Thursday, 28 March 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

EKONOMI & BISNIS

Dukung Pengendalian Inflasi, BI Bali Gencarkan Pembayaran Digital Berbasis QRIS

BALIILU Tayang

:

bi bali
Digitalisasi pembayaran dan program SlAP QRIS yang dihadiri Walikota Denpasar, Kepala Perwakilan BI Bali, Ketua DPRD Denpasar, Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar, Direktur Utama PT. BPD Bali. (Foto: Ist)

Denpasar, baliilu.com – Bank Indonesia Provinsi Bali bersama-sama dengan Pemerintah Kota Denpasar dan industri perbankan terus mendorong perluasan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di seluruh sektor termasuk pasar tradisional.

Sebagai wujud nyata komitmen tersebut, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-28 Perusahaan Daerah Pasar Sewakadarma Kota Denpasar bertempat di Plaza Pasar Badung, telah diadakan kegiatan digitalisasi pembayaran dan program SlAP (Sehat, Inovatif, Aman, Pakai) QRIS di pasar tradisional bertajuk “Bali Bangkit Melalui Belanja Digital” pada Senin (1/8/2022).

Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Walikota Denpasar, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Ketua DPRD Kota Denpasar, Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar, Direktur Utama PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali dan perwakilan pengelola/pedagang pasar tersebut menandai secara resmi implementasi digitalisasi pembayaran berbasis QRIS di 16 (enam belas) pasar tradisional kelolaan Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar.

Pasar tradisional, sebagai jantung kegiatan ekonomi masyarakat, menjadi salah satu prioritas perluasan digitalisasi karena urgensi opsi pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan handal seperti QRIS yang meningkat seiring dengan relaksasi pembatasan mobilitas orang.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, menyampaikan bahwa meningkatnya aktivitas transaksi jual beli di pasar tentu akan meningkatkan produktivitas sektor riil dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, di sisi lain kelancaran ketersediaan stok dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional juga perlu dijaga agar tercipta kestabilan harga, sehingga masyarakat tetap dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.

Pada bulan Juni 2022, tekanan inflasi Bali tercatat lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional. Beberapa penyumbang inflasi tertinggi adalah komoditas pokok kebutuhan sehari-hari antara lain aneka cabai, bawang merah dan tomat. ‘’Oleh karena itu, sebagai bentuk dukungan dalam pengendalian inflasi di Provinsi Bali sekaligus untuk mendorong perluasan penggunaan QRIS di masyarakat, Bank Indonesia juga telah menyiapkan 3.000 buah ‘Paket Cabai dan Bawang’ hanya dengan harga Rp 5.000, bagi yang berbelanja menggunakan QRIS di 10 pasar tradisional di bawah Perumda Pasar Sewakardarma,’’ ujar Trisno Nugroho.

Baca Juga  Jelang Nataru, BI Bali Siapkan Uang Tunai Rp 2,7 Triliun

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, pada kesempatan tersebut melakukan experience bertransaksi langsung dengan QRIS. Apresiasi disampaikan kepada Bank Indonesia Provinsi Bali dan BPD Bali serta Pasar Sewakadarma dalam penerapan digitalisasi ini yang diharapkan akan terus diperluas ke berbagai pasar maupun pusat perbelanjaan lainnya untuk semakin meningkatkan penggunaan QRIS sebagai solusi pembayaran guna mempercepat pemulihan ekonomi Bali dan nasional. (gs/bi)

galungan
Advertisements
galungan dprd badung
Advertisements
galungan dprd bali
Advertisements
pln ucapan
Advertisements
stikom
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
pemprov
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

EKONOMI & BISNIS

Hasil Survei Februari, Kinerja Penjualan Eceran Bali Tetap Terjaga

Published

on

By

kinerja eceran bali
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja. (Foto: gs)

Denpasar, baliilu.com – Kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali pada Februari 2024 diprakirakan stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali pada Februari 2024 yang diprakirakan sebesar 109,6 atau sama dibandingkan dengan periode Januari 2024. IPR Bali terus mengalami peningkatan dalam 12 (dua belas) bulan terakhir.

Hal ini mencerminkan kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali masih tetap terjaga atau berada di level optimis (>100). Sejalan dengan hal tersebut, tingkat inflasi Provinsi Bali pada bulan Februari 2024 juga terjaga dengan capaian sebesar 2,98% (yoy) atau masih berada pada rentang sasaran inflasi sebesar 2,5±1%.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan kinerja penjualan eceran ditopang oleh tetap kuatnya penjualan pada kelompok barang Peralatan Informasi dan Komunikasi sebesar 4,5% (mtm) dan kelompok barang Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebesar 2,5% (mtm).

Sementara itu, kelompok barang yang terkontraksi dan menahan penguatan penjualan eceran lebih lanjut yakni pada kelompok barang sandang sebesar -3,0% (mtm) dan kelompok barang Suku Cadang dan Aksesori sebesar -2,7% (mtm).

Lebih lanjut, Erwin menyampaikan bahwa pertumbuhan penjualan eceran Bali pada periode laporan lebih baik dibandingkan dengan Nasional yang diprakirakan terkontraksi sebesar -0,9% (mtm) yakni dari 210,5 pada Januari 2024 menjadi 208,5 pada Februari 2024.

Erwin menambahkan dengan stabilnya capaian kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali pada periode Februari 2024, kondisi perekonomian Bali ke depan tetap optimis seiring dengan periode Hari Besar Keagamaan yang berurutan yaitu Galungan, Kuningan, Nyepi serta masuknya bulan puasa Ramadhan dan Idul Fitri. Optimisme tersebut perlu diimbangi upaya-upaya menjaga kestabilan harga barang dan jasa yang dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan oleh Bank Indonesia bersama seluruh stakeholders, demi daya beli yang tetap terjaga dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (gs/bi)

Baca Juga  BI Bali Gelar Vaksinasi Booster Massal, Dukung Pemulihan Ekonomi Bali

galungan
Advertisements
galungan dprd badung
Advertisements
galungan dprd bali
Advertisements
pln ucapan
Advertisements
stikom
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
pemprov
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Hasil Survei BI Bali, Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Bali 2024 Terus Berlanjut

Published

on

By

bi Bali
NGERAOS SARENG MEDIA: Dari kanan Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Diah Utari, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja dan Advisor Bank Indonesia Provinsi Bali Butet Linda H Panjaitan saat acara Ngeraos Sareng Media dengan tema ‘’Perkembangan Perekonomian Bali Terkini dan Program SERAMBI Rupiah’’, di Taman Dedari Kedewatan, Ubud Gianyar pada Senin (18/3/2024). (Foto: gs)

Gianyar, baliilu.com – Dari hasil survei Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (BI Bali) terhadap optimisme masyarakat baik Indeks Keyakinan Konsumen, Indeks Kondisi Ekonomi dan Indeks Ekspektasi Konsumen yang semua berada di zona ekspansi serta melihat perkembangan perekonomian sampai dengan triwulan IV tahun 2023, masih menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Bali di tahun 2024 yang diperkirakan akan terus berlanjut, baik dari sisi pelaku usaha maupun dari sisi konsumen.

Hal itu dikatakan Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Diah Utari saat acara Ngeraos Sareng Media dengan tema ‘’Perkembangan Perekonomian Bali Terkini dan Program SERAMBI Rupiah’’, di Taman Dedari Kedewatan, Ubud Gianyar pada Senin (18/3/2024). Hadir bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja dan Advisor Bank Indonesia Provinsi Bali Butet Linda H Panjaitan.

Diah Utari lanjut mengungkapkan, dengan modal pertumbuhan ekonomi nasional yang relatif tinggi pada tahun 2023 sebesar 5,05%, diperkirakan pertumbuhan ekonomi yang baik ini akan berlanjut di tahun 2024. Karena ini masih didorong oleh positifnya indeks keyakinan konsumen (IKK) dimana berada di atas 100 yang berarti masih berada di zona ekspansi.

Diah mengatakan salah satu yang membuat pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan masih akan berlanjut juga dilihat dari dorongan peningkatan kinerja ekspor ke negara-negara tujuan utama untuk ekspor nonmigas di triwulan awal 2024.

Di sisi lain, Diah menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2024 tumbuh tinggi 5,86%, lebih tinggi dibandingkan nasional yang tumbuh sebesar 5,04%. Masuk peringkat ke-6 dari 34 provinsi di Indonesia. Kalau dibandingkan per sektor, memang sektor yang terkait pariwisata seperti transportasi, perdagangan mencatat pertumbuhan cukup tinggi. Seperti Akmamin sekitar 13% kemudian transportasi juga masih dua digit pertumbuhannya, perdagangan 7,8% dan yang menggembirakan sektor pertanian yang sebelumnya mengalami kontraksi dua periode berturut-turut di triwulan 2 dan 3 sekarang di triwulan 4 sudah menunjukkan pertumbuhan positif.

Baca Juga  BI Bali QRIS-kan Bangli, Trisno Nugroho: Transformasi Digitalisasi Sebuah Keharusan

Sejalan dengan membaiknya atau merendahnya fenomena El Nino, diharapkan juga bisa meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan perluasan digitalisasi. ‘’Kami berharap dengan semakin giatnya digitalisasi sistem pembayaran sehingga mendorong akses masyarakat untuk pembayaran nontunai dan pada akhirnya juga meningkatkan dari sisi pendapatan pemerintah sehingga bisa mendorong peningkatan dana-dana untuk pertumbuhan ekonomi,’’ ujar Diah.

Sedangkan dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga yang memiliki pasar terbesar terhadap ekonomi, tumbuhnya sedikit melambat di 2024 karena kenaikan harga komoditas bahan pokok.

Sementara disisi lain, investasi juga tumbuh cukup tinggi 8,9% karena percepatan penyelesaian dimana proyek menjelang pemilu. Disamping itu karena adanya perbaikan ekonomi juga memberikan keyakinan bagi pelaku usaha untuk melakukan investasi sehingga investasi tumbuh cukup tinggi di triwulan 4 tahun 2023.

Diah lanjut menjelaskan dilihat dari investasi khususnya PMA menunjukkan peningkatan di tahun 2023 dibandingkan tahun-tahun setelah pandemi dan belum kembali ke besaran investasi sebelum pandemi. Sementara investasi PMDN besarannya sudah mendekati sebelum pandemi 2019. Namun investasi baik PMA maupun PMDN yang masuk ke Bali sekitar 97%. Dimana masuk ke sektor tersier yang bergerak di bidang jasa dan terbanyak hotel dan semua yang terkait dengan akomodasi pariwisata.

Namun masih memberikan ruang khususnya untuk investasi di sektor primer seperti pertanian, juga perikanan yang mempunyai potensi besar untuk perekonomian Bali. Kemudian di sektor sekunder yang sejalan dengan misi pembangunan ekonomi Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali dimana mendorong sektor-sektor industri branding Bali, juga masih terbuka ruang untuk investasi di sektor sekunder, khususnya di industri manufaktur berskala kecil dan menengah.

Selain itu, proyek multi years yang masih menunggu perkembangan seperti Pusat Kebudayaan Bali dan jalan tol Jagat Kerthi, juga memiliki daya ungkit yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi Bali ke depan. (gs/bi)

Baca Juga  Rayakan Isra Mi’raj, BI Bali Serahkan 2 Ribu Paket Bansos

galungan
Advertisements
galungan dprd badung
Advertisements
galungan dprd bali
Advertisements
pln ucapan
Advertisements
stikom
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
pemprov
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

SERAMBI 2024, BI Bali Siapkan 208 Titik Penukaran Uang Rupiah

Published

on

By

bi bali
NGERAOS SARENG MEDIA: Acara Ngeraos Sareng Media dihadiri dari kiri Advisor Bank Indonesia Provinsi Bali Butet Linda H Panjaitan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja dan Deputi Bi Bali Diah Utari di Taman Dedari Kedewatan, Ubud Gianyar pada Senin (18/3/2024). (Foto: gs)

Ganyar Baliilu.com – Semarak Rupiah Ramadhan Bulan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) yang selama ini sudah dilakukan secara reguler oleh Bank Indonesia kembali dilaksanakan menjelang Ramadhan tahun 2024. Untuk kegiatan SERAMBI 2024, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali akan mempersiapkan layanan rupiah di 208 titik penukaran uang rupiah di seluruh Bali.

Hal itu dikatakan Advisor Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda H Panjaitan saat acara Ngeraos Sareng Media dengan tema ‘’Perkembangan Perekonomian Bali Terkini dan Program Serambi Rupiah’’, di Taman Dedari Kedewatan, Ubud Gianyar pada Senin (18/3/2024). Hadir bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja dan Deputi Bi Bali Diah Utari.

Butet Linda H Panjaitan menyampaikan program SERAMBI Rupiah 2024 merupakan bentuk kepedulian Bank Indonesia dalam mendukung hari besar keagamaan nasional melalui rupiah dan juga upaya Bank Indonesia untuk memenuhi kebutuhan uang rupiah sebagaimana siklus tahunan Ramadhan dan Idul Fitri yang selama ini tentunya masyarakat membutuhkan uang tunai yang lebih besar dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya ataupun hari-hari biasa.

‘’Untuk penyelenggaraan SERAMBI 2024, kita akan menggunakan tema ‘Bijak Gunakan Rupiah di Bulan Penuh Berkah’. Jadi meskipun nanti mudah untuk mendapatkan uang tunai, tapi tetaplah kita bisa menggunakan uang rupiah secara bijak,’’ ucap Butet.

Butet menjelaskan di dalam kegiatan SERAMBI 2024, BI Bali akan menyediakan uang rupiah secara cukup, pecahan yang sesuai dan tentunya juga layak edar. Mempersiapkan layanan kas, baik dilakukan oleh Bank Indonesia sendiri ataupun mengikutsertakan perbankan selaku mitra. Dan, melakukan edukasi kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan awareness masyarakat akan cinta, bangga dan paham Rupiah.

‘’Kenapa ini perlu kita lakukan supaya masyarakat ke depan bisa semakin bijak dalam menggunakan Rupiah, semakin mencintai Rupiah dan juga paham dan juga mengerti bagaimana fungsi Rupiah dalam mendukung transaksi masyarakat,’’ ujarnya.

Baca Juga  Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1945

Butet mengungkapkan untuk tahun ini Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali sudah menyediakan uang rupiah sebesar 3,27 triliun atau meningkat sebesar 1,6% (yoy) dibandingkan dengan realisasi tahun lalu sebesar 3,22 triliun dengan berbagai pertimbangan.

Proyeksi kebutuhan masyarakat akan uang tunai sebesar 3,27 triliun dengan kebutuhan uang pecahan besar sebesar 3,056 triliun dan juga uang pecahan kecil sebesar 214 miliar. Kalau melihat dari spasial nasional, maka outflow periode Ramadhan dan Idul Fitri 2024 tertinggi di wilayah Jawa sebesar 119,9 triliun atau sebesar 60,7 triliun. Sedangkan terendah adalah Bali Nusra sebesar 7,7 triliun atau sebesar 3,9%.

Butet mengatakan kegiatan penukaran uang tunai secara terpadu selama SERAMBI 2024 akan mengikutsertakan 29 bank umum dan juga melalui 208 kantor bank atau titik layanan yang tersebar di 9 kabupaten atau kota di wilayah Bali. Dalam hal layanan penukaran, Bank Indonesia punya program Kas Keliling di pusat keramaian yaitu BI Bersiul atau BI Bersih Uang Lusuh. Dan juga layanan Kas Keliling Bersama dengan perbankan dengan tajuk Seruling atau Seru-serunya Kas Keliling. ‘’Kita akan pilih tempat yang strategis untuk mempermudah masyarakat melakukan penukaran uang,’’ ujarnya.

Butet Linda H Panjaitan menegaskan penukaran uang rupiah maksimal 4 juta. Mekanismenya masyarakat dapat melakukan pemesanan melalui aplikasi pintar dan juga masyarakat dapat melakukan penukaran secara langsung. Penukaran uang tidak ada biaya alias gratis. ‘’Jadi kami berharap masyarakat tidak melakukan penukaran di tempat-tempat ilegal atau perantara yang ada resikonya seperti jumlah tidak sesuai, floop atau ada biayanya,’’ pungkasnya. (gs/bi)

galungan
Advertisements
galungan dprd badung
Advertisements
galungan dprd bali
Advertisements
pln ucapan
Advertisements
stikom
Advertisements
nyepi dprd badung
Advertisements
pemprov
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca