Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

KESEHATAN

Gubernur Koster Tinjau ‘’Kick Off’’ Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 6 – 11 Tahun, 373.120 Anak di Bali Dapat Vaksinasi Sinovac

BALIILU Tayang

:

de
VAKSINASI ANAK: Gubernur Bali Wayan Koster meninjau kick off vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun di SDN 1 Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem pada Rabu (Buda Kliwon, Pahang) 15 Desember 2021. (Foto: Ist)

Karangasem, baliilu.com – Gubernur Bali Wayan Koster meninjau kick off vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun di SDN 1 Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem pada Rabu (Buda Kliwon, Pahang) 15 Desember 2021.  

Acara kick off vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 – 11 tahun di SDN 1 Besakih dihadiri juga oleh Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, Ketua DPRD Karangasem I Wayan Suastika, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Ketut Suarjaya.

Dari 83 anak yang berusia 6 – 11 tahun mendapatkan vaksinasi di SDN 1 Besakih, salah satu siswa, Ni Komang Ayu Pradita Putri mengaku yakin dan tidak sakit setelah divaksin. “Tidak sakit kok setelah disuntik vaksin, karena saya tidak takut, dan sebelumnya dapat istirahat yang cukup serta sudah sarapan,” kata Ni Komang Ayu Pradita Putri yang didampingi orang tuanya.

Gubernur Bali Wayan Koster dalam tinjauannya ke SDN 1 Besakih langsung memberikan semangat kepada anak-anak siswa yang sedang menerima vaksin jenis Sinovac. “Harus berani biar sehat, dan vaksin ini tidak sakit,” kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini dihadapan Ni Kadek Rina Cahya Purnama, Ni Ketut Angreni, dan Ni Kadek Bunga yang merupakan siswa Kelas 2 SDN 1 Besakih.

Gubernur Bali jebolan ITB ini dalam kesempatannya menyampaikan bahwa program vaksinasi anak usia 6 – 11 tahun yang digelar secara serentak di Bali merupakan instruksi langsung dari Presiden RI, Joko Widodo untuk mempercepat cakupan vaksin bagi masyarakat, khususnya di Bali. “Targetnya, akhir Desember ini sudah selesai semua untuk vaksin tahap pertama dan selanjutnya vaksin tahap kedua pada Januari mendatang. Saya yakin bisa mencapai target, karena anak-anak semangat dan lebih mudah memobilisasinya,” kata mantan Anggota DPR-RI 3 periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini seraya mengatakan jika sudah terlaksana semua, Bali akan lebih cepat mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity.

Mengenai target harian vaksinasinya, orang nomor satu di Pemprov Bali ini mengatakan menargetkan anak yang berusia 6 – 11 tahun per harinya mendapatkan vaksinasi jenis Sinovac sebanyak 35.000 sampai dengan 40.000 sasaran/hari.

Baca Juga  Miss Universe 2018 dan Duta Global Smile Train Kunjungi Anak-anak Penderita Bibir Sumbing di Bali

Kemudian untuk sasaran vaksinasi anak usia 6 – 11 tahun di Provinsi Bali secara keseluruhan berjumlah 373.120 orang, dengan rincian : 1) Kabupaten Badung 45.914 orang; 2) Kabupaten Bangli  22.412 orang; 3) Kabupaten Buleleng  74.137 orang; 4) Kabupaten Gianyar 40.508 orang; 5) Kabupaten Jembrana 27.997 orang; 6) Kabupaten Karangasem 47.728 orang; 7) Kabupaten Klungkung 17.770 orang; 8) Kota Denpasar 63.594 orang; dan Kabupaten Tabanan 33.051 orang.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Ketut Suarjaya menambahkan kick off vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun ini digelar secara serentak di Bali pada, Rabu (Buda Kliwon, Pahang) 15 Desember 2021. Untuk Kabupaten Karangasem  kick off vaksinasinya digelar di SDN 1 Besakih, di Kabupaten Badung dilaksanakan di SDN 3 Sempidi, Kabupaten Bangli di SDN 2 Kawan, Kabupaten Buleleng di SDN 3 Banjar Jawa, Kabupaten Gianyar di SDN 1 Gianyar, Kabupaten Jembrana di SDN 1 Baler Bale Agung, Kabupaten Klungkung di SDN 1 Semara Tengah, Kota Denpasar di SD Widya Sakti Penatih, dan Kabupaten Tabanan di SDN 1 Dajan Peken.

“Vaksinasi untuk anak usia 6 – 11 tahun ini semua menggunakan vaksin jenis Coronavac dari Sinovac dan telah dipastikan aman, karena telah mendapatkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. “Agar vaksinasi ini berjalan lancar, anak-anak yang berusia 6 – 11 tahun juga wajib menjalani skrining secara ketat serta observasi, sebelum pemberian suntikan vaksin dilakukan,” jelasnya sembari mengungkapkan vaksinasi anak sangat berguna untuk mencegah sakit berat dan kematian pada anak yang terinfeksi, kemudian mencegah penularan pada anggota keluarga dan saudaranya yang belum mendapatkan vaksinasi atau yang mempunyai resiko terinfeksi, dan vaksinasi ini sangat mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka serta meminimalisir penyebaran Covid-19 di sekolah atau satuan pendidikan. (gs)

Baca Juga  Gubernur Koster Apresiasi SMSI Bali Telah Bantu Sosialisasikan Program Pembangunan Bali

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan stikom
Advertisements
iklan

KESEHATAN

Kunjungan Spesialis Obgyn ke Puskesmas, Tingkatkan Keterampilan Nakes untuk Pelayanan Prima bagi Ibu Hamil

Published

on

By

obgyn puskesmas buleleng
Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng saat intensifkan program Kunjungan Spesialis Obgyn (SPOG) ke Puskesmas yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali. (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng intensifkan program Kunjungan Spesialis Obgyn (SPOG) ke Puskesmas yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Program ini tidak hanya memberikan akses pemeriksaan bagi ibu hamil oleh dokter spesialis, tetapi juga bertujuan meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas dalam memberikan pelayanan prima kepada ibu hamil.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, Nyoman Budiastawan, menjelaskan bahwa melalui kunjungan ini, dokter umum dan bidan di Puskesmas mendapatkan pelatihan langsung dari dokter spesialis obstetri dan ginekologi dalam hal pemeriksaan kehamilan, deteksi risiko tinggi, serta penggunaan USG dasar.

“Diharapkan setelah mendapatkan pendampingan dari dokter spesialis, tenaga medis di Puskesmas mampu melakukan pemeriksaan dengan USG secara mandiri. Ini akan sangat membantu dalam deteksi dini risiko kehamilan, sehingga ibu hamil dapat memperoleh penanganan yang tepat sejak awal,” ujar Budiastawan, Jumat (14/3).

Budiastawan menjelaskan, pada semester pertama, program ini telah dilaksanakan di 16 Puskesmas, dengan setiap Puskesmas memeriksa 10 ibu hamil oleh dokter spesialis. Hasilnya menunjukkan bahwa hampir 90% ibu hamil mengalami kehamilan berisiko tinggi, terutama akibat kurangnya perencanaan kehamilan, usia di atas 35 tahun, serta anemia.

Dengan adanya peningkatan keterampilan tenaga kesehatan, Puskesmas diharapkan mampu memberikan pelayanan prima secara mandiri, mulai dari deteksi dini, pemeriksaan rutin, hingga penanganan awal bagi ibu hamil. Jika ditemukan kondisi yang memerlukan penanganan lebih lanjut, maka rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut akan segera disiapkan.

Selain itu, Budiastawan mengimbau pasangan usia subur untuk merencanakan kehamilan dengan baik, termasuk memperhatikan usia dan kondisi kesehatan sebelum hamil. Bagi ibu hamil, pemeriksaan rutin ke Puskesmas setiap bulan sangat dianjurkan agar potensi risiko dapat terdeteksi sejak dini.

Baca Juga  Gubernur Koster Terima TOA Tandai Peluncuran Uang Rupiah Kertas TE 2022 di Provinsi Bali

“Dengan peningkatan keterampilan tenaga medis di Puskesmas, kami berharap ibu hamil dapat memperoleh pelayanan yang lebih baik, cepat, dan tepat. Langkah ini juga berkontribusi dalam menekan angka kematian ibu dan bayi, serta mencegah risiko seperti bayi lahir dengan berat badan rendah, gizi buruk, dan stunting,” tutup Budiastawan. (gs/bi)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Inovasi SI BOSS RSUD Wangaya Kota Denpasar, Bantu Antar Obat Sampai di Rumah Pasien

Published

on

By

RSUD Wangaya
Proses Pengantaran Obat menggunakan Inovasi SI BOS RSUD Wangaya Kota Denpasar beberapa waktu lalu. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – RSUD Wangaya Kota Denpasar terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat. Salah satu inovasi yang telah berjalan yakni Inovasi “Si Bos” (Siap Bantu Antar Obat Sampai Rumah). Layanan ini memberikan kemudahan bagi pasien untuk mendapatkan obatnya tanpa harus menunggu lama di rumah sakit.

Direktur Utama RSUD Wangaya Kota Denpasar, AA Made Widiasa saat dikonfirmasi Minggu (23/2) menjelaskan bahwa beberapa tahun belakangan ini, layanan kefarmasian khususnya obat mengalami antrian yang cukup signifikan. Sehingga secara berkelanjutan dipandang perlu untuk memberikan pelayanan obat yang tidak memerlukan antrian panjang.

“Melihat tantangan tersebut, pihak RSUD Wangaya melaksanakan layanan antar obat melalui program “SI BOS” (Siap Bantu antar Obat Sampai rumah). Dalam prosesnya, pasien yang mendapatkan resep obat segera ke loket penerimaan obat untuk mendaftar layanan SI BOS,” ujarnya.

Dikatakannya, pada saat pendaftaran pada loket layanan SI BOS, pasien cukup menginformasikan Alamat lengkap kepada petugas, kemudian pasien bisa pulang. Tujuan utama inovasi SI BOS ini adalah memangkas waktu tunggu layanan obat di RSUD Wangaya, namun standar profesi dan hak pasien akan konseling dan informasi obat dapat dipenuhi yang dilakukan di loket layanan Farmasi.

“Program ini dilaksanakan sebagai bentuk upaya pelayanan dan pemberian obat dengan mempersingkat waktu tunggu serta tidak meninggalkan pemenuhan hak pasien terhadap konseling dan informasi obat, pelayanan ini tidak dioungut biaya atau gratis, hanya saja dikhususkan untuk pasien di wilayah Kota Denpasar,” ujar Widiasa.

Lebih lanjut dijelaskan, pelaksanaan Inovasi SI BOS ini mendapatkan apresiasi serta antusiasme masyarakat. Dimana, inovasi ini dianggap memberikan kemudahan dalam mendapatkan layanan penerimaan obat. Saat ini, layanan ini didukung oleh tiga kurir yang bertugas mengantarkan obat ke empat kecamatan di Denpasar. Para kurir ini merupakan tenaga rumah sakit yang melakukan tugasnya setelah menyelesaikan pekerjaan utama mereka. Dengan adanya “Si Bos”, RSUD Wangaya berharap dapat meningkatkan kenyamanan pasien dalam mendapatkan layanan kesehatan, khususnya layanan farmasi.

Baca Juga  Miss Universe 2018 dan Duta Global Smile Train Kunjungi Anak-anak Penderita Bibir Sumbing di Bali

“Antusiasme masyarakat terutama yang sedang menjalani rawat jalan di RSUD Wangaya sangat antusias memanfaatkan pelayanan SI BOS ini, hal ini terbukti, sejak awal diluncurkan hingga kini, rata-rata harian masyarakat yang memanfaatkan layanan ini sebanyak 20-25 orang, semoga layanan ini dapat memberikan kemudahan pelayanan kesehatanan bagi masyarakat,” ujarnya. (gs/bi)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Tingkatkan Layanan Kesehatan bagi Masyarakat, Pemeriksaan Kesehatan Gratis Resmi Digelar

Published

on

By

Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Kabupaten Buleleng dilaksanakan serentak di seluruh puskesmas pada Selasa (4/2/2025). (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Sebagai langkah untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat, Pemerintah Kabupaten Buleleng resmi melaksanakan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di seluruh puskesmas yang merupakan bagian dari program prioritas nasional yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng Nyoman Budiastawan saat memantau ke Puskesmas Sawan I, Selasa (4/2) menjelaskan, bahwa pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan inisiatif dari pemerintah pusat dan telah masuk dalam program Asta Cita. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis dilakukan secara serentak di seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Buleleng.

“Kami melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis ini sesuai dengan surat edaran, dimulai pada minggu pertama bulan Februari, tepatnya pada tanggal 4 Februari. Saat ini, seluruh puskesmas di Kabupaten Buleleng telah melaksanakan program ini dengan baik,” ujarnya.

Untuk mengakses layanan ini, masyarakat dapat melakukan registrasi melalui aplikasi Satu Sehat Mobile. Namun, bagi masyarakat yang tidak bisa mengakses aplikasi, tetap dapat mengikuti program ini dengan membawa KTP atau kartu identitas lain saat mendatangi puskesmas terdekat.

Program ini menyasar seluruh jenjang usia, mulai dari bayi dan balita (0-6 tahun), anak sekolah (7-17 tahun), dewasa, hingga lansia. Pemeriksaan bagi anak sekolah akan dilakukan di sekolah masing-masing saat tahun ajaran baru dimulai. Selain itu, layanan ini juga tersedia di posyandu terintegrasi, yang melayani semua kelompok usia di satu lokasi.

Budiastawan menegaskan bahwa pemeriksaan kesehatan gratis ini berbeda dengan pengobatan. Ia menjelaskan bahwa program ini hanya bertujuan untuk melakukan screening guna mengetahui kondisi awal kesehatan seseorang.

“Jangan sampai masyarakat salah paham. Pemeriksaan kesehatan gratis ini bukan berarti pengobatan gratis. Pemeriksaan ini hanya untuk screening guna mengetahui kondisi awal kesehatan seseorang. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan perlunya pengobatan, maka tindak lanjut akan dilakukan sesuai prosedur yang ada,” tegasnya.

Baca Juga  Gubernur Koster Terima TOA Tandai Peluncuran Uang Rupiah Kertas TE 2022 di Provinsi Bali

Ia juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Buleleng untuk memanfaatkan program pemeriksaan kesehatan gratis, terutama bagi mereka yang sedang berulang tahun. Ia menyampaikan bahwa momen ulang tahun ini dapat dianggap sebagai hadiah dari Presiden.

“Dengan melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis, masyarakat dapat mengetahui kondisi awal kesehatan masing-masing, silahkan masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik di hari ulang tahun mereka,” tutupnya. (gs/bi)

Loading

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
iklan stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca