Denpasar, baliilu.com – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa menegaskan bahwa Bali seperti yang diberitakan diibaratkan
seperti kota hantu karena sepi wisatawan adalah hoax. “Penurunan wisatawan memang terjadi, tapi itu
khusus market Tiongkok saja, sekitar 25-27%, sementara market yang lain masin
on schedule, belum ada yang cancel,” ujar Putu Astawa kepada awak media usai rapat
dengan stake holder dan asosiasi, di Dinas
Pariwisata Provinsi Bali, Denpasar, Senin (10/2/20).
Menurutnya, kunjungan wisatawan ke Bali memang
berkurang, karena adanya penutupan penerbangan dari dan ke Tiongkok. “Jadi
selain bulan ini memang low season, penutupan ini juga berpengaruh signifikan
untuk kunjungan wisatawan ke Bali, karena pada bulan ini biasanya wisatawan
Tiongkok banyak ke Bali, bertepatan dengan hari raya Imlek,” jelasnya.
Dari sebanyak 6,3 juta wisatawan mancanegara
yang berkunjung ke Bali, 1,185 juta di antaranya adalah wisatawan dari
Tiongkok. Putu Astawa menekankan pengurangan hanya terjadi di angka 1 jutaan
tersebut, namun untuk angka yang lain masih relatif aman.
Selain itu, ia juga menjelaskan saat ini
pihaknya tengah membidik wisatawan selain Tiongkok untuk datang ke Bali.
“Karena kasus ini kita akan gaet wisatawan Eropa, Australia atau Amerika untuk
datang ke Bali,” imbuhnya.
Untuk memuluskan rencana tersebut, Putu Astawa
menjelaskan berbagai upaya akan dilakukan untuk mendatangkan wisman ke Bali,
seperti berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengalihkan penerbangan yang
semula ke Tiongkok ke Bali, membuat paket wisata murah dengan memberi diskon
seperti penerbangan, hotel, travel agent, hingga atraksi wisata. “Untuk itu
kita perlu berkoordinasi dengan stake holder terkait dan asosiasi pariwisata.
Selain itu kita juga telah bersurat ke Presiden RI untuk mengadakan rapat-rapat
internasional ke Bali, demi membangun citra pariwisata Bali yang positif. Setelah pertemuan ini sepertinya mereka setuju,
semoga ini bisa berjalan dengan baik,” tandasnya.
Terjadinya penyebaran novel Corona Virus di
Tiongkok selama sebulan belakangan ini memang telah meresahkan dunia, begitu
juga Indonesia terutama Bali. Berbagai upaya preventif untuk menangkal masuknya
virus tersebut masuk Bali telah dilakukan. “Berbagai langkah preventif telah
dilakukan oleh pemerintah, seperti penutupan penerbangan langsung dari dank ke
Tiongkok serta pemasangan alat thermal scanner di Bandara. Hingga berdasarkan
fakta saat ini, tidak ada satu orang pun di Bali yang suspect virus Corona,” ujar Putu Astawa.
Sementara itu, Ketua Bali Hotel Association (BHA) Ricky Putra
membenarkan penurunan jumlah wisatawan mancanegara ke Bali, namun itu hanya
untuk wisatawan Tiongkok. “Wisatawan dari negara lain masih ke Bali. Apalagi jika kita
compare, length of stay wisman Tiongkok ke Bali sekitar 4-5 hari, sedangkan
wisman Eropa, Australia, dan Amerika bisa mencapai 2-4 minggu, jadi anggap saja
500.000 wisman Tiongkok ke Bali bisa ditutupi dengan sekitar 125 ribu – 150
ribu wisman Eropa bisa mengimbangi,” jelasnya.
Ia juga menyatakan saat ini kita tengah
membidik wisatawan yang akan berkunjung ke Tiongkok. “Sekitar 30 juta wisman
berwisata ke Tiongkok setiap tahunnya. Namun, karena kasus ini tentu saja
banyak penerbangan ke sana (Tiongkok-red) ditutup. Jadi kita akan kerja sama
dengan airlines dan travel agent untuk mengalihkan mereka datang ke Bali,” jelasnya
seraya menyatakan jika Bali tidak bermaksud bersenang-senang atas musibah yang
menimpa Tiongkok.
Untuk memuluskan rencana tersebut, pihaknya
berpendapat perlunya membangun citra Bali yang positif. “Kita bisa undang wartawan luar
negeri untuk memberitakan bahwa Bali aman dari corona, kita bisa ajak ke rumah sakit-rumah sakit
untuk membuktikan. Setelah ada pemberitaan seperti itu, kita harap wisatawan
akan nyaman untuk berkunjung ke Bali,” imbuhnya.
Selain membidik pasar mancanegara, Ricky Putra juga mengaku tengah membidik
wisatawan domestik yang selama ini berkunjung ke Tiongkok. “Ada sekitar 3.000
wisdom yang ke Tiongkok setiap tahunnya. Karena musibah ini tentu saja mereka
mengalihkan perjalanan mereka, untuk itu kita gaet mereka datang ke Bali juga,”
tandasnya. (*/balu1)