Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

NEWS

DPRD Badung Sepakati Rancangan Perubahan KUA dan PPAS APBD Badung 2023

BALIILU Tayang

:

dprd badung
TANDA TANGAN: Penandatanganan nota kesepakatan antara Bupati Badung dengan DPRD Kabupaten Badung tentang Rancangan Perubahan KUA-PPAS APBD Badung tahun anggaran 2023, Kamis, 10 Agustus 2023 pada rapat paripurna DPRD Badung. (Foto: ist)

Badung, baliilu.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung melalui rapat paripurna pada Kamis, 10 Agustus 2023 menyetujui dan menyepakati dua dokumen pengganggaran yaitu Rancangan Perubahan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Rancangan Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Kabupaten Badung Tahun Anggaran 2023.

Keputusan ini ditindaklanjuti dengan penandatanganan nota kesepakatan antara Bupati Badung dengan DPRD Kabupaten Badung, sebagai pedoman perangkat daerah dalam menyusun rencana kerja perangkat daerah, serta penetapan peraturan daerah.

Rapat paripurna masa persidangan kedua tahun 2023 ini dipimpin Ketua Dewan Putu Parwata didampingi Wakil Ketua Wayan Suyasa dan Made Sunarta dihadiri Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa, segenap anggota DPRD Badung, Sekda Badung, Forkopimda Badung, Pimpinan OPD, pimpinan Perusda Badung, Kelompok Ahli DPRD Badung, yang dilaksanakan di ruang sidang utama Gosana lantai III Kantor DPRD Badung.

Kedua dokumen penganggaran daerah tersebut, telah dibahas melalui rapat – rapat kerja Badan Anggaran DPRD Kabupaten Badung dengan TAPD Badung secara mendetail dan mendalam, yang hasilnya sebagai berikut. Pendapatan Daerah Rp. 7,4 triliun yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah Rp. 6,52 triliun, Pendapatan Transfer Rp. 872.834.946.851. Belanja Daerah Rp. 8.466.485.043.915 yang tediri dari Belanja Operasi Rp. 5.229.420.748.690, Belanja Modal Rp. 1.342.924.931.153, Belanja Tidak Terduga Rp. 77.758.580.943, Belanja Transfer Rp. 1.816.380.783.129. Total surplus / (defisit) Rp. 1.064.355.078.073.

Pembiayaan terdiri dari Penerimaan Pembiayaan Rp. 1.095.442.182.073, Pengeluaran Pembiayaan Rp. 31.087.104.000. Pembiayaan Netto Rp. 1.064.355.078.073. Sisa lebih pembiayaan anggaran daerah tahun berkenaan Rp. 0. Jadi total Perubahan KUA dan Perubahan PPAS setelah hasil pembahasan tahun anggaran 2023 adalah Rp. 8.497.572.147.915

Baca Juga  Tanggapan DPRD Bali Terkait Pendapat Gubernur Terhadap Raperda Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi
pt parwata
Ketua DPRD Badung Putu Parwata. (Foto: ist)

Usai rapat paripurna, Ketua Dewan Putu Parwata kepada media mengatakan DPRD Badung telah melaksanakan kewajiban untuk penetapan dua rancangan perubahan KUA-PPAS APBD Badung tahun anggaran 2023, bahwa kita sudah sepakat menetapkan di Belanja Daerah di Perubahan APBD 2023 sebesar Rp 8,4 triliun lebih dengan pendapatan daerahnya Rp 7,4 triliun.

Namun, ada beberapa hal yang memang bergeser dari hasil diskusi Tim Badan Anggaran Pemerintah dengan Badan Anggaran DPRD Badung sehingga ketemu formulasi dimana ada skala prioritas anggaran yang memang harus dilakukan dan diselaraskan. Dalam diskusi itu ada pengurangan belanja pegawai Rp 50 miliar. ‘‘Itu kami jabarkan ke dalam prioritas program yang memang menjadi prioritas yang harus diselesaikan di tahun 2023,‘‘ ujar Parwata.

Parwata lanjut berharap semoga apa yang kita sepakati ini akan bisa secepatnya dieksekusi oleh pemerintah dan penetapan APBD Perubahan 2023 juga kita percepat supaya pelaksanaannya ada ruang waktu untuk menyelesaikan di tahun 2023. Namun percepatan ini tidak mengurangi mekanisme dan memang diizinkan dan dibenarkan sesuai peraturan dan tata tertib DPRD yang telah disepakati.

Untuk mencapai target, Dewan dalam fungsi pengawasan mendorong terus dan berkoordinasi dengan Dinas Pendapatan Daerah supaya perangkat yang digunakan pas untuk memaksimalkan pendapatan.

Sementara itu, Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa, atas nama pemerintah daerah mengucapkan terimakasih kepada pimpinan dan seluruh anggota DPRD Badung yang telah dengan sunguh-sungguh secara efisien dan efektif melakukan pembahasan terhadap dokumen yang kami ajukan sebagai rancangan dan sekarang sudah diputuskan bersama untuk menjadi dokumen yang definitif. (gs/bi)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan

NEWS

Sasar Ibu-ibu Dalam Sosialisasi Bahaya Narkoba, Wujudkan Keluarga Benteng Utama

Published

on

By

BKBP buleleng
SOSIALISASI: Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BKBP) Buleleng saat menggelar Sosialisasi P4GN dan PN dengan tajuk “Ketahanan Keluarga untuk Buleleng Bersih Narkoba” di Gedung Unit IV Kantor Bupati Buleleng, Rabu (11/6).  (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng dalam memerangi penyalahgunaan narkoba yang kini tengah marak menyelimuti kehidupan generasi muda bahkan para lansia. Terkait itu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BKBP) Buleleng menggelar Sosialisasi P4GN dan PN dengan tajuk “Ketahanan Keluarga untuk Buleleng Bersih Narkoba” di Gedung Unit IV Kantor Bupati Buleleng, Rabu (11/6).

Kepala Badan (Kaban) BKBP Buleleng, Komang Kappa Tri Aryandono menerangkan, sosialisasi kali ini berfokus kepada ibu-ibu yang terdiri dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) Buleleng dan organisasi kemasyarakatan (Ormas) wanita di Buleleng. Menurutnya, seorang ibu dalam sebuah keluarga/rumah tangga merupakan sosok yang mampu memberikan pemahaman secara lembut dan dituruti anggota keluarga. Terkait itu, sasaran sosialisasi bahaya narkoba kali ini sangat efektif dalam mencegah penyalahgunaan narkoba.

“Sosialisasi kita sasar kepada ibu/perempuan seperti DWP, PKK dan Ormas wanita di Buleleng. Kita ingin memberikan pemahaman lebih dekat lagi akan bahaya narkoba karena keluarga adalah benteng utama pencegahan penyalahgunaan narkoba,” terang Kaban Kappa. Lebih lanjut dijelaskan, dampak positif dari keharmonisan dalam keluarga menjadi benteng utama moral atau perilaku seseorang untuk tidak terjerumus dalam rayuan maut penyalahgunaan narkoba.

Beranjak dengan keyakinan itu, Kaban Kappa meyakini kegiatan sosialisasi yang menyasar ibu-ibu itu menjadi langkah baru penyadaran diri dalam keluarga akan bahaya masa depan kelam penyalahgunaan narkoba. “Kita berharap ibu-ibu ini dapat memberikan langkah baru pencegahan penyalahgunaan narkoba di Buleleng. Perlahan kesadaran diri keluarga akan bahaya narkoba akan tumbuh semakin kuat melalui ibu di masing-masing rumah tangga,” harapnya.

Hadir sebagai narasumber sosialisasi, Kepala BNNK Buleleng, Komang Yuda Murdianto dan Nice Maylani Asril selaku dosen psikolog Undiksha Singaraja. (gs/bi)

Baca Juga  Nyoman Satria Terima Kunja DPRD Bantul dan Cirebon

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Hukum Adat  dan Modern Menyatu di Bale Kertha Adhyaksa, Gubernur Koster Harap Cegah Persoalan Hukum di Bali

Published

on

By

Bale Kertha Adhyaksa
PERESMIAN: Gubernur Bali Wayan Koster saat menghadiri peresmian Bale Kertha Adhyaksa Kejaksaan Negeri Jembrana bertempat di Ballroom Gedung Kesenian Ir. Soekarno, Jembrana pada Rabu (11/6) pagi. (Foto: Hms Pemprov Bali)

Jembrana, baliilu.com – Hukum menjadi salah satu aspek penting dalam masyarakat yang bertujuan untuk merealisasikan terbentuknya sebuah masyarakat yang nyaman dan berkeadilan. Kesadaran hukum penting untuk menciptakan keamanan dan ketertiban yang menyangkut semua aspek kehidupan masyarakat.

Hadirnya Bale Kertha Adhyaksa menjadi terobosan pelayanan di bidang hukum yang perlu diapresiasi oleh semua pihak. Bale Kertha Adhyaksa merupakan langkah yang sangat bijaksana, yang perlu didukung dan dimanfaatkan oleh masyarakat dan pemerintah yang memerlukan pendampingan hingga penyuluhan hukum.

Hal itu disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster pada Peresmian Bale Kertha Adhyaksa Kejaksaan Negeri Jembrana bertempat di Ballroom Gedung Kesenian Ir. Soekarno, Jembrana pada Rabu (11/6) pagi.

“Ini merupakan Program dan terobosan yang sangat bagus. Mengizinkan, pertemukan hukum adat di Bali dengan hukum modern menjadi satu wahana baru, diwadahi dengan Bale Kertha Adhyaksa. Ini sangat bagus, konsepnya bagus,” ungkapnya.

Di Bali memiliki 1.500 Desa Adat dan merupakan satu-satunya Provinsi di Indonesia yang keberadaan Desa Adatnya masih utuh dan eksis mampu berperan dalam tatanan kehidupan masyarakat Bali. Terlebih saat ini telah diperkuat dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali.

“Desa adat memiliki unsur kelembagaan yang sangat lengkap seperti sebuah negara. Memiliki wilayah, rakyat (krama), organisasi pemerintahan seperti prajuru desa, sabha desa dan kertha desa. Memiliki aturan untuk mengatur jalannya pemerintahan dan kemasyarakatan dengan awig-awig dan perarem. Ini merupakan warisan adiluhung yang kita miliki di Bali,” jelasnya.

Dengan hadirnya Bale Kertha Adhyaksa, selain untuk kepentingan Kejaksaan dalam menjalankan hukum dengan hukum modern sekaligus mengintervensi hukum adat di Bali agar bisa aktif kembali.

Baca Juga  Ketua Komisi IV DPRD Badung Hadiri Penyerahan Sertifikat Uji Kompetensi dan Paritrana Award Jamsostek 2024

“Terobosan yang sangat konkrit untuk menjalankan tatanan kehidupan kita di Bali. Saya dengar, mulai 2026 proses hukum dengan hukum adat atau kearifan lokal bisa diakui. Masalah yang dihadapi oleh masyarakat bisa diselesaikan di tingkat desa/desa adat. Sehingga beban negara dalam menangani perkara bisa berkurang. Ini sangat bagus. Jika memang ini benar dilakukan maka kita di Bali sudah sangat siap untuk menjalankannya. Ini merupakan program yang betul-betul sangat cocok untuk kita di Bali. Kita harus merespon program ini dengan baik. Kita harus berterimakasih kepada Kajati Bali atas terobosan yang bagus ini. Saya harap ini bisa dijalankan dengan baik,” terangnya.

Lebih lanjut, peresmian Bale Kertha Adhyaksa ini tentu akan mengurangi masalah hukum yang berpotensi di desa dan menjadi contoh bagi daerah lain. Tidak kalah penting juga dapat berkontribusi terhadap pembangunan Bali sehingga masyarakat Bali memahami aturan-aturan dan juga akan mengetahui hak secara hukum sebagai warga negara serta mampu membantu untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang demokratis dan berkeadilan.

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Ketut Sumedana dalam arahannya menjelaskan bahwa Bale Kertha Adhyaksa merupakan tempat penyelesaian masalah hukum di tingkat desa maupun desa adat. Selain itu tempat ini juga sebagai sarana edukasi dan pendampingan hukum.

Kejaksaan akan melakukan pendampingan di desa adat dan sekarang hanya memperluas serta memperluas ruang cakupannya, hingga betul-betul Desa Adat ini mandiri. Sehingga keberadaan Bale Kertha Adhyaksa akan mengurangi persoalan hukum yang masuk ke ranah pengadilan.

“Sebenarnya ini hanya merevitalisasi hukum adat yang sejak dulu sudah ada dipadukan dengan dengan hukum modern. Pengakuan terhadap hukum adat sangat dijunjung tinggi. Program ini tidak akan tumpang tindih dengan hukum Adat. Ini merupakan bagian dari Desa Adat. Permasalahan hukum bisa diselesaikan dengan musyawarah. Jangan sampai kehilangan kambing tapi malah kehilangan sapi atau rumah karena berhadapan dengan hukum,” ungkapnya.

Baca Juga  DPRD Badung Sidak ke Hotel Eden: Dikelola 2 Manajemen, Utang Pajak Sekitar 400 Juta

Hadir pada kesempatan ini, Kajari Jembrana Salomina Meyke Saliama, Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna, Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi, Kapolres Jembrana Kadek Citra Dewi Suparwati, Dandim 1617/Jembrana Mohammad Adriansyah, Kepala Perangkat Daerah dilingkungan Pemkab Jembrana serta Perbekel dan Bendesa se-Jembrana. (*/gs)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

Walikota Jaya Negara Sampaikan Ranperda Pertanggungjawaban APBD TA 2024

Juga Usulkan Rancangan Perubahan KUA dan PPAS TA. 2025, PAD Ditarget Naik Jadi Rp. 2 Triliun

Loading

Published

on

By

Walikota Jaya Negara
IKUTI SIDANG: Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat mengikuti Sidang Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede di Gedung DPRD Kota Denpasar pada Rabu (11/6). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa secara resmi menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Denpasar Tahun Anggaran (TA) 2024 dihadapan Sidang Paripurna DPRD Kota Denpasar yang digelar di Gedung DPRD Kota Denpasar pada Rabu (11/6). Selain itu, keduanya juga turut menyampaikan Penjelasan Rancangan Perubahan Kebijakan Umum APBD (Perubahan KUA), serta Rancangan Perubahan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (Perubahan PPAS) Kota Denpasar Tahun Anggaran 2025.

Sidang yang dipimpin langsung Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede bersama Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Ida Bagus Yoga Adi Putra, I Wayan Mariyana Wandhira serta Made Oka Cahyadi Wiguna ini dihadiri oleh seluruh Anggota DPRD Kota Denpasar. Tampak hadir pula Forkopimda Kota Denpasar, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Sekretaris I TP. PKK Kota Denpasar yang juga selaku Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Widnyani Wiradana serta pimpinan OPD dan undangan lainnya.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam pidatonya mengatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah, Pemerintah Kota Denpasar berkomitmen melakukan peningkatan pelayanan kepada masyarakat, pemberdayaan serta peningkatan partisipasi masyarakat Kota Denpasar dalam pembangunan daerah. Salah satunya adalah dengan memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah, untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah. Dengan kerja sama antara eksekutif dan legislatif, kita dapat memastikan bahwa anggaran yang digunakan untuk pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat dijalankan dengan efisien, efektif transparan dan akuntabel.

Baca Juga  Ketua DPRD Badung Putu Parwata Terima Audiensi Majelis Jemaat Kasih Karunia Badung

Dikatakannya, Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kota Denpasar Tahun Anggaran 2024 telah diaudit oleh BPK RI Perwakilan Provinsi Bali dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

“Rancangan pertanggungjawaban APBD ini merupakan sebuah tonggak penting dalam upaya kita untuk mengukur pencapaian dan kinerja Pemerintah Kota Denpasar dalam menjalankan perintah dan amanah yang diberikan oleh masyarakat. Sidang ini merupakan wujud nyata dari semangat kita untuk membangun tata kelola keuangan yang baik dan memastikan pengelolaan keuangan yang efektif, efisien serta berkeadilan,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, secara umum dalam APBD Tahun Anggaran 2024 kemampuan Pendapatan Daerah dianggarkan sebesar Rp.2,83 triliun lebih dengan realisasinya mencpai Rp. 3,14 triliun lebih. Sementara, Belanja Daerah yang terdiri dari Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga dan Belanja Transfer dianggarkan sebesar Rp.3,31 triliun lebih dengan realisasinya sebesar Rp. 2,86 triliun lebih.

Sementara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa yang menyampaikan Penjelasan Rancangan Perubahan Kebijakan Umum APBD (Perubahan KUA), serta Rancangan Perubahan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (Perubahan PPAS) Kota Denpasar Tahun Anggaran 2025 mengatakan bahwa penyusunan Perubahan KUA dan PPAS dilakukan secara menyeluruh guna menampung seluruh perubahan asumsi-asumsi dalam pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah yang terjadi karena perubahan asumsi makro yang berimbas pada struktur APBD Kota Denpasar Tahun Anggaran 2025. Hal ini juga bertujuan untuk menampung tambahan belanja prioritas yang belum diakomodir dalam APBD Kota Denpasar Tahun 2025.

Dijelaskan Arya Wibawa, dalam Rancangan Perubahan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2025, Pendapatan Daerah Kota Denpasar sebelumnya dirancang sebesar Rp. 3,10 triliun lebih dan setelah perubahan dirancang sebesar Rp. 3,35 triliun lebih atau bertambah sebesar Rp. 251,48  miliar lebih. Sementara itu, Belanja Daerah yang terdiri dari Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga dan Belanja Transfer awalnya dirancang sebesar Rp. 3,59 triliun lebih atau bertambah sebesar Rp. 408,41 miliar lebih sehingga setelah perubahan menjadi sebesar Rp. 3,99 triliun lebih.

Baca Juga  Buntut Viral Visual Dewa Siwa, DPRD Badung Sepakat Bentuk Tim Khusus Panggil Manajemen Atlas Beach Club Bali

Dikatakannya, berdasarkan target pendapatan dan belanja daerah yang telah kami uraikan tersebut di atas maka dalam Rancangan Perubahan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2025 terjadi defisit sebesar Rp.640,13 Miliar lebih yang akan ditutupi dari Pembiayaan Daerah. Pembiayaan Daerah terdiri atas Penerimaan Pembiayaan yang bersumber dari SiLPA Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp.757,55 miliar lebih dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah sebesar Rp. 117,41 miliar lebih.

“Tentu kita akan bekerja keras, agar Pendapatan Asli Daerah yang sebelumnya dirancang sebesar Rp. 1,81 triliun lebih, setelah perubahan dirancang sebesar Rp. 2 triliun lebih atau bertambah sebesar Rp. 182,50 miliar lebih. Tentunya, kami mengharapkan koreksi yang konstruktif dalam pembahasan nanti, sehingga apa yang kita rumuskan akan memberikan hasil yang terbaik dalam pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya. (eka/bi)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca