Friday, 17 January 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

EKONOMI & BISNIS

Biznet Siasati Melonjaknya Permintaan akan Internet Selama Masa Pandemi

BALIILU Tayang

:

de
PRESIDEN DIREKTUR BIZNET ADI KUSUMA

Jakarta, baliilu.com – Pandemi Covid-19 tak sepenuhnya meluluhlantakkan seluruh sektor industri dan bisnis. Ada sejumlah sektor yang justru meningkat pertumbuhannya, contohnya industri teknologi dan telekomunikasi. Biznet menjadi salah satu perusahaan yang ikut menuai peningkatan bisnis di tengah pandemi Covid-19 ini.

Presiden Direktur Biznet Adi Kusma mengatakan, selama masa pandemi Covid-19, penggunaan internet atau traffic data melonjak signifikan. Biznet mencatat ada peningkatan sekitar 20% dibandingkan traffic di masa normal. Lonjakan tersebut disebabkan oleh aktivitas masyarakat yang kini lebih banyak dilakukan dari rumah, terutama belajar dan bekerja.

Biznet mencatat adanya kenaikan traffic pada penggunaan koneksi internet di rumah atau residensial. “Dengan diberlakukannya sistem bekerja dan belajar dari rumah sejak pertengahan Maret lalu, kami melihat lonjakan pengguna internet yang cukup signifikan, kurang lebih 20%, khususnya di jam kerja kantor pada umumnya,” ujar Adi saat dimintai keterangan baru-baru ini.

Tapi di sisi lain, Adi membeberkan pandemi Covid-19 berdampak buruk untuk segmen perusahaan atau korporasi. Untungnya sejak diberlakukannya fase New Normal seperti sekarang, sudah banyak perusahaan yang kembali beroperasi, sehingga kembali menggairahkan bisnis Biznet di segmen ini. “Kami melihat mulai adanya pertumbuhan pelanggan baru kami dari segmen bisnis atau korporasi,” sambung Adi.

Lanjut Adi, Biznet menerima banyak permohonan baru sebanyak kurang lebih 40% untuk berlangganan layanan Biznet. Dengan semakin meningkatkan traffic penggunaan internet maupun jumlah pelanggan, Adi menegaskan Biznet akan terus menjaga kualitas koneksi internet yang saat ini sudah menjadi kebutuhan utama.

Lebih lanjut Adi menjelaskan, sekitar tahun 2018 Biznet telah meng-upgrade jaringan agar lebih handal, yakni dengan The New Biznet Fiber. Jaringan tersebut menawarkan layanan internet dengan performa dan kapasitas bandwidth yang jauh lebih besar, sehingga kapasitas yang ada saat ini cukup untuk 20 tahun ke depan.

Baca Juga  PKK Provinsi Bali Terus Sosialisasikan 3M dan Sukseskan Program Vaksinasi Covid-19

“Melihat lonjakan traffic yang cukup signifikan, kami berkomitmen untuk fokus memberikan layanan terbaik kami termasuk memastikan jaringan kami tetap lancar di seluruh wilayah yang ada,” lanjut Adi.

Adi mengungkapkan jika melonjaknya permintaan pemasangan internet di setiap daerah yang ter-cover oleh jaringan Biznet ini cukup merata di hampir seluruh kota, karena menurutnya mayoritas masyarakat di berbagai daerah memang memerlukan koneksi internet yang berkualitas untuk tetap produktif ketika melakukan kegiatan bekerja atau belajar dari rumah.

Sebagai perusahaan infrastruktur digital terintegrasi, Biznet juga mengantisipasi melonjaknya permintaan akan kebutuhan penggunaan internet ini dengan perluasan jaringan dan pembangunan infrastruktur di kota-kota yang selama ini belum tersentuh jaringan internet. Untuk upaya tersebut Biznet menganggarkan belanja modal atau capital expenditure sebesar US$ 100 juta.

“Selain memiliki dan mengoperasikan jaringan Fiber Optic dan data center terbesar di Indonesia, Biznet juga memiliki tim customer care yang siap melayani pelanggan 24 jam setiap harinya,” pungkas Adi. (*/gs)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan

EKONOMI & BISNIS

Inflasi Bali 2024 Terkendali dan Berada Dalam Target Sasaran

Published

on

By

inflasi bali 2024
Infografis inflasi Bali. (Foto: BI Bali)

Denpasar, baliilu.com – Berdasarkan rilis BPS Provinsi Bali, perkembangan harga Provinsi Bali pada Desember 2024 secara bulanan mengalami inflasi sebesar 0,31% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,50% (mtm). Secara tahunan, inflasi Provinsi Bali menurun menjadi 2,34% (yoy) dari 2,50% (yoy) pada November 2024, didukung oleh upaya Pemerintah dalam memitigasi kenaikan harga barang dan jasa pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan tahun baru.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja melalui siaran pers Jumat (3/1) mengatakan secara keseluruhan tahun, inflasi Provinsi Bali tahun 2024 tersebut lebih rendah dari inflasi tahun 2023 sebesar 2,77% (yoy). Sementara itu, pada tingkat Nasional, inflasi bulanan pada Desember 2024 tercatat sebesar 0,44% (mtm) dan inflasi tahunan sebesar 1,57% (yoy). Inflasi yang terjaga dalam rentang sasaran didukung oleh upaya pengendalian inflasi yang terus diperkuat melalui kolaborasi, inovasi, dan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Secara spasial, seluruh kota penghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) di Bali mengalami inflasi bulanan. Kota Denpasar mengalami inflasi sebesar 0,19% (mtm) atau 2,69% (yoy), demikian pula dengan Kabupaten Badung mengalami inflasi sebesar 0,37% (mtm) atau 1,98% (yoy).

Lebih lanjut, Erwin menyampaikan Kabupaten Tabanan mengalami inflasi sebesar 0,49% (mtm) atau 2,44% (yoy) dan Kota Singaraja mengalami inflasi sebesar 0,32% (mtm) atau 1,93% (yoy). Secara keseluruhan tahun, inflasi Kota Denpasar dan Singaraja lebih rendah dibandingkan tahun 2023 yang masing-masing sebesar 2,54% (yoy) dan 4,31% (yoy).

‘‘Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau masih menjadi penyumbang utama inflasi sepanjang tahun 2024,‘‘ ujar Erwin Soeriadimadja.

Baca Juga  Dishub Denpasar Tertibkan 44 Pedagang Bermobil yang Berjualan di Badan Jalan

Berdasarkan komoditasnya, kata Erwin, inflasi Desember 2024 terutama bersumber dari kenaikan harga bawang merah, cabai merah, cabai rawit, tomat, dan sawi hijau. Kenaikan harga komoditas hortikultura dan sayuran disebabkan oleh berakhirnya periode panen disertai faktor cuaca yang menghambat produksi. Di sisi lain, laju inflasi lebih lanjut tertahan oleh penurunan harga daging babi, tarif angkutan udara, daging ayam ras, kangkung, dan beras. Penurunan tarif angkutan udara disebabkan oleh kebijakan penurunan harga tiket pesawat pada periode Natal dan Tahun Baru sebesar 10%.

Ke depan, Erwin menegaskan bahwa terdapat beberapa risiko yang perlu diwaspadai, seperti kenaikan permintaan menjelang libur panjang pada akhir Januari 2025, berlanjutnya kenaikan harga komoditas hortikultura seiring dengan berakhirnya panen dan faktor cuaca. ‘‘Selain itu, berlanjutnya kenaikan harga emas perhiasan sejalan dengan tren harga global dan kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) yang berpotensi mempengaruhi harga minyak goreng,‘‘ ujarnya.

Meski demikian, beberapa faktor diprakirakan dapat mendukung terkendalinya inflasi, yakni perluasan areal tanam (PAT) padi di Bali yang telah mencapai 90,09% dari target Kementerian Pertanian, penguatan pasokan beras, kebijakan diskon tarif listrik, dan penurunan harga tiket pesawat pada periode tahun baru.

Untuk memitigasi risiko inflasi ke depan, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali terus memperkuat sinergi dan inovasi bersama seluruh Kabupaten/Kota di Bali dalam upaya pengendalian inflasi yang berkesinambungan. Kolaborasi antara seluruh TPID di Bali diwujudkan melalui implementasi kebijakan 4K, yang mencakup pelaksanaan operasi pasar dan pasar murah, serta Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen (Genta Paten) di lahan milik Pemerintah.

Erwin mengungkapkan, langkah-langkah lainnya meliputi penguatan pengawasan terhadap ketersediaan stok, perluasan distribusi cadangan pangan pemerintah melalui mitra distributor, Toko Pangan Kita, dan pengecer, serta optimalisasi bantuan transportasi guna memperlancar distribusi pangan. Selain itu, upaya peningkatan sarana dan prasarana produksi pangan, penyebaran informasi pasar murah kepada masyarakat diiringi imbauan untuk berbelanja secara bijak, serta penguatan data neraca pangan daerah dan integrasinya dengan data neraca pangan pusat terus dilanjutkan.

Baca Juga  Maksimalkan Pelayanan, DPMPTSP Jalin Kerjasama dengan PT. Pos Indonesia

Dengan terus memperkuat implementasi kebijakan 4K, Bank Indonesia meyakini inflasi Provinsi Bali pada tahun 2025 akan tetap terjaga dalam kisaran target inflasi nasional 2,5%±1%. (gs/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Temu Wirasa Stakeholder Gathering Bank BPR Kanti 2024

Pj. Gubernur Bali SM Mahendra Jaya Apresiasi BPR Kanti Mampu Gerakkan Perekonomian Bali Wujudkan Kesejahteraan Bersama

Published

on

By

hadiah utama
SERAHKAN HADIAH: Penyerahan hadiah utama Mitsubhisi Pajero Sport kepada pemenang saat Temu Wirasa Stakeholder Gathering Bank BPR Kanti 2024, Jumat, 27 Desember 2024 di sebuah rumah makan di Denpasar. (Foto: gs)

Denpasar, baliilu.com – Pj. Gubernur Bali SM Mahendra Jaya mengapresiasi BPR Kanti yang telah memainkan peran tidak sekedar menjadi institusi keuangan, tetapi melalui berbagai produk unggulan dan CSR-nya telah menjadi mitra sejati masyarakat yang mampu menggerakkan perekonomian masyarakat Bali dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.

‘’Termasuk kegiatan pada hari ini (Temu Wirasa Stakeholder Gathering, red) pengundian tabungan ArisanKu tentu dimaksudkan tidak hanya sebagai event untuk selebrasi para pemenang, tetapi merupakan simbol bagaimana kebersamaan dan kepercayaan mampu menghadirkan manfaat nyata,’’ ujar Mahendra Jaya dalam sambutannya saat acara Temu Wirasa Stakeholder Gathering Bank BPR Kanti 2024, Jumat, 27 Desember 2024 di sebuah rumah makan di Denpasar.

Menurutnya, apa yang dilakukan BPR Kanti adalah bagian dari semangat ngrombo membantu menyelesaikan persoalan yang ada di sekitarnya. Terimakasih kepada BPR Kanti yang telah berkontribusi nyata dalam menggerakkan perekonomian Bali melakukan upaya nyata membantu menyelesaikan persoalan-persoalan kesejahteraan sosial di tengah masyarakat.

‘’Mari kita terus perkuat antara dunia usaha, pemerintah dan masyarakat untuk menjaga stabilitas ekonomi dan memajukan kesejahteraan Bali,’’ ucapnya.

Kepala OJK Provinsi Bali Kristianti Puji Rahayu, SE, MBA, dalam sambutannya yang dibacakan perwakilannya mengatakan bahwa dari sisi perbankan khususnya BPR, OJK Provinsi Bali membawahi 129 BPR dan BPRS dengan total aset sampai Oktober 2024 sebesar Rp 21,39 triliun, dimana saat ini BPR Kanti dengan total aset nomor 3 di Bali.

Dikatakan, sampai Oktober 2024 kinerja penyaluran kredit BPR dan BPRS menurun sebesar 0,34 persen year on year, sedangkan pertumbuhan simpanan masyarakat meningkat sebesar 4,55 persen yoy.

Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BPR dan BPRS masih terjaga dengan baik. Meskipun di sana bersamaan dengan tantangan untuk meningkatkan intermediasi BPR dan BPRS.

Baca Juga  PKK Provinsi Bali Terus Sosialisasikan 3M dan Sukseskan Program Vaksinasi Covid-19

Disebutkan pula bahwa ketahanan permodalan BPR di Bali masih cukup terjaga, dengan rata-rata rasio permodalan CAR sebesar 35,18 persen namun perlu mendapatkan perhatian karena trend MPL yang mengalami peningkatan sampai di posisi Oktober 2024 tercatat 17,40 persen, dengan loan to ratio yang mencapai 35,77 persen.

‘’Literasi keuangan menjadi hal yang sangat krusial terutama masyarakat yang belum sepenuhnya memahami cara mengelola keuangan secara bijak dalam hal ini BPR sangat strategis. Literasi akan menguatkan kalau kita menghadapi banyak produk asing yang harus kita sikapi,‘‘ pungkasnya.

Dirut Utama BPR Kanti Made Arya Amitaba

Dirut BPR Kanti I Made Arya Amitaba mengatakan Temu Wirasa Stakeholder Gathering BPR Kanti merupakan agenda rutin tahunan untuk menjaga silaturahmi dengan para stakeholder BPR Kanti, pemerintah, regulator, para nasabah, masyarakat untuk menyampaikan kegiatan-kegiatan, perkembangan BPR Kanti selama satu tahun sekaligus dilaksanakan pengundian tabungan ArisanKu dengan hadiah Mitsubhisi Pajero, XPander, Honda Scoopy dan televisi LED. Sedangkan untuk tahun depan (2025) akan dibuka kembali tabungan ArisanKu berhadiah Toyota Fortuner, Innova Zenix, Rash dan Honda Scoopy.

Amitaba menyampaikan sampai Oktober 2024, BPR Kanti menunjukkan pertumbuhan kredit mencapai 13,51% yoy, pertumbuhan dana pihak ketiga (tabungan, deposito) tumbuh sebesar 15,08%. Bila mengacu pada kinerja BPR di Bali bahwa pertumbuhan kredit BPR di Bali adalah minus 0,34%; NPL masih di 2 digit, ROE yang minus 1,77% dan LDR yang 74,95%.

Sedangkan permohonan kredit di BPR Kanti menunjukkan tahun 2024 mencapai 751 M, cair 325 M, rejeck 426 M atau pertumbuhan 14 persen dan rejeck 56 persen. ‘’Ini menunjukkan persentase rejeck masih tinggi dan jadi sangat tepat bahwa Bali masih membutuhkan relaksasi pasca krisis pandemi Covid-19,’’ ujar Amitaba.

Baca Juga  Dishub Denpasar Tertibkan 44 Pedagang Bermobil yang Berjualan di Badan Jalan

Amitaba mengingatkan pertumbuhan kredit di Bali khususnya BPR yang minus 0,34% dengan NPL 2 digit tentu menjadi perhatian bersama bagi kita, para pengusaha, pemerintah dan regulator. Oleh karena itu, mari kita gerakkan perekonomian Bali dengan bersatu padu, bukan bersaing tetapi berkolaborasi, bersinergi bersama.

‘’Kami BPR Kanti yang tidak hanya mensupport, memberikan modal kerja kepada lembaga keuangan seperti BPR, koperasi juga melakukan pembiayaan bersama-sama dengan BPR melalui kredit pembiayaan bersama. Oleh karena itu mari para pengusaha untuk meminjam kredit di BPR, koperasi, LPD agar lembaga keuangan daerah bertumbuh berkembang bersama,’’ ujarnya.

Dikatakan kinerja BPR Kanti baik dari sisi penyaluran kredit, pertumbuhan dana pihak ketiga, ROA yang 2,8%, ROE yang 28% dan menuju BPR Kanti aset 1 triliun di tahun 2025, tidak terlepas dari support stakeholder BPR Kanti. Karena itu, mari kita lanjutkan, tetap ber-bank dengan BPR Kanti. Kenapa, karena ikut bersama-sama meningkatkan perekonomian daerah dalam konteks community bank, ikut dalam program CSR-nya dalam pemberdayaan adat.

Seperti BPR Kanti bekerja sama dengan MDA Bali kembali menganugerahkan kepada desa adat terbaik dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan di desanya secara mandiri, melaksanakan TOT hukum adat , kursus para legal adat , MDA-Kanti ngorte desa adat, acara pablibagan mendiskusikan permasalahan di desa adat, dan program “tahu diri berbalas budi‘‘  yaitu program menyalurkan dana punia para nasabah BPR Kanti ke MDA Bali dan ke desa adat dimana nasabah BPR Kanti “medesa adat‘‘.

Di pengujung acara dilaksanakan penyerahan MDA-Kanti Kertha Bali Nugraha kepada 9 desa adat pemenang dari Kabupaten Kota se-Bali, undian doorprize TV Led 32 inc, diraih I Nyoman Sudarsa Jalan Noja Kesiman Petilan, doorprize Honda Scoopy diraih Koperasi Arya Wang Bang Pinatih di Jalan Raya Kerobokan, grandprize 1 unit Mitsubhisi Expander Ultimiate diraih PT BPR Daya Perdana Nusantara di Jalan Raya Bogor, Jabar, dan grandprize utama 1 unit Mitsubhisi Pajero Sport Dakar diraih PT BPR Varia Centralartha di Bekasi Timur Margahayu Jakarta.

Baca Juga  Update Covid-19 (18/7) di Bali, Pasien Meninggal Bertambah 1 Orang, Total 36 Jiwa

Hadir pada acara tersebut Pj. Gubernur Bali, Anggota DPR RI dapil Bali Tutik Kusumawardhani, Kajati Bali Dr. Ketut Sumedana, SH, MH sebagai keynote speech, Bandesa Agung MDA Bali, Manggala Utama Pakis Bali, Kepala OJK Provinsi Bali, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, dua narasumber Dr. Roberto Akyuwen, S.TP, S.E, M.SI yang membawakan materi ‘’ “Pentingnya Keamanan Siber bagi Lembaga Jasa Keuangan, Khususnya Perbankan’’ dan Prof. Drs. Effendi Gazali, M.SI., MPS., PH.D dengan materi ”Komunikasi Publik, Kearifan Lokal dan Bali Bersatu Sejahtera’’. (gs/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Jelang Akhir Tahun, Penjualan Eceran di Bali Terus Meningkat

Published

on

By

penjualan eceran Bali
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja. (Foto: dok baliilu)

Denpasar, baliilu.com – Kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali pada November 2024 diprakirakan terus tumbuh, tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali pada November 2024 yang diprakirakan sebesar 117,7 atau secara tahunan tumbuh 10,6% (yoy). Hal ini menunjukkan kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali masih tetap terjaga atau berada di level optimis (>100).

Prediksi peningkatan kinerja penjualan eceran didorong oleh pertumbuhan ekonomi Bali yang positif sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga. Terjaganya daya beli masyarakat juga didukung oleh pertumbuhan kedatangan wisatawan melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Berdasarkan data Angkasa Pura, pertumbuhan jumlah wisatawan pada November 2024 sebesar 3,71% (yoy) atau sebesar 883 ribu wisatawan, lebih tinggi dari November 2023 sebesar 851 ribu wisatawan.

Survei Penjualan Eceran (SPE) Bali merupakan survei bulanan terhadap 100 penjual eceran/pengecer di Kota Denpasar dan sekitarnya yang bertujuan untuk memperoleh informasi dini mengenai arah pergerakan pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan bahwa prakiraan meningkatnya penjualan eceran tersebut didorong oleh pertumbuhan Sub Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi meningkat sebesar 6,4% (mtm), Suku Cadang dan Aksesori meningkat sebesar 3,9% (mtm), Barang Budaya dan Rekreasi meningkat sebesar 2,3% (mtm), Bahan Bakar Kendaraaan Bermotor meningkat sebesar 2,2% (mtm), Barang Lainnya meningkat sebesar 1,6% (mtm) serta Sandang meningkat sebesar 1,4% (mtm).

Sementara itu pada Oktober 2024, IPR tercatat sebesar 117,7 atau secara tahunan tumbuh 11,5% (yoy). Sejalan dengan Bali, penjualan eceran secara nasional pada bulan Oktober 2024 juga mengalami pertumbuhan sebesar 1,5% (yoy). Pada Januari dan April 2025, penjualan eceran di Bali diprakirakan tetap terjaga. Responden memprakirakan penjualan pada 3 dan 6 bulan ke depan akan tetap terjaga yang ditunjukkan oleh Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Januari 2025 tercatat sebesar 172,0 serta April 2025 tercatat sebesar 180,0, masih tetap terjaga atau berada di level optimis (>100).

Baca Juga  Update Covid-19 (18/7) di Bali, Pasien Meninggal Bertambah 1 Orang, Total 36 Jiwa

Dalam menjaga kinerja penjualan eceran dan tingkat konsumsi masyarakat, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali senantiasa berkoordinasi erat untuk memastikan stabilitas harga agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan ekonomi Bali tetap tumbuh kuat. (gs/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca