILU Tayang

:

de
QRIS-KAN KLUNGKUNG: BI Bali gelar ''Digitalisasi Kawasan Pusat Pasar Tenun dan Pasar Tradisional Klungkung Bali’’ yang dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Kepala Ombudsman Perwakilan Bali, Sekda Klungkung, Direktur Bisnis Non-Kredit BPD Bali I Nyoman Sumanaya dan hadir pula wakil pedagang Pasar Semarapura, Galiran dan Kusamba, Senin (8/11) di Pusat Pasar Tenun Semarapura Klungkung.

Klungkung, baliilu.com – Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersama Pemerintah Daerah secara resmi menerapkan digitalisasi penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) bagi pedagang tradisional dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Pasar Semarapura, Pasar Galiran dan Pasar Kusamba Klungkung, Senin, 8 November 2021, yang kegiatannya dipusatkan di area parkir Pusat Pasar Tenun Semarapura, Klungkung.

Kegiatan ‘’Digitalisasi Kawasan Pusat Pasar Tenun dan Pasar Tradisional Klungkung Bali’’ ini dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Kepala Ombudsman Perwakilan Bali, Sekda Klungkung, Direktur Bisnis Non-Kredit BPD Bali I Nyoman Sumanaya dan hadir pula wakil pedagang Pasar Semarapura, Galiran dan Kusamba.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Trisno Nugroho dalam sambutannya mengatakan pandemi Covid-19 yang sudah berjalan hampir 2 tahun telah berdampak besar bagi kehidupan, baik sosial hingga kondisi ekonomi. Namun, kita harus tetap optimis bahwa 2021 ini akan menjadi momentum pemulihan ekonomi nasional dan Bali pada khususnya terlihat pada Triwulan II tahun 2021 pertumbuhan Bali mulai membaik, dan tumbuh positif 2,83% (yoy).

Mulai membaiknya kondisi ini tidak lepas dari segala upaya yang tiada henti dilakukan bersama melalui berbagai gagasan. Dari aspek kesehatan, pemerintah telah berupaya mempercepat sekaligus memperluas cakupan pemberian vaksinasi Covid-19 kepada seluruh lapisan masyarakat. Hingga saat ini vaksinasi tahap 1 di Bali telah melebihi 100% dan vaksinasi tahap 2 telah melebihi 85%. Sedangkan dari aspek ekonomi, pemanfaatan media dan kanal digital telah diterapkan pada berbagai sektor sebagai bentuk adaptasi.

Baca Juga  Wagub Cok Ace Sampaikan Rasa Bangga pada Para Peserta Top Model Indonesia
Wagub Cok Ace dan Trisno Nugroho saat transaksi kain endek dengan menggunakan QRIS

Trisno Nugroho memaparkan, pasar sebagai jantung kegiatan ekonomi jual beli juga merasakan dampak pandemi. Dengan pembatasan sosial dan urgensi faktor cleanliness, health, safety and environment sustainability (CHSE), masyarakat kini cenderung lebih berhati-hati dan beralih ke segala sesuatu serba tanpa kontak fisik atau tatap muka. Dari perubahan pola perilaku tersebut, digitalisasi menjadi salah satu cara terbaik untuk terus mendorong roda ekonomi di sektor perdagangan termasuk pasar-pasar tradisional agar tetap berjalan.

‘’Digitalisasi tersebutlah yang pada hari ini akan secara resmi kita mulai terapkan di Pasar Galiran, Pasar Semarapura, dan Pasar Kusamba, serta akan terus diperluas ke seluruh pasar tradisional di Kabupaten Klungkung. Adapun digitalisasi yang diterapkan yakni meliputi implementasi pungutan berbasis elektronik hingga cara pembayaran nontunai berbasis QRIS,’’ terang Trisno Nugroho.

Lebih lanjut disampaikan, QRIS bukanlah aplikasi. QRIS adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia untuk menstandarisasi QR Code Pembayaran. QRIS telah menjadi solusi pembayaran saat ini karena mendukung social dan physical distancing. Dengan QRIS transaksi dapat dilakukan tanpa kontak fisik dan bahkan tatap muka hanya menggunakan smartphone.

Pasar Tenun Semarapura sebagian sudah menggunakan QRIS

Selain higienis dan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bertransaksi secara digital tanpa melalui sentuhan, QRIS memberikan banyak keuntungan bagi para pedagang dan kalangan UMKM, seperti membangun profil kredit untuk kemudahan mendapatkan pinjaman, transaksi tercatat, dan langsung masuk rekening sehingga mudah dimonitor.  Tidak perlu uang kembalian, bebas risiko pencurian dan uang palsu, mengikuti tren pembayaran terkini, serta murah, dan bebas biaya bagi usaha mikro (0% s.d Desember 2021). Opsi pembayaran menggunakan QRIS yang CeMuMuAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman dan Handal) diharapkan dapat mendukung geliat aktivitas para pedagang dan kalangan UMKM.

Baca Juga  Wabup Suiasa Terima Audiensi PT. Pegadaian Kantor Wilayah VII Denpasar

Trisno Nugroho menyampaikan akselerasi implementasi QRIS di wilayah Bali sangat cepat perkembangannnya dan masuk ke dalam peringkat 8 besar nasional. Per 29 Oktober 2021, sebanyak lebih dari 355 ribu merchant di Bali atau 12 juta merchant nasional telah merasakan manfaat menggunakan QRIS. Volume dan nominal transaksi penggunaan QRIS di Bali pun terus meningkat, dengan rata-rata per bulan sebanyak 407 ribu transaksi dengan nominal 32,4 miliar, atau tumbuh 2 kali lipat dibandingkan dengan rata-rata transaksi di tahun 2020.

Secara khusus, ia mendorong percepatan digitalisasi pada pasar tradisional dan pelaku UMKM di Klungkung karena hingga saat ini baru 6.200 merchant di wilayah Bumi Serombotan yang tergabung dalam QRIS. “Secara resmi hari ini kita terapkan di tiga pasar yaitu Pasar Semarapura, Galiran dan Kusamba. Pak bupati mohon penggunaan QRIS bisa diperluas pada pelaku UMKM dan koperasi di Klungkung,” pintanya, seraya mengajak upaya digitalisasi ini tidak hanya sebatas kegiatan, namun sebagai sebuah gerakan berkelanjutan yang harapannya mampu menstimulus geliat aktivitas ekonomi baik penjualan maupun konsumsi masyarakat menuju Bali Bangkit.

Wagub Cok Ace didampingi Bupati Suwirta dan Trisno Nugroho tinjau Pasar Tenun Semarapura

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Suakwati (Cok Ace) dalam sambutannya memaparkan sejumlah hal yang membuat pelaku wirausaha baru itu bisa bertahan yaitu mengikuti selera pasar, memiliki human spirit seperti keramahtamahan saat berjualan dan yang tak kalah pentingnya adalah pemanfaatan media pemasaran online dan transaksi digital. Secara tidak langsung, menurut Cok Ace, kelompok yang bertahan adalah mereka yang telah menerapkan teori 4.0. Belajar dari pengalaman itu, ia mengajak para pelaku usaha khususnya di pusat tenun Pasar Semarapura Klungkung tak ragu memanfaatkan transaksi digital dengan penggunaan QRIS sesuai arahan Bank Indonesia.

Baca Juga  Meriahkan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya Libatkan Puluhan IKM/UMKM Tabanan

“Ini pasar tenun kan sudah sangat dikenal, pelanggannya banyak dari luar daerah dan pasti sangat paham transaksi digital. Masuk ke marketplace untuk mempromosikan produk-produk baru sehingga mereka bisa bertransaksi secara online,” tambahnya sembari mengatakan bahwa digitalisasi sebagai suatu keniscayaan yang mau tak mau harus diikuti.

Apresiasi terhadap gerakan BI dalam proses digitalisasi di pasar tradisional diutarakan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan Anggota Komisi XI I Gusti Agung Rai Wirajaya. Bupati Suwirta menyampaikan terimakasih atas upaya digitalisasi yang gencar dilaksanakan jajaran Bank Indonesia. Menurutnya, digitalisasi dalam proses transaksi adalah sebuah kebutuhan di tengah situasi pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, ia berharap pedagang pasar tradisional segera beradaptasi dengan program ini.

Sementara itu, Anggota Komisi XI Rai Wirajaya menilai BI telah melakukan langkah yang tepat untuk mempercepat digitalisasi transaksi yang menjadi kebutuhan dewasa ini. Usai acara peresmian, Wagub Cok Ace dan undangan lainnya langsung melakukan uji coba transaksi digital menggunakan QRIS dengan membeli produk tenun di pasar tersebut. (gs)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

NEWS

Terima Pepadi Bali, Ketua DPRD Badung Putu Parwata Dorong Pewayangan Bali Masuk Sekolah

Published

on

By

pepadi bali
AUDIENSI: Ketua DPRD Badung Putu Parwata, Jumat, 26 April 2024 menerima audiensi Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Provinsi Bali bersama anak-anak asuh dari ISI Bali di ruang kerjanya Kantor DPRD Badung. (Foto: gs)

Badung, baliilu.com – Ketua DPRD Badung Putu Parwata, Jumat, 26 April 2024 menerima audiensi Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Provinsi Bali bersama anak-anak asuh dari ISI Bali di ruang kerjanya Kantor DPRD Badung.

‘‘Terus terang saya merasa kaget dan bangga apresiasi saya berikan kepada anak-anak yang betul-betul bisa menjiwai pewayangan ini. Jadi tadi dari mahasiswa semester dua diajak oleh pak Prof. (Ketua Pepadi Bali Prof. Nyoman Sedana, red) menyampaikan keinginan mereka akan melakukan pertunjukan pewayangan di Kabupaten Badung,‘‘ ujar Parwata kepada awak media usai menerima rombongan Pepadi Bali.

Putu Parwata mengatakan pewayangan masuk sekolah ini luar biasa. Untuk itu pihaknya memberikan dukungan sepenuhnya kepada Persatuan Pedalangan Bali ini untuk menghidupkan lagi seni pewayangan. Seni dalang ini agar dihidupkan lagi di setiap sekolah karena anak-anak kita ini belum tentu mengerti tentang apa itu wayang, cerita-cerita yang belum pernah mereka dengar. Mereka saat ini hanya bisa melihat HP, tetapi tidak bisa menjiwai rohnya apa sebetulnya seni pewayangan itu.

‘’Jadi kami mendorong Asosiasi Pewayangan ini, dimana anak-anak ISI Jurusan Pedalangan ini kembali menghidupkan pewayangan di setiap sekolah yang ada di Badung. Kami akan mendorong pemerintah juga untuk melakukan support terhadap pewayangan ini supaya anak-anak kita tidak hanya mengenal yang namanya modern, teknologi berbasis digital yang modern kontemporer, tetapi anak-anak muda mengerti tentang apa itu wayang, apa itu pewayangan dan ini bisa menjadi satu pengedukasian kepada anak-anak kita di sekolah sehingga tumbuh satu ideologi bahwa tradisi atau budaya itu mesti dilestarikan lewat pewayangan,‘‘ ujarnya.

Jadi kita melestarikan semua kearifan lokal yang ada di Bali ini melalui pewayangan, karena di pewayangan itu muncul ide-ide apa namanya filsafat-filsafat kebenaran, filsafat hidup dan lain lainnya.

Baca Juga  Bali-Jabar Teken Kerja Sama Pengembangan Potensi Daerah dan Layanan Publik

Parwata menegaskan banyak yang bisa dikaji dari pelajaran pewayangan ini. ‘‘Karena itu kami dorong supaya pewayangan ini bisa masuk sekolah agar anak-anak kita tidak hanya mengenal yang modern, tapi mengenal yang tradisi, mengenal pewayangan. Jadi kami dorong supaya ini bisa tumbuh terus dan kami sarankan supaya membuat acara yang reguler di Puspem, supaya ada event tetap setiap 6 bulan dan anak-anak bisa nonton di Puspem. Semoga pewayangan ini bisa disosialisasikan terus di seluruh lapisan masyarakat dan sekolah-sekolah di Badung. Saya akan bantu mereka mengenai perlengkapan alat dan setiap event kita akan bantu supaya acaranya berjalan dengan baik,‘‘ pungkasnya. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Pemkab Tabanan Berhasil Turunkan Angka Stunting

Published

on

By

angka stunting tabanan
SERAHKAN BANTUAN:  Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya bersama Ketua TP PKK Tabanan Ny. Wahyuni Sanjaya saat menyerahkan bantuan sembako kepada warga sekaligus bercengkerama dengan balita. (Foto: Hms Tbn)

Tabanan, baliilu.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan di bawah kepemimpinan Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, berhasil menurunkan angka stunting hingga pada angka 6,3 % sesuai data prevalensi status gizi Balita menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali, Survey Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Penurunan angka stunting di Tabanan menunjukkan kesuksesan dalam implementasi program-program kesehatan masyarakat yang terfokus pada gizi, kesehatan ibu dan anak, serta pemberdayaan masyarakat.

Hal ini juga menunjukkan komitmen Pemerintah Daerah dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat. Implementasi program-program kesehatan masyarakat di Tabanan telah melibatkan pendekatan multidimensi, termasuk edukasi gizi yang intensif, peningkatan akses terhadap makanan bergizi, pelayanan kesehatan yang berkualitas, serta pemantauan pertumbuhan anak secara berkala.

Selain itu, pembangunan infrastruktur juga menjadi bagian penting dalam upaya penurunan angka stunting, yang memastikan bahwa akses terhadap layanan kesehatan dan gizi yang baik dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat. Seperti halnya program yang getol dilaksanakan oleh Bupati Tabanan, secara beragam dan berkala. Pencegahan stunting dari hulu, seperti program Semara Ratih yang membetikan edukasi bagi para calon pengantin mulai dari baru mau menikah, melalui konseling kesehatan dan lainnya.

Salah satu program unggulan yang telah digalakkan oleh Bupati Sanjaya adalah program “Bungan Desa”, di mana pihaknya secara langsung turun ke desa-desa untuk memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Program ini tidak hanya mencakup pelayanan kependudukan dan perijinan, tetapi juga layanan kesehatan yang mendukung upaya pencegahan stunting. Tak hanya itu, sebagai pelopor program “Semara Ratih”, catatan gemilang Pemerintah dalam mengatasi stunting, terbukti dengan ragam apresiasi yang diterima.

Dengan dukungan dan sinergitas dari berbagai lini, termasuk dukungan kuat dari Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan yang juga selaku Bunda PAUD Tabanan, bergerak beriringan sebagai Orang Tua Asuh Stunting bersama dengan Bupati Tabanan, secara konsisten berantas stunting dengan Pemberian PMT dan APE bagi anak-anak usia dini di Tabanan. Keseriusannya dalam hal ini, hingga Bupati Sanjaya dan Ny. Rai wahyuni Sanjaya dinobatkan sebagai Orang Tua Hebat dari BKKBN Pusat.

Baca Juga  Bali-Jabar Teken Kerja Sama Pengembangan Potensi Daerah dan Layanan Publik

Dalam beberapa tahun terakhir, angka stunting di Tabanan terus menunjukkan penurunan yang berkelanjutan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2021, angka stunting mencapai 9,2%, kemudian turun menjadi 8,2% pada tahun 2022, dan kini mencapai angka terendah sebesar 6,3% pada tahun 2023. Hal ini menandakan bahwa upaya-upaya pencegahan stunting yang telah dilakukan telah memberikan hasil yang nyata dan membanggakan bagi masyarakat Tabanan.

Keberhasilan Tabanan dalam menurunkan angka stunting juga menjadi inspirasi dan percontohan bagi daerah lain di Indonesia. Pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh dari Tabanan diharapkan dapat dijadikan acuan bagi pemerintah daerah lain untuk mengembangkan dan mengimplementasikan program-program serupa guna mengatasi masalah kesehatan masyarakat yang serupa.

Sebagai bagian dari komitmen Orang Tua Asuh Stunting terhadap kesejahteraan anak-anak, pemerintah daerah Tabanan juga terus mengupayakan berbagai langkah strategis untuk memastikan bahwa pencapaian ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan di masa depan. Dengan kerja keras dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait lainnya, Tabanan telah membuktikan bahwa perubahan yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dapat terwujud. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Sekda Adi Arnawa Buka Acara Bimtek BPD Se-Kabupaten Badung 2024

Published

on

By

bimtek bpd badung
BUKA BIMTEK: Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa membuka acara Bimtek Badan Permusyawaratan Desa se-Kabupaten Badung tahun 2024 di Ruang Kertha Gosana Puspem Badung, Kamis (25/4). (Foto: Hms Badung)

Badung, baliilu.com – Mewakili Bupati, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa membuka acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kabupaten Badung Tahun 2024 dengan tema “Penguatan Peran BPD Dalam Pemerintahan Desa untuk Mewujudkan Akuntabilitas dan Daya Saing Desa”.

Kegiatan yang ditandai dengan pemukulan gong berlangsung di Ruang Kertha Gosana Puspem Badung, Kamis (25/4).

Turut hadir dalam kesempatan tersebut narasumber M. Rahayuningsih, Sekretaris PMD l Made Gede Sukadana, Dinas terkait di lingkup Kabupaten Badung, Camat dan Perbekel se-kabupaten Badung, Ketua Forum Perbekel l Kadek Sukarma, Ketua Forum BPD l Wayan Redana beserta peserta bimtek.

Dalam sambutannya Sekda Adi Arnawa mengatakan kegiatan bimtek tersebut merupakan sebagai bentuk komitmen dan apresiasi Pemda Badung kepada segenap Kramanya bersama-sama membangun Badung. “Sesuai dengan undang-undang desa mendorong desa lebih otonomi, mandiri, demokratis, sejahtera dan berkeadilan. Mengingat besarnya sumber dana yang diserahkan kepada desa di Kabupaten Badung, untuk itu perlu dikelola, dimanfaatkan dengan baik. Disinilah peran strategis yang harus diemban oleh perbekel dan lembaga desa khususnya BPD,” paparnya.

Dirinya juga mengingatkan kepada peserta bimtek untuk mengikuti bimtek dengan serius dan manfaat kesempatan tersebut dengan baik untuk memahami tupoksi sebagai BPD.

“Saya minta kepada seluruh peserta bimtek hari ini selama bimtek agar mengikuti dengan sungguh-sungguh dan manfaatkan kesempatan ini dengan baik, sehingga selesai bimbingan teknis nanti diterapkan dan bekerja lebih maksimal lagi sesuai dengan tugas masing-masing,” imbuhnya.

Sementara itu Sekretaris Dinas PMD Kabupaten Badung I Gede Sukadana selaku penyelenggara melaporkan bahwa yang melatarbelakangi kegiatan bimtek tersebut adalah anggota BPD merupakan perwakilan rakyat yang memiliki tiga fungsi antara lain menyerap aspirasi masyarakat membahas dan menyepakati rangkaian peraturan desa, serta melakukan pengawasan kinerja Perbekel.

Baca Juga  BI Bali Dorong KUPVA BB Sambut Kebangkitan Pariwisata Melalui Digitalisasi

Dalam peraturan fungsi tersebut anggota BPD dituntut mampu memahami dan melaksanakan tugas sesuai dengan regulasi, mendasari hal tersebut Dinas Pemberdayaan Kabupaten Badung melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas anggota BPD se-Kabupaten Badung dengan mutu keimanan, penguatan peran BPD dalam pemerintahan desa untuk mewujudkan akuntabilitas dan daya saing desa.

“Kami selaku penyelenggara kegiatan bimtek hari ini melaporkan latar belakang kegiatan bimtek adalah bahwa anggota BPD merupakan wakil rakyat memiliki tiga fungsi dalam menyerap aspirasi masyarakat, menyepakati rangkaian peraturan desa dan melakukan pengawasan kinerja Perbekel. Adapun tujuan daripada kegiatan bimtek yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman anggota BPD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mampu membantu pemerintah desa dalam mewujudkan pemerintahan yang menunjang prinsip akuntabilitas dan memiliki daya saing. Kegiatan bimtek ini kami laksanakan selama dua hari mulai dari hari ini Kamis tanggal 25 April sampai dengan Jumat tanggal 26 April 2024 serta diikuti 184 peserta dari anggota BPD se-Kabupaten Badung,” lapornya. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca