Friday, 26 April 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Bupati Tabanan “Nyaksi” Empat Ngaben Bersama di Tiga Kecamatan

Dukung Kebersamaan Warga Laksanakan Upacara “Pitra Yadnya”

BALIILU Tayang

:

Bupati Tabanan
Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., saat menyaksikan Pitra Yadnya Ngaben bersama, Rabu, (27/7). (Foto : Ist)

Tabanan, baliilu.com  – Kontribusi masyarakat dalam membangun dengan mengedepankan semangat persatuan, senantiasa mendapat dukungan dan apresiasi luar biasa dari Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., Hal itu dibuktikannya dengan menempuh perjalananan dari ujung Barat sampai ujung Utara Tabanan, menyaksikan 4 (empat) kegiatan Pitra Yadnya Ngaben bersama yang sarat dengan nuansa tradisi gotong-royong yang dilaksanakan oleh masyarakat di tiga kecamatan, Rabu, (27/7).

Kunjungan pertama dilakukan Bupati Sanjaya di Desa Adat Pujungan, Kecamatan Pupuan, menghadiri kegiatan Ngaben bersama yang dirangkaikan dengan upacara Metatah bersama. Kemudian Sanjaya melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Selemadeg, menghadiri dan menyaksikan 2 (dua) Ngaben bersama, yakni di Desa Adat Cekik, Desa Berembeng, dan di Banjar Adat Delod Sema – Cemagi, Desa Adat Baleagung, Desa Serampingan. Kunjungan terakhir dilakukan Sanjaya di ujung Utara Tabanan yakni menghadiri kegiatan serupa di Desa Adat Baturiti, Kecamatan Baturiti.

Acara Ngaben bersama ini menjadi salah satu contoh nyata gotong-royong masih sangat kental di masyarakat Tabanan dalam melaksanakan pembangunan. Terbukti, Ngaben bersama di masing-masing daerah tersebut diikuti oleh puluhan hingga ratusan peserta dengan penuh kekompakan. Seperti halnya di Pujungan, kegiatan Ngaben tersebut diikuti oleh 102 sawa dan 25 Ngelungah serta 123 Metatah massal. Di Desa Adat Cekik, kegiatan diikuti oleh 20 sawa, nyambutin 9 orang dan 30 orang Metatah. di Banjar Adat Delod Sema – Cemagi, Desa Adat Baleagung, diikuti 15 sawa, begitupun dengan Ngaben bersama di Desa Adat Baturiti, diikuti oleh puluhan sawa.

Dalam road show Ngaben bersama tersebut, orang nomor satu di Tabanan didampingi oleh beberapa anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat dan unsur Muspika kecamatan setempat yang menunjukan kekompakan jajaran Pemkab dalam memberikan dukungan kepada masyarakat. Nampak juga saat itu kedatangan Bupati Sanjaya beserta jajaran disambut baik dengan semangat antusias yang tinggi oleh perbekel, bendesa adat, tokoh adat serta masyarakat setempat.

Baca Juga  Bupati Sanjaya Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem dan Kelestarian Lingkungan melalui Lomba Mancing

Gotong royong ini, dikatakan Sanjaya menjadi landasan penting dalam bersama-sama mewujudkan pembangunan di Tabanan menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani. Hal ini sangat patut disyukuri, di mana pada jaman dulu kegiatan seperti ini sangat sulit dilakukan karena berbagai macam persepsi dan beruntungnya saat ini persepsi itu perlahan mulai hilang.

“Inilah peranan desa adat sekarang, baik majelis di kabupaten, majelis adat, parisadha, jawatan agama serta semua pihak terkait, termasuk para sulinggih harus menyamakan persepsi tentang ritual upakara upacara ini, sehingga kita kedepannya tidak susah lagi dalam melaksanakan yadnya,” ujar Sanjaya dalam dharma wacananya di Desa Adat Pujungan.

Atas nama pribadi, pemerintah dan seluruh jajaran Pemkab Tabanan, Bupati Sanjaya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas  kekompakan masyarakat dalam membangun karya. Apalagi antusiasme masyarakat sangat tinggi, tulus ikhlas dan dipuput oleh sang Sulinggih, ini  dikatakan pihaknya adalah Karya yang Satwika dan semoga berjalan sesuai dengan harapan bersama.

“Apa yang telah dibangun oleh semeton titiang semua membangun upacara upakara ini, doa titiang semoga karya yang telah dikonsepkan dengan baik ini memargi antar labda karya sidaning don,” imbuh Sanjaya sebagai ucapan yang tulus dari seluruh jajaran.

Sanjaya juga menegaskan, apa yang sudah dibangun di masyarakat melalui kekompakan dan persatuan harus dilanjutkan dalam mewujudkan pembangunan. Ini ditegaskannya sangat patut disyukuri, karena salah satu kunci sukses pembangunan adalah masyarakat yang bersatu.

 “Tetap jaga kebersamaan dan kekompakan ini dalam membangun Tabanan yang kita cintai ini. Kalau bukan kita yang membangun Tabanan ini, lalu siapa lagi. Harus kita bangga menjadi masyarakat Tabanan. Jele melah gumi gelah, jele melah nyama gelah. Tidak usah lagi menjelek-jelekan saudara sendiri atau daerah sendiri,” ajak Sanjaya.

Baca Juga  ASN Pemkab Tabanan Kompak Hadiri Upacara HKN

Ketua Panitia Karya dari empat Desa Adat tersebut, mewakili seluruh masyarakat mengucapkan terimakasih atas kehadiran Bupati beserta jajaran dan merupakan kehormatan bagi pihaknya atas dukungan yang diberikan pemerintah. Senada dengan Bupati, setiap Ngaben bersama yang diselenggarakan ini ditujukan bukan hanya untuk menunjukan bhakti terhadap leluhur namun juga dilakukan agar meringankan beban masayarkat dari segi materiil dan non materiil. Di mana, dengan dibangun melalui persatuan dan gotong-royong, hal itu dapat diwujudkan.

Sperti halnya yang dikatakan oleh Ketua Panitia Ngaben Desa Adat Pujungan I Wayan Warjaya, pihaknya melakukan Ngaben ini dengan tujuan meringankan beban masyarakat apalagi masyarakat kurang mampu.

“Kami lakukan hal ini biar tidak terlalu banyak yang kami upacarai. Hal-hal terkait kelangsungan upacara ini, barang tentu meringankan beban masyarakat. Makanya, kita lakukan secara gotong-royong, banyak yang melakukan dana punia untuk membantu teman-teman yang kurang mampu dan Pelebonan kami laksanakan nanti pada 29 Juli 2022, untuk metatah di tanggal 30 Juli 2022, sebanyak 123 peserta,” ujarnya. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BUDAYA

Bupati Sanjaya Hadiri Upacara ‘’Pujawali Ageng Mapedudusan Alit’’ di Luhur Pura Taman Br. Banu Mandala Pangkung

Published

on

By

bupati sanjaya
NGUPESAKSI: Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya saat ngupasaksi rangkaian upacara Pujawali Ageng Mapedudusan Alit di Luhur Pura Taman, Banjar Banu Mandala Pangkung, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan pada Senin (22/4). (Foto: Hms Tbn)

Tabanan, baliilu.com – Bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam mendukung pelestarian tradisi, seni, adat, agama dan budaya, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya ngupasaksi dan memberikan dukungannya dalam rangkaian upacara Pujawali Ageng Mapedudusan Alit di Luhur Pura Taman, Banjar Banu Mandala Pangkung, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan pada Senin (22/4).

Dalam rangkaian upacara Melasti yang berlangsung hari itu, turut hadir mengikuti persembahyangan, salah satu Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda dan Jajaran Pimpinan OPD terkait di lingkungan pemerintah Kabupaten Tabanan, Kepala Bagian di lingkungan Setda, Camat Tabanan yang kehadirannya mendapatkan sambutan hangat dari ibu-ibu PKK, tokoh masyarakat beserta seluruh krama adat Banjar Banu Mandala Pangkung.

Upacara Pujawali Ageng Mapedudusan Alit yang jatuhnya pada Anggara Kasih, 23 April, bertepatan dengan Purnama Jiyestha ini merupakan wujud dari gotong-royong krama adat Banjar Banu Mandala Pangkung selaku pengempon Pura Taman. Dimana terdapat 160 KK didalamnya yang mengumpulkan dana karya melalui iuran sebesar Rp. 270.000 per/KK yang dilakukan secara rutin setiap upacara pujawali. 

Usai menghaturkan bhakti di Luhur Pura Taman ini, politisi asal Dauh Pala tersebut sampaikan apresiasinya atas semangat gotong-royong krama dalam mewujudkan karya agung ini yang dinilai tidak hanya menjadi momentum penting dalam pelestarian budaya, tetapi juga menegaskan komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga warisan budaya yang kaya dan sarat akan makna bagi generasi mendatang. Diharapkan kedepannya masyarakat, terutama generasi muda mampu menjaga serta melestarikan tradisi, seni, adat, agama dan budaya yang ada.

Di kesempatan yang sama, selaku Kelihan Adat Banjar Banu Mandala Pangkung, Pande Komang Arnadi, sampaikan ucapan terimakasihnya atas kehadiran Bupati Sanjaya beserta jajaran dalam kesempatan tersebut. Pihaknya sekaligus berterima kasih atas berbagai dukungan yang telah diberikan, sekaligus mengharapkan dukungan berkelanjutan dari Pemerintah Kabupaten Tabanan untuk program-program masyarkat di masa mendatang. (gs/bi)

Baca Juga  Bupati Sanjaya: Ngaben Massal Terbukti Ringankan Beban Masyarakat

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Bupati Tabanan ‘’Ngupasaksi’’ Dewa Yadnya dan Rsi Yadnya di Griya Gede Jumpung Desa Sesandan

Published

on

By

bupati tabanan
NGUPASAKSI: Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya saat menghadiri uleman ngupasaksi upacara Dewa Yadnya lan Rsi Yadnya (Mediksa) yang berlangsung di Griya Gede Jumpung, Desa Sesandan, Tabanan, Selasa (23/4). (Foto: Hms Tbn)

Tabanan, baliilu.com – Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengapresiasi keberlangsungan kegiatan di masyarakat termasuk pembangunan yang terus dilakukan baik secara sekala maupun niskala. Bentuk apresiasinya ditunjukkannya melalui dukungan dan pengawalannya saat hadir dalam uleman ngupasaksi upacara Dewa Yadnya lan Rsi Yadnya (Mediksa) yang berlangsung di Griya Gede Jumpung, Desa Sesandan, Tabanan, Selasa (23/4).

Saat itu nampak hadir ngupasaksi, Kapolda Bali, Perwakilan DPR RI, Anggota DPRD Tabanan, Kapolres Tabanan, Sekda, para Jajaran OPD di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat Tabanan dan para Kepala Bagian di lingkungan Setda Tabanan. Adapun yang Mediksa yakni Ida Bagus Adhi Wijaya di mana dikukuhkan dengan gelar baru yakni Ida Peranda Gede Oka Jumpung dan Ida Ayu Putu Kalpikawati menjadi Ida Peranda Istri Made Keniten.

Puncak Diksa Pariksa dimulai pada Minggu (7/4) dan puncak acara berlangsung pada hari ini (23/4), dengan agenda mendak Ida Pedanda Guru Saksi Ida Pedanda Putu Putra Keniten, dari Griya Gede Jumpung Timpag, Mendak Ida Pedanda Guru Waktra taler Guru Hias Ida Pedanda Gede Intaran Kuramas, dari Griya Mas Intaran, Mesiram Sang Diksita, Mendak Ida Pedanda Nabe Ida Pedanda Nabe, Piodalan, Mediksa, Pewintenan, Tigang Sasih hingga Uleman Penglingsir Puri dan Uleman Guru Wisesa/Pemerintah.

Ritual Dewa Yadnya lan Rsi Yadnya merupakan bagian tak terpisahkan dari tradisi keagamaan dan kebudayaan masyarakat Bali, yang menandai hubungan yang erat antara manusia dengan alam semesta dan dunia spiritual. Di tengah gemuruh doa dan mantra yang mengalun, Bupati Sanjaya bersama dengan para pejabat lainnya mengikuti persembahyangan di Griya Gede Jumpung dengan penuh kekhusyukan.

‘’Saya sampaikan, bahwa sebagai sulinggih, memiliki tanggung jawab yang luar biasa. Sudah betul-betul siap menjadi panutan bagi umat. Dan saya sebagai Pemerintah Kabupaten Tabanan tentunya siap mendukung, secara lahir dan batin, siap mental untuk selalu memberikan dukungan. Astungkara memargi antar, labda karya, sida sidaningdon dan rahayu,” ungkap Sanjaya dalam sambutan singkatnya saat itu. Pihaknya juga menyampaikan terima kasih atas komitmen para sulinggih yang siap untuk menjadi panutan umat di Tabanan. Sebuah sejarah yang mulia, untuk membangun Tabanan secara niskala.

Baca Juga  Bupati Tabanan Puji Ngaben Bersama yang Dilaksanakan Desa Adat Tuka dan Kukub

Kehadiran Bupati Sanjaya sebagai Murdaning Jagat saat itu, juga sebagai wujud pemerintah yang mengapresiasi dan mendukung upaya-upaya yang dilakukan masyarakat dalam membangun Tabanan. Saat itu, orang nomor satu di Kabupaten Tabanan itu tidak hanya mengungkapkan apresiasi atas karya yang dilakukan masyarakat, tetapi juga menekankan pentingnya kebersamaan dalam pembangunan. Menurutnya, kebersamaan yang terjalin antarwarga menjadi salah satu aspek penting dalam memperkuat pondasi pembangunan, sebagaimana yang tercermin dalam asas gotong-royong yang menjadi dasar dari berbagai inisiatif pembangunan di Tabanan. (gs/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Walikota Jaya Negara ‘’Ngayah’’ Topeng Wali di Pura Dalem Puri Banjar Pelagan

Published

on

By

walikota jaya negara
NGAYAH: Walikota Jaya Negara dalam kesempatan ngayah Topeng Wali pada pelaksanaan Karya Rsi Gana, Padudusan Alit, dan Nyatur di Pura Dalem Puri, Banjar Adat Pelagan, Desa Adat Penatih Puri, Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur, Selasa (23/4). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Karya Rsi Gana, Padudusan Alit, dan Nyatur Pura Dalem Puri, Banjar Adat Pelagan, Desa Adat Penatih Puri, Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur, Selasa (23/4).

Pelaksanaan karya yang juga bertepatan dengan Kajeng Kliwon, Anggara Kasih, Purnama Jiyestha,  Wuku Tambir, yang di-puput Ida Pedanda Geria Kutri, Singapadu. Tampak dihadiri Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati, Bendesa Adat Penatih Puri, I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya, Lurah Penatih, I Wayan Murda, dan tokoh masyarakat banjar setempat.

Dalam kesempatan tersebut Walikota Jaya Negara yang hadir didampingi Ketua TP. PKK Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara juga melaksanakan ngayah Nopeng Wali dan diakhiri dengan persembahyangan bersama.

“Kami merasa bersyukur dapat turut serta hadir dan melaksanakan ngayah Nopeng Wali serta melaksanakan persembahyangan bersama,” ujar Walikota Jaya Negara di sela-sela pelaksanaan karya.

Lebih lanjut Walikota Jaya Negara menyampaikan, pelaksanaan Karya Rsi Gana, Padudusan Alit  dan Nyatur di Pura Dalem Puri, Banjar Adat Pelagan, Desa Adat Penatih Puri, untuk memberikan penghormatan kehadapan Ida Shang Hyang Widhi Wasa. Serta untuk mendatangkan keberkahan dan keselamatan bagi seluruh masyarakat.

“Pelaksanaan pujawali diharapkan dapat memperoleh berkah mendatangkan kerahayuan bersama dalam balutan Vasudhaiva Kutumbakam yakni, menyama braya, menguatkan ikatan sosial antarkomunitas, serta menjaga kelestarian budaya dan tradisi Bali. Selain itu, pujawali juga diharapkan dapat membawa kesejahteraan dan keharmonisan bagi seluruh masyarakat,” ujarnya.

Sementara Kelian Adat, Banjar Adat Pelagan, I Ketut Sarjana menyampaikan, pelaksanaan kali ini bertepatan dengan Purnama Sasih Jiyestha dengan pelaksaan Karya Rsi Gana, Padudusan Alit, dan Nyatur.

Pelaksanaan karya telah berlangsung sejak sore yang dilaksanakan juga penampilan tari wali, yakni Rejang Dewa dan Baris Gede. Di samping itu juga Walikota Jaya Negara melaksanakan ngayah Topeng Wali.

Baca Juga  Bupati Sanjaya Apresiasi Karya Pitra Yadnya Desa Buahan Tabanan

“Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Walikota Jaya Negara dan melaksanakan ngayah Topeng Wali, serta kepada seluruh warga yang telah bersama-sama melaksanakan pujawali dalam kebersamaan rasa menyama braya,” ujarnya. (eka/bi)

Advertisements
idul fitri dprd bali
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
dprd badung
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca